matahari mulai menyapa, ia kembali mengemban tugas menggantikan rembulan. jam 7 pagi terlihat seorang wanita cantik dengan rambut tergulung asal, baju kaos rumahan yang nyaman di gunakan, terlihat semangat menyiapkan sarapan untuk penghuni rumah lain Yang masih enggan menyapa pagi.
Bukan masakan yang sulit untuk di buat, 2 piring nasi goreng sudah siap tersaji di atas meja, sekarang waktunya membangun si pemilik nasi itu.
Langkah kecil wanita tadi berjalan melewati satu persatu anak tangga hingga berhenti di depan pintu kamar utama, di bukanya knop pintu dari luar dan menampilkan sosok pria yang masih setia bermanja ria dengan selimat tebalnya. Senyuman manis tidak pernah luntur dari wajah cantik wanita yang bernama naera faeza tersebut.
Naera mendekat ke ranjang dan duduk menghadap pria yang masih membelakangi nya itu, di usapnya pelan Surai hitam itu dengan jari putih lentiknya, hal itu tidak membuat si empu merasa terusik melainkan membuat nya merasa lebih nyaman.
"Bangun vin, kau harus ke kantor" suara lembut berusaha membangunkan suaminya, sudut bibirnya kembali terangkat ta kala melihat tingkah sang suami yang dengan manjanya, berbalik menghadap nya dan memeluk pinggang ramping wanita tersebut.
"Enggh, sebentar lagi"
"Kau harus bangun dan lihatlah sudah jam 7 lewat"
"Sebentar lagi" rengek pria itu
Merasa tidak akan berhasil membangunkan suaminya, wanita itu mencoba turun dari ranjang tapi dengan cepat si pria yang paham akan hal itu malah mempererat pelukannya.
" Vin lepaskan aku harus memeriksa kai dulu"
Hanya gelengan yang di lakukan pria itu, sikap manjanya keluar lagi di pagi hari, sama manjanya dengan putra mereka yang berusia 4 tahun itu.
"Mamaaaa" terdengar tangisan dari kamar sebelah, sontak membuat pasutri itu lekas berdiri dari tempat masing masing, Naera berjalan lebih dulu di ikuti vin di belakang.
"UPPs, UPPs , sayang nya mamah sudah bangun, kenapa nak, hemm"
Di angkat nya pria kecil nan tampan itu di bawanya ke gendongnya di pelukannya erat dengan sesekali mengusap lembut bokong sang putra, mencoba menenangkan putranya. Selang beberapa menit isakan kai mulai terhenti, tapi anak manis itu masih membenamkan kepalanya di celuk leher sang ibu. Sedangkan Vin duduk dengan senyum kontak nya memperhatikan 2 orang kesayangan nya yang sedang membagi kasih.
"Vin , kau akan terus duduk di situ, kau tidak ada niat untuk mandi" ucapan Naera membuat lamunan Vin terpecah, dengan cepat dia tersadar dan berdiri mendekati anak dan istrinya, memberikan ciuman pada pucuk kepala Naera yang lebih pendek darinya tidak lupa ciuman juga mendarat di pipi gembul kai
"Kamu sudah siap kan baju ku sayang"
Vin berucap dengan tangan yang mengelus lembut Surai milik Naera, Nara hanya mengangguk mengiyakan ucapan suami nya setelah nya pria itu melangkah keluar dari kamar putranya.
....
"Mamah, hari ini kai tidak mau ke sekolah"
Rengekan putra semata wayangnya itu berhasil membuat Naera gemas dan mencubit pelan pipi gembul putranya, pasalnya anak tampan itu terlihat sangat lucu saat menginginkan sesuatu sama persis manjanya dengan ayahnya.
"Kenapa sayang" ucap Naera lembut, sedangkan Vin hanya memperhatikan interaksi keduanya.
"Kai, ingin bermain dengan mamah"
"Lucu sekali kesayangan nya mamah, kan nanti kalo pulang sekolah kai bisa main sama mamah"
Menggeleng ,kai menggeleng sebagai penolakan, hari ini naera harus sabar menghadapi dua pria kesayangan nya yang tiba tiba menjadi super manja di pagi hari.
"Kan kai, sendiri yang mau sekolah kenapa sekarang tidak mau"
"Kai , tidak suka main sama mereka, kai mau main sam mamah aja"
"Kai____ " ucapan Naera terpotong dengan ucapan tegas suaminya
"Jangan merepotkan mamah, kai harus sekolah, kai seorang pria tidak boleh bersikap seperti ini" ucap vin dengan nada dingin lebih ke tegas, tatapan tajam yang bisa membuat siyapa saja merasa takut.
