dekapan hangat

Arga tak menjawab, dia hanya mengemudi sesuai arahan dari rara, 30 menit kemudian mobil arga sudah sampai di depan rumah rara.

" dasar ceroboh dan suka tidur"

rara yang mendengar itu pun terkekeh kecil dengan ucapan arga, sebenarnya rara sudah bangun, hanya saja dia masih pur-pura tidur, ingin tau apa yang akan arga lakukan.

arga yang menunggu rara tak kunjung bangun akhirnya menggendong rara dan membaringkan di atas tempat tidur kamarnya.

tubuh rara yang mungil tenggelam di dada bidang arga, sudah dua kali rara bisa merasakan aroma khas tubuh arga,

" dasar menyusahkan"

mendengar perkataan arga membuat rara semakin enggan untuk membuka matanya, rata takut jika arga tau jika dirinya hanya pura-pura tidur akan membuat arga marah, akhirnya wanita itu masih pura-pura tertidur hingga 1 jam kemudian dia benar-benar terlelap dalam mimpinya.

arga juga sudah terlelap 1 jam yang lalu, saat dia merebahkan tubuh rara, karena di kamar rara tidak ada shofa, dengan terpaksa dia tidur di samping rara,

malam berlalu, rara menggeliat, tanpa dia sadari ternyata rara tidur dalam dekapan arga, pantas saja jika tidurnya nyenyak, ternyata rara tidur dalam pelukan hangat arga,

mendapat kesempatan emas, rara tak menyia-nyiakannya , karena melihat jam masih menunjukkan jam 3pagi, akhirnya rara kembali tertidur dalam dekapan arga,

" kenapa rasanya begitu nyaman tidur dalam dekapan kak arga" batinnya.

sepertinya posisi seperti ini akan selalu rara rindukan,

alarm handphone arga berdering, saat ini jam sudah menunjukkan pukul 7 pagi,

arga mengucek kedua matanya untuk menyesuaikan pencahayaan yang masuk di indra penglihatannya.

laki- laki itu merasa tangan kirinya seperti mati rasa, sepertinya kesemutan setelah sepanjang malam menjadi bantal rara,

arga melihat ke arah tangan kirinya yang terasa berat, ternyata dia sudah mendapati rara yang masih damai dalam tidurnya. arga memperhatikan wajah rara, menyibak beberapa anak rambut yang hampir menutup penuh wajah cantiknya.

arga mengamati wajah cantik rara, ternyata rara adalah gadis yang sangat cantik, wajahnya yang putih mulus, hidung mancung, bulu mata lentik dan bibir ranum.

tanpa sadar arga mendekatkan bibirnya pada bibir rara. pria itu mencium lembut bibir ranum rara cukup lama, karena merasa rara tidak terganggu arga pun ******* sedikit bibir rara,

setelah terasa cukup, baru arga melepas pangutan bibirnya dari bibir rara.

" manis juga" ucapnya dan langsung pergi ke kamar mandi.

setelah arga keluar dari kamar mandi, pria itu sudah tidak mendapati rara di dalam kamarnya, hingga beberapa saat kemudian dia dapat mencium wangi masakan yang masuk pada indra penciumannya, baunya sangat wangi, "

"siapa yang masak,?"batinnya

akhirnya setelah mengganti pakaian arga segera ke dapur, mencari sumber wangi masakan yang sangat menggugah selera, dari baunya saja sudah pasti enak.

" kamu masak?"

dua kata yang mampu membuat rara terkejut.

" eh, em iya kak, aku masak, tadi nunggu kak arga lama banget di kamar mandi, jadinya aku masak dulu, ayo kak silahkan dimakan, semoga kak arga suka"

" hm"

biarpun hanya itu yang keluar dari mulut arga, tapi rara masih tetap senang, apalagi rara melihat arga yang memakan masakannya dengan sangat lahap, bahkan sudah nambah beberapa kali, namun arga belum juga berhenti.

" masakan kamu enak"

ucapnya dingin dan langsung pergi meninggalkan rara yang masih bersemu merah, biarpun berkata dengan dingin, setidaknya arga sudah memuji masakannya. peningkatan yang cukup bagus.

" aku yakin, seiring berjalannya waktu, aku pasti bisa buat kak arga jatuh cinta" titah rara sambil tersenyum.

sehabis membereskan meja makan, rara segera mandi karna harus kembali ke rumah sakit untuk menjemput riko. namun wanita itu lupa tidak membawa handuk dan baju ganti.

rara memulai ritual mandinya, dan belum merasa jika dirinya melupakan baju ganti yang sudah disiapkan di dalam kamar tadi sebelum memasak.

" astagfirullah, handuk sama bajuku ketinggalan, bagaimana ini,"

rara enggan untuk meminta bantuan pada suaminya, rara takut jika arga tidak mau membantunya, alhasil wanita itu hanya mondar-mandir di dalam kamar mandi,

arga yang menyadari rara tak juga keluar kamar, pria itu memutuskan untuk melihat rara, namun rara tidak ada di kamar, arga mencari di setiap sudut rumah namun belum juga menemukan rara.

