Ep 4

Aku masuk kedalam kamar mandi kamar itu lalu menguncinya dengan gemetar. Rasa takut yang sangat dalam menjalar, aku coba buang air tidak bisa juga bikin aku tenang. Yang aku bayangkan semua akan baik-baik saja walau aku kehilangan virgin ku karena berkaca pada kedua sahabatku yang tetap menjalankan kehidupannya tanpa beban.

Kira-kira seperempat jam aku dengar ada suara sepatu yang masuk aku yakin orang itu datang. Lalu dia mengetuk pintu kamar mandi.

"Keluarlah gue udah datang! " suaranya terdengar samar.

Aku mendekati pintu, tapi masih takut membukanya hanya mondar-mandir tidak jelas.

Dia mengetuk lagi bahkan menggedor nya mungkin sudah tidak tahan lagi karena aku lama.

"Woi bukain! Enggak usah takut nggak bakalan sakit kok. Gue akan bermain lembut. " katanya yang sedikit terdengar menjijikan. Tapi aku malah fokus ke suaranya. Suaranya mirip dengan seseorang yang aku kenal dulu tapi tidak, mungkin cuma sedikit sama.

"Heh jadi apa tidak?" teriaknya lagi. "Oh apa lo ingin gue bayar dulu hah?"

Aku memang sudah memberikan nomer rekeningku kepada tante Meri aku yakin sudah sampai kepada pria ini.

Ting

Ada bunyi notifikasi dari M-banking di hp ku, oh tidak bagaimana ini? Dia sudah mengirim uang bahkan dia memberiku 300juta.

"Gue udah bayar jadi lo KELUAR SEKARANG!! " dia membentak, suara itu semakin jelas mirip dengannya.

Aku membuka pintu

Dan

Aku sangat dibuat terkejut, jantung ini mungkin terserang gagal jantung. Karena orang yang aku pikirkan tentang suara tadi benar dia orangnya hanya saja beda penampilannya.

"Mas Kalvin? "

"Aina? "

Kami sepertinya sama-sama terkejut hingga memanggil secara bersamaan.

*Kalvin orang yang (pernah)menempati hatiku hingga aku lupa karena kesibukanku selama ini.

Aku mengenalnya saat kelas 1 SMA, dia kakak kelasku kelas 3. Dia murid pindahan dari Jakarta yang tinggal dirumah pak lurah yang diakui keponakan dari pembantunya. Entahlah apa itu benar?

Pertama kali melihatnya saat itu aku berboncengan tiga dengan motor bersama temanku Bunga dan Tari. Dari arah belakang ada mobil jeep merah yang seorang akan menyerempet kami. Seketika aku yang mengemudikan motor langsung oleng karena takut akan ditabrak.

Kami bertiga jatuh,

Mobil itu berhenti, aku lihat ternyata ada Dito anak pak lurah yang ada didalam mobil itu dengan seseorang yang nampak dingin sedang duduk di kursi kemudi. Rambutnya acak-acakan bergelombang dan menggunakan kaca mata transparan.

"Maaf ya cewek-cewek pasti kalian kaget? soalnya supir aku baru. " Dito turun dan membantuku membetulkan motor agar berdiri kembali.

"Oh nggak apa-apa kok mas Dito" itu suara Bunga dengan centilnya.

"Gimana kalau bareng saja? "

Segera disetujui Bunga dan Tari, sedangkan aku menolak karena ada motorku.

Setiba diparkiran,setelah memarkir cantik motor metik ku itu. Aku memeriksa lututku yang terasa ngilu, ternyata ada sedikit luka.

Ketika berjongkong, ada kaki dihapanku. Lalu ada tangan mengeluarkan plaster luka, aku mendongak tidak menerimanya. Ternyata dia sang pengemudi tadi.

"Sorry, gue cuma gemes aja lihat cabe-cabean kaya kalian tadi. " bisa disimpulkan ternyata dia sengaja memang ingin mengagetkan aku tadi.

Aku hanya memasang muka masam.

"Lo paling menggemaskan. " dia menarik ku kesebuah bangku yang ada di taman sekolah.

Lalu dia berjongkok mengobati lutut ku yang tidak parah lukanya itu.

"Aina Saraswati" dia melihat dadaku membaca nametag ku. " Cantik"

Aku mendongak karena kali ini dia sudah berdiri, melihat kemejanya tidak ada nametag.

"Gue Kalvin"

Semenjak saat itu kami semakin dekat.

Walau kedua temanku melarang karena Kalvin terlihat miskin dan berantakan. Dia tidak pernah mengemudikan jeep waktu itu lagi, kalau ke sekolah hanya menggunakan motor astrea kuno. Jeep yang waktu itu dipakai Dito, yang menambah ketenarannya karena dia semakin terlihat kaya dan keren.

"Jangan mau kamu sama Kalvin, kere areke" itu yang selalu Bunga pesan. " nyari pacar itu yang kaya"

Aku tidak sepemikiran dengan temanku itu.

"Lo nggak malu bareng gue? " itu suara Kalvin, karena aku tidak membawa motor kali ini. Berhubung Kalvin searah dengan rumahku makanya aku tungguin dia hingga selesai kelas. Kelas 3 memang mendapatkan jam pelajaran lebih.

"Kenapa harus malu? kalau saja lek cilok ini searah rumahku aku mau kok bareng. " aku menjawab sambil mengunyah cilok yang dari tadi aku makan. Memang aku menunggu Kalvin didepan sekolah dekat tukang cilok sam No.

"Waa parah lo, lo mau naik diatas grobaknya? " Kalvin tertawa, dan sam No juga terkekeh.

"Yo encen ngono iku mbak Aina" sam No menggeleng-geleng kepala.

"Sama tukang cilok aja lo bisa akrab,"

Itu pernyataan yang bikin aku heran, apa masalahnya coba akrab dengan tukang cilok? siapa tahu dikasih diskon*?

Episodes
1 Ep 1
2 Ep 2
3 Ep. 3
4 Ep 4
5 Ep 5
6 Ep 6
7 Ep 7
8 Ep 8
9 Ep 9
10 Ep 10
11 Ep 11
12 Ep 12
13 Ep 13
14 Ep 14
15 Ep 15
16 Ep 16
17 Ep 17
18 Ep 18
19 Ep 19
20 Ep 20
21 Ep 21
22 Ep 22
23 Ep 23
24 Ep 24
25 Ep 25
26 Ep 26
27 Ep 27
28 Ep 28
29 Ep 29
30 Ep 30
31 Ep 31
32 Ep 32
33 Ep 33
34 Ep 34
35 Ep 35
36 Ep 36
37 Ep 37
38 Ep 38
39 Ep 39
40 Ep 40
41 Ep 41 pindah dari rumah Angel
42 Ep 42 melihatnya di kedai mie
43 Ep 43
44 Ep 44
45 Ep 45 motoran
46 Ep 46
47 Ep 47
48 Ep 48
49 Ep 49
50 Ep 50
51 Ep 51
52 Ep 52
53 Ep 53
54 Ep 54
55 Ep 55
56 Ep 56
57 Ep 57
58 Ep 58
59 Ep 59
60 Ep 60 Jeno
61 Ep 61 Jeno
62 Ep 62
63 Ep 63 Pendapat Jeno tentang Aina
64 Ep 64 masih Jeno
65 Ep 65 Jeno
66 Ep 66 masih bagian Jeno
67 Ep 67 Jeno lagi
68 Ep 68 Aina
69 Ep 69
70 Ep 70
71 Ep 71
72 Ep 72
73 Ep 73
74 Ep 74
75 Ep 75
76 Ep 76
77 Ep 77
78 Ep 78
79 Ep 79 pak bos aneh
80 Ep 80
81 Ep 81
82 Ep 82
83 Ep 83
84 Ep 84
85 Ep 85 malam perpisahan
86 Ep 86 malam perpisahan 2
87 Ep. 87 Kepanasan
88 Ep. 88 Sekarang Jeno
89 Ep. 89 Emak gue telpon
90 Ep.90
91 Ep. 91 Aina lagi
92 Ep.92
93 Ep 93
94 Ep 94
95 Ep 95
96 Ep 96
97 Ep. 97
98 Ep. 98
99 Ep. 99
100 Ep. 100 Duka ku
101 Ep. 101
102 Ep 102 Jeno
103 Ep. 103
104 Ep. 104
105 Ep. 105
106 Ep. 106
107 Ep. 107
108 Ep.108
109 Ep.109
110 Ep. 110
111 Ep.111
112 Ep.112 Aina
Episodes

Updated 112 Episodes

1
Ep 1
2
Ep 2
3
Ep. 3
4
Ep 4
5
Ep 5
6
Ep 6
7
Ep 7
8
Ep 8
9
Ep 9
10
Ep 10
11
Ep 11
12
Ep 12
13
Ep 13
14
Ep 14
15
Ep 15
16
Ep 16
17
Ep 17
18
Ep 18
19
Ep 19
20
Ep 20
21
Ep 21
22
Ep 22
23
Ep 23
24
Ep 24
25
Ep 25
26
Ep 26
27
Ep 27
28
Ep 28
29
Ep 29
30
Ep 30
31
Ep 31
32
Ep 32
33
Ep 33
34
Ep 34
35
Ep 35
36
Ep 36
37
Ep 37
38
Ep 38
39
Ep 39
40
Ep 40
41
Ep 41 pindah dari rumah Angel
42
Ep 42 melihatnya di kedai mie
43
Ep 43
44
Ep 44
45
Ep 45 motoran
46
Ep 46
47
Ep 47
48
Ep 48
49
Ep 49
50
Ep 50
51
Ep 51
52
Ep 52
53
Ep 53
54
Ep 54
55
Ep 55
56
Ep 56
57
Ep 57
58
Ep 58
59
Ep 59
60
Ep 60 Jeno
61
Ep 61 Jeno
62
Ep 62
63
Ep 63 Pendapat Jeno tentang Aina
64
Ep 64 masih Jeno
65
Ep 65 Jeno
66
Ep 66 masih bagian Jeno
67
Ep 67 Jeno lagi
68
Ep 68 Aina
69
Ep 69
70
Ep 70
71
Ep 71
72
Ep 72
73
Ep 73
74
Ep 74
75
Ep 75
76
Ep 76
77
Ep 77
78
Ep 78
79
Ep 79 pak bos aneh
80
Ep 80
81
Ep 81
82
Ep 82
83
Ep 83
84
Ep 84
85
Ep 85 malam perpisahan
86
Ep 86 malam perpisahan 2
87
Ep. 87 Kepanasan
88
Ep. 88 Sekarang Jeno
89
Ep. 89 Emak gue telpon
90
Ep.90
91
Ep. 91 Aina lagi
92
Ep.92
93
Ep 93
94
Ep 94
95
Ep 95
96
Ep 96
97
Ep. 97
98
Ep. 98
99
Ep. 99
100
Ep. 100 Duka ku
101
Ep. 101
102
Ep 102 Jeno
103
Ep. 103
104
Ep. 104
105
Ep. 105
106
Ep. 106
107
Ep. 107
108
Ep.108
109
Ep.109
110
Ep. 110
111
Ep.111
112
Ep.112 Aina

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!