🍂🍂🍂🍂🍂🍂
Jam pelajaran berakhir, Rain pulang dengan menggunakan mobil mewahnya yang berwarna putih untuk lanjut menuju rumah utama. Ia jarang sekali keluar jika bukan ada hal yang terlalu penting. Rain lebih senang menghabiskan waktunya bersama puluhan kucing peliharaannya di banding dengan manusia kecuali keluarga besarnya.
Gerbang tinggi nan gagah itu langsung terbuka lebar saat mobil Rain berhenti di depannya hanya dengan menekan tombol remote di tangan.
Semua yang serba otomatis tentu tak menyusahkan siapapun, para petugas gerbang cukup hanya menjaga dan menerima tamu sebelum masuk kerumah utama.
.
.
"Bum, sudah pulang?" tanya Hujan, wanita baya yang tak lain adalah neneknya Rain yang dipanggil dengan sebutan MiMoy.
"Iya, Moy. Anak Chica udah di tengokin tante Sandra belum?" tanya Rain, ia sudah meminta dokter hewan langganannya untuk datang memeriksa anak barunya itu.
"Belum, mungkin nanti. Kamu ganti baju lalu makan ya. Moy siapkan dulu"
Rain hanya mengangguk, tubuh tinggi pria yang biasa di panggil Bum-Bum oleh keluarganya itu pun berjalan pelan menuju tangga di mana kamarnya berada di lantai dua.
Ceklek....
Pintu kamar terbuka, Rain meletakkan tas punggungnya ke kursi meja belajar di mana ada laptop dan deretan buku yang tertata rapih.
"Huft, cape" keluhnya yang sudah membaringkan tubuh di atas kasur dengan mata menatap langit langit kamar.
Hembusan napasnya perlahan semakin pelan dengan mata kian mengecil dan akhirnya malah tertidur tanpa menggantikan seragam sekolahnya lebih dulu. Hujan yang menunggu di ruang makan akhirnya memutuskan ke kamar sang cucu.
Tok.. tok.. tok..
Hujan mengetuk pintu tapi tak ada sahutan sama sekali membuat wanita baya itu memilih kembali ke lantai bawah lagi.
Sedangkan Rain terlonjak kaget saat sadar jika ia tertidur begitu saja.
"Ya ampun, mimpi apa tadi?" gumam Rain ketika ia ingat ada sekilas wajah seorang gadis masuk ke alam bawah sadarnya barusan.
Rain bangun lalu membersihkan diri, ia keluar kamar setelah meraih kunci mobilnya diatas nakas.
"Loh, Bum. Mau kemana?" tanya Hujan yang melihat cucunya itu pergi dengan sedikit tergesa.
"Mau ke sekolah, Moy. Ada yang ketinggalan" sahut Rain yang hanya mencium sekilas pipi Hujan.
Ia kembali ke garasi mobil tempat dimana kendaraan roda empat miliknya berada.
Rain membelah jalan ibu kota sore hari yang sudah sedikit macet itu dengan kecepatan sedang.
"Ish, gak tau lagi buru-buru, apa?" ocehnya saat terjebak di lampu merah, padahal jaraknya tinggal beberapa meter lagi dari gerbang sekolahnya yang tinggal hitungan bulan ia dan teman-temannya akan lulus dari sana.
Sampai di parkiran gedung mewah itu, Rain langsung menuju halaman belakang sekolah, cukup jauh ia berjalan karna harus memutar.
Dan langkahnya berhenti saat melihat Rindu ada disana.
"Hai---" sapa Rain yang berdiri di belakang gadis itu yang sedang duduk di batang kayu tepat dibawah pohon.
Rindu menoleh dan segera bangun sampai mereka kini saling berhadapan.
"Ada apa?" tanya Rindu.
"Apa ya? gak tau aku juga mau apa?" jawab jujur Rain yang merasa bingung sendiri, ia juga tak tahu kenapa harus tiba-tiba datang ke halaman sekolah se sore ini.
"Aku permisi" pamit Rindu, ia yang baru satu langkah ingin meninggalkan Rain justru di cekal agar tetap tinggal.
"Jangan, diam disini" titah sang Tuan Muda yang entah kenapa nada bicaranya berubah tegas tak ingin di bantah.
"Aku harus pergi, ini sudah sore dan aku harus kembali ke kamarku"
"Berikan Madu kalau begitu, biar dia ku bawa" ancam Rain, entah kenapa ia malah bersikap konyol seperti itu.
"Hei, apa maksudmu??!"
"Diam, dan jangan pergi" tegas Rain lagi masih mencekal pergelangan tangan Rindu.
Rain membawa gadis itu duduk di batang kayu seperti tadi sebelum ia datang, ia memperhatikan Rindu yang dengan lembut mengusap si Madu.
Tapi Rain kesal saat hewan berbulu hitam putih itu seolah enggan dengannya, ia bahkan harus rela di cakar oleh kuku si Madu saat Rain sedikit memaksa ingin mengambilnya dari tangan Rindu.
.
.
.
Masa iya harus deketin Emaknya dulu sih, Madu. Biar mau ku gendong???
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
Adzril Alfarizqi
ya iyalah masa langsung deketin anKnya Emaknya dulu lah baru anaknya ikutan luluh juga.
2023-04-04
1
Susan Handayani
blng ja lo kangen bum g usa malu"😅😅😅
2023-02-15
0
Qaisaa Nazarudin
Waaahh unik sekali nama keluarga Rain😅😅
2022-12-22
1