Bab 5 Alex atau Zaini?

Door!

Door

Door!

Suara tembakan menggema di tengah jalan sepi, “Ah sial, bagaimana polisi bisa tahu pertemuan ini?” Umpat seseorang berpakaian serba hitam lengkap dengan senjata api dalam genggamannya, wajah putih dan hidung mancung menyembul dari balik topi kecil yang ia kenakan. Ia lekas pergi menjauh meninggalkan tempat tersebut.

“Cepat kejar mereka!” teriak komandan polisi memerintahkan anak buahnya,

“Lapor Pak! Para pelaku menggunakan Pistol jenis kaliber 32,” ucap salah satu anak buah komandan memberikan laporan,

“Siapa mereka? ”

“Sepertinya mereka komplotan yang telah lama beroprasi yaitu geng Harimau Putih,”

“Segera gunakan anjing pelacak telusuri semua hutan ini! Dan bawa semua barang-barang haram itu!” ujar komandan polisi itu

“Siap Pak!”

...****************...

Akulah Alexandre Thomas El Farizi, berusia dua puluh delapan tahun, kini siapa yang tak kenal Alexandre Thomas seorang pengusaha muda sukses di Asia. Nama asliku ialah Zaini El Farizi nama pemberian orang tuaku sendiri, ketika Hwang Group adalah perusahaan kakek, semenjak beliau pensiun dari dunia bisnis, akulah orang paling dicari untuk menggantikan posisinya. Kejayaan kakek membangun Hwang Group tak lepas dari dunia hitamnya, maka aku tak hanya di tuntut untuk sekedar mempunyai skill sebagai penerus tetapi juga harus memiliki pengaruh yang kuat agar bertahan terhadap segala kondisi.

Semenjak sekolah menengah atas aku sudah di ajarin kakek tentang ilmu bela diri mulai dari Takewondo hingga Kung Fu bahkan di usia lima belas tahun aku sudah pernah menggunakan senjata laras panjang yang mematikan yaitu Tracking Point’ Guns.

...****************...

“Allhamdulilah ya Ma, Zaini sudah tiga tahun, tumbuh kembangnya sangat cepat,” ujar Adrian menatap lekat Zaini kecil yang bermain,

“Iya Mas, Bagaimana kalau besok kita ke rumah Pak Junaidi pasti beliau juga senang sekali,” usul Bu Fatma

“Besok ya? Baiklah besok Ayah coba minta izin ke kantor, sudah sebulan kita tak kesana tapi jangan kabari Pak Junaidi dulu ya Ma, kita bikin surprise, ” cakapnya sambil meminum kopi

Keesokan harinya pun tiba, mereka pergi pagi-pagi sekali berharap datang sebelum petang, karena perjalanan menuju rumah Pak Junaidi begitu jauh karena termasuk perkampungan kecil di sudut kota.

“Apacah kita cudah campai Ma,?” Coleteh Zaini kecil cadel duduk di pangku Bu Fatma

“Belum sayang, sebentar lagi ya satu kali tikungan,” jawab Bu Fatma sambil mencubit pipi Zaini gemes

“Hore… Ye ye kita keyumah Bapak,” ucap Zaini kecil girang

“Ciee yang mau ketemu sama Bapaknya senang banget,” ujar Bu Fatma

“Iya Ma, Izai cudah lindu main cama Bapak,” ungkap Zaini jujur, Izai merupakan panggilan tersayang dari Junaidi untuknya, meski umurnya baru tiga tahun Zaini kecil memiliki kecerdasan yang diatas rata-rata anak seumuran dia, bahkan dia mampu memahami bahwa Bapak Junaidi adalah Bapak kandungnya sendiri.

Sesampainya mereka di halaman rumah Junaidi, mereka heran gerobak Junaidi hancur berantakan.

