Hari pertama masuk sekolah setelah libur semester , banyak sekali para siswa ataupun siswi yang terlambat dan harus berdiri di lapangan menahan terik matahari padahal mereka hanya telat beberapa menit berbeda dengan seorang gadis yang baru saja masuk berjalan melewati gerbang yang tidak peduli dengan sekitar anak itu terlihat santai , gadis dengan rambut hitam yang di ikat kuda , dengan setelan seragam laki - laki , yang baru datang setengah jam setelah gerbang di kunci , wajah watados itu sudah langganan dan tidak membuat heran lagi.
" kalian itu sudah kelas duabelas masih saja terlambat " ucap guru BK dengan suara menggelegar .
" kalian juga kenapa mencontoh kakak kelas yang pemalas seperti mereka datang tidak tepat waktu , seragam tidak rapi kaos kaki warna - warni kalian itu mau jadi apa kalo peraturan sekolah tidak di taati " ucapnya lagi .
" bu kita hanya telat dua menit " ucap yang lainnya .
" ya tetap saja itu namanya telat "
" kalo dia apa namanya bu " kata seorang murid lagi sambil menunjuk kearah belakang sang guru , membuat sang guru langsung berbalik melihat kearah yang di tunjuk muridnya .
" ARIELLA !!!! " panggil gurunya dengan suara menggelegar memenuhi sekolahan , mungkin semua mendengar suara itu .
Dengan wajah tanpa dosa gadis bernama lengkap Ariella Putri j , yang biasa di panggil Ariel itu menoleh dengan wajah polos .
" sini kamu " panggil sang guru dengan tangan melambai , sedangkan gadis itu terlihat seperti tengah bingung sambil menunjuk diri sendiri .
" ya kamu siapa lagi " ucap guru BK dengan geram .
Dengan santainya Ariel berjalan mendekat .
" kenapa bu " tanyanya denga watados .
" kenapa ? kenapa ? , kapan kamu akan berubah jika kelakuanmu kayak gini , kamu mau jadi apa kalo sekolah terus seperti ini datang terlambat ,ini lagi ... kamu itukan cewek kenapa selalu pakai seragam cowok " omel sang guru dengan nafas naik turun , sedangkan sang murid malah berdiri dengan wajah datar seperti tidak terjadi sesuatu .
" sudah bu "
" ariel apa kamu mendengar ibuk , ibu itu lagi marah sama kamu "
" hufff .....gini bu jam pelajaran sudah di muali , ini sudah sangat telat jika masuk kelas dan ketinggalan pelajaran beberapa menit , kenapa ibuk pake acara panggil - panggil segala , mau jadi apa kita kalo sekolah nggak ikut pelajaran , sekolahkan biar pinter kalo nggak ikut pelajaran jadi bodoh ibu mau kita bodoh rugi dong bayar mahal kalo lulus sekolah ini nggak bisa apa - apa "
" ariel ....! " ucap guru itu dengan nada geram .
" bu yang terpenting sekarang belajar " ucap Ariel , dengan tanpa dosa gadis itu hendak pergi meninggalkan halaman tapi langkahnya terhenti kala melihat beberap murid yang masih disana berdiri dengan keringat karena panas .
" kalian kenapa masih disini sudah sana masuk , kalian mau ketinggalan pelajaran " ucap Ariel menirukan nada gurunya , memdengar ucapan Ariella siswa maupun siswi terlihat masih bingung dan masih berdiri disana .
" sudah sana ngapain masih disini " ucap Ariela lagi membuat semua anak yang masih berdiri di tengah lapangan bersorak ria dengan cepat mereka pergi berlari ke kelas masing - masing .
" dan ibu sebentar lagi kan masuk kelas untuk mengajar ngapain ibu masih disini kasian anak - anak nanti nungguin ibu " ucap Arel lagi yang langsung pergi meninggalkan tempat dengan berlari , sedangkan sang guru menarik nafas menghadapi satu murit yang bandelnya nauzubilah itu .
kurang beberap bulan lagi , kurang beberapa bulan lagi ... mungkin batin sang guru sambil mengelus elus dadanya mencoba bersabar .
