Doa Sepertiga Malam

Malam yang begitu panjang ku lewati dengan perasaan yang menyesakkan dadaku, sambil menangis dalam diam tanpa suara di samping putri kecilku, kupeluk erat tubuh kecilnya dan sekali-kali kucium pipinya, untuk memenangkan hatiku yang gundah, kegiatan ku ini sama sekali tidak mengganggu tidur nyenyak Aisyah.

Tak terasa mataku sudah begitu perih dan berat, mungkin karena dari tadi aku menangis sendirian, sehingga sesaat membuatku melupakan perkataan mas Adam dan menuju mimpiku.

Ketika aku tidur pun terasa sangat tidak nyenyak, bayang-bayang permintaan mas Adam yang ingin menikah lagi selalu terlintas di bawah alam sadar ku, perkataan mas Adam yang selalu berkata lembur kepadaku juga berputar-putar di memori ingatan ku, seolah sebuah film yang sedang ditayangkan.

Aku bangun dan memandangi ke arah Aisyah lagi, tidurnya betul-betul sangat nyenyak. aku menarik nafas beberapa kali dan menghembuskannya secara perlahan-lahan, untuk mengusir perasaan ku yang tidak nyaman.

Apakah mas Adam yang selalu berkata lembur akhir-akhir ini, sebenarnya dia menemani wanita yang bukan mahramnya itu, wanita yang haram untuk dilihat apalagi untuk disentuh.

"Ya Allah kenapa semua jadi begini, rumah tangga yang ku bangun dengan penuh cinta perlahan-lahan retak tanpa kusadari, apakah ini semua karena cintaku kepada mas Adam yang terlalu berlebihan, sehingga aku melupakan cintaku kepadamu ya Rabb, berikanlah yang terbaik untuk keluarga kami ya Rabb, ampunilah aku atas segala kesalahanku." ucapku dengan lirih sambil menitihkan air mata

Ku lirik ke arah jam dinding di kamarnya Aisyah, ternyata sudah tukul 02.00 pagi, walaupun ku pejamkan mataku hanya sesaat, tetapi tidak bisa ku dapatkan ketenangan sedikitpun. aku bangun dari tempat tidur putri ku. dan melangkah keluar dari kamar Aisyah menuju Musala kecil di rumah kami.

Aku mengambil air wudhu dan bersiap untuk melaksanakan shalat sepertiga malam, akan ku adukan kamu mas, kepada Rabb ku sang pemilik hati atas segala kecurangan mu, kebohongan mu, selama ini kepadaku.

Aku segera melaksanakan sholat tahajud, ku pasrahkan semua kegundahan hati dan pikiranku kepada tuhan yang maha tahu. Tuhannya manusia, raja manusia sang pemilik hati.

Di setiap bacaan doa yang terdapat dalam sholat, air mata ku bercucuran dengan sendirinya tanpa dapat ku tahan, dan sesekali terdengar isak dan tangis ku dalam shalat hingga akhir salam.

Ku baca istighfar beberapa kali dan selawat beberapa kali, ku angka tanganku dan memohon kepada Rabb ku.

"Ya allah, aku telah dicurangin dalam pernikahan ini, surga yang ku bangun tiba-tiba di rungkut oleh orang lain, dan suamiku yang telah membuka pintu kepada orang tersebut, ya allah kuatkan lah hatiku menjalani surga yang tak lagi sempurna ini. ku serahkan semuanya kepadamu ya Rabb. hanya kepadamu hamba meminta dan memohon, engkaulah tempat sebaik-baik meminta pertolongan, Amin." doa ku.

Setelah berdoa ku lanjutkan lagi dengan membaca beberapa ayat suci alquran, tanpa terasa aku tertidur lagi sampai menjelang adzan subuh berkumandang.

Sesudah melaksanakan sholat subuh, aku turun ke bawah membuat sarapan untuk mas Adam, walaupun sedang dilanda beberapa masalah, tetapi aku tidak akan meninggalkan kewajiban ku sebagai seorang istri.

Sekarang aku berada di dapur, sedang membuat beberapa menu untuk sarapannya mas Adam, dan juga bekal untuk di bawahnya ke kantor.

" Zahra." panggil mas Adam di belakangku aku berhenti sebentar menghiraukan mas adam.