Naera menatap suaminya dia merasa ucapan Vin keterlaluan dari nada bicaranya saja bisa membuat kai takut. Dan ini lah sosok suami nya yang lain, yang bisa tiba tiba menjadi super dingin, tegas, tidak suka di bantah.
"Vin" ucap Naera pelan
Tapi dengan sigap, Vin memberi isarat pada Naera untuk tidak ikut campur menggunakan tangannya.
"Hey, kai seorang pria, dan seorang pria harus memegang kata katanya, siyapa yang merengek minta sekolah, kai kan, siyapa yang minta di belikam buku, kai kan"
Kai mengangguk ketakutan, kai yang sekarang sudah berada di gendongan Naera, menatap wajah ayahnya yang menyeramkan ketika sedang menegurnya seperti sekarang.
"Jadi kai harus sekolah dan jangan merepotkan mamah, mengerti"
"Iyaaa pah"
Masih dalam keadaan menundak di dalam pelukan ibunya, sedangkan Nara hanya bisa menyaksikan perdebatan kecil di antara anak dan ayah itu.
Nara POV
Kai anak ku baru berusia 4 tahun, dia tipe anak yang sangat aktif. Dia selalu bertanya kapan dia akan di masukkan sekolah, katanya dia ingin mempunyai teman yang banyak agar bisa bermain robot robotan bersama.
Karena umurnya masi sangat kecil aku dan suamiku sepakat memasukkan kai ke taman bermain, di sana dia bisa memiliki teman seperti ke inginannya, dia juga bisa belajar banyak hal dan bisa bersosialisasi dengan yang lain.
Sekarang sudah jalan 5 bulan kai sekolah dan ini kali pertama dia merengek untuk ijin sehari, aku sebagai seorang ibu lantas menggunakan insting kasih sayang ku berniat mengiyakan rengekan putra ku tadi pagi
Tapi ayahnya yang keras dalam mendidik tidak akan membiarkan putranya itu ijin tanpa ada sebab yang penting, apa lagi itu keinginan kai sendiri, Vin ingin anaknya itu bisa belajar bertanggung jawab sejak kecil, bertanggung jawab dengan apa yang dia putuskan sendiri.
Setelah anak dan suaminya berangkat Naera melanjutkan pekerjaannya , membersihkan rumah, membersihkan kamar anaknya, mencuci pakaian keluarga nya dan pekerjaan ibu rumah tangga lainnya.
Naera POV
Aku dan keluargaku tinggal di rumah yang kecil namun elegan, meskipun suami ku bisa di bilang mampu untuk membeli rumah yang lebih besar dari rumah kami tapi dia tidak melakukan nya karena suamiku orang yang sangat sederhana.
Dengan rumah yang tidak besar ini memudahkan aku untuk membersihkan rumah sendiri tanpa ada asisten rumah tangga di rumah,
suamiku tidak suka ada orang lain yang masuk ke dalam rumah nya meski orang itu berstatus asisten rumah tangga, jadi aku yang harus mengerjakan semuanya , tidak berat, awalnya emang kesultanan karena aku tidak terbiasa tapi sekarang aku menikmati hari hari ku yang di sibukkan dengan pekerjaan rumah.
......................
Semua pekerjaan telah selesai, pinggang ku terasa sakit padahal aku belum terlalu tua untuk merasakan sakit pinggang seperti ini. Sambil menunggu 2 pria kesayangan ku pulang , aku membuat puding buah untuk mereka.
author POV
Sudah pukul 4 sore , bunyi klakson membuat Naera tersadar dari lamunannya entah apa yang wanita cantik itu pikiran.
Naera berjalan keluar rumah Karena tau Siyapa yang pulang. kai putra kesayangannya.
kai turun dari mobil dan langsung berlari memeluk mamanya. Naera menggendong tubuh lelah kai dan berjalan mendekati supir untuk mengucapkan terima kasih padanya.
Setelah nya mereka masuk ke dalam rumah, kai terlihat sangat lelah dan lebih memilih diam membenamkan kepalanya di celuk leher mamanya.
Naera membawa kai kekamarnya, memandikan sang putri agar lebih segar dan menggantikan pakaian sang putri , menggantikan pakaiannya dengan pakaian yang lebih nyaman.
