°°°~Happy Reading~°°°
Shilla perlahan mengerjap saat sayup-sayup terdengar suara adzan berkumandang di kejauhan. Perempuan itu melenguh, saat dirasakannya tubuhnya bagai remuk tak bertulang.
Ada apa dengan dirinya, mengapa tubuhnya terasa begitu sakit seolah telah di hajar habis-habisan.
Perlahan Shilla membuka kelopak matanya, menggerakkan tubuhnya dan, "ahhhs... ."
Pangkal tubuhnya terasa sakit luar biasa, membuat perempuan itu memejam, mencengkeram selimut tebal yang kini membalut tubuhnya.
Dengan linglung perempuan itu mengedarkan pandangannya. Ruang kamar yang berantakan, baju-baju yang berserakan, membuat butiran bening itu seketika luruh tak tertahankan.
Shilla terisak, perempuan itu menangis tergugu saat ingatan kelam malam itu kembali berputar bagai kaset rusak.
Bercak kemerahan yang menyembul di atas sprei putih itupun semakin mengiris luka hatinya.
Ketiadaan sang suami di atas ranjang turut pula memperdalam luka hatinya. Bagaimana suaminya itu dengan tega meninggalkan dirinya setelah puas menikmati tubuhnya?
Shilla semakin terisak, ia bagai perempuan murah*n yang di campakkan setelah memuaskan sang majikan.
Lama berkubang dalam kesedihan, pada akhirnya ia harus menuntaskan isak tangisnya.
Perempuan itu memilih beranjak. Meski sakit di tubuhnya masih terasa menyiksa, namun ia harus segera membersihkan diri. Kewajibannya pada sang Maha Pencipta harus segera ia tunaikan sebelum sinar matahari itu terbit dan menggugurkan semua pahalanya yang mungkin saja habis karena telah mempermainkan sucinya ikatan pernikahan.
Hingga setengah jam pun berlalu, Shilla telah menyelesaikan mandi wajibnya. Perempuan itu lantas menunaikan kewajibannya setelah mengenakan pakaian yang tersimpan di lemari besar samping ranjangnya.
Di ujung sholatnya, perempuan itu menengadahkan kedua tangannya. Bola matanya terpejam seolah menahan desakan tangis yang ingin meluncur deras.
"Jika ini memang takdir yang engkau pilihkan untuk hamba, insyaallah hamba ikhlas ya Allah... ."
Shilla perlahan memunguti pakaiannya yang tercecer di atas lantai. Tiba-tiba pergerakannya terhenti, tatapannya terkunci pada sehelai kemeja putih yang teronggok di samping gamis miliknya
"Anda sudah bangun nona?" suara bi Asih berhasil menyadarkan Shilla dari lamunan panjangnya.
"I-iya Bi..." Buru-buru Shilla memungut gamis juga kemeja putih milik suaminya, membuat tangannya kini penuh akan pakaian kotor bekas semalam.
"Ohhh... Tidak nona. Anda istirahatlah, biar saya saja yang membereskannya..." Bi Asih hendak mengambil alih semua pakaian yang memenuhi tangan perempuan itu, namun Shilla menolaknya enggan. "t-tidak apa, Bi. B-biar saya sendiri..." Pipinya merona, jelas perempuan itu tengah malu dengan keadaan kamarnya.
"Kalau begitu letakkan saja di keranjang baju kotor, biar saya yang nanti mencucinya," tahu jika sang majikan tengah merona malu, bi Asih memilih mengalah.
Lalu pandangannya pun beralih pada ranjang kamar yang masih tampak semrawut.
"I-Itu juga saya sendiri yang akan membereskannya, Bi," ucap Shilla cepat saat sadar akan tatapan bi Asih yang mengarah pada ranjang king size nya. Rasanya benar-benar malu saat sisa percintaan mereka semalam terendus orang lain.
Apalagi, ini adalah malam pertamanya.
"Baiklah nona... ."
"Sarapan sudah siap. Apa nona mau saya bawakan sarapannya kesini?"
"Tidak, Bibi. Saya akan sarapan di bawah saja."
"Baiklah, kalau begitu saya permisi, Nona... ."
Baru saja bi Asih membalik badannya, Shilla kembali menginterupsi.
"Bibi..." Panggilnya, membuat bi Asih kembali berbalik.
"Ya, Nona... ."
"Eummm, apa Bibi tahu dimana mas Damian?" tanya Shilla ragu. Sedari membuka mata perempuan itu bertanya-tanya, dimana laki-laki itu sebenarnya? Mengapa laki-laki itu menghilang bahkan setelah menghabiskan malam bersamanya?
"Tuan Damian sepertinya ada pekerjaan penting nona, pagi-pagi sekali beliau sudah di jemput tuan Carl, asisten pribadi nya."
Sejenak pikiran buruk Shilla menguap begitu saja. Mungkin, mungkin saja suaminya itu memang ada pekerjaan penting hingga pagi itu ia tak mendapati keberadaannya.
Ya, mungkin saja seperti itu. Berpikir saja seperti itu, Shilla.
🍁🍁🍁
Annyeong Chingu
Happy Reading
Saranghaja 💕💕💕
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
💠⃟⃝♠Yeyen
yang penting sekarang jalani aja peranmu shilla.. semoga nanti dengan keikhlasan mu akan ada balasannya. mungkin ini proses menuju kebahagiaanmu Shilla.
SEMANGAT Thor 🤗
2023-10-25
3
Vida Liz
dipaksa menikan dgn pengusaha kaya itu namanya keberuntungan loh shilla
2023-10-13
0
Tien Ensoe
lanjut
2023-03-23
0