“Apakah Pak Junaidi tidak jualan ya Mas? Apakah dia sedang sakit?” Bu Fatma terus bertanya-tanya,

“Entahlah, Ayo kita ke rumahnya,”

“Assalamu'alaikum,” sapa Andrian namun tak ada sahutan

“Astaghfirullah, Pak Junaidi sadarlah! kenapa anda begini?” Tak kalah terkejutnya Andrian melihat Junaidi tergeletak tak berdaya di lantai,

“Pak Andrian, Bu Fatma, Izai kenapa kalian ke sini? Ini bukan waktu yang tepat, uhuuk…uhuuk….” Junaidi dengan wajah sangat cemas, terbatuk-batuk hingga muntah darah,

“Sebenarnya apa yang sedang terjadi dengan Pak Junaidi?” Tanya Bu Fatma

“Tidak ada waktu untuk menjelaskannya Bu, segera kalian pergi jauh dari sini, Pak Andrian tolong jaga Izai!” Pinta Junaidi terbata

“I-iya Pak Junaidi, ayo kita ke rumah sakit dulu,” tukas Adrian

“Ti-tidak usah Pak saya tidak kuat lagi, saya mohon secepatnya kalian pergi dari sini sebelum orang-orang itu datang kemari lagi,” Jelas Junaidi

“Huhuhuhu, Bapak kenapa Ma?” Isak Zaini mulai membuncah, ia terus merenggek ingin bersama Junaidi

“Ayo kita pergi!” Zaini segera di gendong oleh Andrian

“Ta-ta-pi Mas?” Bu Fatma bingung dengan keadaan sekarang,

“Sudah ayo! Bukankah Pak Junaidi menyuruh kita segera pergi dari sini,” ucap Andrian dan menarik tangan istrinya untuk naik ke dalam mobil,

“Bagaimana dengan Pak Junaidi…?” belum sempat Fatma melanjutkan perkataannya, mereka melihat dengan sekelompok orang-orang memakai baju serba hitam menuju rumah Junaidi,

“Hei, itu anaknya, Ayo kejar mereka! ” seru salah satu di antara mereka

“Cepat Ma, pegang erat Zaini!” Andrian segera memacu mobilnya dengan kecepatan tinggi

“Siapa mereka Mas? Apakah mereka anak buah rentenir?” Bu Fatma terus bertanya-tanya,

“Entahlah, Mas juga tidak tahu,”

“Masa sih Mas tidak tahu? Sepertinya orang-orang yang mengejar kita bukan orang sembarangan, atau ada yang disembunyikan Mas dan Pak Junaidi?” Ujar Fatma terus mendesak meminta penjelasan

Adrian hanya diam dan fokus menyetir, sebenarnya ia sudah tahu, sebelumnya Pak Junaidi sudah menceritakan siapa Zaini.

Mobil terus melaju kejar-kejaran sampai mereka berada di jalan tol rupanya di depan jalan mobil Andrian sudah di hadang oleh beberapa buah mobil hitamhita, sepertinya mereka sudah di kepung,

Shiiit!!

Andrian mengerem mendadak, nampak seseorang pria menodongkan senjata laras panjang di depan mobil mereka.

“Cepat keluar dan serahkan anak itu!” Bentak lekaki itu,

“Huhuhu... Ma, acu tacut,” bisik Zaini dipeluk erat oleh Fatma

“Biar Ayah yang keluar, Mama dan Zaini tetap diam di mobil, kunci semua pintu mobil, dan apapun yang terjadi cepatlah lari,” desis Andrian pelan di angguki isterinya

“Apa hak kalian menginginkan anak ini?” Tanya Andrian keluar dari mobil,

“Tidak perlu kau tanyakan itu cukup serahkan anak itu jika ingin selamat!” hardik lelaki yang memegang senjata

“Saya hanya menanyakan untuk apa alasan kalian membawa anak saya?” Tanya Andrian

“Tidak ada alasan, Saya lebih berhak atas cucu saya sendiri,” jawab seorang lelaki tua yang keluar dari mobil Marcedes hitam.

“Oh, jadi anda tuan Thomas yang tega menelantarkan anak dan menantunya,” tukas Andrian nyalang

Suasana menjadi tegang, “Saya tidak menelantarkan mereka tetapi itu pilihan Adelia sendiri,” sangkal pria tua itu lagi

“Saya tidak akan menyerahkan Zaini pada anda, kakek mana yang memperlakukan cucunya seperti perampok, ” tolak Andrian tegas

“Kalau kamu tidak mau menyerahkan, terimalah akibatnya, habisi mereka,” perintah lelaki tua itu pada anak buahnya,

Doorr!

Satu tembakan mampu membuat Andrian terkapar bercucuran darah, sedangkan Fatma dan Zaini kecil menyelinap keluar dari mobil , namun dicekal oleh anak buah Thomas yang lain.

“Lepas... lepaskan saya,” berontak Fatma

“Diam! Atau kamu akan bernasib sama dengan suamimu,” hardik anak buah Thomas

Fatma melihat kesebelah kiri jalan nampaknya, ada jalan pintas menuju ke arah hutan, ia cepat memberi kode kepada Zaini untuk segera berlari,

“Cepat Zaini lari ya nak, selamatkan dirimu,” bisik pelan Fatma agar anak buah Thomas tak mendengar

“Bagaimana dengan Mama?” Tanya Zaini yang menagis

“Husstt... Zaini lari saja ya nak, cari tempat aman disana,” perintah Fatma melepaskan pelukannya agar Zaini segera berlari, tetapi ketahuan anak buah Thomas, “Hei jangan lari!”

“Ayo cepat lari nak,” pekik Fatma

Zaini kecil lari dengan tergesa-gesa ia dikejar sebagian para anak buah Thomas, tak berselang lama

Doorr!

Suara tembakan kembali bergema, satu nyawa juga melayang.

“Hah, Mamaaa?” Gumam Zaini kecil terisak ia nagis sambil membekap mulutnya sendiri dengan tangan agar suaranya tidak di dengar orang-orang yang mengejarnya,

“Cepat cari ke segala arah, jangan sampai anak itu lolos,” kata seseorang

Mendengar itu Zaini terus belari tubuhnya yang kecil, berlindung di antara pohon-pohon yang menjulang tinggi, namun nasib baik tak berpihaknya kali ini,

“Aaaaaaa....” kaki kecil Zaini tersangkut akar kayu dan ia terjatuh terguling ke jurang dasar kepalanya mengalami benturan yang cukup parah dari sebuah batu.

*****

Visual tokoh

Alexandre Thomas El Farizi

Rahmina

Alecia Anggraini

Abraham

Kakek Thomas Kusuma

Paman Candra

Nenek Widya

Angelia

Junaidi

Pak Andrian

Ibu Fatma

Nantikan kelanjutan ceritanya Alex atau Zaini dalam bab selanjutnya jangan lupa vote dan likenya teman-teman biar aku semangat nulisnya.

Terpopuler

Comments

Monstercute

Monstercute

salfok ke visualnya kakek thomas langganan mafia di drakor

2022-12-11

0

mama Al

mama Al

ada suamiku

2022-11-15

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Sepenggal Kisah & Bab 2 Welcome to Hwang Group
2 Bab 3 Flashback eps.1
3 Bab 4 Flashback eps.2
4 Bab 5 Alex atau Zaini?
5 Bab 1 Sepenggal Kisah
6 Bab 6 Teror Virus AXY bagian 1
7 Bab 7 Kedatangan Paman Candra
8 Bab 8 Misi Alexander
9 Bab 9 Rencana Pertunangan
10 Bab 10 Menjalankan Misi
11 Bab 11 Di Rumah Pak RT
12 Bab 12 Kehidupan Baru Sosok Zaini
13 Bab 13 Berita Kematian Alexander
14 Bab 14 Tamu Dari Tiongkok
15 Bab 15 Candra Vs Abraham?
16 Bab 16 POV Rahmina
17 Bab 17 One Day Magang
18 Bab 18 Percikan Asmara
19 Bab 19 Mencari Bapak
20 Bab 20 Teror Virus AXY eps. 2
21 Bab 21 Kecurigaan Abraham
22 Bab 22 Pertemuan Makan Malam
23 Bab 23 Go California
24 Bab 24 Marcho Sebenarnya
25 Bab 25 Persaingan Candra dan Abraham
26 Bab 26 Siapa Prof. Gorgio?
27 Bab 27 Ulah Mina
28 Bab 28 Perjuangan Alexander
29 Bab 29 Abraham Menyukai Mina?
30 Bab 30 Terkuaknya Virus AXY
31 Bab 31 Kematian Junaidi
32 Bab 32 Prisangka Alexander
33 Bab 33 Hancurnya Virus AXY
34 Bab 34 Ulang Tahun Perusahaan
35 Bab 35 Berita Kematian Thomas
36 Bab 36 Jebakan Mina.
37 Bab 37 Sang Ahli Waris
38 Bab 38 Surat Dari Kakek Thomas
39 Bab 39 Abraham Menjadi Ceo
40 Bab 40 Candra yang licik
41 Bab 41 Mina Bertemu Alecia
42 Bab 42 Alexander Menjadi Ketua Geng
43 Bab 43 Tersandung Isu
44 Bab 44 Kegalauan Alexander.
45 Bab 45 Membatalkan Pertunangan
46 Bab 46 Mata-mata itu adalah...?
47 Bab 47 Mina Diculik
48 Bab 48 Melawan Marcho eps. 1
49 Bab 49 Melawan Marcho eps. 2
50 Bab 50 Memori Alexander.
51 Bab 51 Kebenaran Yang Terkuak.
52 Bab 52 Teror di Villa
53 Bab 53 Alexander Comeback
54 Bab 54 Marcho Tertangkap
55 Bab. 55 Perkara Pena Menjadi Cinta
Episodes

Updated 55 Episodes

1
Bab 1 Sepenggal Kisah & Bab 2 Welcome to Hwang Group
2
Bab 3 Flashback eps.1
3
Bab 4 Flashback eps.2
4
Bab 5 Alex atau Zaini?
5
Bab 1 Sepenggal Kisah
6
Bab 6 Teror Virus AXY bagian 1
7
Bab 7 Kedatangan Paman Candra
8
Bab 8 Misi Alexander
9
Bab 9 Rencana Pertunangan
10
Bab 10 Menjalankan Misi
11
Bab 11 Di Rumah Pak RT
12
Bab 12 Kehidupan Baru Sosok Zaini
13
Bab 13 Berita Kematian Alexander
14
Bab 14 Tamu Dari Tiongkok
15
Bab 15 Candra Vs Abraham?
16
Bab 16 POV Rahmina
17
Bab 17 One Day Magang
18
Bab 18 Percikan Asmara
19
Bab 19 Mencari Bapak
20
Bab 20 Teror Virus AXY eps. 2
21
Bab 21 Kecurigaan Abraham
22
Bab 22 Pertemuan Makan Malam
23
Bab 23 Go California
24
Bab 24 Marcho Sebenarnya
25
Bab 25 Persaingan Candra dan Abraham
26
Bab 26 Siapa Prof. Gorgio?
27
Bab 27 Ulah Mina
28
Bab 28 Perjuangan Alexander
29
Bab 29 Abraham Menyukai Mina?
30
Bab 30 Terkuaknya Virus AXY
31
Bab 31 Kematian Junaidi
32
Bab 32 Prisangka Alexander
33
Bab 33 Hancurnya Virus AXY
34
Bab 34 Ulang Tahun Perusahaan
35
Bab 35 Berita Kematian Thomas
36
Bab 36 Jebakan Mina.
37
Bab 37 Sang Ahli Waris
38
Bab 38 Surat Dari Kakek Thomas
39
Bab 39 Abraham Menjadi Ceo
40
Bab 40 Candra yang licik
41
Bab 41 Mina Bertemu Alecia
42
Bab 42 Alexander Menjadi Ketua Geng
43
Bab 43 Tersandung Isu
44
Bab 44 Kegalauan Alexander.
45
Bab 45 Membatalkan Pertunangan
46
Bab 46 Mata-mata itu adalah...?
47
Bab 47 Mina Diculik
48
Bab 48 Melawan Marcho eps. 1
49
Bab 49 Melawan Marcho eps. 2
50
Bab 50 Memori Alexander.
51
Bab 51 Kebenaran Yang Terkuak.
52
Bab 52 Teror di Villa
53
Bab 53 Alexander Comeback
54
Bab 54 Marcho Tertangkap
55
Bab. 55 Perkara Pena Menjadi Cinta

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!