Aira terbangun,,
pagi hari yang begitu indah, kicauan burung susah sangat terdengar saling bersautan.
Mata indah seorang gadis pun terbuka lebar, tubuhnya beranjak duduk menatap jendela yang tidak jauh darinya.
Kakinya beranjak turun untuk melangkah menuju jendela balkon kamarnya, Di bukanya pintu dan udara segar langsung terhirup hidung mancungnya.
Aira berjalan menuju balkon,,
berdiri di sana menatap keindahan pagi.
Namun,,
di saat dirinya sedang asik menikmati suasana pagi tiba tiba matanya menatap laki laki yang tengah berdiri di bawah.
Dia lah Nathan yang tengah berdiri di samping mobilnya dengan sudah berpakaian rapi.
Namun tidak lama Aira langsung membuang wajah nya kala malah Nathan menatapnya,, Mata elang yang begitu tajam walau jarak mereka cukup jauh.
Aira pun segera beranjak masuk,,
dia tidak berani untuk menatap laki laki itu, bulu kutub nya berdiri di saat setiap Nathan menatapnya.
Nathan sendiri kembali masuk ke dalam mobil mewahnya dan melaju keluar..
Ini lah Nathan yang selalu berangkat sangat pagi ke Perusahaan nya,,
Setelah Ayahnya meninggal dialah yang menjadi pewaris tunggal untuk mengurus semua bisnis Keluarganya.
Bukan hanya di Indonesia, namun juga beberapa cabang di luar negeri.
Nathan bahkan sering bolak balik, dan bisa di pastikan seminggu sekali dia akan Ke luar negeri.
Hari semakin siang,,
Aira yang tengah siap dengan pakaiannya berjalan turun.
Hanya adanya beberapa pelayan yang tengah bekerja sesuai dengan tugas mereka, Mereka bahkan sangat baik terhadap Aira selama di sana.
Walau ada salah satu dari mereka yang bersikap judes terhadap Aira, entah karena dia merasa iri dengan Aira yang di bawa langsung oleh Natha ke sana bahkan dia di perlakukan bak ratu oleh semua pelayan juga Seno selaku Kepala pelayan.
" Selamat Pagi " Sapa Aira saat melewati Pelayan yang sedang membersihkan ruangan.
" Pagi Non Aira "
Aira tersenyum saat melewati satu Pelayan yang terus menatapnya tajam, bahkan tatapan yang bisa di artika tidak suka.
" Pagi Non Aira " Ucap Seno tersenyum.
Aira menoleh dan tersenyum,,
" Pagi Pak Seno "
" Silahkan Sarapan sudah siap,, "
Aira mengangguk dan berjalan menuju meja makan dengan Seno yang juga berjalan mengikuti nya.
Sementara Tami,,
Pelayan yang tidak menyukai Aira bergumam kesal dengan Aira.
Dasar cewek tidak tau malu,,
pasti dia sengaja terus berada di sini untuk menggoda Tuan Nathan..
Terus Pak Seno,, kenapa malah bersikap baik terhadap nya.
Apa spesial nya coba, cantikan juga saya dan saya yang harus bisa menarik perhatian Tuan Nathan.
Bagaimana pun,, selama ini saya sudah rela bekerja di sini hanya demi bisa menarik hati Tuan Nathan.
Tami terus menatap Aira tidak suka,,
Aira menatap sarapan pagi yang selalu spesial bahkan bukan hanya satu macam, padahal tidak ada orang di sana.
" Tuan sudah berangkat pagi pagi dan hanya berpesan untuk mengantarkan Nona Aira kembali ke rumah."
Aira menoleh,,
Jadi,,
Nathan meminta Pak Seno mengantarnya pulang, padahal dia bisa sendiri.
" Tidak usah Pak Seno,, Aku bisa sendiri " Senyum Aira
" Ini sudah perintah Nona, Dan saya tidak bisa membantahnya."
Aira menghela napasnya,,
Pak Seno begitu patuh dengan semua ucapan Nathan bahkan di usia yang sudah di bilang tidak muda Lagi saja Pak Seno masih setia bekerja di sana.
Aira mengangguk dan kembali menikmati sarapannya..
Setelah semua selesai,,
Aira bersiap untuk kembali ke rumah,,
Pak Seno sudah bersiap dengan mobil,,
" Silahkan Nona "
" Terima kasih "
Mobil melaju keluar dengan Aira hanya menatap keluar jendela.
Menatap bangunan mewah yang sudah dia tinggali dua hari ini.
Namun,,
Matanya menunduk saat dia kembali teringat Paman dan Bibinya yang pasti akan menyiksa nya nanti jika sampai di rumah.
