Ancaman untuk Alona

Halaman sekolah SMU bibit bangsa pun sudah mulai sepi, mobil dan motor pun sudah meninggalkan halaman sekolah, begitu juga dengan Alona dan Cristyal.

"Al antarin aku ke Cristal fashion" ujur Cristyal pada Alona.

"Baik lah, apa perlu di jemput pulang nanti?" Tanya Alona.

"Tidak usah, mobil aku ada di kantor, dan untuk besok kamu tidak usah jemput aku" kata Cristyal.

"Iya, tapi besok berangkat nya seperti hari ini ya, aku malas bersihin WC nya, kalau orang udah pada banyak" ujur Alona.

"Iya sama, tapi masa kamu tidak tau sih kalau ada cctv di sana?" Tanya Cristyal karena biasanya Alona selalu lewat dari pagar jika ia terlambat.

"Oh itu, kemarin aku dengar dari Kevin katanya berapa waktu lalu ada yang kabur lewat dari pagar sekolah, makanya sekarang di pasang cctv" sahut Alona.

"Terus apa kamu masih mau terlambat?" Tanya Cristyal.

"Aku akan berusaha untuk lebih cepat" sahut Alona.

"Hahahaha, dasar siput" kata Cristyal sambil tertawa.

Namun tawanya berhenti karena, tiba saja ada yang menabrak belakang mobil Alona, dan seketika itu Alona pun menambah kecepatan mobilnya. Saat ini melihat mobil Alphard putih itu.

"Siapa itu Al?" Tanya Cristyal mengeratkan lagi pegangan tangan nya pada sabuk pengaman.

"Kamu pegang aja yang kuat" kata Alona.

"Iya, siapa itu?, lebih baik kamu hentikan mobil ini dan kita turun ini bahaya Al" ujur Cristyal.

"Jika kita menepikan mobil ini, dia bisa menabrak mobil ini, dan kita bisa kecelakaan" sahut Alona berusaha untuk lebih cepat lagi.

Namun mobil Alphard putih itu terus saja mengikuti mobil yang di kendarai Alona, hingga mobil itu terhenti karena lampu merah, dan Alona berhasil kabur dari nya.

"Sial, kenapa harus lampu merah, kalau tidak itu orang pasti udah mati" ujur Siska geram.

Siska Yulita Pramana yang merupakan pacar dari Alfa Edison itu masih saja mengincar Alona karena sampai sekarang Alona tidak juga mau mengikuti kemauan nya.

"Lihat saja nanti, kamu pasti menyesal karena tidak mau mengikuti apa mau ku, susah sekali kamu meninggalkan Kevin" seringai jahat Siska dan sekarang ia mulai melajukan kembali mobil nya.

Mobil Alina pun menepi di sebuah jalan yang juga banya kendara yang lewat, ia masih shock dengan apa yang terjadi, dan ternyata wanita itu masih saja mengincar nya.

"Mobil nya bonyok Al" kata Cristyal.

"Tidak apa, nanti aku bawa ke bengkel nya Jamal saja, jika mami lihat pasti di tanya ini" ujur Alona.

"Iya, kamu ada masalah apa sih sama itu orang yang punya mobil?" Tanya Cristyal.

"Nanti kamu juga pasti tau tal" sahut Alona senyum.

"Kalau ada masalah jangan di sembunyikan, entar kamu juga yang susah" kata Cristyal

Baru saja mereka berdua ingin masuk kembali ke dalam mobil, mobil Alphard putih itu pun menepi.

Dan turun lah seorang wanita yang tidak di kenal oleh Cristyal.

"Jika kamu masih mau hidup, lakukan yang aku minta" kata Siska penuh ancaman.

"Aku akan lakukan, tapi beri aku waktu dua Minggu lagi" sahut Alona.

"Oke jika dua Minggu lagi kamu tidak melakukan nya, aku pasti kamu akan mati" kata Siska meningkatkan Alona dan Cristyal.

"Apa maksud kamu?, Berani sekali kamu mengancam sahabat saya" kata Cristyal yang menahan emosi nya dari tadi.

