Aira mengerjakan matanya,
dilihatnya ruangan yang sangat asing dengannya.
" Dimana Aku " Ucapnya memegang kepalanya yang masih terasa pusing namun dia teringat sesuatu hingga dia berusaha bangkit.
" Aww... " Rintih nya..
" Syukurlah Anda sudah sadar Nona "
Aira menoleh saat mendengar suara seseorang, Seorang laki laki Tua yang tersenyum menatapnya.
" Ma- Maaf saya harus segera pergi " Ucap Aira menyibak selimut yang menutupi tubuhnya.
" Ta - tapi Nona ,-
" Saya tidak mau menjadi istri Bos Kalian, Saya harus pergi. "
" Kembali ke Tempat tidur .! "
Deg..!!
Aira terdiam dan menatap suara laki laki yang berdiri di hadapan nya.
laki laki yang telah menolongnya.
" Saya harus pergi " Ucapnya
" Kembali ke Tempat tidur atau Saya akan mengantarkan kamu di tempat mereka."
Aira menggeleng..
dia sudah sangat senang bisa terlepas dari mereka.
Dengan langkah kembali dia naik ke atas ranjang, wajahnya terus membungkuk.
Aura seram dengan wajah yang sangat menakutkan laki laki itu terus menatap Aira.
" Tuan "
" Siapkan makan untuknya "
" Baik Tuan "
Aira mengernyit,,
sebenarnya siapa laki laki itu, kenapa dia baik dengannya bahkan sudah membantunya.
" Sebenarnya siapa mereka dan kenapa kamu bisa berurusan dengan mereka."
" Em,, Mereka,-
" Apa kamu berhutang dengannya dan tidak bisa membayar hingga kamu akan di jadikan,-
" Bukan seperti itu,,-
Aira berbicara tegas, namun kemudian kembali menunduk..
" Ma- Maaf " Lirihnya karena tatapan laki laki itu sungguh sangat menakutkan.
Tok..Tok..Tok..
" Tuan,, Makanan sudah siap."
Aira menatap laki laki itu yang hanya mengangguk dan berjalan keluar.
" Nona,, Silahkan Makan "
" Terima kasih Pa "
Aira menatap makanan di depannya,,
makanan yang sudah sangat lama dia tidak bisa menikmati nya.
makanan dimana dulu dia bisa menikmati bersama orang tuanya, namun setelah kepergian mereka Aira hanya bisa makan dengan Nasi dan tempe saja.
itu juga jika Paman juga Bibi nya bersedia memberi nya.
selama ini, dia hidup bersama mereka namun dia seakan seperti seorang pembantu.
Dia harus bekerja dari pagi hingga sore dan membersihkan rumah mereka, menyiapkan makanan untuk mereka.
" Nona,, Kenapa Anda malah menangis "
Aira menggeleng dan menyeka air matanya,,
Sesak ,, perih rasanya mengingat semua yang telah terjadi dengannya..
Seharusnya dia masih kuliah dan hidup bak seperti teman temannya.
Namun kenyataannya, dia harus hidup menderita setelah kepergian orang tuanya.
" Tidak " Ucap Aira tersenyum.
" Saya tinggal keluar, jika Nona membutuhkan sesuatu bisa panggil saja Saya."
" Pa ,,- " Panggil Aira.
" Panggil Saya Aira saja " Lanjutnya
" Baik Non Aira,, Saya Seno "
Aira tersenyum..
menampilkan gigi putih rapi dengan gigi gingsul nya yang membuatnya semakin terlihat cantik.
Seno berjalan keluar dan membiarkan Aira di kamar.
Sementara Aira menikmati makanan, Dia pun sebenarnya sangat merasa lapar.
Dari semalam dia belum makan apa pun dan harus bekerja pagi pagi hingga kejadian siang tadi yang membuatkan pingsan.
Di dalam sebuah ruangan dengan tatanan rapi, buku yang tersusun rapi di rak nya, Meja dengan nuansa klasik, Tembok dengan cat berwarna abu terlihat lah seorang laki laki berdiri menghadap jendela kaca besar yang menampilkan keindahan kota.
Kedua tangan yang dia masukkan ke dalam saku celananya,,
Tok..tok..tok..
" Permisi Tuan,, Anda memanggil Saya " Ucap Seno.
" Apa dia sudah makan " Ucapnya tanpa menoleh.
" Sudah Tuan,, "
" Saya minta kamu Cari tau apa yang telat terjadi dan segera laporkan semua."
" Baik Tuan."
Seno kembali keluar dan membiarkan Tuanya berada di sana.
Untuk pertama kalinya,,
Tuan membawa seorang perempuan ke rumah setelah kepergian Nyonya besar juga Tunangan Tuan.
