Rasa apa ini??

30 menit kemudian Rara dan Riko sudah sampai di depan hotel yang akan di tempati oleh keluarga Arga.

Rara turun dan memutuskan untuk duduk sambil menunggu rombongan dari keluarga Arga.

Setelah cukup lama menunggu, Akhirnya mobil yang membawa rombongan keluarga Arga pun tiba, jantung Rara terasa berhenti sejenak saat melihat pria dingin yang sedang melihat ke arahnya.

Rasa takut dan gugup menyelimuti perasaan Rara. Wanita itu merasa begitu takut saat Arga menatap tajam ke arahnya. tatapan tajam yang memang sudah sering Rara dapatkan dari Arga selama ini.

Akhirnya wanita itu memilih menundukkan wajahnya, untuk menghindari tatapan tajam itu, Rara menunduk dan memejamkan matanya serta membuang nafas pelan.

" Jangan gugup Ra, semua akan baik-baik saja" gumamnya dalam hati

Mama Lidya berjalan ke arah Rara seraya tersenyum manis ke arahnya. Sudah biasa Rara mendapat senyuman hangat seperti itu. Karna Lidya tidak pernah menganggap Rara sebagi baby siter di rumahnya.

" Bagaimana perjalanannya ma, apa melelahkan?" tanya Rara lembut. karna Lidya memang meminta Rara untuk memanggilnya dengan sebutan mama.

" Tidak sayang, perjalanannya cukup menyenangkan" balas Lidya lembut, serta mendekat ke arah Rara dan memeluknya seperti anaknya sendiri, Rara pun membalas pelukan itu.

Semenjak memutuskan untuk menikahkan Rara dengan Arga, Lidya sudah menganggap Rara seperti putrinya sendiri. Wanita paruh baya itu sudah menyayangi Rara layaknya anak sendiri.

Sedangkan Arga masih menatap Rara intens dengan tatapan tajamnya, membuat Rara semakin gemetar dan semakin gugup di buatnya.

" Arga kenapa liatin Rara seperti itu nak, kamu menakutinya," Ujar Lidya pada Arga yang menatap intens Rara.

Mendengar ucapan mama Lidya berhasil membuat Arga terkejut. dan langsung mengalihkan pandangannya dari Rara.

" Tidak seperti itu ma, apa Arga tidak boleh memandang calon istri Arga?" ucapnya sambil melihat ke arah rara.

perkataan Arga mampu membuat sang mama mengukir senyum bahagia, sepertinya Arga memang tidak terpaksa menerima pernikahan ini,

"Apa kak Arga benar-benar bisa menerima aku menjadi istrinya" Batinnya

" Yasudah ayo kita masuk," ucap mama Lidya yang langsung pergi meninggalkan Rara dan Arga.

Blus....

wajah Rara memerah, seketika tubuhnya menegang saat mendengar perkataan Arga. namun setelah mamanya masuk ke dalam hotel Arga membisikkan sesuatu di telinga Rara, membuatnya yang sempat terbang seakan di hempas ke dasar bumi.

" Jangan gr dulu, saya bicara seperti itu hanya untuk menyenangkan hati orang tua saya" ucapnya dingin dan langsung pergi meninggalkan Rara yang mendadak terpaku.

Deg!

mendengar ucapan Arga membuat Rara menunduk kan wajahnya, Rasanya begitu sakit saat mendengar perkataan itu.

Seperti tertusuk jarum. kakinya melemas, dadanya terasa sangat sesak, matanya memanas hingga satu butir bening itu pun terjatuh di pipi mulusnya, namun sebelum ada yang melihat rara langsung menghapusnya, dan ikut mengekor di belakang Arga

" Astagfirullah, sabar ya" lirihnya dalam batin,

Riko memutuskan untuk menunggu Rara di luar hotel, menunggu di parkiran, tak ikut masuk bersama sang kakak. Pria itu menunggu Rara sambil sesekali memainkan ponselnya.

" Ini makanannya ma, maaf ya kalo yang kami siapkan tidak semewah makanan yang sering mama makan" ucap Rara lembut dan menyodorkan beberapa rantang makanan kepada sang calon mertua.

" Tidak apa-apa sayang, ini sudah lebih dari cukup, sampaikan salam terimakasih mama buat bunda mu ya" Balas Lidya lembut.

" Iya ma, kalo gitu Rara permisi dulu ya ma," titah Rara sambil mencium punggung tangan Lidya.

Namun sebelum Rara pergi anak bungsu lidya datang dan menggoda Rara. lidya mempunyai 4 orang anak, 2 laki-laki dan 2 perempuan.

