"Tuan, ada surat dari Kaisar!" kata seorang Dayang setelah mengetuk pintu dan mengucap salam.
"Berikan padaku!" Shen Yu segera mengambilnya.
Dengan gerakan tangan yang mengusir pria tampan itu menyuruh sang Dayang meninggalkan ruangannya.
Panglima kebanggaan kerajaan Lui. Dengan ini aku Kaisar kerajaan Lui mengundang dirimu untuk hadir ke kediaman ke kaisaran malam ini. Hari adalah perayaan ulang tahun Putri Mahkota kerajaan Lui yang juga merupakan satu-satunya pewaris kerajaan Lui. Datanglah nanti tepat waktu di jam 7 malam.
~Kaisar Lui
Setelah membaca surat yang kirimkan Kaisar, Panglima muda itu melanjutkan untuk memahami peta daerah perbatasan yang belakangan ini sering di serang oleh beberapa pasukan negara tetangga.
Bahkan beberapa daerah di sana telah di kuasai musuh. Hal yang membuat Shen Yu geram adalah dirinya masih berada di Ibu kota kerajaan. Dengan alasan dia baru saja menyelesaikan peperangan di daerah timur kerajaan maka dari itu kaisar ingin dia berhenti sejenak meski Shen Yu yakin betul itu hanyalah sebuah alasan.
...🎠🎠🎠🎠🎠🎠🎠🎠🎠...
Dengan kudanya yang gagah berani seorang pria yang menggunakan cadar menerjang hutan belantara. Gelapnya malam tidak menjadi halangan oleh manusia yang terlihat dari pakaiannya adalah seorang pria, tapi siala yang menyangka jika di dalam balutan serba hitam layaknya pria itu tersimpan tubuh anggun yang kecantikannya siap meruntuhkan pertahanan pemerintahan negara.
"Kaisar tidak berguna, di tengah badainyang di alami oleh daerah perbatasan dia masih sempat-sempatnya memikirkan pesta ulang tahun ku! Apa dia tidak memikirkan berapa banyak rakyatnya yang meregang nyawa karena ulah para pengkhianat dari negara tetangga!" kata gadis cantik yang beraura tegas dan begis itu di balik cadarnya.
Setelah menempuh jarak yang cukup jauh dan tanpa istirahat, gadis muda itu melepaskan kuda kesayangannya di hutan belantara.
"Zoy aku yakin kau mampu bertahan! Aku tidak ingin hidup mu dalam bahaya, tetaplah di sini dan cari makanan yang mampu mengenyangkan lambung mu! Aku harus segera pergi, jaga dirimu sahabat dan datanglah ketika aku memanggilmu! Aku mencintaimu Zoy!" teriak gadis cantik itu setelah mengecup singkat kuda kesayanganya dan berlari dengan teknik meringankan tubuh.
Pasukan yang sudah mulai keletihan karena berjuang tanpa pemimpin, terlebih tidak ada pasukan tambahan yang di kirim oleh Kaisar seolah memang mengumpan mereka agar menjadi pagar dan tumbal untuk negara Lui.
"Panglima Bayangan datang!" seru salah seotang prajurit yang sangat hafal dengan pakaian dan pedang serta busur yang di gunakan oleh panglima bayangan kerajaan yang selalu ada di setiap peperangan terjadi.
Semangat yang semula luntur kini kian membara. Mereka semuanya melejang menyerang pasukan lawan, sedangkan Panglima bayangan yang terkenal dengan kecerdasannya itu memebri kode untuk menutup mulut kepada para prajurit dengan menggunakan kain.
"Cepat amankan rakyat!" teriak Lui Ziyan mengudara.
Beberapa prajurit langsung mengamankan rakyat terutama para ibu-ibu dan anak-anak. Lalu prajurit yang tersisa berjuang bersama Lui Ziyan di medan perang. Panglima yang bukan hanya pintar di strategi perang tapi juga sangat tahu tentang pengobatan dan juga racun.
Lui Ziyan menembakkan lima kali panah yang di lengkapi serbuk beracun ke udara. para pasukan lawan yang menghirupnya langsung berjatuhan karena terhirup racun yang di sebarkan Lui Ziyan melalui udara.
"Feng Yue! Zhou Yi! Ting You! Ikut aku ke benteng pertahanan, meriam itu harus segera di hentikan sebelum benar-benar menembus pertahanan benteng kita!" teriak gadis bercadar itu dan dengan sigap dia memanjat ke arah benteng wilayah yang sebagian sudah terbobol meriam prajurit kerajaan tetangga.
Hua! Hua! Hua!
Terdengar teriakan Lui Ziyan yang mengomando tiga prajurit yang di pilihnya agar menembakkan anak panah tepat saat meriam akan di lepaskan ke prajurit lawan yang bertugas menembakkan meriam.
"Matilah kalian semua!" teriakan nyaring Ziyan di ikuti lima panah yang mengandung serbuk beracun miliknya. Hingga pasukan lawan tidak mampu menghindar lagi terlebih meriam yang di tembakkan berbalik arah.
"Pasukan mundur!" teriak komando pasukan lawan.
"Jangan peluk diri ku! Aku lelah," kata wanita di balik cadar itu. Tapi Feng Yue, Zhou Yi dan Ting You sudah sangat senang langsung memeluk sang penyelamat. Karena bagaimanapun jika Panglima bayangan tidak ada di sana maka mungkin daerah ini sudah di kuasai musuh dan menjadi lautan darah prajurit dan rakyat.
"Terima kasih A Yan telah datang tepat waktu," kata Yue. Ya mereka bertiga memang tahu panggilan untuk Panglima bayangan itu. Tapi satupun di antara mereka tidak ada yang tahu nama lengkap pria bercadar itu, begitu juga wajahnya yang satupun belum pernah melihatnya.
"Untuk malam ini aku akan tetap di sini menemani kalian semua! Silahkan kumpulkan prajurit yang tersisa dan kumpulkan juga yang terluka!" kata A Yan sebelum dia melinting cepat dengan teknik meringankan diri yang dia miliki.
Ketikandi tengah hutan belantara tempat dia meninggalkan kuda kesayangannya.
"Zoy!" teriak A Yan dengan kencang tidak lama setelahnya suara kuda putih yang sexy dan terlihat sangat gagah menghampiri dirinya.
"Ya ampun sayang ku! Kau sudah merindukanku?" si panglima yang selalu di elu-elukan itu berubah menjadi sangat konyol ketika bertemu tunggangan kesayangannya itu.
"Oh apakah kau baik-baik saja? Kau tidak terkena demam malaria tropirindu bukan?" tanya A Yan seraya mengecup kening kudanya.
"Sayang aku lelah, ayo bawa aku ke daerah perbatasan," kata A Yan yang lansung memutuskan tidur di atas kudanya.
Sedangkan Zoy sangat pengertian, kuda itu berjalan pelan agar sang tuan bisa beristirahat dengan tenang di punggungnya.
Saat perjalanan telinga tajam Ziyan mendengar gemerisik serigala dari jauh.
"Zoy! Ada bahaya, aku tidak ingin membunuh mereka! Jadi ayo segera menghindar dan betgerak lebih cepat!" kata Panglima bayangan itu yang langsung dengan mode siaganya dan langsung terduduk.
...⛺⛺⛺⛺⛺⛺⛺⛺⛺⛺...
"Aku tidak tahu apa Kaisar mengutus panglima bayangan atau tidak untuk datang ke sini. Tetapi dengam hadirnya panglima bayangan kita masih bisa bernafas saat ini,"
"Apa malam ini kita akan aman? Aku tidak melihat Panglima bayangan sedari tadi?"
"Kudanya Zoy juga tidak terlihat,"
"Bagaimana jika kita mendapat serangan dadakan lagi dari pasukan musuh?"
Begitulah bisik-bisik para rakyat yang tengah makan bersama beberapa prajurit di tenda-tenda pengungsian.
Ringkikan kuda terdengar dari kejauhan, para prajurit dan rakyat langsung siaga takut jika itu pasukan lawan tapi ternyata pahlawan mereka hari ini lah yang datang. Ya itu adalah Lui Ziyan panglima bayangan dan juga putri mahkota kerajaan Lui.
"Hidup Panglima bayangan!"
"Hidup Panglima bayangan!"
"Hidup Panglima bayangan!"
"Baiklah saudara-saudaraku, cukup sorak-sorainya ayo kita segera makan. Aku butuh air untuk Zoy kesayanganku!"
"Seorang prajurit langsung memberikan air bersih pada sang panglima bayangan.
"Baiklah Zoy ku sayang! Ayo segera minum vitamin," gadis cantik itu memberikan vitamin racikannya pada kuda kesayangannya.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 23 Episodes
Comments