Menarik!

Pesta ulang tahun Naura yang ke 17 adalah awal pertemuan Awan dan Bulan, bisa disebut sebagai awal dari semua rasa sakit dan kebahagian.

Bulan yang terlihat angun dan cantik saat menggunakan gaun pesta berwarna nut dengan taburan berlian yang di padukan dengan aksesoris berlian yang melekat di badan nya tak lupa hiasan rambut yang menambah kesan elegan, ia menjadi pusat perhatian semua orang yang datang bagaikan seorang ratu dari negeri dongeng,  ia berjalan dengan anggun menuju panggung acara dan menyapa Naura dengan lagak sombongnya.

"Hai, Naura selamat ulang tahun ya!" seru Bulan sambil memeluk naura.

"Makasih, udah sempetin datang ke pesta gua." saut Naura sambil membalas pelukan tersebut.

"Ini kado buat lu, bawahnya hati-hati gua yakin ngak ada yang ngado lu semahal kado gua." seru Bulan sambil menyodorkan kadonya.

"Iya gua bakal hati-hati, makasih ya kadonya, by the way Tata mana?" tanya Naura sambil mengambil kado tersebut.

"Bentar lagi nyampek katanya dia bareng Surya. emmm pesta lu biasa aja ya ngak semewah yang gua bayangin sepi banget ngak ada menarik menariknya,  tapi ngak papa tenang ada gua, jadi ngak sepi sepi amat," seru Bulan.

"Hehehe iya eh, itu Tata dateng." seru Naura sambil menunjuk ke arah Tata.

"Hai, Tata kenapa lama banget datangnya?" seru Bulan.

"Sorry macet." jawab Tata.

"Kan bisa lu beli jalanya atau sewa polisi buat buka jalan buat lu," seru Bulan.

"Ribet Lan, lagian gua kan bareng Surya." seru Tata.

"By the way Surya mana kok ngk kelihatan?" tanya Bulan.

"Masih di mobil." jawab Tata.

"Oh..." jawab Bulan.

"Gua malah asik ngobrol sama lu sampai lupa nyapa yang punya acara, hai, Naura selamat ulang tahun ya semoga lu bisa mendapat apa aja yang lu ingin kan kayak gua sama Bulan." seru Tata sambil mendekat ke arah Naura.

"Haha... makasih." seru Naura dengan senyum kecutnya.

Dan saat para wanita sedang asyik mengobrol tiba tiba ada 3 cowok yang datang.

Mereka bernama Galaksi, Bima dan Sakti mereka berasal dari keluarga  terkaya setelah keluarga Mahendra.

"Hai, gadis gadis cantik." sapa Bima.

"Em, hai pujaan hati rembulan ku." seru Galaksi.

"Iyuh, mau muntah!" jawab Bulan sambil membuang mukanya .

"Gak, boleh gitu calon istriku," seru Galaksi.

"Ih, siapa calon istri lu najis tau" jawab Bulan ketus.

"Bulan, gini kamu kan calon pewaris keluarga Mahendra aku pewaris keluarga Raharja kalau kita nikah pasti menguntungkan kedua bela pihak, nanti kamu santai aja dirumah perusahan dan properti Mahendra biar aku yang urus gimana?" tanya Galaksi dengan nada tidak tau dirinya.

"What, lebih baik lu tau diri deh atau minimal ngaca gitu, lu pikir gua mau gitu sama lu ha?" jawab Bulan ketus.

"Iya lah secara gua tajir, tampan apasih yang kurang dari gua." seru Galaksi.

"Ada kok, gua kurang suka sama lu lebih baik lu pergi deh, gua muak liat muka lu!" seru Bulan.

"Tapi beb.." seru Galaksi sambil meraih tangan Bulan.

"Jangan sentu gua dan pergi dari sini sekarang, kalau gak hidup lu gak bakal nyaman lagi!" ancam Bulan yang menghindar saat Galaksi ingin meraih  tangannya.

"Oke fine gua pergi tapi ingat ya Bulan suatu hari nanti gua bakalan dapetin lu, ayo Bima, Sakti kita pergi." seru Galaksi sambil berjalan meningalkan Bulan.

Bima dan Sakti pun mengikuti Galaksi meningalkan pangung acara.