Di kelas saat pelajaran berlangsung dengan pengajar seorang guru kimia , tanpa permisi Ariella langsung masuk dan duduk ditempat nya saat sang guru tengah menghadap ke papan tulis menulis materi pagi ini .
" ariel kapan kamu datang " tanya sang guru saat berbalik dan melihat muridnya yang sudah duduk di mejanya dengan buku dan pulpen yang baru di keluarkan dari tasnya .
" baru saja " jawab Ariel sambil membuka bukunya dan membuka tutup pulpennya , lalu fokus menulis tulisan di papan tulis , tidak perduli dengan guru yang bergeleng pelan melihatnya .
Dia memang anak yang bandel tapi kalo soal pelajaran ia tetap menulis kalo hatinya lagi penuh , maksudnya moodnya bagus , kalo mood nya buruk jangankan nulis masuk kelas aja paling nggak mau .
Di kelas lain , seorang remaja yang duduk di bangku paling depan dekat dengan meja Guru , wajah tampan dengan penampilan yang selalu terlihat rapi , tengah membaca buku , murid teladan yang selalu menjadi kebanggan guru .
" teman - teman hari ini guru tidak masuk kelas beliau hanya memberikan tugas , jika sudah selesai boleh di kumpulkan di aku " ucap wakil ketua , namanya winda .
" kenapa di kamu , kenapa tidak di haikal dia kan ketua nya " protes yang lainnya tidak senang , karena selalusaja di winda apa - apa winda .
" ya kan biasa di kumpulin di akau nanti aku sama haikal yang nga..."
" kumpulin saja di meja guru , nanti akan aku antar ke ruang guru " sahut haikal memotong ucapan winda , nada suaranya terlihat sangat dingin , sekalinya dia buka suara semua lngsung menurut .
" tuh denger " sahut yang lain .
Saat semua sudah fokus mengerjakan , kelas terasa begitu hening , ya tentu saja terasa sangat sepi karena kelas mereka bukan kelas sembarangan , kelas ipa satu yang memang berisi anak - anak berprestasi penurut dan taat peraturan , mereka akan selalu fokus dengan tugasnya dan tidak mengeluarkan suara seperti mengeluh kesulitan , saat mereka tidak bisa mereka tetap diam dan berusaha mengerjakan , jika benar - benar tidak bisa mereka hanya akan melingkari nomornya dengan tinta merah seperti yang di perintah guru , nanti jika waktunya pelajaran itu lagi akan di bahas bersama .
Tak memakan waktu lama , Haikal hanya cukup beberpa menit anak laki - laki itu sudah mengumpulkan bukunya seperti yang ia bilang tadi di meja guru , sambil menunggu yang lain mengumpulakn Haikal kembali membuka buku yang lain dan mulai belajar , itulah kebiasaannya jika sedang jam kosong tidak seperti anak lain yang akan pergi bermain keluar kelayapan atau kekantin .
Dia anak yang sangat patuh dengan peraturan , disiplin itulah keunggulan darinya selain jenius .
kembali ke kelas sebelumnya , guru tengah menjelaskan dengan sangat detail dan semua murid mendengarkan dengan seksama kecuali satu murid yang asik menggambar di buku , dia tampak serius dan fokus denga kegiatannya sendiri .
Membuat sang guru merasa lega melihat satu murid yang duduk di pojok sana duduk dengan damai tidak kelayapan atau membolos seperti biasa .
" ariel apa sudah faham " tanya sang guru .
" hemm " jawabnya dengan mengangguk tanpa melihat kearah sang guru .
" baiklah sekarang sepeti biasa bapak beri soal lisan yang salah berdiri " ucap sang guru .
Dengan sedikit ramai anak di kelas menjawab pertanyaan yang di berikan secara acak oleh sang guru , terlihat murid ada yang tegang dan terus berdoa agar ia tidak mendapat soal yang sulit , ada juga yang berdoa agar ia tidak di tunjuk .
beberapa pertanyaan mudah di jawab dan ada beberapa yang susah , seperti soal yang satu ini sudah empat siswa yang tetap berdiri karena soal ini , dan guru masih terus mencari siap murid yang akan menjawab pertanyaannya , dan itu membuat semua murid semakin tegang di buatnya .
