Bab 1 Sepenggal Kisah

Ketika itu hari sedang mendung, rupanya bumi akan segera diguyur hujan lebat, cepat-cepat sekali Junaidi melangkahkan kaki dengan gerobak dorongnya. Sore itu hari Kamis seperti biasa ia berdagang, namun ternyata dagangannya masih banyak yang belum habis, ia terus melangkahkan kaki berharap ada pembeli yang mau membeli gado-gado nya ia sambil berteriak-teriak “Gado-gadonya pak, bu!”

Hening sesaat tak ada yang menghiraukan suaranya, hanya ada hanya suara guntur bergelegar dengan nyaring banyak orang-orang lalu lalang sibuk untuk menyelamatkan diri agar tidak basah kuyup diterpa rintik hujan. Tetapi, seketika ia mau menyebrang tiba-tiba kakinya tergelincir dari jalanan yang basah saat itu pula sebuah sedan melaju dengan kecepatan tinggi dan,

Brakk!!

Hanya pasrah pada illahi, kini ia terbaring dalam ruang serba putih, teringat bayang-bayang istrinya yang sedang menunggu dirumah, malah sekarang ini ia berada di rumah sakit entah bagaimana ia bisa membayar biaya pengobatan disini.

Seorang dokter memasuki ruang Junaidi,

“ Allhamdulillah, anda sudah sadar pak? ” Saya akan periksa kembali keadaan anda," ujar sang dokter

“Pak, saya ingin segara pulang, saya baik-baik saja,” ucap Junaidi

“Tetapi keadaan anda masih tidak stabil pak, dan luka di kepala anda masih belum kering bahkan sepertinya tubuh anda masih sangat lemah,” tutur dokter lagi,

Tak lama berselang masuklah sepasang suami istri yang ternyata merekalah penabrak tadi.

“Tidak usah khawatir pak Junaidi, kami akan bertanggung jawab atas segala biaya pengobatan serta perawatan anda, perkenalkan saya Fatma dan ini suami saya Andrian tolong maafkan kami kelelaian dalam berkendara,” ucap Ibu Fatma

“Terima kasih atas bantuan Bapak Andrian dan Ibu Fatma, sudah sudi kiranya mau bertanggung jawab, diobati dengan baik sampai saya sadar begini pun Allhamdulillah, ini merupakan sebuah musibah karena saya juga lalai menyebrang tidak fokus,” jawab Junaidi

Setelah dua hari lamanya Junaidi sudah diperbolehkan pulang, beliau pulang diantar oleh Ibu Fatma dan Pak Andrian namun, sesampainya di rumah Junaidi mereka melihat banyak sekali para tetangga berkerumun.

“Ada acara apakah ini?” Junaidi membatin bingung menebak-nebak apa yang telah terjadi, seorang warga melihatnya dan langsung menghampiri.

“Kemana saja kamu Junaidi? Kami mencari-cari mu ayo cepat temui istri mu!” Ucap warga tersebut.

Dengan langkah tergesa-gesa Junaidi masuk ke dalam rumah dan menyaksikan istrinya terbaring kaku tak bernyawa. Ia tak percaya dengan semua itu Junaidi menangis sejadi-jadinya, nampak ibu bidan menghampiri sambil menggendong seorang bayi tampan, kulitnya masih kemerah-merahan, si bayi seakan tahu apa yang tengah dirasakan orang tuanya, rupanya istri Junaidi menginggal setelah melahirkan karena mengalami pendarahan hebat, jiwanya tak dapat tertolong.

Junaidi kali ini harus menahan sesak di rongga dada ia, masih jelas terngiang-ngiang permintaan sang istri dari dulu ingin segera membeli perlengkapan bayi karena HPL (Hari Perkiraan Lahir) semakin dekat, namun karena uangnya belum ada dan hanya cukup digunakan untuk kebutuhan sehari-hari, ia makin menyesal meratapi nasibnya yang miskin ia menyalahkan diri sendiri karena tak bisa membahagiakan istri dan anaknya. Sampai akhirnya maut yang harus memisahkan, Junaidi masih terbelenggu dengan kenangan-kenangan manis dengan istrinya. Adelia sebagai istrinya tidak pernah mengeluh dan selalu sabar mendampinginya dalam keadaan apapun, sekarang ia berada diantara gundukan tanah makam istrinya, ia merasa kehilangan setengah harapan hidupnya.