"Zahra bisakah kamu mendengarkan penjelasan ku dulu?,"

"Penjelasan apa yang ingin kau jelaskan kepadaku mas,?" tanyaku yang sedang memasak dan menyiapkan nya di atas meja makan.

"Apa kamu akan menjelaskan tentang hubunganmu dengan wanita itu?, atau meminta aku memberimu izin untuk menikahi wanita itu?" mas Adam hanya diam saja mendengarkan pertanyaan ku, berarti memang benar dia ingin memberi penjelaskan tentang wanita yang telah merenggut keluargaku.

Aku melirik ke arah mas Adam dengan tatapan yang sinis, bisa-bisanya di pagi hari ini dia membahas tentang wanita itu lagi, dimana hatimu mas, kenapa kamu menyiksa batin ku sampai seperti ini, tidak puas kah semalam kamu membuat hatiku menangis, ucapkan di dalam hati.

"Zahra sebenarnya aku,"

"Sebenarnya kamu tidak dapat menjaga pandanganmu sehingga kamu jatuh cinta lagi begitu?, sebenarnya lembur yang selalu kau bilang itu, padahal kau menemani wanita yang bukan mahram mu begitu kan mas?, dan bodoh nya aku selalu percaya dengan perkataan mu itu," tanya ku kepada mas Adam. Mas Adam tampak terkejut dengan pertanyaan ku.

"Zahra aku minta maaf, aku mohon maafkan aku,"

"Minta maaf, untuk apa mas minta maaf?, apa mas merasa bersalah karena telah mengkhianati ku, berapa lama mas mengkhianati ku? dua bulan yang lalu kamu sering pulang malam dengan alasan lembur, berarti hubunganmu dengan wanita itu sudah dua bulan, benar kan mas tebakan ku?"

Masih teringat di dalam ingatanku, mas Adam mulai berubah 2 bulan yang lalu, dia sering pula malam-malam dan juga sering bermain hp secara sembunyi di belakang ku.

"Apa kelebihan wanita itu yang tidak ku miliki mas?"tanya ku kepada mas Adam tetapi lagi-lagi mas Adam hanya diam saja.

"Coba kamu katakan mas, dua saja kekurangan dariku, jika kau menjawab dua hal itu aku akan mengizinkan kamu menikah lagi," tentangku.

"Aku mencintaimu Zahra,"ujar mas Adam

"Bullshit dengan kata kata cintamu itu mas, semua itu hanya bohong, kalau kamu mencintaiku, kamu tidak akan berselingkuh dengan perempuan lain, jawab saja pertanyaan ku, apa kekuranganku?, kalau kamu ingin aku mengizinkanmu menikah lagi,"

"Bunda ayah." perdebatan kami berhenti gara-gara suara Aisyah yang memanggil kami berdua. aku tidak ingin putri kecilku mendengar pertengkaran kedua orang tuanya.

Aku menghampiri Aisyah dan ku gendong dia. "Anak bunda sudah bangun, ayo kita mandi dulu, setelah itu baru kita sarapan,"

Aku membawa Aisyah ke dalam kamarnya, dan memandikan kemudian keluar lagi.

Kulihat mas Adam sudah duduk di kursi meja makan, langsung ku hampiri dia dan aku isikan piringnya dengan nasi dan beberapa lauk, tanpa mengatakan sepatah kata pun. Aku duduk di samping Aisyah dan memakan harapanku sendiri sambil sesekali menyuapi Aisyah.

Setelah selesai sarapan mas Adam berpamitan kepada ku dan Aisyah. ku hantarkan mas Adam sampai ke depan pintu, dan ku salam tangannya dengan takzim, semua kulakukan seolah-olah kami tidak pernah terjadi apa-apa.

Setelah kepergian mas Adam aku bernafas dengan lega, aku berencana pulang ke rumah orang tuaku, untuk menenangkan pikiran dan hatiku beberapa hari di sana.

ku kemasi beberapa pakaian ku dan juga Aisyah "Sayang kita akan menginap di rumah kakek dan nenek, senang gak?" tanyaku kepada Aisyah

