Perjalanan Kinan 4

"Maaf Nona, Tuan muda melarang anda untuk menemuinya."

Asisten Bian menghalangi Tasya yang ingin masuk ke ruangan Bian.

Tasya geram dan heran karna tidak biasanya ada yang menghalanginya masuk seperti ini

"Singkirkan tangan mu itu Rafa!"

Tasya menerobos tangan Asisten Bian yang bernama Rafa.

Dengan langkah cepat Tasya memasuki ruangan Bian, Rafa yang melihat nya langsung berlari menyusul.

Bian yang sedang sibuk dengan layar monitor nya hanya melirik saat Tasya memasuki ruangan nya.

"Maaf kan saya Tuan, Nona Tasya memaksa masuk."

Bian mengangkat tangan nya, memberi kode agar Rafa keluar.

Tasya tersenyum sinis kepada Rafa.

Bian menatap Tasya dengan pandangan datar.

Tasya melangkah ingin menghampiri Bian yang tetap duduk di kursi kebesarannya.

"Bi, Asisten kamu itu kurang ajar sekali......"

Langkah Tasya terhenti saat Bian melemparkan berlembar-lembar foto tepat di wajah nya.

Tasya mengerjitkan kening nya lalu memungut foto-foto itu.

Mata Tasya membelalak lebar melihat gambar demi gambar pada foto itu.

"Ini salah Bi... percayalah."

Bian menggebrak meja dengan kuat.

"Apa yang salah...!!"

Bian berdiri dengan mata memerah, Membuat Tasya pucat pasi.

Bian mencoba mengatur nafas agar emosi nya menurun.

"Apa yang salah... jawab Sya."

"Aku benar-benar kecewa, apa semua ini. Dua tahun bukan waktu yang sebentar Sya, semua yang kita lalui ternyata hanya omong kosong permainan mu..."

Kali ini Bian bicara dengan nada rendah, air mata Tasya sudah mengalir dengan deras.

Bian benar-benar kecewa, Pernikahan dan keluarga kecil bahagia yang sudah di impikan nya bersama kekasih yang sudah di pacari nya selama dua tahun ternyata hanyalah khayalan nya semata.

Bian mencintai Tasya lebih dari dirinya sendiri, hati nya benar-benar rapuh dan bahkan hancur berkeping-keping saat ini.

"Bian..." Tasya mencoba menggapai tangan Bian, namun Bian menepis nya.

"Maaf Bi, aku terpaksa."

Bian tersenyum sinis.

"Tentu saja terpaksa, terpaksa meninggalkan pacar mu itu untuk mendekati ku, dan mengincar Harta ku bukan."

"Jika kamu diam berarti semua informasi yang Rafa dapat adalah benar adanya !!"

Bian mendekati Tasya yang kini bersandar di tembok.

"Aku tidak main-main dengan hubungan kita, tapi aku tidak menyangka jika kamu adalah ular berbisa."

"Segala yang kamu inginkan selalu aku turuti, bahkan aku membantah Ibuku yang tak menyukai mu.

Aku meninggalkan nya, dan Adik ku sangat membenci ku, itu semua demi kamu Sya, tapi apa yang aku dapat Sya, apa !!"

Bian memukulkan tangan nya di tembok untuk melampiaskan kekesalan nya.

"Aku hanya di suruh Bi, aku mencintai kamu, aku mohon maaf kan aku, kita mulai semua dari awal Bi."

Kini Tasya sudah masuk dalam dekapan Bian.

Bian membiarkan nya.

"Pantas saja setiap aku mengajak mu tidur bersama kamu selalu menolak, rupanya tubuhmu sudah untuk Laki-laki lain."

"Dan satu lagi, tidak ada kesempatan ke dua kali untuk penghianat, sekarang kamu keluar, jangan pernah kamu temui aku, atau pun menginjakkan kaki mu di kantor ini, terlebih lagi rumah ku."

Bian melepaskan pelukan Tasya.

"Aku benar-benar minta maaf Bi, tapi dua tahun bersamamu aku bahagia, sebenarnya aku akan jujur perihal semua ini tapi kamu terlanjur mendengar nya dari orang lain, aku ikhlas jika ini mau mu, semoga kamu bahagia, aku permisi."

Tasya pergi dengan air mata membanjiri wajah nya, membuat karyawan bertanya-tanya ada apa dengan pasangan yang selalu terlihat harmonis ini.

Bian mengusap kasar wajah nya.

"Rafa, masuk."

Rafa yang berada di ujung telfon langsung bergegas masuk ke ruangan Bian.

"Apa yang perlu saya bantu Tuan."

"Carikan aku seorang Wanita untuk menemani ku malam ini."

"Kendalikan emosi mu Tuan."

"Selama ini aku berhenti karena aku sangat mencintai Tasya, aku memikirkan perasaan nya dan sekarang dia bukan siapa-siapa ku lagi, jadi biarkan aku kembali pada dunia ku Fa."

Rafa yang mengerti maksud Bian mengangguk kan kepala.