" kemana wanita itu" lirihnya.

kamar mandi, ya hanya kamar mandi satu tempat yang belum arga liat, setelah arga sampai di depan kamar mandi pria itu mengetok pintu kamar mandi, namun tak ada sahutan dari rara,

setelah cukup lama mengetok pintu dan juga belum ada sahutan dari dalam, arga jadi semakin khawatir, takut ada apa-apa pada rara, mengingat rara adalah gadis yang cukup ceroboh.

arga mendobrak pintu kamar mandi, dan ternyata benar, arga menemukan rara yang sudah terkapar di dalam kamar mandi tanpa sehelai benangpun.

pria itu menelan ludahnya susah setelah melihat tubuh polos rara, tubuh rara begitu putih mulus,

" astaga rara, kamu kenapa"

arga menggendong tubuh rara ke dalam kamar, dia memakaikan baju buat rara, setelah itu arga mencari minyak kayu putih untuk rara,

" ra, sadar ra, kamu kenapa"

arga khawatir pada rara, sudah 30 menit namun arga tetap tidak kunjung bangun, wanita itu sepertinya menggigil,

arga memutuskan untuk memeluk rara, agar bisa menghangatkan tubuh istrinya,

setelah didekap arga cukup lama, akhirnya rara membuka matanya,

" dingin" ucapnya yang masih setengah sadar.

arga semakin mempererat pelukannya, sepertinya rara memang kedinginan karna kelamaan di dalam kamar mandi,

" kak arga aku gak bisa nafas" ucap rara dengan suara parau

mendengar itu, arga melepas pelukannya pada tubuh rara

" kamu kenapa bisa pingsan di kamar mandi"

" a.....aku lupa gak bawa handuk dan baju ganti kak"

" dasar ceroboh. kenapa tidak minta bantuan ku"

" aku takut kak arga gak mau"

" sudah ceroboh sok tau lagi"

rara menunduk malu, setelah itu arga memberikan jaket untuk rara,

" pakai, setelah itu kita jemput bunda ke rumah sakit, kasihan mereka takut nunggu terlalu lama"

perkataan arga mampu membuat rara langsung duduk dan memakai jaket pemberian suaminya.

" ya allah bunda, kenapa aku bisa lupa, ayo kak kita berangkat sekarang"

rara langsung berdiri dan menarik tangan arga seperti anak kecil, arga yang melihat itu hanya menggeleng kepala.

" ya ampun rara, ternyata kamu selain ceroboh, suka tidur. kamu juga pelupa"

rara mengerutkan keningnya.

" aku lupa apa memangnya kak" tanya rara bingung.

arga menunjuk ke arah kaki rara yang tidak menggunakan alas kaki.

" ya ampun aku lupa" rara menepuk jidatnya

" cepet ra, ini sudah kelamaan"

" iya kak ayo,"

rara belum menyadari jika rambutnya masih berantakan,

" raraaaaaaa, rambut kamu" geram arga

akhirnya arga mendekat dan merapikan rambut rara, jantung rara berdetak cepat, rasanya ingin melompat dari tempatnya, rara semakin gugup saat arga mendaratkan ciuman di kening rara.

" sudah, ayo berangkat"

rara masih mematung, masih terhipnotis dengan ciuman singkat arga, bekasnya masih sangat terasa.

" Raisya vasty prayoga" panggil arga lagi

" eh, iya iya kak"

jangan lupa tinggalkan jejak komentar ya kak, biar author makin semangat lagi, terimakasih yang selalu setia support♥️

Terpopuler

Comments

༄༅⃟𝐐Vee_hiatus☂⃝⃞⃟ᶜᶠ

༄༅⃟𝐐Vee_hiatus☂⃝⃞⃟ᶜᶠ

enak anget ada selimut hidup jadi males bangun makin lengket mata

2023-01-11

0

@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸

@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸

rara lucu ya. grogi atau memang pelupa ya? sampe lupa pake sendal.

