LAP 5

"Nona, apa tidak sebaiknya kita memanggil Tuan Leonard ke sini? Sepertinya tuan muda mencari ayahnya," ucap Hanna sang pengasuh.

Merry dan Hanna sudah bergantian mencoba menenangkan baby Abraham, namun tak berhasil. Eleanor pun sudah menyerah karena badannya butuh istirahat.

"Abraham, tenanglah! Kita hubungi Daddy ya, Nak," bujuk Eleanor lemas, tubuhnya benar-benar letih.

"Hanna, bisa minta tolong kamu panggil Tuan Leonard untuk ke sini?" ucap Eleanor ragu.

Saat ini tengah malam, tidak mungkin mereka mengganggu orang yang sudah istirahat. Eleanor pun memutuskan untuk menghubungi via phone saja.

Menunggu beberapa saat untuk Eleanor mendapat jawaban dari Leonard.

"Ada apa, Ele? Aku lelah sekali hari ini," ucap Leonard dengan mata terpejam.

Leonard langsung segar kembali kala mendengar anaknya menangis disertai jeritan. Kemudian Leonard meminta panggilan berubah ke video call.

"Hadapkan ke wajah Abraham, biar aku bicara dengannya!" titah Leonard tegas.

Sungguh saat ini dia merasa kesal sekali karena tiga orang perempuan menjaga satu bayi saja tidak bisa

"Hai, Abraham! Lihat Daddy, Son," ucap Leonard lembut pada bayinya.

Tangis baby Abraham langsung reda begitu melihat layar gawai ibunya.

"Hehehe..."

Tiba-tiba bayi usia enam bulan itu terkekeh mendengar suara dan melihat wajah bantal ayahnya.

"Astaga!" ucap Hanna dan Merry bersamaan. Mereka berdua saling pandang seolah tak percaya dengan apa yang dilihatnya.

Bisa-bisanya bayi itu tiba-tiba terkekeh padahal tadi nangis menjerit cukup lama.

Berbeda dengan kedua pekerjanya, Eleanor hanya bisa memukul keningnya pelan. Lali mengusap kening pelan berulang kali.

"Sungguh anak ajaib! Tangisnya tadi begitu menggemparkan seluruh dunia, hanya mendengar suara ayahnya langsung tertawa."

Batin Eleanor takjub melihat tingkah anaknya yang masih bayi tersebut.

Baby Abraham lama-lama ketiduran begitu juga dengan Leonard. Akhirnya Eleanor yang mematikan sambungan, kemudian menyimpan gawainya di atas nakas. Lalu Eleanor pun menyusul ke alam mimpi.

*

*

"Ele, bisakah kamu mengurus baby Abraham saja? Tanpa harus ikut mengurus perusahaan ayahmu," ucap Leonard begitu mereka bertemu di lobi.

"Leon, please, jangan ikut campur urusan pribadiku! Aku berhak menentukan masa depanku sendiri. Aku tahu apa yang harus aku lakukan atau tidak," sahut Eleanor kesal karena Leonard selalu melarangnya kerja.

"Menentukan masa depanmu sendiri tanpa memikirkan anak? Hebat! Hebat sekali!" ucap Leonard sambil bertepuk tangan, jangan lupakan senyum tipis mengejeknya.

"Jadi Abraham tidak berarti apa-apa di mata kamu? Baiklah kalau kamu tidak ingin merawat Abraham lagi, biar aku saja yang merawat dia sendiri! Kita jumpa di pengadilan," ancam Leonard geram.

Memang awalnya dia yang bersalah pada Eleanor, wajar jika saat ini Eleanor sangat membencinya. Akan tetapi tidak harus mengorbankan anak karena benci pada ayah anak tersebut.

Leonard meninggalkan Eleanor begitu saja. Eleanor berdiri mematung setelah mendengar kata-kata Leonard yang mengajaknya bertemu di pengadilan.

"Le! Leonard tunggu!" teriak Eleanor sambil berjalan cepat mengejar Leonard.

Eleanor akhirnya bisa menyusul Leonard di parkiran.

"Le, jangan ambil Abraham dariku! Bukankah sejak awal kita sepakat untuk merawat bersama? Kenapa tiba-tiba kamu ingin mengambilnya?" ucap Eleanor begitu sampai di dekat Leonard yang sedang membuka pintu mobil.

"Aku tidak akan mengambil hak asuh atas Abraham jika kamu mau mengurusnya. Kamu lebih tega meninggalkan seorang bayi dari pada perusahaan. Dimana hati nurani kamu sebagai seorang ibu, hah?"

"Kalau memang tidak sanggup merawat Abraham, lebih baik jujur saja. Aku yang akan merawatnya dengan segenap hatiku. Silakan kamu mengurus perusahaan dengan tenang!"

Air mata Eleanor lolos begitu saja, mengalir deras tanpa terbendung lagi.

"Ini pilihan yang sulit, Le!" ucap Eleanor sesenggukan.

*

*

*

Akankah Eleanor memilih Abraham atau melepaskan darah dagingnya dalam pengasuhan mantan suaminya?

Terpopuler

Comments

AdindaRa

AdindaRa

Waaaah, ini cocok banget ikutan Event Anak Genius. 😍😍😍

2022-10-14

2

🇮🇩 C H A i 🇵🇸

🇮🇩 C H A i 🇵🇸

Gak sukut sbnrnye klo dia sadar kodratnya sbg perempuan. Toh Ele bukan org yg gak mampu. Sblmnya kan perusahaan bisa diurus bapaknya bertahun2 tanpa Ele. Knpa skrg jd hrs ada Ele...? Anak tetep nmr 1 apapun kondisi & situasinya. Pertanggungjawabannya berat, ke Tuhan. Gak main2 Dan Jgn dibikin main2.

2022-09-09

1

🟡Kⁱᵃⁿᵈ⏤͟͟͞Rą 🈂️irka

🟡Kⁱᵃⁿᵈ⏤͟͟͞Rą 🈂️irka

waahhhh kangen Daddy nya...udh nempel maunya sama Daddy nij

2022-08-27

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!