"Mau makan puding, mama buatkan puding kesukaan kai"
"Mau" dengan riangnya kai melompat kesenangan Mendengar ucapan sang ibu, sejati melupakan rasa lelahnya yang baru tiba dari sekolah.
Naera tersenyum melihat tingkah manis putra nya itu, di elusnya kepala kai dengan penuh kasi sayang.
Naera menggendong kai turun menuju dapur, sebenarnya dia lelah juga terus terusan menggendong putra nya itu, tapi lagi lagi kasih sayang seorang ibu mengalahkan semua nya , dia tidak tega melihat putranya kelelahan untuk berjalan dan memilih menggendong putra nya, padahal kai Sekarang sudah berumur 4 tahun.
"Tadi gimana sekolah nya, senang ?"
Eunji mengangguk mengiyakan ucapan sang bunda karena mulutnya yang di penuhi puding buatan Naera, pipi gembul nya semakin terlihat lucu saat makan, Naera tidak tahan untuk tidak mencubit gemas pipi putranya.
"Bunda, besok Ayah ikut bunda ke sekolah kai kan"
"Nanti ya sayang, bunda tida bisa janji, kan kai tau sendiri ayah sibuk bekerja"
Mulut anak itu memanyun tanda tidak suka.
Besok ada acara bulanan di sekolah kai . aku selalu menghadiri acaranya sendiri karena suamiku terlalu sibuk dengan urusan kantor nya.
kai pernah merengek dia ingin seperti anak anak lain dimana ayah dan ibunya selalu datang di acara bulanan sekolah nya.
Aku tidak bisa memaksa , dia pria sibuk, tapi aku selalu mencoba mengajaknya sama seperti sekarang aku akan berusaha membicarakan nya dengan suamiku.
Naera POV
Vin menghubungi aku, katanya dia pulang cepat hari ini dan ingin makan di rumah, jadi sekarang aku sedang membuatkan makan malam. Terkadang suamiku pulang telat dan meminta ku untuk tidur duluan.
Semua makanan telah selesai ku buat tinggal menunggunya Pulang. Aku keluar setelah mendengar suara mobil yang masuk ke dalam parkiran.
Dari dalam mobil ke luar suami ku yang masih sama Tampannya dengan tadi pagi. Aku berjalan mendekat dan mengambil tas kerjanya.
"Apa kai sudah tidur" tanya pria vin
"Dia di dalam, menunggu mu "
"Kim kamu mandi dulu aku sudah siapkan air hangat untuk"
Naera membantu suami nya melepaskan jas kerjanya. Setelah nya Naera turun untuk menyimpan kan makan malam mereka.
........
"Vin, apa besok kamu bisa mampir sebentar ke sekolah kai"
Vin yang tadi sedang asik makan, terhenti mendengar ucapan Naera, di tatapnya Naera dengan tatapan bingung. Tidak perlu jawabannya dari tatapan Vin, Naera membuka suara lagi
"Besok acara bulanan di sekolah kai, dia ingin kamu hadir"
"Apa tidak bisa kamu saja, kamu kan tau aku sibuk"
"Tapi kai ingin kamu juga bisa hadir, sekali saja vin"
"Aku tidak janji tapi aku akan usahakan demi putra ku"
Senyum senang terlihat jelas dari Naera maupun kai.
.......
Setelah makan Vin seperti biasa duduk di depan tv menonton berita olah raga malam, sedangkan Naera , setelah selesai membereskan meja dan mencuci piring menggendong kai masuk ke kamar.
Naera menepuk nepuk bokong putranya, mencoba memasukkan putra nya itu ke alam mimpi.
Setelah kai tidur Naera bangkit perlahan untuk kembali ke kamar, Naera Merapikan selimut kai dan memberikan kecupan singkat di kepala nya kemudian melangkah pelan meninggalkan putra nya.
Naera membuka pintu kamar utama yang berada tidak jauh dari kamar putra nya, di atas ranjang vin sudah tertidur membelakangi nya tanpa mengenakan selimut padahal udara di malam hari begitu dingin di tambah jendela kamar yang tidak tertutup
Naera dengan cepat menutup jendela nya dan menghidupkan pemanas ruangan. Kemudian ikut bergabung dengan suaminya , dari belakang Naera meremas kuat ujung baju yang di kenakan vin.
Malam semakin larut tapi naera enggan masuk ke alam mimpi, decitan tepat tidur terdengar karena Naera terus merubah posisinya hingga tangan kekar memeluk pinggang nya dari belakang.