2022-12-29

0

⍣⃝కꫝ🎸Riza🌍ɢ⃟꙰Ⓜʜ֟͜͡ᴠE𝆯⃟🚀⚔️⃠

⍣⃝కꫝ🎸Riza🌍ɢ⃟꙰Ⓜʜ֟͜͡ᴠE𝆯⃟🚀⚔️⃠

harus dooonk raaa
suDah paStiii iiTuu😁😁

2022-12-29

0

lihat semua
Episodes
1 Rencana mama lidya
2 Rasa apa ini??
3 Pernikahan
4 ceroboh dan suka tidur
5 dekapan hangat
6 Rumah baru
7 Bersikaplah dewasa
8 Rara dan William
9 Lumyan Enak
10 Arga kenapa?
11 Harus bagaimana
12 Kamu
13 Bisa dan mampu
14 Siapa wanita itu!
15 Cantik tapi aku tidak mencintaimu
16 Masih sangat mencintai
17 Tidak di anggap
18 Piknik
19 Ratih
20 Antara benci dan cinta!
21 Mudah terluka
22 Couple Goals
23 Benar-benar suka tidur
24 Terlanjur Mencintai
25 Kelakuan Arga dan Rara
26 Tidur satu ranjang
27 Penolakan Rara
28 Terpesona
29 Rasa kecewa Rara
30 Rencana Dokter Vena
31 Kemarahan Arga
32 Bertemu Queen
33 Rasa kecewa Rara
34 Dugaan Tomy
35 Takut memgganggu
36 Rasa sakit hati Rara
37 Arga terluka
38 Terlalu mencintai
39 Tugas
40 Rencana Vena
41 Benar-benar mencintai
42 Mulai kangen
43 Ungkapan cinta Arga
44 Melihat Bintang
45 Menjalankan misi
46 Buku dairy
47 Siapa wanita itu?
48 5 TAHUN YANG LALU
49 Seperti bidadari
50 Rasa bingung Vena
51 Panggilan video
52 Rasa bingung pak Heru
53 Rasa kesal Vena
54 Alexan Wijaya
55 Menanyakan pada bunda Ratna
56 Butik
57 Kejadian 2 tahun yang lalu
58 Sangat susah
59 Kepulangan Arga
60 Melepas Rindu
61 Seperti pinang di belah dua
62 Rasa takut Rara
63 Flashback beberapa tahun lalu
64 Belum bisa mengatakan
65 Rasa bingung Arga
66 Rasa marah Lexan
67 Pertemuan Queen&William
68 Masak untuk Rara
69 Rara hilang?
70 Rasa terkejut Lexan
71 Kedatangan Arga
72 Mencari Fadil
73 Syarat dari dokter Vena
74 Pesona dokter Vena
75 Menyelamatkan Rara
76 Menyelamatkan Rara 2
77 Siapa pelakunya?
78 Kepulangan Rara
79 Promo Novel
80 telfon dari Riko
81 Promo novel
82 Pergi ke kota B
83 Mengikuti Rara dan Atga
84 Mengatakan pada Luis
85 Rasa kecewa Rara
86 Kabar tentang Vena
87 rumah sakit
88 POV Vena
89 Tugas ke luar pulau
90 Rasa dendam Fadil
91 Kampus
92 Kampus
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Rencana mama lidya
2
Rasa apa ini??
3
Pernikahan
4
ceroboh dan suka tidur
5
dekapan hangat
6
Rumah baru
7
Bersikaplah dewasa
8
Rara dan William
9
Lumyan Enak
10
Arga kenapa?
11
Harus bagaimana
12
Kamu
13
Bisa dan mampu
14
Siapa wanita itu!
15
Cantik tapi aku tidak mencintaimu
16
Masih sangat mencintai
17
Tidak di anggap
18
Piknik
19
Ratih
20
Antara benci dan cinta!
21
Mudah terluka
22
Couple Goals
23
Benar-benar suka tidur
24
Terlanjur Mencintai
25
Kelakuan Arga dan Rara
26
Tidur satu ranjang
27
Penolakan Rara
28
Terpesona
29
Rasa kecewa Rara
30
Rencana Dokter Vena
31
Kemarahan Arga
32
Bertemu Queen
33
Rasa kecewa Rara
34
Dugaan Tomy
35
Takut memgganggu
36
Rasa sakit hati Rara
37
Arga terluka
38
Terlalu mencintai
39
Tugas
40
Rencana Vena
41
Benar-benar mencintai
42
Mulai kangen
43
Ungkapan cinta Arga
44
Melihat Bintang
45
Menjalankan misi
46
Buku dairy
47
Siapa wanita itu?
48
5 TAHUN YANG LALU
49
Seperti bidadari
50
Rasa bingung Vena
51
Panggilan video
52
Rasa bingung pak Heru
53
Rasa kesal Vena
54
Alexan Wijaya
55
Menanyakan pada bunda Ratna
56
Butik
57
Kejadian 2 tahun yang lalu
58
Sangat susah
59
Kepulangan Arga
60
Melepas Rindu
61
Seperti pinang di belah dua
62
Rasa takut Rara
63
Flashback beberapa tahun lalu
64
Belum bisa mengatakan
65
Rasa bingung Arga
66
Rasa marah Lexan
67
Pertemuan Queen&William
68
Masak untuk Rara
69
Rara hilang?
70
Rasa terkejut Lexan
71
Kedatangan Arga
72
Mencari Fadil
73
Syarat dari dokter Vena
74
Pesona dokter Vena
75
Menyelamatkan Rara
76
Menyelamatkan Rara 2
77
Siapa pelakunya?
78
Kepulangan Rara
79
Promo Novel
80
telfon dari Riko
81
Promo novel
82
Pergi ke kota B
83
Mengikuti Rara dan Atga
84
Mengatakan pada Luis
85
Rasa kecewa Rara
86
Kabar tentang Vena
87
rumah sakit
88
POV Vena
89
Tugas ke luar pulau
90
Rasa dendam Fadil
91
Kampus
92
Kampus

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!