Kemarahan Ibu

"Nia,bangun.. ayo bangun! ibu lapar nih, ayo masak sana!"

Aku terbangun saat bahuku ada yang mengguncang, perlahan aku membuka mata. ternyata ibu yang membangunkan aku

"Ah, iya Bu." aku segera bangun sembari memperbaiki rambutku

"Nia, kamu sudah terima uang kan? mana sini ibu minta uang lebih belanjaan kamu."

Aku segera mengambil uang gajiku yang tadi belum sempat aku berikan pada ibu. "ini Bu. ini semua gajiku masih utuh, karena aku belum belanja, dan gajiku Minggu ini lumayan Bu," ujarku sembari memberikan uang itu kepada ibu. aku berharap ibu akan tersenyum dan bersikap baik sedikit saja padaku.

"Baguslah. kerja itu memang harus rajin agar banyak mendapatkan uang. ini kamu simpan uang belanja,ibu ambil segini saja."

Ibu mengambil beberapa helai uang kertas itu, dan memberikan selebihnya kepadaku untuk belanja bahan pokok yang biasanya akan aku bawa besok ke pasar.

Setelah mengambil uang itu. ibu kembali keluar dari kamarku. dan aku hanya bisa tersenyum getir, "Ah, ya Allah. ternyata aku masih belum bisa untuk membuat ibu tersenyum kepadaku. tapi tidak apa-apa. aku percaya nanti suatu saat ibu pasti akan menyayangi aku." aku menyemangati diriku sendiri. aku tidak boleh sedih, aku harus tegar

Kini aku mulai memasak untuk makan malam. memang sudah telat, karena aku sangat lelah hari ini, jadi aku ketiduran. aku hanya memasak bahan yang ada di dapur. walaupun sederhana tapi aku sangat bersyukur karena Allah masih memberikan kami rezeki yang halal.

Setelah masakan ku selesai. aku segera menyajikannya di atas meja makan yang sudah patut minta diganti itu.ah tapi syukuri saja semua yang ada dirumah ini.

Semoga saja Allah memberikan aku rezeki yang berlimpah, agar aku bisa mengganti semua perabot dirumah ini. dan bahkan aku akan membelikan ibu rumah yang bagus, jadi kami tidak perlu ngontrak lagi. niatku dalam hati, semoga saja Allah mendengarkan niat baik ku. aamiin Ya Allah

Setelah semua terhidang. aku segera memanggil ibu di kamarnya. namun saat aku membuka pintu kamar itu. aku sangat shock, aku melihat ibu sedang merokok. dan bahkan aku melihat ibu juga menangis.

Aku segera menghampiri ibu. "Ya Allah, ibu. kenapa ibu merokok? sejak kapan ibu seperti ini? ini tidak baik untuk kesehatan Ibu." cecarku kepada ibu.

"Sudahlah Nia. kamu jangan ikut campur urusanku! tahu apa kamu tentang kesehatanku? bahkan sampai saat ini aku masih sakit. kamu tidak akan pernah merasakannya! sudah sana kamu keluar!" bentak ibu kepadaku. ibu menatapku dengan benci

Aku kembali ke meja makan dengan air mata yang sudah mengambang di pelupuk mataku. sebenarnya apa yang membuat ibu seperti itu ya Allah? kenapa aku tidak pernah melihat ibu bahagia? kenapa ibu sangat membenciku? banyak pertanyaan menyeruak dalam pikiranku.

Air mataku luruh begitu saja. aku selalu bertanya tanya dalam hati, apa yang sedang ibu sembunyikan dariku.

"Sudah tidak usah menangis, jangan menjadi wanita yang cengeng." ujar ibu yang tiba-tiba datang

Aku menghapus air mataku. dan segera aku berikan ibu piring. akhirnya kami makan dengan diam. tak ada suara namun rasa penasaran ku kembali datang.

"Bu, kenapa ibu tidak pernah tersenyum? apakah aku ini anak yang tak ibu inginkan? Kenapa ibu sangat membenciku? jika ibu tidak menyukai aku. kenapa ibu tidak memberikan aku kepada ayahku saja? maka ibu tidak perlu-"

Brakk!!!

"Diam! Diam!!.. hentikan ocehanmu itu. jangan pernah bicara tentang itu lagi. kamu tidak akan pernah tahu. dengan apa yang aku rasakan!"

Ibu menggebrak meja makan itu, dia begitu marah. dia segera meninggalkan aku sendiri di meja makan. aku menatap kepergian ibu dengan air mata yang kembali menganak sungai. aku segera membereskan meja makan itu.

Aku segera masuk kedalam kamar,kembali tangisku pecah. dadaku terasa begitu sesak. aku membuka jendela kayu kamarku itu. dan kubiarkan angin malam masuk untuk menghebus wajah sedihku, aku berharap rasa sakit dan sesak di dadaku ini akan pergi terbawa oleh angin.