Terpopuler

Comments

cinta semu

cinta semu

mencintai tp mau nikah lagi ma yg lain...hemmm

2022-12-01

3

manda_

manda_

lanjut thor semangat buat up lagi nanti adam nyesel udah selingkuh

2022-11-15

0

Hanipah Fitri

Hanipah Fitri

thor.... sdh aku masukan ke paporit

2022-10-14

0

lihat semua
Episodes
1 kecurigaan Zahra
2 Minta Izin
3 Janji yang diingkari
4 Doa Sepertiga Malam
5 Batin Seorang Ibu
6 Kepulangan Abah
7 Aisyah rindu ayah
8 Apa kamu baik-baik saja?
9 Aku baik-baik saja
10 Pahlawanku.
11 Kedatangan mas Adam
12 Tega sekali kamu mas
13 Amanah
14 Egois
15 Pulang
16 Dua Hati
17 Cemburu
18 Kecemburuan Adam
19 Aisyah Sakit
20 Disalahkan
21 Leukemia
22 Allah sedang mengujimu
23 Melupakan
24 Sahabat masa kecil
25 Membujuk Aisyah
26 Maafkan mama
27 Rahasia
28 Investasi
29 Larangan mama
30 Berteman
31 Calon madu
32 Ikrar kedua
33 Sebuah foto
34 Diabaikan
35 Dimana surga itu?
36 Bermain cantik
37 Memberi tahu orang tua
38 Membela diri
39 Aib
40 Bertamu
41 Rumah madu
42 Cinta
43 Ingin dicintai
44 Permintaan Zahra
45 kekhawatiran
46 tausiyah
47 Pertanyaan
48 Berbagi waktu
49 Dilema
50 Viral
51 Dia jauh di atas ku
52 Tidak lagi mencintai
53 Berusaha adil
54 Drama makan malam
55 Pesan untuk anak laki-lakiku
56 Dua ibu
57 Aku cemburu
58 Tidak dianggap
59 keinginan Jihan
60 Aisyah tidak baik-baik saja
61 Aisyah
62 Ikhlas
63 Terakhir kalinya
64 Ikhlas
65 Meledak
66 Pertengkaran
67 Hanya untukku
68 Terpuruk
69 Dipecat.
70 Secepatnya
71 Amukan ibu-ibu
72 Amplop Coklat
73 Pertemuan
74 Tak tahu malu
75 Hasutan Jihan
76 Resmi Berpisah
77 Sedih
78 Bingung
79 Faiz Mencintai Zahra
Episodes

Updated 79 Episodes

1
kecurigaan Zahra
2
Minta Izin
3
Janji yang diingkari
4
Doa Sepertiga Malam
5
Batin Seorang Ibu
6
Kepulangan Abah
7
Aisyah rindu ayah
8
Apa kamu baik-baik saja?
9
Aku baik-baik saja
10
Pahlawanku.
11
Kedatangan mas Adam
12
Tega sekali kamu mas
13
Amanah
14
Egois
15
Pulang
16
Dua Hati
17
Cemburu
18
Kecemburuan Adam
19
Aisyah Sakit
20
Disalahkan
21
Leukemia
22
Allah sedang mengujimu
23
Melupakan
24
Sahabat masa kecil
25
Membujuk Aisyah
26
Maafkan mama
27
Rahasia
28
Investasi
29
Larangan mama
30
Berteman
31
Calon madu
32
Ikrar kedua
33
Sebuah foto
34
Diabaikan
35
Dimana surga itu?
36
Bermain cantik
37
Memberi tahu orang tua
38
Membela diri
39
Aib
40
Bertamu
41
Rumah madu
42
Cinta
43
Ingin dicintai
44
Permintaan Zahra
45
kekhawatiran
46
tausiyah
47
Pertanyaan
48
Berbagi waktu
49
Dilema
50
Viral
51
Dia jauh di atas ku
52
Tidak lagi mencintai
53
Berusaha adil
54
Drama makan malam
55
Pesan untuk anak laki-lakiku
56
Dua ibu
57
Aku cemburu
58
Tidak dianggap
59
keinginan Jihan
60
Aisyah tidak baik-baik saja
61
Aisyah
62
Ikhlas
63
Terakhir kalinya
64
Ikhlas
65
Meledak
66
Pertengkaran
67
Hanya untukku
68
Terpuruk
69
Dipecat.
70
Secepatnya
71
Amukan ibu-ibu
72
Amplop Coklat
73
Pertemuan
74
Tak tahu malu
75
Hasutan Jihan
76
Resmi Berpisah
77
Sedih
78
Bingung
79
Faiz Mencintai Zahra

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!