Setelah beberapa saat semuanya kembali pada keadaan semula, prajurit-prajurit inti yang di latih oleh Shen Yu kembali sadarkan diri dan Shen Yu sudah terlepas dari efek totokan yang di berikan oleh gadis muda tadi.
"Kau tidak apa-apa?" tanya Shen Yu pada Ling Fan.
"Aku baik-baik saja Panglima, apakah Panglima baik-baik saja?" tanya Ling Fan kembali.
"Aku tidak apa-apa. Siapa gadis itu?" tanya Shen Yu dengan suara bergumam.
"Gadis?" tanya Ling Fan heran dengan Tuannya.
"Yang menyerang kita bukan seorang pria tapi seorang Gadis," kata Shen Yu.
"Apa mungkin dia adalah mata-mata? Kita harus menyelidikinya Tuan," kata Ling Fan dengan wajah serius.
"Semuanya dengarkan ini baik-baik! Silahkan kembali ke asrama prajurit bersihkan tubuh kalian dan pastikan kalian beristirahat sejenak! Nanti malam jam 1 aku tunggu kalian di aula rahasia, ada yang ingin aku sampaikan terkait penyerangan yang kita terima hari ini!" kata Shen Yu dengan suara tegas.
"Sekarang silahkan bubar!" kata Shen Yu dengan suara tegas dan garang.
"Tuan?" yanya Ling Fan yang masih berdiri di sisi Tuannya saat semua teman-temannya sudah berlalu dari tempat latihan.
"Pergilah! Aku butuh waktu sendiri! Kau juga butuh waktu untuk istirahat," Shen Yu berlalu lebih awal meninggalkan tempat latihannya bersama para prajurit yang di latihnya.
...🦚🦚🦚🦚🦚🦚🦚...
Dengan langkah tegasnya pria yang bergelar panglima kerajaan itu memasuki kediamannya yang memang di sediakan di bagian istana timur yang terletak di perbatasan istana.
Hal ini bukan hanya sebagai lambang kehormatan kedudukannya tetapi juga sebagai lambang tugas yang di emban olehnya sebagai panglima perang kerajaan
"Selamat datang Tuan Yu," seorang Dayang menyambut kedatangannya dan mengikutinya dari belakang menuju ke kamar pribadinya.
"Apa Tuan ingin membersihkan diri? Saya akan menyiapkan air pemandiannya," kata Dayang itu seraya berlalu setelah Panglima kebanggaan kerajaan itu menganggukkan kepalanya.
"Siapa dia? Secantik apapun, dia harus mampu di takhlukkan dan jika tidak bisa di kuasai maka harus di bunuh! Dia bisa membahayakan kerajaan Lui," gumam panglima tampan itu dengan menyernyitkan keningnya. Di kalahkan untuknyang pertama kalinya dan itu oleh seorang wanita itu sungguh merusak egonya sebagai seorang panglima kerajaan.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Lain dengan Shen Yu maka berbeda di sebuah ruang latihan saat ini, seorang wanita cantik tengah berlatih begitu keras melewati sistem latihan tanpa jeda yang di rancang oleh pamannya. Beberapa bagian tubuhnya sudah terluka, ini bukan pertama kalinya dia memainkan sistem penyerangan tanpa jeda ini.
Sebenarnya bagi sang paman yang juga gurunya kemampuannya sidah lebih dari cukup. Tidak perlu lagi di ulangi pelatihan yang tidak menguntungkan bahkan bisa merenggut nyawa itu. Tapi bukan Lui Ziyan namanya jika tidak membantah, pantang bagi Lui Ziyan untuk mengatakan lulus pada dirinya di saat luka masih dengan entengnya menghampiri tubuh indahnya.
Hingga dalam jangka 15 menit wanita cantik iyu mampu keluar dari zona mencekam yang ada di ruang latihan itu, karena anak panah yang lepas tidak terkendali dan bisa kapan saja membunuhnya.
"Kau sudah lulus ujian ini Ziyan, jangan di ulangi lagi Cukup, aku tidak ingin calon ratu kerajaan Lui terluka kerena latihan tidak manusiawi ini!" kata Lui Feng tegas.