"Terus bermimpi kawan, terus bermimpi," seru Surya sambil melambaikan tangan nya.

"Eh kapan dateng?" tanya Tata.

"Barusan, tapi lucu ya si Galaksi udah di tolak berkali kali masih aja ngejar ngejar udah tau kalau si Bulan itu sulit banget tertarik sama cowok, bahkan dari kecil gua gak perna liat dia tertarik atau jatuh cinta sama cowok." seru Surya.

"Ya, gak tau diri banget, tapi emang si dari kecil gua gak perna tau type cowok Bulan tu ngimana atau cowok yang bikin Bulan tertarik tu seperti apa?" seru Tata.

Surya dan Tata adalah teman Bulan sejak kecil mereka tidak perna  terpisah sekalipun, itu yang membuat mereka sangat mengenal Bulan.

"Gua itu tertarik sama cowok yang ........." sebelum Bulan menyelesaikan ucapan nya tiba tiba ada pria yang datang mengenakan setelan yang terlihat  tua namun dia terlihat sangat tampan bulu mata yang lentik, alis tebal, bibir yang terlihat sangat seksi, rambut yang hitam lebat nantertata rapi, tubuh tinggi dan badanya tegap ia terlihat sangat berwibawa meskipun warna kulitnya sedikit kecoklatan ia menghampiri Naura dan memberikan bingkisan kepada Naura.

"Selamat ulang tahun." serunya sambil memberikan bingkisan kepada Naura.

"Makasih tapi seharusnya lu ngk perlu bawah sampah kesinikan, liat syal murahan kayak gini lu kasi ke gua ini tuh bahkan gak layak jadi kain pel dirumah gua." seru Naura sinis sambil mengobrak abrik bingkisan pemberian pria itu.

"Kalau kamu gak mau balikin!" jawab pria itu.

disisi lain Bulan yang tidak tau siapa pria itu pun bertanya kepada Surya

"Dia siapa?" tanya Bulan.

"Pria itu dia, rakyat miskin yang dapat beasiswa di sekolah kita namanya Awan." jawab Surya.

"Oh.." seru  Bulan .

(kembali ke Naura dan Awan)

"Bahkan barang kayak gini aja lu minta kembaliin, ini tuh tempatnya di sampah!" seru Naura yang mau membuang syal pemberian Awan di tempat sampah namun ada seorang wanita yang menggambil syal tersebut dari tangan Naura yang tak lain adalah Sunny.

"Naura, lu ngak tau cara ngeharga i barang pemberia orang apa" seru Sunny.

"maksud lu barang pemberian orang miskin ini." seru Naura.

"emang kenapa ? syal ini ibu Awan yang ngerajut dengan kasih sayang setidaknya harga i usahanya dong," seru Sunny.

"Ibu?" seru Bulan sambil meraih syal itu dari tangan Sunny.

"Kenapa si orang kaya gak ada yang bisa ngerti, berharganya suatu hadia itu bukan tentang berapa atau apa tapi tentang siapa." seru Awan.

"Berapa harganya gua beli," seru Bulan.

"Apa?" tanya Awan.

"Syal ini berapa hargannya gua beli lu mau berapa 200 juta 500 atau 1 miliar?" seru Bulan yang berniat membeli syal tersebut.

"Ha..? syal ini gak saya jual dan meskipun uang kamu se gunung gak bakal bisa beli kasih sayang seorang ibu, ayo Sunny " seru Awan sambil mengambil syal itu dari tangan Bulan.

"Eh...syalnya!" seru Bulan.

"Gak saya jual!" teriak Awan.

Awan dan Sunny pun pergi meninggalkan kumpulan orang kaya itu.

sementara itu Tata dan Surya yang tau sikap Bulan yang harus bisa mendapatkan apapun yang dia mau langsung menghampiri Bulan.

"Jangan marah nanti...." Tata yang belum sempat nenyelesaikan perkataannya pun tersentak dengan ucapan Bulan.

"Menarik" seru Bulan sambil berjalan meninggalkan Tata dan Surya.

"Ha..?" tata dan surya yang menjadi sangat heran karna tingkah Bulan yang tak marah karna tidak mendapat barang yang dia inginkan.

Terpopuler

Comments

L u k e e

L u k e e

🆙🆙

2022-08-28

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!