Hukuman Cristyal dan Alona pun berakhir hari ini, setelah satu Minggu ini mereka berdua menjalani nya. Dan sesuai janji nya Jamal membantu Cristyal dan Alona untuk membersihkan WC siswa.
Hari ini Cristyal berangkat tidak seperti biasanya, ia berjalan menuruni tangga, dan langsung menuju ke meja makan dimana keluarga nya sudah menunggu.
"Tumben kamu tidak berangkat sekolah pagi sekali?" Tanya Galang.
"Capek berangkat pagi-pagi, lagian tidak ada gunanya juga" jawab Cristyal memasukan roti bakar buatan bunda nya.
"Itu karena hukum kamu sudah selesai kan?" Tanya Indra pada putrinya.
"Ini itu gara bang Galang tau ngak, kalau saja kunci mobil aku tidak di sembunyikan pasti aku pakai mobil sendiri dan tidak perlu numpang Alona" kata Cristyal kesal.
"Supaya kamu tidak ketemu sama si PT media itu" sahut Galang.
"Emang kenapa kalau aku ketemu sama dia?" Tanya Cristyal.
"Kamu masih kecil, yang ada nantinya kamu malah pacaran lagi sama dia" sahut Galang.
"Bang aku ini sudah besar biarkan aku bebas sedikit saja, dan mencari kesenangan ku sendiri, kapan aku bisa di anggap dewasa jika selalu di halangi begini" ujur Cristyal pergi meninggalkan meja makan.
"Cristyal, dengar kan aku dulu" teriak Galang namun tidak di hiraukan oleh adik nya.
Cristyal terus saja berjalan tanpa menghiraukan panggilan dari kakaknya itu. Ia pun mengeluarkan mobil nya, dan mulai melajukan mobilnya membelah kota Jakarta. Bukan ke sekolah tapi Cristyal menuju Cristal fashion usaha yang ia bangun sendiri sejak masuk SMU.
"Udah lah bang, jangan halangi lagi adik mu, dia juga ingin seperti temannya memiliki kekasih, asalkan itu batas yang wajar" kata Imel pada putranya.
"Aku tidak ingin adik ku di sakit oleh lelaki Bun" sahut Galang.
"Itu karena kamu merasa kalau kamu sering menyakiti hati wanita Galang" kata Indra.
"Terserah bunda dan ayah, aku melarang nya pacaran demi kebaikan Cristyal juga" kata Galang.
"Jika Cristyal kamu larang pacaran, berarti dia juga tidak bisa menikah, karena kamu masih sanggup membiayai adik mu sampai tua nanti, dan itu artinya Cristyal tidak akan pernah memiliki keturunan, dan dia juga tidak bisa bahagia seperti orang lain, karena obsesi kamu pada adik mu bang" kata Imel yang sering melihat wajah murung putri nya, ketika Galang menghajar setiap lelaki yang dekat dengan adiknya itu.
"Bukan begitu maksud Galang Bun" ujur Galang.
"Terus apa?, Adik mu sudah besar gal, dia sudah bisa memilih mana yang baik atau buruk" kata Indra.
"Iya, aku pergi dulu" pamit Galang mengalah.
Sedangkan Cristyal sedang duduk di kursi kebesaran, ia sudah mengganti baju sekolah nya dengan pakaian kantor, Cristyal memilih untuk tidak sekolah, dan pergi ke Cristal fashion.
"Mbak cris, ini dokumen yang harus mbak tanda tangan" ujur Bian pada Cristyal.
"BI, nanti temani saya ke PT media, ada meeting dengan Dimas mengenai fashion week yang akan di adakan minggu depan" kata Cristyal pada asisten nya itu.
"Baiklah mbak" sahut Bian.
Cristyal pun membuka dokumen itu satu persatu dan membacanya sebelum ia menandatangani nya.
Siang itu Cristyal dengan Bian pun pergi PT media untuk membicarakan tentang fashion week yang akan menampilkan hasil karya Cristyal dan penampilan beberapa model terkenal nantinya.
Sepanjang perjalanan Cristyal di buat kesal karena jalan begitu macet, karena hari sudah siang dan waktu istirahat pun sudah tiba sehingga banyak perkerja yang akan makan siang di luar.
"Belum pulang nanti, ini aja udah macet parah, kita pasti ke jebak macet nanti nya bi" ujur Cristyal di depan kemudi.
"Iya ni mbak, kalau saja itu Dimas mau di ajak meeting pagi pasti tidak akan lama di jalan" sahut Bian yang memang sempat kesal dengan Dimas karena tidak mau di ajak meeting pagi, dan lebih memilih siang hari yang begitu panas dan macet.
