Mendengar perkataan beberapa orang yang di belakangnya, Arga mengangkat kepalanya melihat ke arah Rara yang saat ini sedang berjalan menuju tempat ijab qobul dan diiringi oleh bunda juga kedua adiknya.
Arga memegang dadanya sebelah kiri, jantungnya terasa berdetak lebih cepat dari biasanya." Rasa apa ini" gumamnya dalam hati.
Arga menatap Rara tanpa mau berkedip sedetik pun, kali ini pria itu benar-benar pangling dengan wanita yang sedang berjalan ke arah tempat ijab qobul.
Saat ini Rara menggunakan gaun berwarna putih yang sederhana namun begitu elegan. sangat pas buat Rara.
saat tatapan Arga masih fokus pada Rara, tanpa sengaja Rara juga melihat ke arahnya.hingga kedua manik mata indah milik Rara beradu dengan mata tajam Arga untuk beberapa saat.
Dipandang seperti itu membuat rara semakin gugup, jantungnya bertalu-talu, namun sebisa mungkin wanita itu membuang jauh rasa gugupnya.
"Aduh kenapa kak Arga harus memandang aku seperti itu. bisa-bisa aku punya penyakit jantung kalau seperti ini terus, ini benar-benar tidak baik untuk kesehatan jantungku" Gumamnya dalam batin.
" Apa ijab qobul nya sudah bisa kita mulai" tanya pak penghulu pelan.
" Iya pak. kita mulai ijab qobul nya sekarang juga" jawab Arga pelan.
Tak berselang lama, acara ijab qobul pun sudah di mulai. Rara merasa begitu gugup sehingga keringat dingin itu mulai membasahi kadua tangannya.
Ditempat lain, tepatnya di sebuah rumah sakit, seorang wanita sedang gelisah saat mendengar kabar tentang pernikahan pria yang selama ini sudah membuatnya jatuh hati. wanita itu berusaha mencari informasi tempat acara resepsi itu di langsungkan. Namun, usahanya sia-sia. karna tidak ada satu orang pun yang tau di mana tempat acara di langsungkan.
Dia adalah dokter Vena, seorang dokter yang selama ini selalu terobsesi pada Arga. namun Arga hanya menganggapnya sebagai seorang sahabat dan tidak lebih dari itu.
"Sial, sebenarnya di mana acara pernikahan kapten Arga di langsungkan" ucapnya sambil memukul meja di depannya.
Memang Lidya sengaja tidak melakukan acara di kota A. karna wanita paruh baya itu takut ada yang ingin menghancurkan pernikahan anaknya.
Lidya memang sudah tau, jika dokter Vena mempunyai rasa terhadap Arga, Namun Lidya tidak pernah menyukai dokter itu.
•
•
•
"Sah" Ucap beberapa tamu undangan yang ada di tempat itu.
Setelah acara ijab qobul, mama Lidya meminta Rara mencium punggung tangan suaminya, begitu juga dengan Arga yang harus mencium kening rara,
Rara pun menuruti omongan sang mama mertua, wanita cantik itu mengambil tangan Arga lalu menciumnya cukup lama.
sekarang giliran Arga yang harus mencium kening Rara. cukup lama pria itu masih diam tak bergeming, Setelah Lidya memberikan isyarat Arga pun mencium kening rara lembut.
Satu ciuman mendarat tepat di kening Rara, ciuman laki-laki yang baru pertama kali rara rasakan setelah kepergian ayahnya.
Mendapat ciuman seperti itu membuat jantung Rara semakin berdegup cepat. rasa gugup kembali Rara rasakan.
" Selamat ya nak, mulai hari ini kamu sudah resmi menjadi istrinya Arga," titah Lidya sambil memeluk Rara lembut.
Selama ini Lidya memang sangat baik. wanita paruh baya itu tidak pernah memperlakukan Rara sebagai baby siter, Tapi seperti keluarga sendiri. ketulusan Rara yang membuat Lidya seperti itu.
" Terima kasih ma," Ucap Rara seraya membalas pelukan mama mertuanya.
Beberapa tamu undangan sudah mulai berpulangan, saat ini hanya tinggal rombongan dari keluarga Arga yang masih mengobrol santai di ruang tamu rumahnya Rara.
