5

Dua bulan kemudian...

Satu hari sebelum hari pernikahan Ana dan Awan. Mereka mempersiapkan segala sesuatu dengan sangat matang. Shasha masih penasaran siapakah kiranya yang akan menjadi ibu sambungnya. Awan memang masih merahasiakan semuanya dari putrinya. Dengan alasan, agar putrinya tidak ikut campur dalam acara pernikahannya nanti.

"Ayah, dressnya cantik banget sih, Aku jadi kayak mempelai pengantin!!!". Shasha mencoba gaun yang sengaja di pesankan Ayahnya untuknya.

" Sha, besok pagi akan ada make up artis yang akan mendandani kamu, jadilah brides maid yang cantik di pernikahan Ayah!!!". Awan menangkup pipi putrinya.

"Iya Ayahhh!!!. Memangnya siapa sih calon ibu Shasha???".

" Besok siang, kamu akan tahu!!!".

"Ihhh Ayah, kan Aku jadi penasaran!!!". Shasha berteriak.

Awan meninggalkan putrinya dan bergegas pergi mengendarai mobilnya.

_______________

Awan pergi ke kediaman Ana dengsn maksud mengantarkan gaun pengantin untuk Ana dan gaun bridesmaid untuk Vio.

tok tok tok..

"Iya!!". Teriak Vio dari dalam

Ceklek!!!

Pintu terbuka.

" Selamat siang, Ayah Awan!!!". Vio tersenyum kemudian mencium tangan Awan.

"Halo Vi!!!. Dimana Ibumu?????".

" Ibu baru saja keluar mengantakan pesanan lumpia ketempat Pak Haji, Yah!!. Mari silahkan duduk. Biar Vio buatkan minuman!!!".

"Iya, Vi. Terimakasih!!!".

Beberapa saat kemudian, Vio keluar dengan nampan yang berisi segelas teh hangat dan sepiring lumpia.

" Silahkan diminum, Yah!!. Dan ini adalah lumpia buatan Ibu!!!". Vio mempersilahkan Awan.

"Terimakasih, Nak!!!. Ayok duduk sini sama Ayah!!!". Awan menggeser tempat duduknya.

" Iya, Yah!!!". Vio duduk di kursi disamping Awan.

"Wah, enak ini!!!". Awan mengomentari lumpia goreng yang baru digigitnya.

Vio hanya tersenyum

Beberapa saat kemudian,

Ana kembali dengan dua keranjang kosong di masing masing tangannya.

" Tuan Awan!!!". Ara menyapa Awan.

"Jangan panggil aku Tuan, An!!!. Panggil aku Awan saja!!!". Awan mengoreksi kesalahan Ana.

" Maksudku, A awan!!!". Ana terlihat grogi.

"Bagus!!!".

" Jadi gini, Aku mengantarkan gaun pengantin ini untuk kamu kenakan besok. Dan juga, gaun bridesmaid untuk Viola. Besok pagi pagi akan ada make up artis yang akan mendandani kalian berdua!!!". Awan menyerahkan dua paper bag berukuran besar kepada Ana.

"Baik, terimakasih, Awan!!!!".

" Dan juga satu lagi, Pemberkatan pernikahan kita akan di laksanakan pukul 10.00 dan akan ada mobil yang menjemputmu kemari sekitar jam 09.00 sedangkan make up artisnya akan datang jam 06.00. Persiapkan diri kamu ya, Sampai jumpa besok di altar suci!!!". Awan kemudian berpamitan pulang.

_______________

Keesokan harinya.

Ana dan Viola turun dari mobil yang menjemputnya, Ia terlihat sangat cantik. Ini adalah pernikahan pertama di dalam hidupnya, dan Ia berharap ini pula menjadi yang terakhir.

Gaun putih dengan aksen mewah dan elegan namun tetap sopan dan sedap di pandang, menghiasi tubuh Ana yang tinggi dan ramping itu. Jangan salah, Walaupun sudah pernah melahirkan, Ana masih terlihat seperti gadis muda. Di sampingnya, ada Viola yang sangat cantik, jauh berbeda dari penampilannya sehari hari. Mengenakan gaun putih yang memiliki aksen yang hampir mirip dengan gaun sang Ibu, Viola menjelma menjadi putri dari negeri dongeng. Setiap mata yang melihat mereka tidak ada yang bisa berkedip.

Bersamaan dengan itu, Mobil mewah milik Awan memasuki gerbang gereja. Awan menggandeng tangan putrinya, turun dari mobil itu.

Mengenakan setelan tuxedo putih dengan dasi kupu kupu sangat pas di tubuhnya yang atletis. Awan sangat tampan dii usia yang baru menginjak 35 tahun. Walaupun ini adalah kali keduanya Ia menjadi mempelai pria, Namun Ia tetap saja merasa sangat grogi.

Di samping Awan ada Shasha, mengenakan gaun yang sama dengan Viola, benar benar Shasha adalah seorang putri yang cantik dan anggun.

