Bunga menggunakan motor jadul warna merah menyusuri jalanan kota menuju toko Pak Haji Yusuf.
Motor milik Eyang Kakung yang masih terawat dengan baik itu memang kini telah menjadi hak milik Bunga setelah dihibahkan sepenuhnya oleh sang Paman.
Toko Pak Haji Yusuf letaknya cukup dekat dengan tempat Bunga kuliah, bukan universitas besar, hanya sebuah sekolah tinggi informatika biasa saja, tapi sudah banyak lulusan dari sana juga nyatanya bisa bekerja dengan baik dan banyak pula yang sukses.
Bunga membawa motornya semakin dekat dengan toko Pak Haji Yusuf, begitu sampai, ia pun memarkirkan motornya di parkiran toko yang tak seberapa luas katena setengah pelatarannya digunakan untuk pejalan kaki.
Bunga turun dari motornya, menggantung helm di kaca spion motor, dan kemudian berjalan menuju toko.
Gadis berambut panjang sebahu itu terlihat memakai kacamata hitam, celana tiga perempat berbahan levis warna biru, atasan kaos oblong warna hitam dan memakai tas selempang kecil untuk tempat ia membawa dompet dan juga hp pastinya.
Bunga memang begitu, gadis cantik itu selalu berpenampilan apa adanya dan hampir tak pernah memakai make up.
Ia lebih suka memakai pakaian yang casual, hingga tampak ia begitu santai.
Bunga melengang menuju toko, saat kemudian ia mendengar nada dering hp nya di mana tanda ada panggilan masuk berbunyi.
Bunga pun cepat mengambil hp nya dari dalam tas.
Fandi.
Bunga tentu saja langsung terlihat tersenyum cerah begitu membaca nama itu di hp nya.
Cepat, ia pun menerima panggilan calon tunangannya itu.
"Di mana? Kok lama."
Kata Fandi.
Bunga melihat ada panggilan tak terjawab tiga kali lima menit yang lalu, pastinya Bunga tak sadar ada panggilan masuk karena ia tengah di perjalanan.
"Aku tadi di jalan, ini mau ke toko Haji Yusuf."
Kata Bunga.
"Sama siapa? Eyang? Mbok Siti?"
Tanya Fandi pula, mencecar.
Bunga menghela nafas,
Mulai lah mulai, selalu begitu kalau posesifnya kambuh. Batin Bunga.
"Aku sendiri, Eyang dan Mbok Siti sedang sibuk di rumah, rumah kon..."
Sejenak Bunga terlihat ragu untuk meneruskan kalimatnya, ia enggan nantinya ribut dengan calon tunangannya itu.
Ya pastinya, jika ia tahu rumah kontrakan milik Eyang putri akan ditempati teman Mas Singgih dari Jakarta, pasti nanti Bunga akan diceramahi dari A sampai Z berjam-jam, bahkan mungkin berhari-hari.
"Kenapa? Rumah apa?"
Tiba-tiba terdengar Fandi bertanya karena penasaran kalimat Bunga tidak selesai.
"Ngg... Tidak apa, Eyang hanya ada acara sama Ibu-ibu kampung."
Kata Bunga akhirnya berbohong.
"Lah ke Toko Haji Yusuf mau beli apa?"
Tanya Fandi lagi.
Oh my God, plis dong, tanya aku sudah makan apa belum kek, sehat apa tidak, atau kabar kapan pulang dari Lombok.
Bunga menghela nafas, nyatanya memang calon tunangannya itu selalu demikian. Ia sangat posesif, hingga seringkali ribut dengan Bunga.
Tapi...
Meski demikian, calon tunangan Bunga itu juga luar biasa sayangnya pada Bunga.
Sejak mereka masih sama-sama kecil, sejak Bunga ikut Eyangnya karena kedua orangtuanya meninggal kecelakaan ketika akan mudik ke Bandung, Fandi itu sudah sangat baik pada Bunga.