Bapak Nugraha memanggil Arga dan mengajaknya bicara. Arga pun menurut dan mengikuti papanya yang sudah menunggu Arga di teras depan.
" Papa panggil Arga, ada apa pah?
" Begini Arga, papa minta kamu disini dulu selama 1 minggu ke depan" titahnya
Ucapan sang papa sempat membuat Arga terkejut, Arga di minta untuk tetap stay bersama Rara di sana. Setelah cukup lama terdiam, Akhirnya Arga menjawab ucapan papanya.
" Baiklah pah, Arga akan stay di sini selama 1 minggu ke depan"
" Bersikap baiklah pada Rara. saat ini dia sudah menjadi istri kamu, kamu bertanggung jawab penuh atas hidup Rara" Ucap Nugraha lagi
Perkataan papanya berhasil membuat Arga terpaku untuk beberapa saat. Bisakah dia bersikap baik pada istrinya? wanita yang selama ini tidak pernah Arga sukai. karena kecerobohan yang sering dilakukan Rara membuat Arga tidak terlalu respek pada Rara.
Awalnya memang Arga ingin menolak permintaan sang mama, namun saat Arga melihat raut wajah sang mama yang mengiba membuat Arga tidak tega dan mengiyakan permintaan dari mamanya.
" Iya pah, Arga janji akan jadi suami yang baik buat Rara" Jawab Arga
" Papa percaya sama kamu nak, jangan kecewakan papa dan mama ya" ucapnya seraya pergi meninggalkan Arga yang masih diam tak bergeming.
"Apa aku bisa menerima Rara sebagi istriku, sedangkan ku saja tidak pernah menyukainya, dia terlalu ceroboh" Arga bermonolog dalam batinnya.
Setelah itu, Arga masuk ke dalam rumahnya dan berkumpul kembali dengan semua keluarganya. hari ini memang rombongan Arga akan kembali ke kota A.
Hari berlalu. malam ini Rara menyiapkan makan malam bersama sang bunda, setelah semua tertata rapi di meja makan, Rara memanggil Arga untuk makan malam bersama di rumah ini.
" K....kakk" lirihnya dengan nada yang sedikit gemetar.
Sebenarnya Rara takut untuk memanggil Arga, namun apa boleh buat, saat ini Arga adalah suaminya. Seorang suami yang akan menjadi kepala keluarga didalam rumah tangganya, Rumah tangga yang akan Rara bina bersama Rara.
Rara sudah bertekad akan ikhlas menerima pernikahan ini, mungkin ini sudah takdir yang di garis kan untuk nya. Rara akan bersabar dalam menghadapi sikap dingin suaminya yang mungkin akan membuatnya sakit.
Selama bekerja di kediaman Nugraha, Rara memang sering di minta oleh Lidya untuk mengurus semua keperluan Arga. dan sejak saat itulah, Rara mulai ada rasa terhadap Arga. mungkin Arga memang tidak pernah menyadari perasaan nya, namun memang itu yang sudah Rara rasakan. Rara mencintai Arga sejak beberapa bulan yang lalu.
"Hmmmm, ada apa?" Jawab Arga yang terdengar begitu dingin sambil menatap tajam Rara.
Melihat itu membuat Rar semakin takut untuk mendekat ke arah laki-laki yang sudah menjadi suaminya.
"A....ayo makan malam dulu kaka, semua sudah menunggu" ucap Rara semakin ketakutan.
semenjak pembicaraan dengan sang papa, arga mulai merenungi semua yang di katakan oleh nugraha, pria itu akan mencoba menerima rara sebagai istrinya.
" Kenapa kamu seperti orang ketakutan begitu ra, aku tidak akan menggigit mu, kecuali kamu mau aku gigit"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
➷𝕯𝖊𝖜𝖎 ๖ۣۜℜin∂u❀
seru nih thor kayak nya ta simpen di rak buku..nanti lanjut baca..😄
2023-01-11
1
➷𝕯𝖊𝖜𝖎 ๖ۣۜℜin∂u❀
nah loh udah ada rasa2 tuh sama arga 😁
2023-01-11
1
🦋 Pika 🦋
lah gimana gk takut sama kamu ga, orang sikap kamu kek gitu ke rara 🤦♀️
2023-01-11
0