Aku bekerja di sebuah kafe yang didalamnya juga ada warnet 24jam,yang kadang kala aku bekerja di shif malam juga.
Sepulang kerja aku yang merasa lelah langsung masuk kamar kos. Dan tidak aku sangka mata ku ternodai dengan pemandangan Daniel sedang memakai pakaiannya. Untungnya dia sudah memakai celana. Sedangkan Angel tiduran dengan menyelimuti tubuhnya, aku yakin dia telanjang.
Kamarku menjadi berantakan, entah seperti apa permainan yang mereka lakukan aku tidak mau membayangkan. Angel memang seperti itu pacarannya bergaya toxic. Apalagi si Daniel ini dia memang dari keluarga kaya tapi pergaulannya bebas, bahkan dia pemakai. Angel pernah diajak, tapi aku mengingatkannya diapun sadar.
"Lo nggak bisa ketuk pintu dulu? " agaknya Daniel sedikit kaget dan emosi.
"Ini kamar gue btw" Aku menjulurkan lidah langsung melewati Daniel, merebahkan diri dikasur dekat Angel.
Daniel mengemasi barangnya entah apa,dan memunguti pakaian Angel lalu melemparkannya ke yang punya.
"Kalian ngapain sih main dikos gue? biasanya juga main di hotel? Entar didenger tetangga gue, emang nggak malu" aku membantu Angel memakai pakaiannya.
"Emang lo nggak pernah gituan sama Jeno disini? " Daniel asal jeplak aja sambil terkekeh.
"Kenapa jadi bawa Jeno? "
"Habisnya lo selalu nolak dia, kasian tu adeknya Jeno nungguin lo. " Daniel selalu membujuk ku agar nerima sahabatnya itu.
"Jangan mau, Jeno garangan" Angel selalu mendukung aku kalau Jeno bukan laki-laki yang baik.
Daniel tertawa, aku yakin tadi dia makai dulu sebelum ML dengan Angel.
Kemudian dia pergi.
Ketika hendak tidur, ponsel yang aku letakkan dimeja berdering padahal sudah malam. Perasaanku tidak enak, segera aku angkat yang ternyata nomer Bu lek Rina.
Suara yang aku dengar adalah isakan tangis, aku kacau tubuhku panas dingin gemeteran tidak siap dengan berita buruk.
"Ada apa bulek? "
"Bapakmu ngedrop, dia harus segera dioperasi besok paling lambat besok malam nduk" jelas bulek Rina sedikit lega ternyata bukan seperti yang aku bayangkan.
"Tapi biaya operasinya sangat mahal, sedangkan uang jaga-jaga tidak nutut buat bayar. Biayanya sekitar 200jutaan" seketika badanku lemas kembali. Bapak memang hanya membawa uang sekitaran 30jutaan itupun aku yakin sudah berkurang. Ini juga salahku tidak mendaftarkan bapak ke jaminan kesehatan kata bapak dia tidak memerlukan itu waktu itu.
Bagaimana ini bagaimana bisa aku mendapatkan uang sebanyak itu dalam sehari?
Angel yang sudah tidur bangun, mungkin karena isak tangisanku.
"Ai? " sahabatku itu memelukku. "ada apa? "
Kemudian aku menceritakannya.
"Sayang sekali gue juga baru kena masalah, semua kartu gue diambil bokap jadi gue nggak bisa bantu." Angel terlihat sangat menyesal dan menangis juga.
"Bentar gue hubungin Daniel" segera Angel menelpon pacarnya itu, tapi ternyata tidak dijawab. "Mungkin dia tidur, besok gue tanyain siapa tahu dia punya simpanan uang. "
Aku sampai pagi tidak bisa tidur,otakku buntu tidak mungkin aku bisa mendapat pinjaman dalam waktu singkat.
"Ai,lo nggak tidur semalaman? " Angel bangun.
Aku hanya mengangguk lemas.
Segera Angel menarik ku untuk mandi, setelah itu dia mandi juga.
"Ayo ke Apartemen si ******, gue yakin dia punya. " Usul Angel sambil mengatai teman kami Sonya dengan sebutan itu.
****
Setiba di tempat Sonya.
Angel langsung menceritakan permasalahan ku.
"Sorry Aina, kalau lo kesini kemarin pasti lo beruntung. Uang dari Om gue sudah habis buat bayar kuliah." Sonya juga tidak bisa bantu.
"Minta lagi dong" Angel mengusulkan.
Sonya menggelengkan kepala, "kemarin aja gue harus memohon dan harus melayaninya seharian. "
Sonya memeluk ku. Aku merasakan perasaan menyesal juga dari dirinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 112 Episodes
Comments