LAP 2

"Alasan kamu tidak masuk akal, Leonard! Jangan mengatasnamakan anak, yang jelas aku tidak mau kamu terlalu ikut campur urusan pribadiku. Urusi saja urusanmu, bukankah selama ini aku tidak pernah ikut campur atas semua yang kamu lakukan?" Eleanor sangat kesal sekali karena Leonard bersikap posesif tidak pada tempatnya.

Dulu saat dia masih berstatus sebagai istrinya, tidak sedikit pun Leonard memberi perhatian dan ikut campur dalam semua urusannya. Kini setelah berpisah, ada saja alasan Leonard untuk mengatur semua kegiatan yang harus dilakukan dan tidak.

"Aku tidak bermaksud mengatur kamu, Ele. Aku hanya tidak ingin nantinya Abraham bingung melihat perbuatan kamu. Selama ini aku tetap sendiri walaupun kita sudah bercerai. Itu semua aku lakukan demi Abraham, Ele. Jadi aku mohon tahan sedikit egomu," ucap Leonard frustasi.

Leonard merasa heran kenapa moodnya selalu berantakan setiap kali melihat Eleanor bersama laki-laki lain.

Semua keributan ini berawal dari keinginan Eleanor untuk kembali bekerja. Dia tidak ingin terkena baby blues syndrom. Oleh karena itu dia menerima pengasuh bayi yang ditawarkan oleh Leonard. Eleanor percaya jika pengasuh baby Abraham adalah seorang yang berpengalaman dalam mengurus bayi. Pilihan Leonard untuk Abraham tidak pernah salah selama ini, jadi dia menerima pengasuh itu.

Setelah aktif bekerja, Eleanor sering bertemu dengan perusahaan yang bekerjasama dengan perusahaan milik ayahnya. Sehingga dia sering meninggalkan baby Abraham bersama pengasuhnya dan kadang Leonard yang menjaga Abraham ketika pulang kerja.

*

Baby Abraham tiba-tiba demam, sedangkan Eleanor masih berada di kantor. Sejak awal Leonard sebenarnya tidak setuju dengan keputusan Eleanor yang kembali mengurus perusahaan ayahnya. Hanya saja dia tidak memiliki hak untuk melarang Eleanor.

Leonard mengurus baby Abraham seorang diri, hal ini dikarenakan pengasuh baby Abraham meminta ijin kerja dua hari. Sehingga mau tidak mau, Leonard yang mengasuh bayi berusia enam bulan itu. Dokter spesialis kandungan itu bahkan meminta temannya untuk menggantikan dirinya.

Sudah jam sepuluh malam, Eleanor belum juga pulang. Karena rasa lelah, Leonard ketiduran sembari menggendong baby Abraham. Begitu besar rasa sayangnya pada sang anak, membuat Leonard mengorbankan semuanya.

Eleanor pulang ke rumah dalam keadaan lesu karena lelah. Perusahaan sedang mengalami masalah sehingga dia harus memutar otak agar tidak terjadi kerugian yang besar.

Eleanor terkejut ketika memasuki apartemennya. Asisten rumah tangga yang bekerja di tempatnya hanya bekerja sampai sore setelah dia mempekerjakan seorang pengasuh untuk baby Abraham.

Leonard masih dengan posisi semula, terbaring di atas sofa dengan memeluk baby Abraham yang tidur telungkup di atas dadanya.

Eleanor pun bergegas meletakkan tasnya kemudian mencuci tangan. Setelah itu diambilnya baby Abraham dari dekapan sang ayah. Agak susah ketika mengambil baby Abraham karena dekapan sang ayah sangat kuat. Akhirnya, Eleanor membangunkan mantan suaminya untuk mengambil alih baby Abraham.

Badan Abraham masih demam, bahkan hidungnya pun memerah. Bayi bertubuh gembul dan panjang itu kembali terbangun dan menangis kala terlepas dari dekapan ayahnya.

"Kamu bersihkan dirimu baru menggendong Abraham. Ingat kamu seharian ini berada di luar rumah. Alangkah baiknya kamu membersihkan diri baru menggendong Abraham. Aku masih di sini menjaganya," ucap Leonard disela kantuknya.

"Abraham sudah terlalu lama aku tinggalkan, lagian kamu sepertinya juga lelah. Istirahatlah, nanti aku hubungi Merry untuk segera ke sini untuk membantuku. Sekarang kamu istirahat saja, terserah mau tidur di kamar tamu atau di sofa," sahut Eleanor menolak secara halus saran dari mantan suaminya itu.

"Ingat Eleanor! Aku seorang dokter, jadi sebaiknya kamu ikuti saranku agar Abraham tidak semakin panas," ucap Leonard dengan tatapan tajam dan penuh kekecewaan.

Mendapat tatapan tajam dari mantan suaminya, akhirnya Eleanor menyerahkan baby Abraham pada mantan suaminya. Kemudian bergegas mandi.

Tanpa sepengetahuan Eleanor, Leonard sudah meminta asisten rumah tangganya untuk segera datang. Akan tetapi, sang asisten rumah tangga tidak bisa. Sudah terlanjur pergi keluar kota.

"Abra, malam ini kita tidur berdua, Sayang," ucap Leonard dengan mata berkaca-kaca bahagia dan sedih bersamaan.

Bahagia karena bisa tidur mendekap anaknya, sedih karena melihat anaknya sakit tapi tidak diurus ibunya.

"Kamu sudah makan malam, Le?" tanya Eleanor basa-basi.

"Terima kasih, aku sudah makan. Kamu makan yang banyak agar ASI mu berkualitas," sahut Leonard

Terpopuler

Comments

AdindaRa

AdindaRa

Ini mah udah nampak pasti cemburu. Jadi makin greget deh bacanya. 😍

2022-10-14

2

Saepul 𝐙⃝🦜

Saepul 𝐙⃝🦜

Wanita pekerja, semoga bisa membantu waktu antara pekerjaan dan baby nya. Sebagai ibu baru harusnya lebih baik untuk mengurus baby nya ya, tapi bagaimana pun juga pekerjaan tetap penting untuk kelangsungan hidup.

2022-08-26

4

🇵🇸Kᵝ⃟ᴸ

🇵🇸Kᵝ⃟ᴸ

memang wanita karier hrs bisa membagu waktu, antara keluarga dan pekerjaan, klo tdk pandai membagi waktu suka jd mslh

2022-08-22

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!