" apa itu hukum Kirchhoff " ucap Guru itu lagi sambil mencari mangsa ke lima , dan jari telunjuk itulah yang di takuti para siswa .
" ariel " ucap sang guru , sedangkan bocah yang di panggil masih fokus dengan gambarnya .
" ariel di panggil " ucap seorang teman yang duduk di bangku depannya , membuat Ariel mengangkat kepalanya dan menatap gurunya
" kenapa pak " tanyanya dengan wajah polos , membuat se isi ruangan tertawa di buatnya .
" ariel ariel .... " ucap sang guru , sudah tidak heran lagi dengan bocah satu itu .
" kenapa pak " tanya Ariella lagi .
" apa itu hukum Kirchhoff "
" nggak tau " jawab Ariella , yang tampa dosa kembali ke bukunya dan menggambar lagi .
" riel kalo kamu bisa jawab nanti bisa keluar duluan kekantin " ucap sang guru mencoba merayu sang murid , biasanya kalo sudah di pancing anak satu itu bisa menjawabnya bahkan lebih baik dari murid yang lain .
" em ok , Hukum-hukum Sirkuit Kirchhoff adalah dua persamaan yang membahas kekekalan muatan dan energi dalam sirkuit listrik, dan pertama dijabarkan pada tahun , tahun berapa ya pak ? " tanya Ariella .
" ya nggak tau saya " ucap sang guru .
Ya kesulitan dari soal ini mengingat tahun nama penjabarnya .
" em ... em oh ya tahun 1845 oleh Gustav Kirchhoff. Hukum-hukum ini juga sering disebut sebagai Hukum Kirchhoff dan sering kali digunakan dalam teknik elektro " jawab Ariela .
" bagus lalu apa bunyi Kirchhoff 1" tanya sang guru lagi .
" bunyi hukum kirchhoff 1 lebih umum ditulis Jumlah kuat arus listrik yang masuk ke suatu titik cabang akan sama dengan jumlah kuat arus listrik yang meninggalkan titik itu. Hukum I kirchhof biasa disebut Hukum Arus kirchhof atau Kirchhoff's Current Law (KCL) " jawab Ariella dengan mudah .
" lalu hukum kirchhof sendiri apa fungsinya "
" berfungsi untuk melakukan penghitungan pada sebuah tegangan dan arus listrik yang ada di sebuah rangkaian " jawab Ariella
" bunyi hukum kirchhoff 2 "
" sudah yang lain satu kenapa aku banyak pertanyaan apa bapak sengaja " ucap Ariella yang baru menyadari jika pertanyaan buatnya lebih banyak dari yang lain .
" kamu kan hadiahnya keluar kekantin sedangkan yang lain kan engak , satu lagi baru boleh keluar "
" hais .... baiklah , Di dalam sebuah rangkaian tertutup, jumlah aljabar gaya gerak listrik ε dengan penurunan tegangan IR sama dengan nol "
" lalu apa rumusnya hukum kirchhoff 2 "
" sudahlah aku mau keluar " jawab Ariella yang langsung berdiri dan bersalaman sama sang guru lalu keluar .
Melihat Ariella keluar semua siswa ataupun siswi di buat tertawa dengan tingkah bocah itu meski dia sangat bandel tapi terkadang ada sikap lucu darinya yang menghibur .
" dia itu sebenarnya pandai cumak ya begitu perilakunya , tadi memang saya sengaja memberi soal banyak padahal kalian cuma satu , mumpung lagi penurut kalo nggak gitu ya nggak bisa " jelas sang guru .
" iya pak , guru yang lain kadang juga begitu "
Di luar kelas , Ariella berjalan melewati lorong sekolah , menuju kantin sekolah namun langkahnya terhenti kala melihat kearah lapangan tempat dimana anak ips sedang pelajaran olah raga , dengan cepat gadis itu berlari kearah lapangan dan melupakan soal kantin .
