"Saya terima nikah dan kawinnya Alea Dementha Abraham binti Leonardo Abraham dengan mas kawin 100 gram emas di bayar tunai."
"Bagaimana para saksi, SAH?"
"SAAAAHHH"
"Sekarang boleh panggil pengantin wanitanya."
Alea berjalan menuju halaman belakang mansion keluarga Abraham tempat dimana akad nikah dilaksanakan.
Semua mata tertuju pada Alea. Alea melangkahkan kakinya di atas karpet putih dengan taburan kelopak mawar merah dengan sangat anggun. Tubuhnya yang molek sangat pas dipadukan dengan kebaya dengan belahan panggul terbuka, riasan simple tidak bisa menutupi kecantikan Alea yang sudah ada dari lahir meski kini tidak ada senyum di wajahnya.
Alea mendudukkan diri di kursi di samping Bayu dengan di bantu salah satu bibinya.
"Alea, ayo salami dan cium tangan suamimu." bisik Nita, bibi Alea.
Dengan malas Alea meraih tangan Bayu dan menempelkannya di jidatnya sekilas. Kemudian Alea tersentak begitu Bayu meraih bahu Alea kemudian mengecup kening Alea dengan lembut membuat pipi Alea menjadi kemerahan karena marah.
Semua tamu undangan pun tersenyum melihat pipi merah Alea yang mereka anggap terjadi karena Alea yang malu-malu. Padahal sebaliknya, kini Alea memendam rasa marah kepada Bayu yang dengan lancang mencium keningnya tanpa permisi dan melanggar perjanjian di hari pertama mereka berstatus suami istri.
Setelah selesai dengan penandatanganan buku pernikahan dan pembacaan nasehat nikah Bayu dan Alea pun menyalami para tamu undangan yang hanya terdiri dari kerabat dekat dan para orang penting di perusahaan.
"Kau baik-baik saja?" tanya Bayu khawatir karena sedari tadi Alea hanya diam saja.
Alea melirik sinis Bayu,
"Untuk kali ini kau ku maafkan, ingatlah dengan perjanjian kalau tidak ada kontak fisik di antara kita." kata Alea kemudian membuang muka dan meninggalkan Bayu sendiri.
Bayu menghela nafasnya dengan kasar, baru juga sehari mereka menikah. Alea sudah sangat menunjukkan ketidak relaannya menjadi seorang istri dari Bayu Anggara.
"Bayu, dimana istrimu?" tanya Tuan Abraham.
"Sepertinya Alea sudah kembali ke kamar Tuan. Mungkin dia lelah." jawab Bayu dengan tersenyum.
"Hemm, anak itu memang benar-benar. Kau harus sabar menghadapinya Bayu. Kakek serahkan masa depan Alea kepadamu, nak." kata Tuan Abraham menepuk pundak Bayu.
"Baik, Tuan."
"Panggillah aku kakek. Kau sekarang sudah resmi menjadi cucuku, Bayu. Jadi tidak perlu sungkan."
"Baiklah, tu eh, kakek." kata Bayu tersenyum.
"Kau juga kembalilah ke kamar, lagi pula para tamu juga sudah tidak banyak lagi. Biar kakek yang menyapa mereka."
"Terima kasih, kek. Saya permisi dulu kalau begitu." pamit Bayu di balas anggukan oleh Tuan Abraham.
Bayu menaiki tangga lalu berjalan menuju kamar Alea yang kini menjadi kamarnya juga.
ceklek
Bayu membuka pelan pintu kamar, mengedarkan pandangan ke seluruh penjuru mencari Alea. Nihil, karena Alea tidak terlihat di kamar itu. Namun kemudian suara tawa terdengar dari arah balkon kamar yang pintunya tertutup. Bayu melangkah, mengintip dari jendela dan ternyata benar seperti dugaannya suara tawa itu adalah milik istrinya, Alea.
Bayu yang tak mau ambil pusing dengan menyapa Alea yang sedang sibuk dengan teleponnya segera masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan diri.
di balkon kamar,
"Ya, sayang. Besok kita harus bertemu, karena aku sudah sangat merindukanmu. Kau tak perlu khawatir, si culun itu tidak akan berani menyentuhku baik malam ini atau malam-malam berikutnya." kata Alea melalui telepon.
"Baiklah kalau begitu. See you, honey." kata Reynan.
"See you, dear. Mmmuuach." kata Alea menutup teleponnya.
Setelah usai dengan acara mengobrolnya dengan Reynan melalui telepon, Alea beranjak untuk kembali ke kamar.
Baru beberapa langkah memasuki kamar, kamar mandi pun terbuka.
ceklek,
"Aaaaaaaaaaaaaaaaa" teriak Alea melihat Bayu keluar dari kamar mandi hanya menggunakan handuk yang melilit pinggangnya. Bergegas Alea membalikkan badan memunggungi Bayu yang masih terdiam dengan menutup kedua telinganya.
"Ka kau, sedang apa di kamarku?" tanya Alea terbata-bata dengan masih memunggungi Bayu.
"Kakek yang menyuruhku beristirahat di kamar ini. Maaf, tadi aku lupa membawa baju ke kamar mandi." kata Bayu menyesal.
"Ce cepat pakai bajumu." pinta Alea.
"Sudah." kata Bayu singkat.
Alea pun membalik tubuhnya menghadap Bayu dan menatap pria itu tidak suka.
"Aku tidak mau sekamar denganmu." kata Alea sinis.
"Kau bisa bilang pada kakek kalau tidak suka." jawab Bayu.
"Ta tapi, haishhhh. Ya sudah kalau begitu. Kau tidur di sofa." kata Alea menyerah karena tidak mungkin dia mengatakan pada kakeknya kalau dia keberatan harus berbagi kamar dengan Bayu yang notabene sekarang adalah suaminya.
"Hemm, terserah kau saja." kata Bayu datar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments
Suria Khanza
hahahhaha ...kebalik sm novel" sblmnya aq baca biasanya yG cwek ngalah yG cwok lebih berkuasa biasanya🤣😁tp lebih seru cwek yG kayak gine
2020-10-10
1
Nurafni Zalfaalituhayu
jgn lama2 klo apdate dan jgn terlalu panjang episodenya thor biar gak terlalu jenuh bacanya mending sedikit tapi nampol thooor.....emangnya cabe rawit ya....🤣🤣🤣
2020-09-10
3
Dimas Dzaki
bkln jatuh cinta nich...lanjut thor
2019-10-15
2