Dirinya harus bersiap dan bisa melewatinya seperti hari hari sebelumnya.
" Apa Anda baik baik saja Nona " Ucap Seno yang sedari tadi menatapnya dari spion dalam.
Aira tersenyum dan mengangguk.
Namun Seno sangat tau apa yang Aira pikirkan, semua Info tentang keluarga Aira sudah dia dapatkan bahkan Paman dan Bibi Aira yang selalu menyiksanya.
" Terima Kasih Pak Seno sudah sangat baik kepada aku selama ini, semua yang ada di sana bahkan Tuan Nathan..
Sampaikan salam aku untuk mereka"
Seno menoleh dan mengangguk,,
" Pasti Akan saya sampaikan Nona,, Tapi sebenarnya Anda bisa tetap tinggal di sana Nona "
Aira menautkan Alisnya bingung,,
" Maksud Pak Seno?"
" Tidak Nona,, Saya salah bicara ."
Aira mengangguk..
Hampir saja Seno bicara jika semua Identitas bahkan informasi tentang keluarga Aira dia tau bahkan sudah berada di tangan Nathan.
Hingga mobil mereka sampai di depan sebuah rumah besar.
Aira tersenyum,,
" Sekali lagi terima kasih Pak Seno sudah mengantar Aku sampai rumah dan terima kasih selama ini sudah sangat baik sama aku." Ucap Aira tersenyum.
Seno mengangguk,,
Aira gadis yang baik,
Selain Cantik, dia pun sangat sopan dan berbeda dengan wanita lain yang sering berusaha mendekati Nathan hanya karena Harga yang di milikinya.
Aira gadis polos yang tidak memikirkan semua itu, Mungkin karena itu pula Nathan berbuat baik terhadap nya bukan hanya wajah yang sangat mirip dengan mendiang Tunangannya.
Aira menatap gerbang yang masih tertutup rapat,,
Jantung nya berdetak hebat,,
Dia kembali ke rumah yang selama ini seperti neraka baginya.
Keluarga yang tidak menyayangi nya bahkan terus menyiksanya, namun semua itu bukan berarti Aira membencinya, dan berniat membalas semuanya.
hanya mereka keluarganya kini, Bagaimana mereka telah merawat nya setelah kepergian Kedua orang tuanya.
" Nona,, "
Aira menoleh dan tersenyum,,
" Aku masuk dulu sekali lagi terima kasih Pak Seno, senang bisa bertemu kalian."
" Silahkan Nona."
Aira menarik napasnya panjang dan berjalan membuka gerbangnya.
Seno terus menatapnya,,
Beliau sangat tau jika sebenarnya langkah berat yang sedang Aira lakukan sekarang,,
Kembalinya dia ke rumah bisa di artika dia menyerahkan dirinya setelah kejadian waktu itu, menyerahkan dirinya untuk menjadi istri muda dari Laki laki Tua, Menjadi ATM berjalan bagi Paman dan Bibinya.
Namun,,
Semua itu sudah menjadi pilihan Aira,,
Kembali berkumpul dengan keluarganya, Dia tidak bisa menahan Aira untuk tidak kembali Bagaimana pun semua pilihan hidup berada di tangan Aira sendiri.
Seno kembali masuk ke dalam mobil,,
Dia kembali menoleh sebelum akhirnya mobil melaju meninggalkan rumah Aira.
Langkah demi langkah kaki Aira sampai di depan pintu.
Dia terdiam,,
Rasanya harus benar benar mempersiapkan dirinya untuk mendapatkan cacian dari Paman juga Bibinya.
Bahkan sudah pasti Anggita, Sepupunya pun akan ikut memakinya bahkan dia pasti akan menyiksa nya dengan berbagai alasan.
Aira tenang..
semua sudah sering kamu lalui,, dan selama ini kamu selalu bertahan.
Aira kembali menarik napasnya dalam dan tangan nya terangkat untuk membuka handel pintu rumahnya,,
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments
Siti Julaeha Julai
knp aira goblok bngt ya,,
2022-10-02
0
Fitria novia
knp Aira plg lg pasti Aira langsung d siksa tuk apa lbh baik pindah kan dia kerja bs cari kos kosan tuk dia tinggal malah nyerahin nyawa
2022-09-17
0
zizi.
gaada lagi tempat untuk pulangnya aira selain rumah itu, yang isinya suka nyiksa semua.
kedepannya kira² nathan kembali kesepian gakya aira udah gak tinggal lagi di mansion nya hmm
lanjut lagi othor semangatttt
2022-08-08
3