...Bab 04 \= Tempat Tersembunyi....
...\=\=\=...
Aliesha terus membawa tubuhnya untuk mendekati pohon besar didepannya, tanpa ada perasaan ragu ataupun takut sedikitpun. Sampai akhirnya, langkah kaki Aliesha pun berhenti tepat dihadapan pohon beringin itu.
Dengan perlahan, Aliesha mendonggakan kepalanya ke atas. Mengamati pohon beringin dihadapannya itu dengan begitu serius.
Pohon beringin itu memiliki akar yang berotot, ukurannya yang teramat besar, daunnya yang begitu lebat, ditambah pula dengan rambut akarnya yang tumbuh panjang menjuntai ke bawah. Menambah kesan yang sangat misterius sekaligus menyeramkan terhadap pohonya sendiri.
Pohon ini jika dilihat dari jarak dekat memang nampak begitu menakutkan. Pohon beringin juga seringkali dikaitkan dengan hal-hal mistis. Namun Aliesha tidak pernah bisa mempercayai itu.
Jika diperhatikan terlalu lama, pada akhirnya rasa takut pun mulai sedikit tumbuh didada Aliesha. Namun rasa penasarannya masih tetap menguasai pikiran Aliesha.
“ meow.. ”
Aliesha yang tengah fokus mengamati sekitar, cukup terkejut mendengar suara kucing yang terdengar sangat tiba-tiba. Sontak Aliesha pun memutar-mutarkan kepalanya untuk mencari dimana keberadaan kucingnya.
Seekor kucing berbulu hitam pekat dengan tubuhnya yang cukup besar, terlihat sedang berjalan ke arah belakang pohon beringin. Aliesha pun melangkahkan kakinya guna mengikuti kemana arah kucing itu pergi.
Langkah kaki Aliesha terhenti, ketika kucing hitam itu masuk ke dalam sebuah gua kecil yang terletak tepat dibelakang pohon beringin ini.
Aliesha mengerutkan kedua alisnya kuat-kuat. Aliesha tidak pernah tahu jika selama ini taman pinus memiliki satu gua kecil yang letaknya cukup tersembunyi. Rasa penasaran Aliesha menjadi semakin memuncak ketika mendapati gua kecil itu dihadapannya.
Aliesha pun memutuskan untuk mencari tahu ada apa didalam gua kecil itu. Namun ketika Aliesha hendak kembali melangkahkan kakinya, Naiya datang dan menarik kuat pundaknya Aliesha.
“ jangan bilang lo mau masuk kesana?! ” ucap Naiya dengan nadanya yang terdengar sedikit menekan.
“ emang kenapa? ”
“ kita gak tau apa yang ada didalem sana.. gimana kalau didalem sana itu berbahaya buat kita?! plis jangan turutin rasa penasaran lo itu Aliesha! ”
“ itu alasan kenapa aku mau masuk kesana. ”
“ apa??? haahhh.. sha! plis, gue minta lo jangan lakuin yang aneh aneh! lo gak liat tempat ini? ini tempatnya gak kondusif sha! ”
“ ikut atau enggak terserah. ” ucap Aliesha kukuh untuk tetap mengikuti rasa penasarannya.
Aliesha pun berjalan masuk ke dalam gua itu, meninggalkan Naiya yang tengah terdiam mematung tak habis pikir dengan satu sahabatnya itu.
“ ga habis pikir. keras kepalanya ngajak debat! dasar batu! haahh.. kuatkanlah hambamu ini gusti.. ” gumam Naiya menghela nafas berat.
Naiya pun memutuskan untuk masuk ke dalam gua itu guna menyusul Aliesha. Rasa khawatir Naiya lebih besar dibandingkan rasa kesalnya terhadap Aliesha.
Aliesha memimpin jalan didepan, dan Naiya berjalan menjaga dari belakang. Mereka melangkah secara perlahan dengan bantuan cahaya dari ponselnya masing-masing. Gua ini sangatlah gelap gulita, tanpa ada penerangan sedikitpun.
Ukuran dari gua ini bisa dibilang memang sangatlah kecil, jalanan setapak dan hanya cukup untuk dilewati satu tubuh saja. Tembok guanya sudah nampak berlumut. Tanaman rambat pun terlihat tumbuh lebat dilangit-langit guanya. Dan bau lembab yang tercium begitu menyengat. Gua ini sama menyeramkannya dengan pohon beringin itu.
Setelah terus menerus berjalan memasuki gua, dengan perkiraan 8 meter jauhnya. Akhirnya Aliesha pun sudah sampai tepat diujung gua.