“Maafkan aku Adelia, sampai sekarang, aku masih belum bisa juga membahagiakanmu, aku hanyalah pecundang yang selalu kalah oleh keadaan,” isak tangis Junaidi.

Orang-orang yang menyaksikan dan mengetahui bagaimana kehidupan Junaidi ikut prihatin dan merasakan duka yang sangat mendalam. Tak terkecuali ibu Fatma dan pak Andrian mereka pun ikut serta dalam acara pemakaman tersebut, membuat hati mereka tergerak untuk bisa mengadopsi anak dari pak Junaidi, niat baik dari pak Andrian dan ibu Fatma tersampaikan dengan pak Junaidi dan pak Junaidi pun sangat merasa terbantu oleh adanya kehadiran mereka, ia merelakan anaknya untuk diadopsi oleh mereka agar anaknya nanti merasakan kehidupan yang lebih baik di massa depan.

******

Crakk!

Brakk!

Gerobak gado-gado Junaidi terguling hancur, kehadiran beberapa orang memakai pakaian serba hitam, pakai kacamata hitam pula, menarik kerah dan menghantamkan tinju ke arah Junaidi

Bugh!

Bugh!

Pukulan demi pukulan diterimanya, di belakang ada seorang laki-laki memakai stelan jas cream, berpadu dengan dasi coklat dan kemeja putih. Sekilas dari gaya penampilan sepertinya dia adalah bosnya.

“Cepat katakan yang sebenarnya! Dimana kamu sembunyikan anak itu?” hardiknya

“Puiih…sampai mati pun aku tak akan pernah memberitahukanmu” jawab Junaidi

“Kurang ajar, beri dia pelajaran!" Perintahnya lagi pada anak buah

Darah mengalir dipelipis mata Junaidi, sudah dua jam ia dipukuli dan ditindas, namun ia akan tetap dengan pendiriannya. Untung saja rumah Junaidi berada agak sedikit jauh dari rumah warga, sehingga keributan seperti ini tak terlalu terdengar.

“Ku beri kau satu kali pertanyaan, katakan jika kau ingin selamat, dimana anak lelaki mu ?”

Junaidi tetap diam bahkan pistol yang tertodong didadanya tak ia hiraukan,

“Hayoo...lebih baik kau bunuh aku brengsek,” ujar Junaidi dengan senyum yang mengejek

Bugh!

Plak!

Bogem dan tamparan mendarat di pipinya lagi, ia berdiri terhuyung-huyung dan ambruk tak sadarkan diri.

“Ah sial” umpat bos itu

***

Episodes
1 Bab 1 Sepenggal Kisah & Bab 2 Welcome to Hwang Group
2 Bab 3 Flashback eps.1
3 Bab 4 Flashback eps.2
4 Bab 5 Alex atau Zaini?
5 Bab 1 Sepenggal Kisah
6 Bab 6 Teror Virus AXY bagian 1
7 Bab 7 Kedatangan Paman Candra
8 Bab 8 Misi Alexander
9 Bab 9 Rencana Pertunangan
10 Bab 10 Menjalankan Misi
11 Bab 11 Di Rumah Pak RT
12 Bab 12 Kehidupan Baru Sosok Zaini
13 Bab 13 Berita Kematian Alexander
14 Bab 14 Tamu Dari Tiongkok
15 Bab 15 Candra Vs Abraham?
16 Bab 16 POV Rahmina
17 Bab 17 One Day Magang
18 Bab 18 Percikan Asmara
19 Bab 19 Mencari Bapak
20 Bab 20 Teror Virus AXY eps. 2
21 Bab 21 Kecurigaan Abraham
22 Bab 22 Pertemuan Makan Malam
23 Bab 23 Go California
24 Bab 24 Marcho Sebenarnya
25 Bab 25 Persaingan Candra dan Abraham
26 Bab 26 Siapa Prof. Gorgio?
27 Bab 27 Ulah Mina
28 Bab 28 Perjuangan Alexander
29 Bab 29 Abraham Menyukai Mina?
30 Bab 30 Terkuaknya Virus AXY
31 Bab 31 Kematian Junaidi
32 Bab 32 Prisangka Alexander
33 Bab 33 Hancurnya Virus AXY
34 Bab 34 Ulang Tahun Perusahaan
35 Bab 35 Berita Kematian Thomas
36 Bab 36 Jebakan Mina.
37 Bab 37 Sang Ahli Waris
38 Bab 38 Surat Dari Kakek Thomas
39 Bab 39 Abraham Menjadi Ceo
40 Bab 40 Candra yang licik
41 Bab 41 Mina Bertemu Alecia
42 Bab 42 Alexander Menjadi Ketua Geng
43 Bab 43 Tersandung Isu
44 Bab 44 Kegalauan Alexander.
45 Bab 45 Membatalkan Pertunangan
46 Bab 46 Mata-mata itu adalah...?
47 Bab 47 Mina Diculik
48 Bab 48 Melawan Marcho eps. 1
49 Bab 49 Melawan Marcho eps. 2
50 Bab 50 Memori Alexander.
51 Bab 51 Kebenaran Yang Terkuak.
52 Bab 52 Teror di Villa
53 Bab 53 Alexander Comeback
54 Bab 54 Marcho Tertangkap
55 Bab. 55 Perkara Pena Menjadi Cinta
Episodes