_____________

Di Altar Gereja, mereka di pertemukan. Awan sangat terpesona, melihat kecantikan Ana yang jauh berbeda. Bila di kesehariannya, Ana hanya mengenakan busana yang sangat longgar dan tanpa make up sama sekali, Kini Ana sangat cantik mengenakan gaun dan full make up, benar benar seperti permaisuri.

Pendeta lalu melakukan tugasnya melakukan pemberkatan pernikahan kepada mereka berdua. Dengan di bimbing oleh Sang Pendeta, Mereka kemudian saling mengucap janji suci sehidup semati serta bertukar cincin perkawinan di hadapan seluruh jemaat yang hadir. Shasha belum menyadari bahwa Seseorang yang berdiri di samping Ayahnya adalah Ana. Yang kini resmi menjadi Ibunya.

Prosesi pemberkatan pernikahan telah usai di laksanakan. Mereka menuju mobil yang akan mengantarkan mereka sampai ke kediaman Awan.

"Shasha, Sayang!!!". Awan mendapati Shasha yang murung.

" Hmmmm!!!". Shasha kecewa, bukan Ana yang menjadi Ibunya. Malah Wanita asing yang kini berada di dekatnya.

"Shasha nggak mau menyapa Ibu???". Kini Ana yang berbicara.

Sontak Shasha menatap ke arah sumber suara dengan tidak percaya. Suara Wanita itu benar benar seperti Bi Ana yang setiap hari mengurusnya.

" Bi Ana???". Shasha bergumam.

"Shasha, perkenalkan, ini adalah Istri Ayah. Ibu kamu sekarang. Dan ini adalah Adik kamu, Viola. Vio, Ini adalah Shasha, Kakak kamu!!!". Awan memperkenalkan mereka.

" Shasha???". Ana memanggil Shasha dengan lembut.

"Beneran ini Bi Ana???". Shasha masih mengira Ia berhalusinasi.

" Baik. Shasha, perkenalkan. Dia bernama Ana Christina. Dan mulai hari ini, Kamu harus memanggil dia 'IBU'!!". Awan sudah puas menjahili Shasha sejak dua bulan yang lalu.

Shasha memeluk Ana sangat erat, Ia sangat bahagia mengetahui bahwa Ana lah yang menjadi Ibunya. Sesuai keinginannya.

"Vio, Kenalkan ini Shasha. Kamu panggil dia 'kakak'!!!". Ana menyadarkan Vio yang tengah melamun.

" I ya, Bu!!!". Vio mendekati Shasha.

"Halo, Kak Shasha!!!. Perkenalkan, namaku Viola!!!". Vio menyodorkan tangannya yang kemudian di sambut oleh Shasha.

" Halo, Vio!!!. Sepertinya kita pernah bertemu ya???". Shasha memutar memori nya dan mengingat ingat dimanakah ia pernah bertemu Vio.

"Sepertinya iya, Kak!!!. Tapi aku lupa!!!". Vio nyengir.

" Sudah, Kalian nggak gerah pakai pakaian seperti itu????. Sha, cepat kamu bawa Vio ke kamarnya dan kamu juga cepat ganti pakaian!!!". Awan memberi perintah.

"Iya, Yah!!!. Ayo, Vi!!!!". Shasha menarik Vio menaiki anak tangga, menuju lantai dua. Dimana kamar mereka berada.

________________

" Vi, Ini kamarmu dan di sampingmu adalah kamarku. Terus yang d sebelah sana adalah kamar Ayah dan Ibu!!!". Shasha memberikan informasi singkat.

"Iya, Kak!!!". Vio mengangguk paham.

" Yaudah, aku mau mandi dulu. Kamu juga mandi sana, Peralatannya sudah di siapkan oleh Mbak Ita tadi. Dan juga baju kamu ada di lemari serta alat make up juga di meja rias. Semua yang ada di sana adalah milikmu!!!". Shasha menjelaskan.

"Iya, Kak. Terimakasih!!!".

Kemudian mereka memasuki kamar mereka masing masing.

Setelah membuka pintu, alangkah terkejutnya Vio melihat luas kamarnya. Sangatttt luas. Sebanding dengan luas rumahnya. Ranjang yang besar dengan seprei putih bersih yang belum pernah Ia lihat serta kasur yang empuk dan bantal yang nyaman.

Memang Ia sangatlah gerah, kemudian dilepaskannya pakaian itu dan hanya mengenakan handuk yang telah di sediakan di atas tempat tidur itu

Kemudian Ia memasuki kamar mandi yang ada di pojok kamarnya, Wahhh... sangat mewah, dengan peralatan mandi dari merk ternama dan memang baru pertama kali Ia lihat. Sungguh jauh berbeda dari kamar mandinya yang berada di rumah petaknya dulu. Ia kemudian mencari letak dimana gayung berada, namun tidak Ia temukan dimana mana. Adanya hanya bak mandi besar dan selang serta kran air. Vio sangat kebingungan, bagaimana Ia akan membersihkan badannya, mau keluar mencari bantuan pun, Ia tidak berani. Karena hanya sehelai handuk yang melekat di tubuhnya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!