"Nanti akan ku kabari."

Rafa meninggalkan ruangan Bian.

🍃🍃🍃

Kinan berkaca di kamar mandi.

Kini penampilan nya sudah anggun, namun luka dan lebam di wajah nya tidak bisa di tutupi.

Kinan sudah bertekad untuk melayani tamu nya kali ini.

Setelah Mamy Angel membohongi nya bahwa uang hasil dari penjualan diri nya adalah untuk pengobatan Ayah nya.

"Kinan...."

Dari luar terdengar seseorang memanggil namanya.

Kinan melangkah kan kaki putih nya.

Ternyata salah satu karyawan Club mengantarkan Kinan makan, karyawan itu tersenyum melihat Kinan.

"Kemarilah makan dulu."

"Terimakasih...."

Karyawan itu sangat iba melihat Kinan, ia tahu betul bagaimana Kinan bisa masuk ke dalam Club ini.

Kinan menyendok nasi dan lauk dengan lahap.

"Terimakasih Kak, makannya enak."

"Iya makanlah..."

"Tentu, karena nanti malam aku akan menyerahkan Mahkota ku, demi Ayah ku."

Karyawan itu berkaca-kaca mendengar ucapan Kinan.

"Aku pergi bekerja kembali ya."

"Iya." Jawab Kinan singkat.

🍃🍃🍃

"Ibu kita mau kemana ?"

Ningsih dan Nasywa berada di sebuah terminal Bus, mereka baru saja tiba, dari Jakarta mereka kini berada di Kota Denpasar, Bali.

"Diam saja, akan Ibu suruh Orang untuk mengantarmu kepada Kakak Kinan."

Mata Ningsih terus melihat sekeliling.

Senyum Ningsih merekah saat melihat orang itu datang.

Seorang Pria dengan pakaian Khas Bali datang.

"Wah cantik sekali mbok, saya sangat berterimakasih, akan ku jaga dia dengan baik."

"Iya mulai sekarang dia milik mu, aku tidak sanggup lagi mengurusnya Bli."

"Tenang Mbok, saya dan istri akan menyayangi nya."

"Baiklah, saya pergi dulu."

"Tunggu Mbok, ini sebagai rasa terimakasih saya, terimalah."

Pria itu memberi amplop berisi uang kepada Ningsih

"Baiklah saya permisi, terimakasih."

Ningsih pergi dengan buru-buru.

"Ibu... kenapa aku di tinggal."

Nasywa mencoba mengejar Ningsih.

Pria itu langsung menenangkan Nasywa.

"Anak manis, sekarang Anak manis ikut saya. Nanti saya belikan apapun yang anak manis mau."

"Tapi Ibu bilang Aku mau di bawa ketemu Kakak Kinan."

Nasywa menunjuk ke arah Ningsih pergi

"Iya nanti ketemu Kakak Kinan, sekarang kita pulang ya."

Pria itu menggiring Nasywa menuju mobil nya.

Ningsih sengaja mencari Orang tua angkat untuk Nasywa, karena dirinya memutuskan akan pergi jauh dari Orang-orang yang mungkin mengenal nya.

🍃🍃🍃

Mamy Angel sedang bersama Rafa.

"Sudah sangat lama Tuan Bian tidak datang kemari."

"Saya punya Wanita yang terbaik."

Mamy Angel tersenyum lebar.

"Aku kali ini punya yang sangat istimewa, tapi tarif nya juga istimewa."

"Apa yang istimewa dari seorang pel*cur"

"Dia masih virgin."

Mamy Angel menatap Rafa serius.

"Benarkah, dari mana kamu mendapatkan nya.?"

"Soal itu anda tidak perlu tau Tuan."

"Berapa tarif yang kamu minta ?"

"Anda berani berapa."

"Seratus juta."

Mamy Angel tersenyum

"Banyak yang akan membayar lebih jika untuk angka ini. Selain masih virgin dia cantik dan masih muda."

"120 juta biarkan Tuan Bian yang memiliki nya malam ini."

"Baiklah, bawa saja. Akan ku panggilan sebentar."

Tak lama Mamy Angel datang membawa Kinan.

Rafa langsung memberi cek kepada Mamy Angel.

Rafa mengkode agar Kinan mengikuti nya.

"Lakukan tugas mu dengan baik."

Bisik Mamy Angel pada Kinan.

Kinan mengangguk yakin.

Rafa membawa Kinan menuju Hotel tempat yang di janjikan nya pada Bian.

Dari kaca spion Rafa melihat Kinan yang diam dengan pandangan ke arah luar jendela.

"Dari mana angel mendapat wanita ini kelihatan nya memang masih polos

Tidak seperti wanita yang ku bawa biasanya selalu menempel seperti prangko

Kenapa wajah nya luka-luka jika memang di paksa kenapa tidak mencoba kabur."

Rafa berbicara dalam hati.

Terpopuler

Comments

andi hastutty

andi hastutty

tolong Kinan jangan di nodai

2023-02-27

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!