Bayu mengerjapkan matanya pelan, tangannya terulur berusaha meraih handphone yang sudah menderingkan alarm paginya. Memaksanya untuk bangun dan mulai beraktifitas.
Bayu mendudukkan tubuhnya di sofa tempatnya tidur semalam. Ia berusaha meregangkan tubuhnya yang kaku karena tidak dapat tidur dengan posisi yang nyaman. Kemudian menatap gadis yang masih menikmati mimpinya di atas ranjang.
"Dia terlihat sangat polos saat sedang tidur seperti ini." gumam Bayu tersenyum.
Bayu berlalu ke kamar mandi untuk membersihkan badannya, hari ini ia harus berangkat ke kantor lebih pagi karena ada agenda yang tidak bisa ia tinggalkan.
Setelah siap dengan segala keperluannya, Bayu melirik Alea yang masih terlelap seperti tidak terganggu sedikitpun dengan kehadirannya. Perlahan Bayu mendekatkan wajahnya ke wajah Alea dan mengecup singkat kening wanita yang sejak kemarin sudah sah menjadi istrinya.
cup
"Aku berangkat ke kantor dulu, selamat istirahat." pamit Bayu tersenyum pada Alea yang masih tertidur pulas.
tap
tap
tap
Bayu menuruni tangga dengan sedikit tergesa-gesa.
"Bayu, kau mau kemana?" tanya Tuan Abraham dari arah ruang makan.
"Oh, selamat pagi kek. Aku harus ke perusahaan, karena ada pertemuan penting dengan salah satu clien kita." jawab Bayu menghampiri Tuan Abraham.
"Berikan saja tugas itu pada Julian. Kau ini pengantin baru, kenapa malah berangkat kerja." kata Tuan Abraham.
"Tidak apa-apa, kek. Lagi pula aku sudah terlanjur bersiap-siap. Aku pamit ya, kek." kata Bayu bergegas meninggalkan ruang makan.
"Kau tidak sarapan dulu?" tanya kakek.
"Emm, aku akan membawa ini bersamaku." kata Bayu menyomot satu lembar roti di atas meja kemudian berjalan pergi.
"Eh, Bay. Dimana istrimu?" tanya Tuan Abraham berteriak.
"Dia masih tidur di kamar, kek. Sepertinya dia kelelahan." jawab Bayu sedikit berteriak karena posisinya yang sudah menjauh dari Tuan Abraham.
Tuan Abraham tersenyum mendengar jawaban Bayu, orang tua itu mengira cucunya kelelahan karena aktifitas panasnya seperti pasangan pengantin baru pada umumnya. Tuan Abraham tidak tahu saja, kalau yang terjadi semalam sungguh jauh dari apa yang ia pikirkan sekarang.
Alea menggeliatkan badannya, ia terbangun karena perutnya mulai merasa lapar.
"Jam berapa ini? Kenapa rasanya aku lapar sekali." kata Alea melirik jam di dinding kamarnya.
Alea pun beranjak menuju kamar mandi, membasuh muka dan menggosok giginya. Kemudian keluar kamar menuju ruang makan.
"Selamat pagi, kek." sapa Alea mengecup pipi Tuan Abraham.
"Selamat pagi, pengantin baru. Apa yang terjadi semalam? Kenapa kau sampai kelelahan dan bangun siang?" tanya Tuan Abrajam menggoda.
Alea mengernyitkan dahinya, bingung dengan pertanyaan sang kakek.
"Saat akan berangkat ke kantor tadi, Bayu bilang kalau kau masih tidur sepertinya karena kelelahan." kata Tuan Abraham tersenyum menggoda Alea.
"Apa-apaan si culun itu." gumam Alea sembari mengunyah sarapannya.
"Alea, nanti antarkanlah makan siang untuk suamimu. Dia pasti akan sangat senang."
"Kenapa harus Alea, kek. Suruh saja pak Danu untuk mengantarnya atau kirimkan saja lewat OJOL."
"Kau ini bagaimana, yang istrinya itu kau atau si Danu? Dan apalagi itu OJOL pun kau bawa-bawa."
"Pokoknya Alea tidak mau mengantarkan makan siang untuk si culun itu. Bisa besar kepala dia nanti."
BRAK
"ALEA, JAGA UCAPANMU. SEKARANG BAYU ITU SUAMIMU. KAU AKAN MENURUT PADA KAKEK ATAU KAU TIDAK AKAN MENDAPATKAN APA-APA LAGI DARIKU." kata Tuan Abraham dengan meninggikan suaranya. Salahnya karena selama ini terlalu memanjakan Alea, sehingga Alea menjadi pribadi yang sulit untuk menghargai dan menghormati orang lain.
"Ba baiklah, kakek. Alea akan menurut, Alea mohon kakek jangan marah." kata Alea memegangi tangan Tuan Abraham yang sudah terlihat pucat dan memegangi dadanya.
"Bersikap baiklah dengan suamimu, Alea. Di dunia ini hanya dia yang bisa kakek percaya untuk menjagamu setelah kakek tiada." kata Tuan Abraham lirih.
"Sudah, jangan bicara lagi. Alea akan mengantar kakek untuk beristirahat ke kamar." kata Alea mulai memapah sang kakek.
Setelah memastikan sang kakek beristirahat dengan baik, Alea memutuskan untuk kembali ke kamarnya untuk bermalas-malasan. Ia meraih handphonenya yang terletak di nakas kemudian mulai menyelam ke dunia maya. Alea berusaha untuk acuh tak memperdulikan ucapan kakek sebelumnya. Karena menurutnya, tak ada untungnya bersikap baik pada Bayu yang merupakan suami sahnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments
irma achmad
aku suka. semangat ya thor di tunggu lanjutannya
2019-10-17
2
Nyonya Kim
bayu curi2 kecup alea mumpung masih tidur..
2019-10-17
4