Updated 55 Episodes

1
Bab 1 Sepenggal Kisah & Bab 2 Welcome to Hwang Group
2
Bab 3 Flashback eps.1
3
Bab 4 Flashback eps.2
4
Bab 5 Alex atau Zaini?
5
Bab 1 Sepenggal Kisah
6
Bab 6 Teror Virus AXY bagian 1
7
Bab 7 Kedatangan Paman Candra
8
Bab 8 Misi Alexander
9
Bab 9 Rencana Pertunangan
10
Bab 10 Menjalankan Misi
11
Bab 11 Di Rumah Pak RT
12
Bab 12 Kehidupan Baru Sosok Zaini
13
Bab 13 Berita Kematian Alexander
14
Bab 14 Tamu Dari Tiongkok
15
Bab 15 Candra Vs Abraham?
16
Bab 16 POV Rahmina
17
Bab 17 One Day Magang
18
Bab 18 Percikan Asmara
19
Bab 19 Mencari Bapak
20
Bab 20 Teror Virus AXY eps. 2
21
Bab 21 Kecurigaan Abraham
22
Bab 22 Pertemuan Makan Malam
23
Bab 23 Go California
24
Bab 24 Marcho Sebenarnya
25
Bab 25 Persaingan Candra dan Abraham
26
Bab 26 Siapa Prof. Gorgio?
27
Bab 27 Ulah Mina
28
Bab 28 Perjuangan Alexander
29
Bab 29 Abraham Menyukai Mina?
30
Bab 30 Terkuaknya Virus AXY
31
Bab 31 Kematian Junaidi
32
Bab 32 Prisangka Alexander
33
Bab 33 Hancurnya Virus AXY
34
Bab 34 Ulang Tahun Perusahaan
35
Bab 35 Berita Kematian Thomas
36
Bab 36 Jebakan Mina.
37
Bab 37 Sang Ahli Waris
38
Bab 38 Surat Dari Kakek Thomas
39
Bab 39 Abraham Menjadi Ceo
40
Bab 40 Candra yang licik
41
Bab 41 Mina Bertemu Alecia
42
Bab 42 Alexander Menjadi Ketua Geng
43
Bab 43 Tersandung Isu
44
Bab 44 Kegalauan Alexander.
45
Bab 45 Membatalkan Pertunangan
46
Bab 46 Mata-mata itu adalah...?
47
Bab 47 Mina Diculik
48
Bab 48 Melawan Marcho eps. 1
49
Bab 49 Melawan Marcho eps. 2
50
Bab 50 Memori Alexander.
51
Bab 51 Kebenaran Yang Terkuak.
52
Bab 52 Teror di Villa
53
Bab 53 Alexander Comeback
54
Bab 54 Marcho Tertangkap
55
Bab. 55 Perkara Pena Menjadi Cinta

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!