"Itu lah Dimas, kalau pagi palingan lagi molor" kata Cristyal.
"Iya, cowok memang gitu mbak" sahut Bian.
"Eh kenapa nama kamu harus Bian sih, kenapa tidak Dian aja?" Tanya Cristyal pada Bian.
"Kan orang tua saya yang buat mbak, mana nama cowok lagi" sahut Bian.
"Tapi tidak apa, yang penting semua wanita akan terkejut saat tau jika Bian itu adalah perempuan" ujur Cristyal nyengir.
"Mbak ada-ada saja" sahut Bian.
Cristyal dan Bian pun akhirnya sampai di PT media, dan mereka berdua pun langsung menuju ruang meeting sesuai dengan perintah resepsionis kantor itu.
Sampai di ruang meeting Cristyal hanya menatap pada meja meeting yang penuh dengan makanan dan minuman dan di sana sudah ada Dimas dan Arka asisten Dimas.
"Kenapa meja meeting, jadi meja makan?" Tanya Cristyal.
"Kamu pasti belum makan siang, jadi sekalian kita makan siang" sahut Dimas.
"Tapi aku tidak bisa lama ini dim" ujur Cristyal.
"Tidak apa, kita makan dulu, habis itu baru kita membahas mengenai fashion week" sahut Dimas.
"Baiklah" sahut Cristyal duduk dan di ikuti oleh Bian.
"Kamu tidak sekolah tal?" Tanya Arka penasaran karena biasa nya yang datang saat meeting itu Bian.
"Tidak" sahut Cristyal singkat.
"Bukan kah hari ini jadwal kalian yang ikut lomba?" Tanya Arka lagi.
"Biarkan saja, aku lagi malas sekolah" sahut Cristyal.
***********************
Satu jam kemudian akhirnya meeting pun selesai, Cristyal dan Bian pun pulang lagi ke Cristal fashion, namun di jalan Cristyal menghentikan mobilnya saat melihat Alona sedang bersama wanita lyang waktu itu menabrak mobil yang mereka kendarai.
"Aku minta kamu selesaikan semua nya besok, kalau tidak" kata Siska terpotong.
"Iya akan aku lakukan, tapi kembalikan saham perusahaan ayah saya" kata Alona.
"Sudah aku lakukan, kamu boleh cek dulu, kalau tidak percaya" sahut Siska.
"Baik akan aku lakukan besok" ujur Alona malas.
"Anak pintar, begitu dong dengan yang tua ngalah" kata Siska senyum.
"Kevin sayang besok kamu akan jadi milik ku" kata Siska senang.
"Al, kenapa kamu di sini?, Apa orang ini menyakiti kamu lagi" tanya Cristyal yang tiba saja datang.
"Bukan urusan kamu" ujur Siska pergi meninggalkan Alona dan Cristyal.
Siska pun pergi dengan penuh kemenangan, sedang Alona berusaha menahan air matanya, jika saja Siska tidak mengancamnya dengan melibatkan perusahaan ayahnya, mungkin Alona akan melawan Siska.
Namun harapan nya cuma satu ia berharap perjodohan antara keluarga Damara, Sharon, dan Wijaya akan terlaksana, sehingga orang yang ia kasihi akan bersama orang yang tepat, tapi bukan dia, dan dia yakin Kevin pasti akan membencinya.
"Al" panggil Cristyal.
"Aku baik-baik saja tal, santai saja" ujur Alona tersenyum.
Mobil Ferrari kuning pun berhenti di depan mobil Alona, dan Kevin keluar dari mobilnya, dan berjalan menuju Alona seng kekasih nya.
"Kamu disini sayang?, Kenapa belum pulang?" Tanya Kevin.
"Tadi ada telpon, jadi aku berhenti untuk mengangkat nya, namun Cristyal datang menghampiri ku" sahut Alona berbohong.
"Oh, ya udah sekarang kita pulang, biar Bian yang bawa mobil kamu, dan besok pulang sekolah aku antar kamu ke kantor Cristyal buat ambil mobil nya" kata Kevin.
"Baiklah, tal aku titip mobil di kantor kami ya" kata Alona pada Cristyal yang dari tadi hanya diam saja.
"Iya, bi kamu bawa mobil Alona ke kantor, aku langsung pulang ke apartemen" kata Cristyal.
Mereka pun melanjutkan perjalanan masing-masing, mobil Cristyal pun berjalan lurus melewati macet di sore hari, sedang Kevin membawa Alona ke arah kiri dimana kompleks apartemen mahal. Sedangkan Bian membawa mobil Alona ke arah kanan menuju Cristal fashion.
Happy reading
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments