"Ikutlah dengan kami, Nona," ucap salah satu orang itu.
Ellen meraih gelasnya dan meminum isinya sampai tandas.
"Dengan senang hati," ucap Ellen setelahnya.
Karena tanpa perlawanan, para anak buah Draco langsung membawa Ellen ke salah satu mobil di mana Kerel sudah menunggu di sana.
Ellen masuk ke dalam mobil itu dan langsung berhadapan dengan orang kepercayaan Draco tersebut.
"Hai," sapa Kerel. Lelaki itu memindai penampilan Ellen sejenak, dia penasaran sekali perempuan seperti apa yang membuat Draco sampai ingin dia mencarinya.
Kerel tergelak sejenak. "Ternyata dia tipe suami suka selingkuh!"
"Apa?" tanya Ellen yang mendengar itu.
"Bukan apa-apa, lupakan saja perkataanku," balas Kerel.
"Kau siapa?" tanya Ellen basa-basi. Dia akan berpura-pura seolah tidak tahu apa-apa.
"Kau akan tahu nanti," sahut Kerel yang sebelumnya diperintahkan Draco untuk tidak banyak bicara.
Mobil kemudian perlahan melaju menuju ke kerajaan mafia De Servant. Sepanjang perjalanan Ellen terus menggigit kukunya sendiri untuk mengurangi kegugupan.
Di pertengahan jalan, Kerel memasang penutup mata pada Ellen supaya gadis itu tidak tahu lokasi persis kerajaan mafia yang Draco pimpin.
"Kita sudah sampai!" Kerel keluar dari mobil dan meminta beberapa pengawal untuk membawa Ellen yang matanya masih tertutup.
Kerel membawa Ellen di mana Draco berada sekarang.
Di sebuah ruangan yang minim pencahayaan, Draco menunggu perempuan yang mengganggu pikirannya.
"Buka penutup matamu setelah kau berhitung dan berhenti diangka sepuluh," bisik Kerel di telinga Ellen.
Ellen menurut saja padahal Kerel tengah mengerjai gadis itu sekarang. Dengan suara hatinya, Ellen menghitung satu sampai sepuluh kemudian membuka penutup matanya.
Hal pertama yang dia lihat seorang lelaki yang duduk di kursi besar, wajahnya tidak terlalu jelas karena minimnya cahaya. Ellen seperti melihat siluet yang misterius tapi dia yakin orang itu adalah Draco.
"Kenapa aku ada di sini?" Ellen membuka suaranya.
Draco masih bergeming dan tidak menjawab pertanyaan gadis itu. Mata hazelnya terus memindai Ellen walau kurangnya pencahayaan, matanya yang tajam bisa melihat setiap inchi tubuh mangsanya.
"Apa itu kau? Pria 100 Kan?" Ellen bertanya lagi untuk mengusir keheningan yang membentang di ruangan itu.
Seperti sebelumnya, Draco hanya diam yang membuat Ellen tidak sabaran. Gadis itu perlahan mendekat tapi baru beberapa langkah sebuah pisau melesat tepat menancap di depan kakinya.
"Siapa yang menyuruhmu mendekat?" akhirnya Draco membuka suaranya.
Draco berdiri, lelaki itu memakai celana panjang dan bertelanjang dada yang dia tutupi memakai jubah tanpa diikat jadi perut delapan kotaknya bisa terlihat jelas.
"Benar kan, itu kau!" seru Ellen saat wajah Draco semakin dekat padanya.
Ellen memberikan senyum cantiknya tapi senyum itu memudar ketika Draco tiba-tiba mencekik lehernya.
"Katakan apa tujuanmu malam itu!?" Draco maju dan mendorong tubuh ramping Ellen sampai membentur dinding.
"Le... lepas!" Ellen berusaha menjauhkan tangan besar Draco.
"Beraninya kau mengusik pikiranku," geram Draco yang semakin menguatkan cengkramannya tapi saat melihat wajah Ellen memerah, barulah dia melepaskan gadis itu.
Seketika Ellen langsung terbatuk-batuk, dia tidak menyangka jika respon Draco akan seperti itu. Ellen tidak tahu banyak tentang lelaki itu tapi sekarang dia sadar akan satu hal jika Draco sosok lelaki yang tidak akan segan-segan untuk menghabisi lawannya.
Jadi, Ellen harus bekerja ekstra untuk meluluhkan hati king mafia itu supaya berpihak padanya.
"Tuan..." panggil Ellen dengan bibir bergetar. "Ayo kita cicil percintaan kita yang 99 kali lagi supaya suasana hatimu membaik!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
☠ᵏᵋᶜᶟηєтα Rєηαтα 📴
waduh mencuci 99x lagi
2023-12-22
1
Melya Siena Siena
masih mampu aja si Ellen menggoda🤭🤭🤭padahal baru saja disapa malaikat maut
2023-12-09
1
Ananda
hhhh.... edan ellen, est di cekik mlah ngajak nyicil... 🤣🤣
2023-05-12
0