No.03

Suara teriakan, Dengan benda yang terdengar sengaja di lempar terus terdengar di salah satu rumah kawasan yang terbilang cukup mewah.

Ini lah rumah dimana Aira selalu di perlakukan tidak baik oleh Paman, Bibi juga sepupunya.

Di paksa bekerja keras untuk kebutuhan mereka walau sebenarnya masih ada Perusahaan keluarga yang sekarang di kelola oleh Pamannya sepeninggalan Ayah Aira.

" Dasar Gadis tidak tau di Untung, seharusnya sekarang kita bisa mendapatkan uang dari Tuan Hendra,, Awas saja kamu Aira "

" Bagaimana ini Pa,, Pasti Tuan Hendra akan sangat marah dengan kita."

Semua terdiam,,

Mereka sudah mencari keberadaan Aira namun hingga saat ini belum tau dimana dia dan bagaimana keadaannya.

Sementara Orang suruhan Hendra terus datang untuk mencari Aira.

Berbeda dengan mereka yang terus mencari keberadaan Aira..

Sang empunya nama,

Kini berada di sebuah rumah mewah, namun dia sendiri merasa tidak nyaman dan ingin rasanya segera bisa keluar dari sana.

Tok,, Tok,,Tok,,

" Permisi Nona,, " Ucap Seno membuka pintu kamar.

Aira menoleh dan tersenyum..

" Pak Seno,, Ada apa ?? apa Aku sudah bisa keluar, Aku sungguh tidak betah berada di sini."

Seno tau bagaimana Aira,,

Dia pasti sangat bosan di sana apalagi suasana rumah yang sangat asing bagi Aira namun dirinya sama sekali tidak bisa mengijinkan Aira keluar karena semua tetap harus dengan ijin Tuan mereka.

" Pak Seno?" Ulang Aira karena tidak mendapatkan jawaban.

" Maaf Nona,, Tapi Saya tidak bisa mengijinkan Non Aira keluar sebelum Tuan memberikan perintah."

Aira menghela napasnya,,

Dia bersyukur bisa lolos dari jeratan laki laki tua itu namun dia malah harus berada di rumah orang Asing yang sama sekali tidak dia kenal.

walau memang dia di perlakukan sangat baik namun dia merasa tidak nyaman.

" Tapi Nona bisa menanyakannya langsung kepada Tuan "

Aira mendongak,,

sedikit harapan baginya, mungkin saja jika dia bicara baik baik dia akan bisa keluar dari rumah itu.

" Dimana Tuan sekarang,, Apa Aku bisa menemuinya ?"

Seno mengangguk..

" Bisa antar saya menemui nya ?"

" Silahkan Nona."

Aira mengangguk dan beranjak turun, dia berjalan mengikuti Seno yang berjalan lebih dulu menyusui lorong rumah mewah nan megah.

Hingga mereka sampai di depan sebuah ruangan, Dengan pintu yang tertutup rapat dan tinggi.

Seno menatap Aira yang masih terdiam.

" Tuan sedari tadi berada di dalam, Silahkan Nona bisa masuk untuk menemui nya"

Aira mengangguk dan Seno yang berjalan meninggalkan nya.

Jantung nya berdetak kencang, antara rasa takut, bingung harus bagaimana dia bicara dengan laki laki di dalam yang sangat tegas, galak juga dingin.

Ceklek..

Aira langsung mendorong saat Pintu terbuka, terlihat sosok tubuh tinggi kekar dengan wajah yang juga menatapnya.

" Kamu,, ?" Ucap Nathan

" Ma- Maf Tuan " Aira hanya bisa berucap Maaf seraya menunduk.

Dia tidak berani mengutarakan nya.

" Ada apa ?" Lanjut Nathan tau apa yang ingin Aira katakan.

" Sa- Saya Mohon ijinkan Saya pulang ke rumah."

Aira berbicara dengan terus menunduk tanpa berani menatap mata elang yang berada di hadapannya.

Nathan menghela napasnya..

Sebenarnya,,

Tidak ada Hak baginya menahan Aira di sana, siapa dia dan mereka tidak saling mengenal sebelumnya.

Namun,,

Wajah Aira yang begitu mirip dengan mendiang Jesika membuat nya menginginkan nya tetap berada di sana.

" Apa kamu begitu ingin Pulang ?"

Aira memberanikan diri mendongak untuk menatapnya.

" I- iya Tuan"

" Kamu bisa pulang besok." Ucap Nathan dan langsung meninggalkan nya.