Fandi sekian tahun seperti bagian dari dunia Bunga, yang akhirnya membuat Bunga seolah tak mampu lepas dari Fandi meskipun ada saja masanya mereka ribut karena keposesifan Fandi yang kadang memang berlebihan.
"Eyang minta beli sprei baru,"
Kata Bunga menjawab pertanyaan Fandi,
"Oh, oke."
Sahut Fandi kemudian,
Bunga menghela nafas,
Fandi lantas bicara ngalor ngidul, termasuk meminta Bunga mulai lebih sering ke rumah orangtua Fandi karena Ibunya Fandi sering sendirian.
"Iya besok Bunga sempetin Mas."
Kata Bunga.
Setelah bicara beberapa hal lagi, Fandi kemudian mengakhiri panggilannya.
Bunga lantas melanjutkan tugas dari Eyang masuk ke dalam toko Haji Yusuf untuk beli sprei dan lain-lain sesuai yang diperintah Eyangnya.
Tampak Bunga berbaur dengan Ibu-Ibu yang banyak berjubel di sana.
"Sprei batik Mbak."
Kata Bunga pada salah satu pelayan, yang sepertinya masih cukup muda.
Wajahnya ayu khas orang Jawa dengan rambut panjang diikat sederhana.
Tampak pelayan itu mengangguk santun, lantas mengambilkan beberapa sprei batik untuk dibawa ke hadapan Bunga agar memilih salah satunya.
"Ini bantal dua, ini bantal empat dua guling."
Pelayan menjelaskan.
Bunga terlihat memilih dengan telaten, ingat yang akan menempati rumah kontrakan adalah teman Mas Singgih, yang itu berarti adalah laki-laki, maka Bunga pun memilih warna hijau tua.
Selain Sprei, seperti yang diminta Eyang, Bunga pun memilih taplak batik dengan Warna coklat tanah agar tak cepat kotor.
Selesai belanja di tempat pak Haji Yusuf, Bunga ke toko perlengkapan alat rumah tangga untuk membeli gayung dan lain-lain.
Baru setelah selesai semuanya, Bunga pun menuju toko buku dan kemudian nongkrong sebentar di tempat penjual dawet ayu langganannya di pinggir jalan.
Menikmati segarnya es dawet dan juga legit gula jawanya yang bercampur dengan rasa gurih santen.
"Laris-laris nggih Pak,"
Kata Bunga ketika gelas es dawetnya bersih tak bersisa dan saatnya ia membayar.
Pak penjual dawet tentu saja mantuk-mantuk sambil mengaminkan.
Empat bungkus es dawet tak lupa dibawanya pulang, untuk oleh-oleh orang rumah, terutama Pak Darso yang pastinya hari ini sudah bekerja keras membersihkan rumah kontrakan milik Eyang.
Bunga menatap langit hari ini yang terlihat begitu biru cerah, ia melajukan motornya menuju pulang dengan tugas dari Eyang yang telah selesai ia kerjakan dengan baik.
Ah Eyang, kelak jika Bunga menikah dengan Fandi, masihkah bisa Bunga berbakti seperti ini pada Eyang?
Batin Bunga tiba-tiba.
**---------------**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
Bintang kejora
Hadir lg, lgsg menyimak. Kynya seru neh.
Citra, bersiaplah kau bisa saja kehilangan suamimu, Nathan.
Konflik dlm rmh tangga itu biasa, tergantung bgmna menyikapi jg menyelesaikannya.
2022-08-03
2
🎎 Lestari Handayani 🌹
hadir saaay. .
lanjuuuuut. ikut gabung ah disini. hehehe
2022-07-31
2
marni sumarni
yahhh begitulah klo.jd perempuan... apa lgi klo dah jd istri... hrus taat sm suami selagi itu benar dlm tuntunan klo dah menyimpang knp hrus takut utk mengingatkan
2022-07-31
4