Tapi siapa yang bisa membantah perkataan calon Ratu itu? Tentu saja tidak ada yang bisa bukan?
"Aku akan selalu berada di zona yang berbahaya, bukan hanya pelatihan mematikan. Tapi, Kaisar selalu menyuruh aku meniti maut setiap menjalankan misi dan aku tahu betul jika Paman paling tahu hal ini lebih dari siapapun!" kata Lui Ziyan seraya berlalu.
"Itu semua dia lakukan agar kau menjadi kuat A Yan! Kau tahu betul Kaisar masih belum mampu melupakan duka saat kehilangan Kakak laki-laki mu Lui Mingsan!" kata Lui Feng yang menghentikan langkah Lui Ziyan yang berjarak beberapa meter darinya.
"Entah itu alasan yang sebenarnya atau bukan tidak ada yang tahu! Yang pasti aku di sembunyikan bukan untuk di lindungi tapi untuk menantang maut di setiap langkah ku!" kata Lui Ziyan yang langsung melenting terbang setelah mengatakan asumsinya tentang sang ayah yang merupakan Kaisar negeri ini.
Dengan ilmu peringan tubuh yang di milikinya, Ziyan berpindah-pindah dari satu dahan ke dahan yang lain. Setelah tiba di puncak pohon yang sunyi di atas dahan yang tinggi wanita cantik itu melepas cadar biru laut yang senada dengan gaunnya saat ini.
Di keluarkannya seruling yang selalu di bawanya kemana pergi, meski suaranya seruling terdengar jauh tapi siapapun pasti akan terhanyut dengan suara seruling yang di mainkan oleh Lui Ziyan.
Perlahan suara seruling itu tidak lagi mendayu tapi terselip kemarahan yang teramat sangat dalam alunan seruling yang di mainkan olehnya. Bukan hanya itu air mata menetes deras dari kedua mata indah yang terpejam itu.
"Kenapa aku di asingkan? Apa ini benar-benar yang terbaik untukku? Kenapa Kaisar sialan itu selalu menyebutkan ini yang terbaik untukku? Apa jangan-jangan dia tengah menjalin hubungan kembali dengan wanita-wanita J'lang di luar sana? Seperti kelakuannya 11 tahun yang lalu? Hingga untuk menemui Ibunda saja aku tidak bisa? Bangs*t! Bajing*n!" semua sumpah serapah dia limpahkan pada pria yang telah ikut andil membuatnya melihat indahnya dunia.
"Aaaaaaaaaa," teriak Lui Ziyan penuh emosi dari puncak pohon.
"Oh Tuhan, hei Nona! Suara mu menghilangkan pesona mu!" teriak seorang pria dari bawah pohon yang tepat berada di samping pohon yang di dudukinya.
"Mulut indahmu lebih baik mengalunkan suara seruling yang begitu merdu ketimbang berteriak! Setidaknya kau beramal pada musafir yang tengah kelelahan dan ingin tidur ini!" kata Pria itu kemudian.
"Apa peduli ku!" kata Ziyan ketus.
"Oh Tuhan, hatiku telah terpecah-pecah mendengar penolakan Nona cantik yang tengah di atas pohon," kata pria itu kembali.
"Nona! Percaya atau tidak ini hidupmu, kita hidup cuma sekali lakukan apa yang menurutmu menyenangkan! Menyenangkan hati orang lain tidak akan pernah ada habisnya, mereka selalu lapar akan kesempurnaan hingga tidak sadar jika dirinya penuh dengan setumpuk kekurangan!" kata pria tadi dengan bijak.
"Oh Tuhan, kenapa aku jadi bijak begini? Apa aku kerasukan setan hutan? Nona kau harus bertanggung jawab padaku! Aku berkata benar dan itu bukan kebiasaan ku! Setidaknya tolong aku!" kata pria itu dengan wajah cemas nya.
Suasana yang sudah tidak tenang lagi membuat si cantik Lui Ziyan mengerang kesal. Dengan ilmu peringan tubuh yang di milikinya gadis cantik itu menghilang dalam sekejap setelah beberapa lentingan tubuh indahnya.
"Menarik!"
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 23 Episodes
Comments