" gue ikut " ucap Ariella saat sudah sampai di lapangan sambil menahan bola yang memang menggelinding kearahnya .
" ariel kenapa kamu disini bukanya sekarang kamu pelajarannya pak dimas wali kelas mu " tanya guru olah raga .
" aku sudah boleh keluar lebih dulu " jawab Ariella .
" ini pemainnya sudah cukup kamu pelajaran olah raga kan tiga hari lagi " ucap sang guru olah raga .
" ya elah sekali aja kenapa sih "
" nggak lebih baik kamu ke kantin atau kemana lagian sebentar lagi ganti jam pelajaran " ucap sang guru
" hah ... sudahlah " jawab Ariella yang langsung pergi dengan wajah kesal sambil menendang bola kearah anak yang lainnya .
Siapa yang tidak mengenal Ariella , bahkan semut sekolahpun bisa mengenalinya .
" loh pa ariel nggak jadi ikut "
" nggak "
" yah ..."
" kalian ini kenapa kok semangat kalo ada ariel , sudah lebih baik di mulai " kata sang guru .
Mau nggak seneng gimana kalo Ariella ikut main suasana akan terasa seru terus dapat traktirran makan di kantin .
Semua buku sudah terkumpul di meja , dan saatnya Haikal mengumpulkannya di kantor .
" haikal aku ikut ya " ucap Winda menghentikan langkah Haikal .
" nggak " jawab Haikal dingin , yang langsung pergi tanpa perduli dengan Winda yang menekuk wajahnya .
" kasihannya " ucap yang laian dengan wajah mengejek .
" diam kalian " kesal Winda
Dengan membawa beberapa tumpuk buku Haikal berjalan dengan menawan melewati kelas - kelas yang masih ada jam pelajaran , membuat siswi tak konsen belajar saat melihat Haikal melewati kelasnya , semua terpesona melihat Haikal lewat dengan tampan dan menawan .
" wah ganteng banget " ucap para siswi yang mencuri pandangan .
" wah - wah memang deh kagak salah udah ganteng tajir , pinter sempurna banget "
Bisik - bisik setiap anak yang kelasnya di lewatin Haikal .
Sampai di ruang guru Haikal masuk dengan sopan lalu meletakkan buku di meja guru yang tidak hadir di kelas , dengan sopan pula haikal meberi tau guru yang akan mengajar di kelasnya untuk segera masuk kelas .
" pak hari ini ada jam di kelas ipa satu " ucap Haikal pada sang guru MTK .
" oh iya bantu bapak bawa buku "
" iya " jwab Haikal , dua buku tebal pelajaran MTK haikal bawa sambil berjalan di belakang sang guru untuk kembali ke kelas .
Saat langkah keduanya sampai di luar tak jauh dari Kantin , langkah guru terhenti dan di ikuti Haikal di belakangnya yang juga terhenti karena tali sepatunya lepas .
" ariel kamu mau kemana "
" ke kantin "
" bukannya ini masih jam pelajaran "
" sudah tau "
" lalu kenapa nggak masuk kelas "
" sebentar "
Terdengar guru itu tengah memarahi siswi yang mau membolos jam kelas , tapi anehnya siswi itu begitu santai menjawab semua omelan guru tanpa ada rasa takut , padahal guru yang tengah mengomelinya adalah guru terkenal paling killer di sekolah .
Mendengar itu membuat Haikal penasaran siapa siswi itu , setelah mengikat tali sepatunya yang sempat lepas , dengan cepat Haikal berdiri dan mencoba melihat siapa siswi itu , tapi sayang siswi itu sudah tidak ada dan tinggal guru yang tengah membuang nafas berat .
" dasar anak nakal " gumam guru itu yang masih didengar Haikal .
Ini pertama kalinya Haikal mendengar ada yang tidak takut kepada guru mtk , biasanya senakal apapun siswi ataupun siswa pasti takutnya sama guru mtk .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments