🍂🍂🍂🍂🍂
"Hey, mau di bawa kemana Madu ku?" tanya gadis itu sedikit ketus.
"Madu?" Rain balik bertanya dengan kening mengkerut.
"Iya, ini Madu ku"
Kucing dalam genggaman Rain di ambil paksa begitu saja, tak ada perlawanan karna pria itu memang tak suka berdebat dengan seorang wanita kecuali kakaknya, Embun.
"Oh, kucing ini punya mu?"
"Iya, namanya Madu. Aku tadi pergi untuk mengambil makan untuknya"
"Maaf, aku gak tahu jika ini peliharaanmu" ucap Rain tak enak hati.
Gadis itu hanya mengangguk, tanpa senyum ia tetap fokus mengusap kucing kecil berbulu hitam putih tersebut.
Rain yang baru ingat tujuan awalnya langsung pamit kembali ke area sekolahnya. Kali ini ia bergegas masuk kedalam kelas tak lagi ingat dengan rasa ingin buang air kecilnya.
.
.
.
Bel istirahat berbunyi, semua siswa dan siswi sekolah Bertaraf Internasional itu bisa bernapas lega dan berhambur menuju kantin, tempat yang layaknya surga karna bisa memanjakan perut lapar mereka atau sekedar sedikit menyegarkan kerongkongan setelah berjam-jam berkutat dengan berbagai pelajaran.
"Pesan apa, Rain?" tanya Raka.
"Apa aja, terserah" jawab Rain.
"Kasih goreng sendal, Ka" timpal Rio sambil tertawa meledek. Di antara ketiga teman Rain memang hanya keturunan Onta itulah yang paling menyebalkan.
Raka beranjak kearea makanan, memesan beberapa menu untuk ia dan tiga temannya nikmati saat ini.
"Ada pelayan baru, cantik banget" seru Raka dengan antusias, bahkan ia beberapa kali menoleh kearah belakang untuk meyakinkan ucapannya itu.
"Serius lo?" tanya Revan, ia yang paling diam tapi akan menyahut dengan cepat jika sudah berusan dengan yang cantik-cantik.
Rio, Raka dan Revan mulai salah tingkah saat seorang gadis manis dengan rambut kuncir kudanya berjalan mendekat ke meja mereka tapi tidak dengan Rain yang masih sibuk dengan ponselnya bahkan Rain tak menanggapi celoteh Raka barusan.
"Baru ya disini?" tanya Rio basa basi namun dengan niat terselubungnya.
"Iya, apa ada pesanan lain?"
"Enggak ini juga udah cukup kok" jawab Raka.
"Kalau mau nambah kasih nomer ponsel mu boleh loh, dengan senang hati' timpal Rio.
" Jangan, ponselnya ibarat asrama putri" ledek Revan dengan senyum seringai nya.
Gadis itu tampak tak perduli, ia pergi begitu saja setelah berpamitan dengan sopan tapi sebelum beranjak, ia sekilas melirik kearah satu pria yang sedari tadi asik sendiri tanpa ikut serta menggodanya.
"Rain, cantik banget kan?"
"Siapa?" tanya Rain bingung.
"Ish, cewek yang tadi anter makanan" jawab Rio yang gemas dengan satu temannya itu, sikap Rain tak pernah berubah sama sekali selalu saja acuh dengan berbagai bentuk wanita di sekeliling mereka.
"Gada yang lebih cantik dari Moli, Ucha, Popo, Aul---"
"STOP!!!" seru Rio, Raka dan Revan berbarengan, mereka jengah dengan nama nama kucing kesayangan Rain yang begitu banyak, bisa habis tak terasa waktu istirahat mereka jika di gunakan untuk mendengar semua silsilah hewan berbulu itu.
"Apa sih? kalian kan tanya" protes Rain saat ucapannya tadi dipotong begitu saja.
"Makan deh makan, bosen gue debat mulu gegara si Meong" cetus Revan.
"Tapi kalian harus tau, ada yang cantik satu lagi. Gue baru nemu barusan" jelas Rain yang memaksa meminta perhatian dari tiga temannya itu.
"Siapa? lo mungut dimana lagi Rain?"
.
.
.
Nemu di belakang, namanya Madu...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
Adzril Alfarizqi
yang cantik kucingnya atau yang punya kucing
2023-04-04
2
Adzril Alfarizqi
nama Miongnya tuh
2023-04-04
1
Susan Handayani
miongnya bum"uwa"y he, he, he 😅😅😅
2023-02-15
0