Luzia Senki: Catatan Perang Luzia

Luzia Senki: Catatan Perang Luzia

{1.0} PROLOG

\=\=\=\=Prolog\=\=\=\=

Aku adalah wanita berumur di pertengahan 20-an dengan penampilan yang mungkin masih bisa dikategorikan dalam standar penampilan itu sendiri, karena itulah mungkin sampai saat ini aku masih dalam status lajang. Yah, karena pada dasarnya aku bukanlah orang yang percaya pada hal-hal yang berbau romantis seperti itu.

Karena daripada memikirkan hal tersebut, aku sudah mempunyai ketertarikan yang lainya dan saat ini aku berada di dalam pesawat untuk mengejar ketertarikan tersebut. Oh ya, kau juga bisa memanggilku Raisa.

Sejak kecil diriku selalu sudah tertarik oleh ilmu sejarah dan selalu bermimpi menjadi seorang Arkeolog, setelah sekian lama dengan berbagai rintangan yang kuhadapi akhirnya aku berhasil menjadi seorang Arkeolog.

Meskipun begitu menjadi seorang Arkeolog bukan satu-satunya cita-citaku, tapi juga pergi ke negara impianku Mesir yang di mana mempunyai banyak sejarah dan peradaban masa lalu adalah cita-cita ku yang paling utama juga. Dan disinilah aku bersama partnerku di Mesir negara impianku.

Erika adalah partnerku yang sudah banyak membantu diriku saat di negara asalku, karena untuk pergi meneliti ke Mesir bukan hal yang mudah dan instan karena itu kita harus berjuang terlebih dahulu di negara asal kita untuk mencari nama untuk kita sendiri.

Akhirnya kita berdua berpergian untuk meneliti situs-situs di dalam negeri, butuh waktu yang panjang untuk hasil penelitian kita dikenal banyak ahli tapi walaupun begitu pada akhirnya kita mendapatkan pengakuan bahkan aku mendapatkan penghargaan dari pemerintah, yang akhirnya juga memudahkan kita mendapatkan sponsor untuk meneliti di Mesir.

Bahkan kita bisa mendapatkan tiket pesawat ini karena dibantu oleh sponsor kita dan semua kebutuhan kita Mesir akan menjadi tanggung jawab pemerintah.

Meskipun aku mendapatkan semua itu dengan sedikit cara curang sebagai contohnya aku bahkan melakukan beberapa blackmail ke beberapa sponsor, sedikit yang kau tau lebih baik fufufu.

Tidak peduli dengan apapun caranya aku akan selalu melakukan apapun untuk mencapai semua tujuanku, bahkan jika aku harus melakukan kecurangan maka aku akan tetap melakukan itu.

Namun mungkin karena aku telah melakukan banyak kecurangan sebelumnya akhirnya aku diberi sebuah karma juga, huh?

Pesawat yang kami tumpangi ternyata malah mengalami suatu gagal fungsi pada mesinnya dan aku mendengar banyak teriakan di dalam pesawat, bahkan Erika yang berada di sampingku pun juga tidak bisa menahan teriakan ketakutanya.

Yah, aku sendiri memang mengakui jika aku mempunyai beberapa sifat yang buruk bahkan kedua orang tuaku dan keluargaku yang lainnya juga sudah menjauhiku, namun tetap saja mati di saat kau ingin mencapai mimpimu?

"Sialan.... "

Aku dengan spontan mengucapkan sesuatu yang kotor dan itu juga yang pada akhirnya akan menjadi kata-kata terakhirku, karena sepertinya pesawat yang kutumpangi sepertinya sebentar lagi jatuh ke daerah sebuah Samudera.

****

Aku merasakan tubuhku seolah basah dan tenggelam, apakah pesawat yang ku tumpangi jatuh dalam Perairan?

Tunggu dulu, jika memang begitu kenapa aku masih bisa bernafas di dalam air?

Tidak peduli bagaimana keras aku mencoba melihat sekitar ku, yang kulihat hanyalah kegelapan. Aku merasa jika mataku sudah ku buka tapi seperti yang kubilang sebelumnya, yang kulihat juga hanyalah kegelapan

Oh tunggu sebentar, aku melihat sebuah cahaya yang mulai menerangi bagian depanku. Tanpa pikir panjang lagi akhirnya aku mengikuti cahaya yang di depanku, tapi walaupun dilihat sekilas terlihat seperti dekat tapi saat aku menghampirinya, cahaya itu terlihat sangat jauh.

Sebenarnya apa yang terjadi padaku? di mana aku sekarang ini? apa aku di tempat setelah kematian atau akhirat?

Dengan situasi yang penuh pertanyaan akhirnya aku tetap melanjutkan berjalan menuju cahaya itu, setelah berjalan beberapa langkah aku merasa perasaan seperti tenggelam di dalam air seperti sebelumnya hilang seketika tanpa alasan yang kuketahui

"Apa!?"

Aku terkejut karena cahaya yang ku hampiri ternyata adalah seorang gadis berambut panjang dan berwarna perak yang indah dan dilihat dari tubuhnya dia seperti gadis berumur sepuluh sampai empat belas tahun. Tapi yang membuat diriku lebih terkejut adalah tubuhnya dikelilingi oleh cahaya, tidak peduli bagaimana cara melihatnya ini bukanlah hal yang dapat diterima nalar manusia.

"Anu, si-siapa kau?"

Dengan gugup aku mengajak dirinya untuk berbicara, tapi bukannya menjawabku dia malah berenang? melayang? tak peduli bagaimana caranya yang pasti dia mendekatiku dan memandangi wajah ku dengan terlihat serius.

"...."

Alam bawah sadarku tiba-tiba mengendalikan ku untuk mundur sedikit dengan alasan untuk waspada dengan apa yang akan terjadi.

"Jika kau ingin keluar dari sini ikut lah denganku."

Dengan jeda yang cukup panjang antara pertanyaanku, akhirnya dia ingin berbicara denganku dan bahkan mengajakku untuk mengikutinya. Tetapi apakah benar-benar jalan keluar?

"Bisakah kau setidaknya menjawab pertanyaanku sebelumnya, siapa kau sebenarnya? "

"Kau jangan cerewet rakyat jelata, cukup ikut denganku jika kau ingin keluar dari sini."

Oy oy oy, apa apaan dengan sikap nya yang arogan itu, dia sungguh membuatku sangat jengkel padanya. Tapi karena aku sendiri masih belum mengerti situasinya, mau tidak mau aku harus sabar.

"Karena ini makanya aku alergi dengan rakyat jelata, bukan hanya bodoh tapi mereka juga banyak maunya."

Dengan sekuat tenaga aku menahan kesabaran ku agar tanganku yang cantik ini tidak mendaratkan sebuah pukulan ke arah wajah beliau ini.

"Kita sudah sampai, inilah satu-satunya jalan untuk keluar dari sini. Sekarang seharusnya kau berterimakasih kepadaku, mwahahaha. "

"Eh...."

Entah apa yang diucapkan dan dipikirkan olehnya, tapi yang kulihat di sini adalah hanyalah sebuah lubang dengan lebar sepuluh meter. Setelah aku lihat ke dalamnya yang kulihat lagi-lagi hanyalah kegelapan.

"Kau bercanda kan jika lubang ini adalah jalan keluar?"

"Kenapa? apa kau takut? hahaha."

Ergh, Lagi-lagi sikapnya yang sangat menjekelkan diperlihatkan. Tapi aku tidak punya pilihan lain, mau tidak mau aku harus berjudi pada hidupku, lagipula pada akhirnya aku sudah mati karena kecelakaan pesawat, tentu saja aku tidak melupakan itu.

Tapi aku tidak ingin pergi tanpa berbuat sesuatu pada bocil yang satu ini, setidaknya aku ingin membuatnya kesal diakhir-akhir sebelum aku terjun ke lubang laknat ini.

"Sebelum aku pergi, aku ingin menanyakan sesuatu padamu."

"Hmmm, aku mengizinkan mu untuk berbicara jadi cepatlah berbicara, Rakyat Jelata."

Wajahnya tersenyum jahat dan berbicara seolah dia mengizinkan ku berbicara seperti budaknya, aku penasaran bagaimana ia punya sifat seperti ini.

"Aku tidak tau apakah kau menyadarinya atau sengaja tidak menyadarinya, tapi aku penasaran kenapa kau telanjang?"

"Kau! "

"Ehhhhh, Jangan-jangan kau emang mempunyai hobi seperti itu? ehhhh~"

Setelah aku menjahilinya wajahnya terlihat memerah dan juga terlihat sangat kesal, sungguh pemandangan yang memuaskan. Tapi di samping itu aku benar-benar penasaran, kenapa dia telanjang?

"Matilah kau perempuan mesum! "

"Eh tidak kena, lagipula aku sudah mati dari tadi."

Perempuan perak itu karena saking kesalnya langsung ingin meninju ke arah wajah ku, tapi sial untuk dia karena aku langsung lompat ke dalam lubang aneh ini.

Ketika aku terjun ke dalam lubang ini, tapi yang kulihat di bawah masih hanya kegelapan saja seolah lubang ini tiada ujungnya. Karena saking lamanya aku menunggu membuat mataku mengantuk dan akhirnya aku pun tertidur sejenak.

Begitu yang kupikirkan tetapi disaat aku ingin tidur sejenak tiba-tiba aku tersadar di sebuah ruangan yang penuh dekorasi yang terlihat sangat asing bagiku. Bahkan aku tidak mengerti sebuah tulisan yang ada dinding kamar.

Aku yang terbangun di sebuah kasur dengan keadaan duduk langsung reflek melihat ke arah cermin yang berada di depan ku, karena betapa kagetnya aku karena yang kulihat di cermin itu adalah perempuan berambut perak yang kutemui sebelumnya di alam yang tak ku ketahui.

*pyarrr

"Nyonya Luzia!? "

Tak hanya kaget karena suara gelas yang pecah tapi aku juga sangat kaget dengan perempuan yang membawa gelas itu, karena pakainya yang terlihat seperti seragam Maid.

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

Blackmail: upaya eksploitasi aib atau kelemahan orang lain, dengan kata lain bisa juga di sebut sebuah pemerasan. 

Contohnya : "Kalau kamu tidak melakukan ini dan itu, aku akan menyebarkan aibmu!"

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

Terpopuler

Comments

ZahraMarzia

ZahraMarzia

baru sempet mampir 🙏

2022-12-14

0

Dian Isnu

Dian Isnu

masih dipantau ya kak...

2022-11-18

1

Kanna-Havart

Kanna-Havart

baguslah karna ngak ada genre romantisnya,karna hidup saya tidak ada romantis² nya

2022-11-07

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!