Bahkan,, Selama itu Tuan sama sekali tidak mau dekat dengan seorang wanita..
namun Nona Aira..
Dia telah membuat Tuan kembali,,
Seno tersenyum.
Dia telah bekerja lama dengan di sana.
bahkan semenjak Adanya Tuan Pratama.
Nathan Adi Pratama..
Dia lah pewaris tunggal perusahaan ternama dengan berbagai cabang, Dia harus meneruskan Perusahaan yang telah di bangun Orang tuanya dari Nol hingga kini.
10tahun yang lalu,,
Nathan harus ikhlas dengan kepergian Ayahnya karena sakit Jantung yang di deritanya, namun di saat dia mulai bisa ikhlas Ibu bahkan Tunangannya pun harus kembali meninggalkan nya setelah dua tahun kepergian Ayahnya.
keterpurukan meliputi Nathan,,
hingga dia berusaha bangkit dengan Seno yang berusaha terus berada di sampingnya, Seno sudah berjanji untuk menjaga Nathan.
Bahkan semenjak kelahiran Nathan,,
Pratama sudah meminta Seno untuk tetap bekerja dengannya walau nanti dirinya sudah tidak ada lagi.
Aira yang telah menyelesaikan makannya ,,
dia membawanya keluar.
Dia tidak mau menyusahkan orang di sana, bahkan dia pun berencana untuk berpamitan karena tidak mungkin dia terus berada di sana .
" Nona Aira " Ucap Seno saat melihat Aira berjalan
" Pak Seno,, "
" Biar Saya saja Nona,, "
Seno mengambil nampan yang Aira bawa.
Aira tersenyum dan mengangguk.
" Ada Apa Nona Aira, seperti nya Nona ,-
" Dimana Tuan Anda , Aku akan berpamitan dengannya. "
Seno tersenyum,,
Walaupun penampilan Aira sangat sederhana, namun terlihat jelas jika Aira bukan gadis seperti lainnya.
Aira terlihat sangat polos, bahkan mungkin jika gadis lain yang di bawa Tuannya ke rumah akan bertahan bahkan melakukan sesuatu untuk bisa terus berada di sana bahkan untuk bisa menjadi pendamping Tuannya.
Berbeda dengan Aira, yang terlihat sangat sederhana juga baik.
" Pak Seno,, - Ulang Aira saat Pak Seno hanya diam.
" Tapi Tubuh Nona,-
" Aku sudah baik baik saja,. bahkan sudah makan banyak tadi." Ucap Aira dengan senyuman manisnya.
" Ehem "
Aira juga Seno menoleh saat melihat Nathan yang berjalan mendekat.
" Tuan " Ucap Seno
Aira membungkuk,,
dia masih takut menatap Nathan yang begitu menyeramkan.
" Permisi Tuan " Ucap Seno berjalan meninggalkan mereka.
Nathan mengangguk dan berjalan mendekati Aira yang masih menunduk.
" Kenapa kamu keluar."
" Sa- saya sudah tidak apa apa dan saya ,-
" Pulang "
Aira terdiam,,
" Pulang untuk menyerahkan diri kamu kepada mereka."
Aira menggeleng..
" Tuan , , Saya mohon jangan bawa saya ke tempat mereka, Saya mohon."
Nathan terdiam..
di saat melihat wajah Aira bahkan mata yang berkaca mengingatkan dia kepada Jesika Tunangannya yang telah meninggal.
wajah yang sangat mirip,,
mata,hidung hingga semua yang ada pada wajah Aira begitu mirip dengan Jesika.
Nathan mengerjapkan matanya,,
" Kembali masuk kamar atau Saya akan benar benar membawa kamu kembali ke tempat itu."
Nathan berjalan meninggalkan Aira yang masih berdiri mematung di sana dengan air mata yang menetes di wajahnya.
Nathan mengusap wajahnya dan menatap wajahnya di depan cermin.
terdiam,,
dan matanya menatap dimana terlihat sebuah foto gadis sangat cantik tengah tersenyum.
Dialah Jesika, Gadis yang begitu dia cintai ya bahkan mereka sudah bertunangan bahkan semua persiapan pernikahan sudah siap namun sebuah kecelakaan terjadi hingga membuat Jesika harus pergi meninggalkan dirinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Oh beneran meninggal? ku pikir selingkuh,Sakit apa?
2024-05-11
0
Qaisaa Nazarudin
maksudnya apa kepergian ibu dan tunangannya?? Apa tunangannya juga meninggal dunia atau pergi meninggalkannya,Dgn arti kata selingkuh??
2024-05-11
0
🥜⃫⃟⃤🍀⃟🦌𝙼𝙰𝙼 ᶠᵉⁿᶦ 𒈒⃟ʟʙ
smga kedepannya aira sama nathan bsa bersama
2022-10-02
0