"Ayo aku antar kamu pulang" ujur Alona menarik Cristyal untuk masuk.

Alona pun melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang, sepanjang perjalanan tidak ada satu kata yang Alona ucapan kan.

"Al, apa yang kami sembunyikan?" Tanya Cristyal.

"Tidak ada tal, cuma hutang aja" sahut Alona.

Cristyal pun hanya diam tidak mau menanyakan kembali pada Alona, dan dia yakin kalau Alona ada masalah dengan wanita yang mengunakan mobil Alphard putih itu tadi. Mobil Alona pun mulai memasuki gedung Cristal fashion milik Cristyal.

"Terima kasih Al, hati-hati di jalan" ujur Cristyal turun.

"Iya, Ingan besok berangkat lebih awal" kata Alona mengingatkan.

"Siap nyonya es batu" kata Cristyal.

"Kamu" sahut Alona mulai melajukan kembali mobil nya.

"Aku pasti kan es batu itu akan jadi milik mu tal, walaupun aku mencintainya, tapi kamu bukanlah orang yang bisa di ancam atau pun di tindas. Karena aku tidak mau wanita jahat itu memiliki nya. Maaf jika aku membahayakan kamu nanti" ujur Alona dengan pasrah.

...****************...

Di tempat lain Kevin sedang sibuk dengan laptop nya, tiba saja ayahnya datang ke kantor tempat ia berkerja.

"ayah, tumben datang ke sini?" tanya Kevin menatap pada ayahnya.

"kenapa tidak boleh, ini kan perusahaan ayah?" tanya James kembali.

"boleh saja, ada yang mau ayah bicarakan?" tanya Kevin lagi.

"ayah cuma mau bilang, jangan pernah kamu terima kerjasama dengan perusahaan Pramana" ujur James.

"kenapa ayah?, bukannya Alfa pacar dari putri Pramana?" tanya Kevin.

"iya, ayah akan meminta Alfa untuk meninggalkan Siska" sahut James.

"dia bukan orang yang baik Kevin, gara-gara dia, ayah nya melakukan hal yang tidak seharusnya ia lakukan" sambung James.

"dari dulu juga aku tidak setuju Alfa pacaran dengan nenek lampir itu" sahut Kevin.

"makanya ayah datang ke sini, jika Pramana mengajukan kerja sama jangan di terima, dia tidak tau jika dalang dari kekacauan yang terjadi di perusahaan nya itu karena ulah putrinya Sendiri, anak itu dia didik dengan manja, jadi begitu jadinya, padahal ayah sudah setuju Alfa dengan nya dulu, tapi saat mata ayah melihat sendiri kelakuan anak itu, ayah akan berusaha untuk memisahkan Alfa dengan nya" ujur James.

"jadi yang mencuri uang perusahaan Pramana itu Siska sendiri yah, putri dari pemilik perusahaan?" tanya Kevin.

"siapa lagi, hingga perusahaan yang kerja sama dengan Pramana juga mengalami kerugian besar, nanti jika semuanya sudah mulai reda ayah pasti kan bantu Pramana, kasihan dia, dia adalah teman ayah yang membangun perusahaan bersama dari dulu" kata James.

"iya, Kevin tidak akan menerima pengajuan kerja sama dengan Pramana" sahut Kevin.

"baik lah ayah pergi dulu, ada janji pertemuan dengan Damar" kata James pamit.

"salam dengan om malik" ujur Kevin.

"nanti ayah sampai kan, kerja yang benar, habis ini pulang, nanti kamu kena omel lagi sama bunda" kata James.

"iya ayah, ayah juga jangan keluyuran, nanti di suruh bunda tidur di teras" ujur Kevin nyengir.

"semua itu gara-gara kamu Kevin" sahut James pergi begitu saja

jika ia ladenin putranya yang satu itu dia tidak akan pergi menemui Damar dan yang ada pasti Kevin akan mengajaknya untuk bermain game online terbaru. dan pulang nya pasti akan kena semprot lagi oleh istri nya.

Happy reading

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!