Dan setelah mengetahui apa yang ada diujung gua ini. Aliesha membulatkan matanya dengan begitu sempurna, begitu pula Naiya. Mereka dibuat terkejut oleh sebuah pintu kayu tepat dihadapan mereka. Pintu itu nampak tua, namun masih terlihat kokoh. Dan seekor kucing hitam yang Aliesha temukan tadi. Dia tengah terduduk manis didepan pintunya.
Awalnya Aliesha mengira bahwa ada nyawa hidup yang tinggal disini. Namun setelah dipikir kembali, tidak akan mungkin ada manusia yang menempati tempat sekotor dan sekumuh ini. Tempat ini sudah tidak lagi layak untuk ditinggali manusia. Dari kondisinya saja seperti sudah ditinggal bertahun-tahun lamanya. Gua ini pun nampaknya tidak pernah dijamah manusia.
“ sha.. kita balik aja yu? ntar kalau penghuninya keluar gimana?? ” ajak Naiya dengan nada bicaranya yang gemetar.
“ tunggu.. coba liat, tempat sekumuh ini mana ada yang nempatin?! ” timbal Aliesha.
“ ya siapa tau yang punyanya lagi mudik, pulang kampung, atau lagi main ditetangga mungkin.. ”
“ udah yu sha.. kita pergi aja, perasaan gue gak enak banget sumpah! balik yuu! ” ajak Naiya menarik tangan Aliesha.
Kali ini Aliesha pun menyetujui ajakan Naiya. Mereka pun memutuskan untuk segera pergi dari gua menyeramkan ini. Namun, ketika mereka hendak berbalik...
“ AAAAAAAAA!!! ”
Aliesha dan Naiya dikejutkan oleh seorang wanita yang entah sejak kapan berdiri dibelakang mereka.
Wanita itu tampaknya tidak terlalu tua, namun juga tidak terlalu muda. Tapi pastinya wanita itu lebih tua dibanding Aliesha dan Naiya. Perawankannya kurus dan tinggi. Tatapannya seperti tengah mengintimidasi.
“ kalian siapa?? kalian kenapa ada disini?! ”
“ kami pengunjung.. kami tidak sengaja melihat gua ini. kami kemari hanya sekedar mampir. ” jawab Aliesha berusaha untuk tetap waspada.
“ begitu ya.. maaf saya sudah berprasangaka buruk terhadap kalian.. ” timbalnya.
“ kami yang minta maaf. kami sudah lancang memasuki gua ini tanpa izin.. ” ucap Aliesha.
“ memang kalian ada apa datang kesini? apa kalian perlu sesuatu? mungkin saya bisa bantu kalian.. ”
“ tidak perlu. kami hanya mampir.. ” jawab Aliesha.
“ syukurlah. kalian lebih baik segera pergi dari sini. gak baik ada ditempat seperti ini. ayo, saya antar. ” ujarnya.
“ ah.. terimakasih. ” timbal Aliesha.
Aliesha dan Naiya pun mengikuti langkah wanita itu menuju keluar gua. Sebenarnya, ada sesuatu yang ingin Aliesha tanyakan tentang tempat ini. Namun, sepertinya Aliesha terlalu ikut campur jika harus bertanya hanya untuk meluluskan semua rasa penasarannya itu.
Sesampainya diluar gua, Aliesha dan Naiya pun segera berpamitan dengan wanita tadi. Lalu beranjak pergi meninggalkan wanita itu seorang diri.
Aliesha berjalan dengan begitu tergesa, langkahnya sangat tidak teratur karena Naiya yang terus menerus menarik tangannya untuk segera menjauh dari tempat itu.
“ sha! bisa gak, lo gak usah cari perkara?! kalau misalkan tante itu beneran marah gimana?! bakal beda lagi konsepnya sha! ” omel Naiya menghentikan langkahnya.
“ iya, maaf. ”
“ haahh.. yaudah, lupain. ” timbal Naiya.
“ mending kita cari warung aja yu? yang deket deket sini aja, gue haus. gara gara masuk tu gua tenaga gue kayak seratus persen kesedot vakum! mending gue dateng aja ke rumah hantu sekalian. ” oceh Naiya berjalan lebih dulu meninggalkan Aliesha.
“ mau? ” tanya Aliesha.
“ si monyet! dianggap serius aja omongan gue! ya kagak lah!!! ” ketus Naiya menggerutu.
Melihat Naiya yang mendengus kesal, Aliesha hanya bisa tertawa kecil melihat sahabatnya itu tertekan.
...\=\=\=...
...To be continued... »...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 20 Episodes
Comments