Setelah menyiapkan pakaian ganti untuk Vin naera turun ingin memanaskan masakan yang dingin di atas meja
Vin turun dengan penampilan lebih segar, naera tersenyum melihat Vin yang menggunakan baju baru yang ia beli tadi, baju kaos warna putih , celana training dengan rambut yang tidak kering sempurna membuat Vin begitu terlihat sempurna.
Benar benar ciptaan tuhan yang paling sempurna, terkadang naera berpikir kenapa Vin bisa memilihnya sebagai istri padahal banyak wanita cantik di luar sana yang mengantri untuk di nikahi, pesona yang dimiliki Vin bisa mempengaruhi seseorang , tatapan tajam membuat orang terintimidasi pahatan wajah benar benar terukir sempurna.
Ok berhenti mengagumi sosok suami naera.
"Apa aku tampan"
Naera terkejut dari lamunannya mendengar penuturan Vin yang tiba tiba
"Aku tau aku tampan jadi jangan di pandang terus," dengan nada menggoda
"Siyapa yang mandangin orang lagi merhatiin bajunya, cocok banget di kamu nya"
Naera menunjuk baju vin dengan menggunakan matanya sedangkan tangan nya sibuk menyiapkan makanan.
Vin tersenyum melihat tingkah istrinya.
"Makasih bajunya"
Duduk di kursi makan yang sudah di siapkan naera
"Kamu suka sama bajunya"
"Suka dong apalagi kamu yang beliin"
Senyuman tidak pernah luntur dari wajah naera, mereka makan tanpa ada perbincangan lagi hanya garpu dan sendok yang saling beradu sesekali memecah keheningan
Vin membantu naera mencuci piring, Vin biyasanya memang suka sesekali membantu naera, padahal naera sudah menolak kesian kan, Vin baru pulang dari kantor, tapi Vin tetap aja mau membantu pekerjaan naera .
Selesai sudah pekerjaan dapur , mereka tidak langsung tidur tapi duduk bersantai di ruang keluarga.
"Vin kenapa yah orangtumu sampai sekarang belum bisa menerima aku"
Vin yang tadi sibuk dengan ponselnya kini atensinya beralih pada sang istri, menatap naera yang memandangi tv Dengan layar hitam , Tatapan kosong
Vin menggenggam Tangan naera membuat sang empu yang tadinya memandangi tv yang tidak menyala beralih menatap nya dengan tatapan sendu
"Sabar ya sayang,mungkin mereka masih perlu waktu, pernikahan kita kan mendadak , apalagi saat itu mereka sudah mempersiapkan perjodohan ku "
Naera menarik nafas kasar menyandarkan kepalanya di bahu Vin dan kembali menatap layar tv yang tidak menyala,memeluk pinggang sang suami mencari ketenangan
"Bahkan dengan kehadiran kai ,mereka masih tidak bisa menerima aku Vin"
"Pasti suatu hari nanti hati mereka akan terbuka aku yakin"
Naera mengangguk samar ,
Entah kapan hari itu datang naera sudah lama menunggunya kurang lebih 5 tahun naera menunggu mertuanya membuka hati , tapi nihil sampai sekarang tidak ada yang berubah.
Naera selalu salah di mata mereka, bahkan tidak jarang ibu mertua nya dengan tega meminta Vin menceraikannya,
Hanya sabar yang selalu di terapkan naera, cacian, makian, hinaan, tidak pernah membuat nya membenci mereka.
Dan entah apa lagi yang akan terjadi besok, setiap orang tua Vin datang ada aja drama yang terjadi.
............
Seperti biasa sebelum tidur naera selalu menggunakan perawatan wajah. Setelah nya ikut berbaring di samping Vin.
Naera memperhatikan wajah tenang Vin saat tertidur, garis melengkung terukir indah di wajahnya.