Anaknya yang pertama bernama Hendri nugraha, umur 37 tahun, sekarang sudah menjadi TNI angkatan darat, yang kedua Adelia dwi nugraha.umur 34 tahun, sekarang menjadi dokter umum, yang ke 3 adalah, Argantara Nugraha, dan yang terakhir adalah Aluna nugraha, yang umurnya setara dengan rara, 19 tahun. mahasiswa kedokteran yang masih semester 2.

" Kok pulang sekarang sih Ra, pulang nanti aja biar diantar sama kak Arga" usul Aluna

Hal itu membuat yang punya nama pun menoleh karna di sebut namanya.

" Iya itu benar juga loh ga, nanti kamu antar rara pulang," ucap mama lidya membuat Arga dan Rara saling pandang, hingga pandangan mereka pun bertemu untuk beberapa saat.

Namun dengan cepat rara memutus pandangan itu, dan dengan cepat juga dia menggeleng pelan.

" Tidak usah, Riko masih menunggu Rara kok ma," ucap Rara lembut.

" Iya itu benar ma, sudah ada adiknya yang masih menunggu" ucap Arga dingin.

Hingga beberapa saat kemudian Rara pun keluar dari hotel menemui Riko yang menunggunya di parkiran..

" sudah kak" tanya Riko pelan

" Iya, ayo kita pulang"

Rara pulang bersama Riko, dan semua rombongan Arga sudah memakan makanan yang di bawa oleh Rara.

Hari ini adalah hari yang di tunggu-tunggu oleh semua orang, pernikahan Rara dan Arga yang akan di gelar di kediaman keluarga Rara.

Semua anggota kelurga Arga sudah bersiap untuk berangkat ke tempat acara di langsungkan.

Di kediaman bunda Ratna, saat ini Rara sudah memakai gaun yang sudah di siapkan oleh keluarga Arga.gaun putih dengan desain sederhana tapi elegan, sangat cocok dan pas buat rara, riasan yang tidak terlalu mencolok dan tidak terlalu tebal namun tatap membuat rara jadi semakin cantik, "Sempurna" satu kata yang pas buat rara saat ini.

Rombongan keluarga besar nugraha pun sudah tiba di kediaman keluarga rara, keluarga rara menyambut hangat kedatangan rombongan dari pihak laki-laki,

tidak di laksanakan di gedung melainkan di rumah rara sendiri, tendanya sederhana namun elegan, sesuai dengan permintaan rara.

Semua orang pun sudah duduk di tempat yang sudah di sediakan, begitu juga dengan arga yang sudah berada di depan penghulu,

5 menit kemudian rara keluar dengan di dampingi bunda dan kedua adiknya, semua pasang mata melihat takjub ke arah rara,

rara benar-benar seperti boneka hidup yang sedang berjalan, hidung mancung, bibir ranum dan mata indah,

" Cantik sekali calon arga cantik sekali" ucap seseorang dari pihak arga.

" Iya cantik sekali ya" sahut yang satunya

Mendengar pembicaraan orang yang ada di belakangnya. membuat arga jadi penasaran, arga yang awalnya menunduk pun akhirnya mengangkat wajahnya melihat ke arah rara yang masih berjalan bak putri raja,

tatapan arga tepat pada manik mata indah rara, membuat arga diam tak bergeming untuk beberapa saat,

menatap manik mata indah rara membuat hati arga berdetak lebih cepat, pria itu pun memegang dadanya sebelah kiri, " rasa apa ini" gumamnya dalam hati.

Terpopuler

Comments

➷𝕯𝖊𝖜𝖎 ๖ۣۜℜin∂u❀

➷𝕯𝖊𝖜𝖎 ๖ۣۜℜin∂u❀

mama lidya ko baik banget ya

2023-01-11

0

🦋 Pika 🦋

🦋 Pika 🦋

yes akhirnya kena pelet mata indahnya rara kamu ga 🤣🤣, moga pernikahan kalian langgeng yaa