Aira membulat kan matanya,,

bersyukur karena bisa keluar dari rumah itu, walau memang sebenarnya dia merasa sangat takut untuk kembali pulang.

Karena sudah pasti Paman juga Bibi nya akan marah dan bisa jadi mereka kembali akan mengantarkan dirinya kembali ke Rumah Laki laki Tua itu.

Nathan kembali ke dalam kamarnya,,

Melepaskan Jas yang masih melekat di tubuhnya, Melingkis kemeja putih panjangnya..

terdiam,,

mengingat keinginan Aira untuk kembali pulang,

dia sudah tau semua tentang Aira termasuk kejadian di Hotel saat itu.

"Jadi, Kamu mau kembali ke rumah yang sudah seperti neraka untuk kamu..

Sebenarnya apa mau kamu Aira, keluarga yang sama sekali tidak menginginkan kamu, dan hanya menyiksa bahkan menjual kamu tapi kamu masih ingin kembali kepada mereka."

Pikiran Nathan terus bercampur tentang Aira, gadis yang tidak sengaja bertemu dengannya..

" ****,, Kenapa Saya malah memikirkan dirinya..

terserah dia mau kembali ke rumah nya dan kembali menjadi budak keluarganya.

siapa dia,,"

Nathan mengusap wajahnya kasar dan berjalan menuju Kamar mandi.

Di basuh nya seluruh tubuh polosnya,,

Memejamkan matanya, bayangan Jesika kembali teringan di benaknya..

Jesika yang sangat manja dengan nya, Kedekatan mereka, hingga rencana pernikahan yang sudah di depan mata namun semua harus hilang begitu saja.

Namun,

tiba tiba bayangan dimana wajah Aira muncul,,

membuat dirinya segera membuka matanya..

Sementara Aira sudah kembali di kamarnya,, Dia merasa lega akan pulang ke rumah nya, rumah dimana dia tinggal dari dulu, Walau Paman dan Bibinya tidak baik kepadanya namun setelah kepergian kedua orangtuanya hanya mereka lah keluarga yang dia miliki sekarang.

" Tas aku,, semua ketinggalan di hotel waktu itu bahkan semua dompet dan ponsel aku di dalam tas itu.

Sudah pasti,, Kak Adi khawatir mencari keberadaan aku."

Aira menghela napasnya,,

Selama ini,

Dia bekerja di tempat dimana Adi bekerja, di sebuah Cafe.

Adi membantu nya bisa bekerja di sana, dan selalu baik dengannya.

" Nona Aira " Ucap Seno menatap Aira yang sedari tadi diam saat dirinya terus memanggil nya.

" Pak Seno,, Maaf Pa.. " Ucapnya tersenyum.

Seno tersenyum dan mengangguk..

" Tuan sudah berada di meja makan, Silahkan Nona turun untuk makan "

Aira mengangguk,,

" Sebentar Pak Seno "

Aira beranjak turun dan mereka berjalan turun.

Tap..

tap..

tap..

langkah Aira terhenti saat matanya menatap dimana Nathan duduk di sana.

Napasnya beras,,

Jantungnya berdetak kencang,,

Seharusnya dia menolak untuk makan malam bersama laki laki itu,,

tapi,,

Dia pun merasa tidak sopan karena selama di sana semua baik kepadanya termasuk Pak Seno.

" Apa mau terus berdiri di sana."

Deg..!!

Aira tersadar saat mendengar suara berat dari laki laki di depannya.

dengan kembali melangkah turun Aira menghampiri nya,,

Dia pun duduk di sana dengan mata yang hanya bisa menunduk.

Seno yang sudah berdiri di sana pun segera mengambilkan makan untuk Tuannya..

" Nona Anda,-

" Aku ambil sendiri,, Terima kasih Pak Seno "

Seno mengangguk dan kembali berdiri di sana.

Sementara Aira mengambil Nasi , sayur juga lauk untuknya.

Tidak ada suara di sana, hanya sendok dan garpu saja yang terdengar.

suasana yang sangat Canggung bagi Aira, Rasanya semua makanan yang dia makan sangat sulit di telan.

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Udah tau gitu,Kenapa mintak pulang,Ogeb..Kamu bisa cari kerja dan udah terbiasa kerja,Kengapa gak ngekos aja,Dari Harus balik lg kerinah itu?Bodoh..