"Ya Allah, kapan aku bisa merasakan kebahagiaan? aku tidak menyesali jika aku terlahir menjadi wanita bodoh begini. tapi aku tidak sanggup jika aku harus di benci oleh ibuku sendiri. aku benar-benar tidak sanggup ya Allah. hiks...hiks.."

Aku masih betah menatap keluar. aku menatap gelapnya malam, tak ada cahaya,semua tampak begitu gelap seperti hatiku saat ini. entah berapa lama aku menumpahkan rasa sesak di dadaku, sehingga aku merasa cairan asin di kelopak mataku tak lagi mengalir.

Kini malam semakin larut. kurasakan hembusan angin malam yang sudah tidak sehat lagi masuk melalui jendela kamarku yang masih terbuka lebar. aku segera menutup pintu jendela itu. dan ku rebahkan kembali tubuhku yang kini terasa semakin lelah. Ya, aku lelah dengan hati, lelah dengan pikiran dan juga badan.

***

Pagi telah menjelang. setelah menunaikan shalat subuh. aku segera mengerjakan seluruh tugas dirumah. aku ingin pergi ke kebun secepatnya. walaupun ini hari libur yang biasanya aku gunakan untuk ke pasar membeli semua bahan pokok untuk aku dan ibu,bekal satu Minggu kedepan. tapi karena kejadian tadi malam membuat aku tidak bersemangat untuk melakukannya. aku lebih memilih untuk pergi bekerja.

Entah kenapa rasa kecewaku pada ibu, membuat aku belum ingin bertemunya pagi ini. aku ingin memberi ibu waktu dari segala pertanyaan pertanyaan yang selalu aku lontarkan kepadanya karena dengan segala rasa penasaranku.

Setelah selesai mengerjakan pekerjaan rumah. aku segera ingin berangkat kerja. namun saat aku melewati kamar ibu. hatiku kembali sedih. aku ingin sekali memeluk tubuh wanita yang sudah melahirkan aku kedunia ini.

Meskipun aku tidak mendapatkan kasih sayang darinya. tetapi ibu masih mau membesarkan aku,dan merawatku di saat aku sakit. ya, meskipun dengan segala omelannya tetapi dia tidak pernah membiarkan aku menahan rasa sakitku sendiri.

Kembali air mataku jatuh,namun segera kuhapus.aku membuka pintu kamar ibu dengan pelan. aku melihatnya tidur dengan gelisah, dan kulihat mata ibu juga sembab. apakah ibu menangis semalaman? "Maafkan aku Bu. maaf jika pertanyaan pertanyaanku selama ini membuat ibu sedih." gumamku dengan pelan sembari menutup pintu kamar itu kembali.

***

Pagi ini udara terasa begitu sejuk. ya, mungkin karena desa ini di kelilingi oleh pegunungan, jadi udaranya masih bersih dan asri. kabut pagi yang masih belum menghilang di terpa sengatan matahari. itu menandakan bahwa aku pergi terlalu pagi, dan orang yang lewatpun masih tidak seberapa, mungkin dikarenakan ini juga hari libur jadi penduduk desa banyak istirahat dirumah mereka masing masing, untuk melepaskan penat setelah beraktivitas selama satu Minggu.

Aku masih menyusuri jalanan yang menuju ke perkebunan teh itu. kembali ingatanku tentang perdebatan ku dan ibu tadi malam. aku semakin heran, entah kenapa ibu sangat marah saat aku menyinggung tentang ayah. aku juga heran sampai saat ini aku tidak pernah tahu dimana ayahku berada. ibu tak pernah memberi tahuku.

Aku masih fokus dengan pikiranku sendiri.hingga tanpa aku sadari bahwa aku telah memakan jalan.

"Heeiii.... awas!"

Buugg...

Aku terguling dipinggir jalan aspal itu. aku membuka mata dengan perlahan, karena aku merasakan sedang berada di atas tubuh seseorang.

Saat aku membuka mataku. netraku bertemu dengan bola mata bening yang meneduhkan itu. aku tertegun saat menatap wajah yang begitu Tampan. sehingga jantungku berdetak sangat kencang. darahku berdesir.

ya ampun, kenapa dia begitu Tampan sekali.

"Apakah kamu baik2 saja?" suara itu membuyarkan lamunanku sedang menatap mahluk tuhan yang begitu sempurna itu.

"Ah, ya. aku baik2 saja. terimakasih ya mas, atas segala pertolongannya.maaf jika aku sudah menyusahkan," ucapku dengan tulus

"Ya, sama sama. tapi bisakah kamu untuk berdiri dulu. karena kita sedang berada di pinggir jalan." jawabnya sehingga membuat aku terperanjat saat menyadari bahwa aku masih berada di atas tubuhnya.

"Ah, maaf mas." aku segera berdiri dan memperbaiki rambutku yang berantakan dan bajuku telah kotor.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

AwanMendung26

AwanMendung26

Semangat Nia

2023-01-20

0

Bidan Simba

Bidan Simba

semoga CPT terungkap

2022-09-25

0

LISA

LISA

Bagus ceritanya..tp sedih & kasian sama Nia..

2022-08-11

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!