2023-01-11

0

⧗⃟ᷢʷJayJevan🏀

⧗⃟ᷢʷJayJevan🏀

liat cantik aja baru tanya rasa apa ini, kena serangan jantung lu bang

2023-01-11

0

lihat semua
Episodes
1 Rencana mama lidya
2 Rasa apa ini??
3 Pernikahan
4 ceroboh dan suka tidur
5 dekapan hangat
6 Rumah baru
7 Bersikaplah dewasa
8 Rara dan William
9 Lumyan Enak
10 Arga kenapa?
11 Harus bagaimana
12 Kamu
13 Bisa dan mampu
14 Siapa wanita itu!
15 Cantik tapi aku tidak mencintaimu
16 Masih sangat mencintai
17 Tidak di anggap
18 Piknik
19 Ratih
20 Antara benci dan cinta!
21 Mudah terluka
22 Couple Goals
23 Benar-benar suka tidur
24 Terlanjur Mencintai
25 Kelakuan Arga dan Rara
26 Tidur satu ranjang
27 Penolakan Rara
28 Terpesona
29 Rasa kecewa Rara
30 Rencana Dokter Vena
31 Kemarahan Arga
32 Bertemu Queen
33 Rasa kecewa Rara
34 Dugaan Tomy
35 Takut memgganggu
36 Rasa sakit hati Rara
37 Arga terluka
38 Terlalu mencintai
39 Tugas
40 Rencana Vena
41 Benar-benar mencintai
42 Mulai kangen
43 Ungkapan cinta Arga
44 Melihat Bintang
45 Menjalankan misi
46 Buku dairy
47 Siapa wanita itu?
48 5 TAHUN YANG LALU
49 Seperti bidadari
50 Rasa bingung Vena
51 Panggilan video
52 Rasa bingung pak Heru
53 Rasa kesal Vena
54 Alexan Wijaya
55 Menanyakan pada bunda Ratna
56 Butik
57 Kejadian 2 tahun yang lalu
58 Sangat susah
59 Kepulangan Arga
60 Melepas Rindu
61 Seperti pinang di belah dua
62 Rasa takut Rara
63 Flashback beberapa tahun lalu
64 Belum bisa mengatakan
65 Rasa bingung Arga
66 Rasa marah Lexan
67 Pertemuan Queen&William
68 Masak untuk Rara
69 Rara hilang?
70 Rasa terkejut Lexan
71 Kedatangan Arga
72 Mencari Fadil
73 Syarat dari dokter Vena
74 Pesona dokter Vena
75 Menyelamatkan Rara
76 Menyelamatkan Rara 2
77 Siapa pelakunya?
78 Kepulangan Rara
79 Promo Novel
80 telfon dari Riko
81 Promo novel
82 Pergi ke kota B
83 Mengikuti Rara dan Atga
84 Mengatakan pada Luis
85 Rasa kecewa Rara
86 Kabar tentang Vena
87 rumah sakit
88 POV Vena
89 Tugas ke luar pulau
90 Rasa dendam Fadil
91 Kampus
92 Kampus
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Rencana mama lidya
2
Rasa apa ini??
3
Pernikahan
4
ceroboh dan suka tidur
5
dekapan hangat
6
Rumah baru
7
Bersikaplah dewasa
8
Rara dan William
9
Lumyan Enak
10
Arga kenapa?
11
Harus bagaimana
12
Kamu
13
Bisa dan mampu
14
Siapa wanita itu!
15
Cantik tapi aku tidak mencintaimu
16
Masih sangat mencintai
17
Tidak di anggap
18
Piknik
19
Ratih
20
Antara benci dan cinta!
21
Mudah terluka
22
Couple Goals
23
Benar-benar suka tidur
24
Terlanjur Mencintai
25
Kelakuan Arga dan Rara
26
Tidur satu ranjang
27
Penolakan Rara
28
Terpesona
29
Rasa kecewa Rara
30
Rencana Dokter Vena
31
Kemarahan Arga
32
Bertemu Queen
33
Rasa kecewa Rara
34
Dugaan Tomy
35
Takut memgganggu
36
Rasa sakit hati Rara
37
Arga terluka
38
Terlalu mencintai
39
Tugas
40
Rencana Vena
41
Benar-benar mencintai
42
Mulai kangen
43
Ungkapan cinta Arga
44
Melihat Bintang
45
Menjalankan misi
46
Buku dairy
47
Siapa wanita itu?
48
5 TAHUN YANG LALU
49
Seperti bidadari
50
Rasa bingung Vena
51
Panggilan video
52
Rasa bingung pak Heru
53
Rasa kesal Vena
54
Alexan Wijaya
55
Menanyakan pada bunda Ratna
56
Butik
57
Kejadian 2 tahun yang lalu
58
Sangat susah
59
Kepulangan Arga
60
Melepas Rindu
61
Seperti pinang di belah dua
62
Rasa takut Rara
63
Flashback beberapa tahun lalu
64
Belum bisa mengatakan
65
Rasa bingung Arga
66
Rasa marah Lexan
67
Pertemuan Queen&William
68
Masak untuk Rara
69
Rara hilang?
70
Rasa terkejut Lexan
71
Kedatangan Arga
72
Mencari Fadil
73
Syarat dari dokter Vena
74
Pesona dokter Vena
75
Menyelamatkan Rara
76
Menyelamatkan Rara 2
77
Siapa pelakunya?
78
Kepulangan Rara
79
Promo Novel
80
telfon dari Riko
81
Promo novel
82
Pergi ke kota B
83
Mengikuti Rara dan Atga
84
Mengatakan pada Luis
85
Rasa kecewa Rara
86
Kabar tentang Vena
87
rumah sakit
88
POV Vena
89
Tugas ke luar pulau
90
Rasa dendam Fadil
91
Kampus
92
Kampus

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!