" Kenapa, aku ganteng, iyaa, aku tau" naera jadi salah tingkah karena ucapan Vin yang tiba tiba, Vin dengan tiba-tiba berucap, memandang balik naera yang memang sejak tadi menatapnya.
"masih aja salah tingkah, kaya baru kenal kemarin sore aja kamu nae"
"issh, apaan sih Vin" naera membalik tubuhnya jadi membelakangi Vin, tangan kekar dengan cepat melingkar di pinggang rampingnya.
"jangan ngambek nanti cantiknya hilang"
sungguh ucapan Vin mampu membuat Naera melayang, naera tersenyum manis mendengar gombalan Vin.
"wangi aku suka" Vin mencium dalam aroma tubuh naera, wangi vanilla tercium di sekujur tubuhnya.
"Vin"
"iyaa"
"besok aku harus apa yah agar mama kamu senang sama aku"
Vin membalik tubuh naera agar kembali menghadapnya , di rapikannya anakan rambut naera yang menutupi wajahnya. di kecupnya kening sang istri dan kembali memeluknya.
"sayang, kamu ga harus melakukan apa pun, lakukan apa yang emang kamu mau lakukan yang penting itu hal yang benar, kamu ga perlu merubah menjadi seperti apa yang mamah mau agar mamah menerima kamu, kamu cukup jadi diri kamu sendiri dan tunjukkan ke mamah kalo kamu memang layak menjadi menantunya"
naera semakin menenggelamkan wajahnya ke dada bidang Vin, tangan kecilnya berusaha membalas pelukan Vin , ucapan Vin berhasil menghangatkan hatinya yang gelisah.
sejak Vin memberitahu akan kedatangan mertuanya besok , sejak itu lah naera merasa oksigen di sekitarnya Hilang entah keman, bukannya tidak ingin menyambut mertuanya, naera hanya takut sikap mertuanya apalagi mamahnya Vin.
takut membuat dirinya dan Vin bertengkar lagi karena ulah Mamah Nya sendiri dan berkahir naera yang kembali di salahkan. untuk kata kata pedas, perlakuan yang tidak menyenangkan sudah bisa naera tahan agar tidka menyakiti hatinya terlalu dalam, tapi kalo sudah berurusan dengan Vin dan bertengkar gara gara orangtuanya jujur naera takut.
Vin mengusap lembut surai sebahu naera.
"sekarang kita tidur yah"
Vin bisa merasakan anggukan dari naera di dalam pelukannya.
......................
dering ponsel di atas nakas membuat Naera menghentikan aktivitas yang sedang mengeringkan rambut.
"Hana" gumam Naera di iringi senyum merekah di bibirnya.
"waalaikumsallam Han, apa kabar Han"
"*Alhamdulillah gue baik, Lo gimana "
"Alhamdulillah gue juga baik sekeluarga, tumben Lo nelpon gue duluan "
"lusa gue ikut jevan ke Singapure, kalo Lo ada waktu hari ini bisa nggak kita ketemuan bentar "
"kenapa baru bilang sih Han, tau gini gue dari kemaren kan bisa nyamperin Lo di apartemen "
"jevan juga ngasih taunya mendadak nae, gimana Lo bisa kan"
"iya pasti gue bisa , jadi Lo bakalan tinggal di sana Han"
"hee emm, dan gue juga ga tau kapan balek ke indo"
"ahh, hanaa, Kenapa baru bilang sih, besok mertua gue mau nginap lagi "
"jadi Lo nggak bisa nae"
"bisa ga bisa, kita bakalan tetap ketemu, gue mau maki jevan, bisa bisanya Nia ngajak sahabat gue pindah mendadak kaya gini "
Hana terkekeh di sebrang sana
"bisa aja kamu nae, gue tunggu yah, awas aja ga Dateng"
"iya pasti gue datang, udah dulu ya Han, Vin sana kai mau berangkat, entar mereka telat nungguin gue"
"ok deyh, sampai jumpa nae, assalamualaikum
"waalaikumsallam* "
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments