CSP 4

Leonard keluar dari ruang meeting. Dia terpaksa keluar atau tidak akan pernah lagi diijinkan mengikuti kegiatan Eleanor.

Leonard berjalan-jalan mengelilingi setiap kubik ruangan yang ada di lantai tujuh itu. Baby Abraham yang diajak berkeliling selalu berceloteh riang. Membuat para karyawan yang berada di lantai itu menoleh padanya untuk melihat ke sumber suara.

Baby Abraham yang digendong oleh hot daddy menjadi pusat perhatian para karyawan di perusahaan itu. Baby Abraham sangat mirip dengan ayahnya yang memiliki postur tubuh tinggi tegap dan proporsional.

Para karyawan-karyawati itu terpesona melihat ketampanan ayah dan anak tersebut. Mereka seakan lupa dengan pekerjaan yang menumpuk dengan kehadiran duo ganteng.

"Puas sudah mengacau di kantorku?" ucap Eleanor lirih tetapi penuh dengan emosi.

Eleanor menekan amarahnya di hadapan baby Abraham.

"Kalian semua lanjut pekerjaan kalian jika masih ingin bekerja di sini!" ucap Eleanor lagi ditujukan pada para karyawannya.

Para karyawan itu serentak kembali menekuni pekerjaan mereka masing-masing karena takut kena sanksi.

Setelah para karyawan itu kembali bekerja, Eleanor langsung berjalan menuju ke ruangannya.

Eleanor marah karena dengan adanya Leonard dan baby Abraham di kantornya, membuat konsentrasinya dan konsentrasi para karyawannya pecah. Perhatian mereka selalu pada dua laki-laki beda generasi itu.

"Sorry, gara-gara aku jadi kacau semua," ucap Leonard ketika mereka sudah berada di ruangan Eleanor.

"Sudahlah, sebaiknya kita pulang. Bukankah baby Abraham harus banyak istirahat?" sahut Eleanor lesu. Tampak gurat kekesalan di wajahnya.

Leonard hanya mengangguk dan berjalan mengikuti langkah Eleanor. Baby Abraham tampak sudah mulai mengantuk setelah minum ASI dalam botol.

Leonard meletakkan baby Abraham ke dalam car seat. Bayi gembul itu sudah mulai tertidur, sehingga memudahkan Leonard meletakkan dalam car seat.

"Lain kali jangan ikuti aku bekerja, kita sudah tidak ada hubungan apapun. Aku tidak ingin mendengar suara sumbang di kantorku nantinya," ucap Eleanor ketika mobil yang mereka tumpangi mulai menyusuri jalanan.

"Aku ikut juga karena baby Abraham. Kalau baby Abraham tidak sakit, aku tidak akan mengikuti kemanapun kamu pergi. Jadi jangan pernah berpikir jika aku menghalangi langkahmu untuk berkarir. Aku lakukan semua ini demi baby Abraham," jawab Leonard.

Leonard sungguh kesal dengan tanggapan Eleanor pada dirinya. Dia sama sekali tidak mengekang Eleanor. Selama ini jika Eleanor sibuk dengan urusan bisnisnya, Leonard selalu siap sedia dan siaga menjaga Abraham.

*

Sesuai janji Leonard untuk merawat bersama-sama, dia selalu meluangkan waktunya untuk baby Abraham. Sang ayah sudah berkali-kali memintanya untuk mengelola perusahaan tak diindahkannya.

Rumah sakit yang dikelola Leonard saat ini saja sudah menyita perhatiannya. Rumah sakit itu sudah setara standar internasional, sehingga pelayanan yang diberikan pun haruslah yang terbaik. Peralatan medis pun harus yang canggih. Secara tidak langsung, rumah sakit Gladston membutuhkan banyak perhatian dari Leonard.

Perusahaan ekspedisi yang baru didirikan Leonard hampir setahun itu, saat ini sedang mengalami kenaikan pelanggan sebanyak lima ratus persen. Sehingga sedikit banyaknya juga meminta perhatian Leonard.

"Hhh... capeknya!" gumam Leonard sembari menyandarkan punggungnya pada headboard ranjang.

Di pangkuan Leonard saat ini sudah ada laptop yang menyala. Banyak laporan yang harus dicek, setelah dua hari tidak bekerja. Pekerjaan Leonard menumpuk banyak sekali.

Leonard mulai membuka email dan membacanya satu persatu. Jika ada yang kurang cocok menurutnya, dia akan memanggil sang asisten.

Hingga malam Leonard menyelesaikan pekerjaannya. Mata dan tubuh yang lelah sudah sejak tadi ingin merebahkan tubuhnya di atas ranjang empuknya.

Sementara itu Eleanor sedang menenangkan baby Abraham yang tiba-tiba menangis.

"Merry, Hana!" panggil Eleanor pada kedua orang yang tinggal bersamanya.

"Saya, Nona," teriak mereka berdua serempak.

"Apa diantara kalian ada yang tahu bagaimana menenangkan seorang bayi?" tanya Eleanor panik.

Terpopuler

Comments

Mystera11

Mystera11

Kok eleanor terkesan ngg pduli sm babynya ya...🤔

2022-12-13

1

🟡Kⁱᵃⁿᵈ⏤͟͟͞Rą 🈂️irka

🟡Kⁱᵃⁿᵈ⏤͟͟͞Rą 🈂️irka

yaaahh..masa ibunya ga bs nenangin bayinya sih....

2022-08-27

2

🇮🇩 F E E 🇵🇸

🇮🇩 F E E 🇵🇸

Wah parah si Ele. Anak sdri gak tau cara handlenya. Parah Parah Parah.

2022-08-25

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!