Perjanjian

"Bagaimana? Sudah kau baca semua?" tanya Alea.

Bayu membuang nafasnya keras.

"Harus seperti inikah? Tidak ada kontak fisik dan jangan berharap punya keturunan?" tanya Bayu menaikkan alisnya.

"Terima atau kita batalkan saja pernikahan ini." ancam Alea.

Bayu sebenarnya merasa sangat keberatan dengan perjanjian-perjanjian konyol yang Alea ajukan. Bagaimana mungkin orang yang sudah menikah tidak boleh melakukan kontak fisik? Dan lagi, tidak boleh berharap punya ketururan? Orang gila pun tahu kalau salah satu tujuan menikah adalah untuk memperoleh keturunan.

Bayu sadar, bila pernikahan ini adalah Tuan Abraham kakek Alea yang menghendaki. Jadi wajar saja bila Alea keberatan. Begitu pun dengan Bayu, sebenarnya ia pun merasa keberatan tapi ia tak kuasa untuk mengecewakan orangtua yang sudah sangat berjasa dihidupnya.

"Baiklah, kalau itu maumu. Tapi aku juga punya syarat." kata Bayu.

"Apa?" tanya Alea malas.

"Kau tidak boleh meminta cerai dariku. Akulah yang berhak menceraikanmu." kata Bayu membuat Alea terbelalak.

Bukan tanpa alasan mengapa Bayu mengajukan persyaratan seperti itu. Bayu berharap kelak akan ada cinta di antara mereka, walau entah kapan tumbuhnya. Bayu seperti orang pada umumnya, hanya ingin menikah sekali seumur hidup. Walau pernikahan itu di awali tanpa sebuah cinta. Maka tugasnyalah untuk menumbuhkan cinta itu.

"Heh, terserah kau saja. Cepat atau lambat kau juga yang akan lelah dan menceraikanku tanpa kuminta." kata Alea.

"Baiklah kalau begitu, kita sepakat." kata Bayu mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan dengan Alea. Dan Alea menerima tangan Bayu.

-----------------------------------

Setelah selesai mengurus perjanjian pranikah dengan Bayu, Alea segera menelpon Reynan kekasihnya. Mengajaknya bertemu untuk menyenangkan hati yang sebelumnya dibuat badmood karena urusan perjodohan dengan si Bayu.

"Honey, kenapa kau lama sekali." kata Alea begitu Reynan tiba.

"Maafkan aku, sayang. Aku tadi ada urusan mendesak." kata Reynan seraya mencium pipi Alea.

Mereka bertemu disalah satu pusat perbelanjaan. Bagi Alea belanja adalah salah satu cara untuk memperbaiki moodnya. Jadi tak heran bila Alea akan pulang dengan berkantong-kantong belanjaan yang bertuliskan merk-merk terkenal sekelas Guccy, LV dan sebagainya.

Setelah puas berbelanja, Alea mengajak Reynan ke salah satu restoran untuk istirahat dan makan malam.

"Sayang, bagaimana kelanjutan perjodohan yang diatur kakekmu?" tanya Reynan di sela-sela makan malam.

"Hah, aku bisa apalagi selain menerimanya." kata Alea meletakkan garpu dan pisau dari tangannya.

"Kau serius? Lalu bagaimana dengan hubungan kita?" tanya Reynan serius.

"Tenanglah sayang, pernikahan ini hanya formalitas saja untuk menyenangkan kakek. Aku juga tadi siang sudah membuat perjanjian dengan si cupu itu. Yang salah satunya dia tidak boleh menyentuhku walau sudah menikah. Dengan kata lain, walau sudah menikah aku hanya akan menjadi milikmu." kata Alea menghibur berusaha Reynan.

"Kenapa kau tidak menikah saja denganku Alea?" tanya Reynan.

"Ya, kita akan menikah nanti sayang. Saat aku sudah bercerai dari si cupu. Tenanglah, walau dia tidak mengijinkanku untuk menggugat cerai. Cepat atau lambat dia pasti akan menceraikanku. Lagi pula, mana ada suami yang bahkan rela hidup serumah tanpa boleh menyentuh istrinya. Dia tidak akan tahan, sayang. Dia pasti akan segera menceraikanku setelah menikah. Aku pastikan dia akan menyesal karena menikahiku." kata Alea dengan tersenyum miring.

Terpopuler

Comments

Yuliana Lince

Yuliana Lince

sikap orang kaya yg sering memandang remeh orang lain yg dianggap tdk selevel mereka

2020-10-29

0

Munah May

Munah May

seru Thor

2019-12-21

2

irma achmad

irma achmad

lanjutkan lagi thor

2019-10-09

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!