2024-05-11

0

aniez bisha

aniez bisha

masih nyimak

2022-10-06

0

🥜⃫⃟⃤🍀⃟🦌𝙼𝙰𝙼 ᶠᵉⁿᶦ 𒈒⃟ʟʙ

🥜⃫⃟⃤🍀⃟🦌𝙼𝙰𝙼 ᶠᵉⁿᶦ 𒈒⃟ʟʙ

Ngapa hrs balil si aira.. udh diem aja di rmh nathan

2022-10-02

0

lihat semua
Episodes
1 No. 01
2 No. 02
3 No.03
4 No. 04
5 No.05
6 No. 06
7 No. 07
8 No. 08
9 No. 09
10 No. 10
11 No. 11
12 No. 12
13 No. 13
14 No. 14
15 No. 15
16 No. 16
17 No. 17
18 No. 18
19 No. 19
20 No. 20
21 No. 21
22 No. 22
23 No. 23
24 No. 24
25 No. 25
26 No. 26
27 No. 27
28 No. 28
29 No. 29
30 No. 30
31 No. 31
32 No. 32
33 No. 33
34 No. 34
35 No. 35
36 No. 36
37 No. 37
38 No. 38
39 No. 39
40 No. 40
41 No. 41
42 No. 42
43 No. 43
44 No. 44
45 No. 45
46 No. 46
47 No. 47
48 No. 48
49 No. 49
50 No. 50
51 No. 51
52 No. 52
53 No. 53
54 No. 54
55 No. 55
56 No. 56
57 No. 57
58 No. 58
59 No. 59
60 No. 60
61 No. 61
62 No. 62
63 No. 64
64 No. 65
65 No. 65
66 No. 66
67 No. 67
68 No. 68
69 No. 69
70 No. 70
71 Pengumuman.
72 No. 71
73 No. 72
74 No. 73
75 No. 74
76 No. 75
77 No. 76
78 No. 77
79 No. 78
80 No. 79
81 No. 80
82 No. 81
83 No. 82
84 No. 83
85 No. 84
86 No. 85
87 No. 86
88 No. 87
89 No. 87
90 No. 88
91 No. 89
92 No. 90
93 No. 91
94 No. 92
95 Part 93
96 Part 94 (Visual Versi Author)
97 Part 95
98 Part 96
99 Part 97
100 Part 98
101 Part 99
102 Part 100
103 Part 101
104 part 102
105 Part 103
106 Part 104
107 Part 105
108 Part 106
109 Part 109
110 Part 110
111 Part 111
112 Part 112
113 Part 113
114 Part 114
115 Part 115
116 Part 116
117 Part 117
118 Part 118
Episodes

Updated 118 Episodes

1
No. 01
2
No. 02
3
No.03
4
No. 04
5
No.05
6
No. 06
7
No. 07
8
No. 08
9
No. 09
10
No. 10
11
No. 11
12
No. 12
13
No. 13
14
No. 14
15
No. 15
16
No. 16
17
No. 17
18
No. 18
19
No. 19
20
No. 20
21
No. 21
22
No. 22
23
No. 23
24
No. 24
25
No. 25
26
No. 26
27
No. 27
28
No. 28
29
No. 29
30
No. 30
31
No. 31
32
No. 32
33
No. 33
34
No. 34
35
No. 35
36
No. 36
37
No. 37
38
No. 38
39
No. 39
40
No. 40
41
No. 41
42
No. 42
43
No. 43
44
No. 44
45
No. 45
46
No. 46
47
No. 47
48
No. 48
49
No. 49
50
No. 50
51
No. 51
52
No. 52
53
No. 53
54
No. 54
55
No. 55
56
No. 56
57
No. 57
58
No. 58
59
No. 59
60
No. 60
61
No. 61
62
No. 62
63
No. 64
64
No. 65
65
No. 65
66
No. 66
67
No. 67
68
No. 68
69
No. 69
70
No. 70
71
Pengumuman.
72
No. 71
73
No. 72
74
No. 73
75
No. 74
76
No. 75
77
No. 76
78
No. 77
79
No. 78
80
No. 79
81
No. 80
82
No. 81
83
No. 82
84
No. 83
85
No. 84
86
No. 85
87
No. 86
88
No. 87
89
No. 87
90
No. 88
91
No. 89
92
No. 90
93
No. 91
94
No. 92
95
Part 93
96
Part 94 (Visual Versi Author)
97
Part 95
98
Part 96
99
Part 97
100
Part 98
101
Part 99
102
Part 100
103
Part 101
104
part 102
105
Part 103
106
Part 104
107
Part 105
108
Part 106
109
Part 109
110
Part 110
111
Part 111
112
Part 112
113
Part 113
114
Part 114
115
Part 115
116
Part 116
117
Part 117
118
Part 118

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!