"Apa aku mengganggu tidurmu Vin"
"Hem"
"Maaf"
"Kenapa, tidak bisa tidur, Hem" surat berat terdengar jelas di belakang telinga Naera, karena tubuh mereka memang sangat dekat, Vin merangkul Naera begitu erat kepalanya tepat berada di belakang leher Naera yang membuat Naera bisa merasakan dengan jelas nafas hangat Vin.
"Tidurlah" ucap Vin
Pelukan Vin bagaikan mantra tidur tersendiri untuk Naera
........
Di kursi orang tua Naera masih berharap suaminya itu bisa datang ke sekolah untuk melihat penampilan putranya, tapi sayang hingga waktunya kai tampil Vin belum juga menampakkan batang hidungnya.
Naera menarik nafas kasar berusaha tersenyum dan memberikan semangat untuk putra nya yang sudah menunjukan wajah masam di atas panggung karena tidak melihat ayahnya.
Walaupun sampai akhir Vin tidak datang kai bisa tampil dengan baik karena ada Naera yang selalu memberikan senyuman.
"Anak mamah, pintarnya"
Di bawanya kai ke dalam gendongan nya, Naera memberikan kecupan di pipi gembul putra kesayangannya
"Mau beli es krim"
Kai mengangguk senang, sebenarnya Vin sangat melarang putranya itu makan makanan manis apalagi eskrim tidak sehat katanya, tapi kali ini naera tau mood anaknya sedang tidak baik karena ayahnya yang tidak datang melihat penampilan pertamanya jadi Naera ingin mengembalikan mood anaknya dengan membelikan eskrim kesukaan nya.
Dreet dreet
Ponsel Naera yang berada di dalam tas bergetar, di usapnya layar untuk mengangkat panggilan yang ternyata dari suaminya
"waalaikumsallam" ucap Naera singkat, ada rasa kecewa juga saat Vin tidak bisa meluangkan sedikit waktu berharga nya untuk sang putra, apalagi ini penampilan pertama kai, apa begitu pentingnya pekerjaan untuk Vin sampai rela mengorbankan perasaan putranya sendiri.
"Kamu marah" Vin tau jelas kalo wanita di sebrang sana itu sedang kesal, terdengar jelas dari nada bicaranya, tidak ada kesan lembut sedikit pun, hanya terdengar datar
"Marah?aku? tidak"
"Maaf, tadi ada miting mendadak ada klain yang merubah jadwal bertemu, padahal tadi sudah siap ingin kesekolah kai"
"Tidak masalah Vin, kai paham ko kalo papahnya sibuk"
"Tapi kamu marah"
"No, aku tidak marah Vin hanya kecewa" jujur , untuk apa di tutup tutupi naera tidak bisa menutupi apapun dari suaminya.
"Janji , akhir pekan kita jalan jalan, ok"
naera menarik napas kasar, Vin sudah sering janji ingin mengajak mereka jalan jalan tapi selalu saja gagal entah ada pertemuan mendadak lah , ada masalah kecil di perusahaan lah, keluar kota lah, ada aja alasan untuk membatalkan janjinya.
naera tidak bisa berharap lebih dari janji suaminya itu, dia juga tidak akan memberi tahu kai, takut nya Vin kembali membatalkan janji dan berakhir kai kecewa lagi
Naera tersenyum mengangguk seolah Vin bisa melihat anggukan nya
"Kalian di mana kenapa terdengar berisik"
"Ini lagi di kafe, ngajak kai makan eskrim"
"Sayang, kau tau kan eskrim tidak sehat, gigi kai juga nanti cepat rusak"
"Vinnn, anakmu kecewa karena kamu tidak hadir di acara pertamanya,aku hanya ingin dia senang Vin toh makan eskrim tidak setiap hari juga kan"
"Ok, ok hari ini tidak papa, aku tutup dulu ya ada tamu katakan pada kai papahnya akan pulang dengan membawakan hadiah"
"Hem"
"Papah yaa mah"
Tanya kai polos dengan wajah yang sudah cemong , naera tersenyum gemes mencubit lembut pipi gembul kai, membersihkan eskrim di wajah putranya
"Iya, sayang papah bilang nanti di bawain mainan katanya"
"Yeyyyy" sorak kai antusias.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
Denis blora
Kai ini manggilnya kadang papa kadang ayah..yg benar yg mana Thor??
2023-01-26
0