POV 3
Sebuah mobil mewah masuk dalam sebuah rumah mewah minimalis seorang wanita cantik sudah berdiri di depan pintu dengan senyum mengembangnya.
"Mas," teriaknya saat seorang lelaki turun dari dalam mobil yang tak lain adalah Celo.
Citra berjalan cepat dan langsung menyambar tubuh wanita cantik yang tengah menunggunya.
"Aku kangen mas sama kamu," kata Citra dengan cemberut.
"Aku juga tapi mau gimana lagi, aku takut kalau istri aku curiga. Kamu ingat kan beberapa bulan yang lalu dia sampai ngikutin aku ke pantai," sahut Celo.
"Tapi terus gimana sama aku mas, aku kan juga istri kamu jadi harus adil dong. Dia setiap hari udah ketemu kamu la aku bertemu harus nunggu kamu libur itupun kalau kamu kesini," protes Citra dengan memajukan bibirnya.
Celo yang tak kuasa melihat bibir Citra pun langsung melahapnya.
Tangan Celo bergerilya menjelajah setiap lekuk tubuh istri keduanya tersebut.
"Kita ke kamar yuk sayang," bisik Celo dengan nafas yang memburu.
Kerinduan Celo pada istri keduanya membuat dirinya tak kuasa menahan hasrat.
Tak bisa dipungkiri kalau Citra jauh lebih cantik dari Aisyah, tubuhnya juga seksi bak gitar spanyol yang membuat Celo semakin bergelora ketika bersama Citra.
"Aaaaahhhh, suara desahaaaan Citra menggema di kamar tidur mereka, Celo begitu liar saat bersama Citra. Dirinya dibuat melayang oleh Citra berbeda saat dengan Aisyah yang permainan ranjangnya begitu monoton.
Kini gantian Citra yang memimpin permainan panas mereka, Celo membuka tutup matanya saat bagian inti Citra menjepit miliknya.
"Oh sayang nikmat sekali," kata Celo.
Citra tersenyum melihat suaminya yang puas akan servis yang telah dia berikan.
Dua jam menanam benih, kini mereka keluar dengan rambut yang basah.
"Mas nginep ya," pinta Citra dengan manja.
"Nggak bisa sayang nanti istriku akan curiga padaku," bujuk Celo.
"Selalu istri kamu yang kamu prioritaskan, lalu aku kapan?" sahut Citra dengan penuh penekanan.
Celo memeluk Citra dari belakang.
"Sabar dong sayang, kamu kan tau posisi aku, aku juga ingin selalu bersama kamu tapi bagaimana dengan istri aku," bisik Celo.
"Kalau begitu pertemukan aku dengan istri kamu dia juga harus tau kalau kamu memiliki istri yang lain jadi harus adil," ucap Citra.
"Belum waktunya sayang," timpal Celo.
Citra menangis, dia pun ingin selalu bertemu dengan Celo setiap hari, selalu di prioritaskan dan tidak disembunyikan seperti ini.
"Kok malah nangis sih, kalau kamu begini lebih baik aku kembali saja," ancam Celo.
"Jangan," larang Citra.
"Mangkanya jangan nangis, jangan buat aku frustasi dong sayang, aku udah curi waktu untuk kesini tapi kamu malah begini," omel Celo.
"Kita tu lama nggak ketemu masa iya ketemu kamu malah buat suasana nggak enak begini," gerutu Celo.
Citra hanya terdiam, memang benar apa yang dikatakan Celo, seharusnya waktu yang singkat dia gunakan dengan sebaik-baiknya.
"Maaf mas," kata Citra.
"Ya sudah maaf diterima tapi jangan nangis lagi ya sayang," kata Ceko sambil membelai rambut Citra.
Saat asik saling belai, Aisyah menelpon Celo bertanya nanti pulang jam berapa karena Aisyah ada acara dengan Diana serta kawan kawannya.
"Mungkin agak larut sayang, kamu mau kemana? pulang jam berapa? jangan malam-malam pulangnya, awas saja kalau pulangnya lebih larut dari aku," Celo memberondong Aisyah dengan banyak pertanyaan.
"Salah satu teman kuliah dulu ada yang nikah la aku ternyata diundang, paling pulang jam sepuluhan mas," jawab Aisyah.
Lama mengobrol Aisyah pun memutus sambungan telponnya secara sepihak.
"Hem, enak banget ya jadi istri pertama kamu, saat kamu berdua sama aku dia bebas telpon coba kalau aku, ngirim pesan pun dilarang, ada batasnya ada jamnya kalau mau kirim pesan dan telpon," gerutu Citra.
Celo menghela nafas,
"Aku pulang nih," ancamnya.
"Jangan dong mas," cegah Citra.
"Bisa nggak kamu nggak kebanyakan ngeluh, kalau kamu gini terus aku malas kesini," ucap Celo.
Citra kini yang gantian menghela nafas, lalu dia tersenyum.
"Iya mas maaf," kata Citra.
Citra mengajak Celo untuk makan, dia tadi sudah masak masakan kesukaan Celo.
Seusai makan kedua insan ini kembali ke kamar lagi untuk melanjutkan permainan ranjang ronde kedua.
Waktu terus berlalu hingga tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul tujuh malam, waktunya bagi Celo untuk pulang.
"Aku harus pulang sayang," kata Celo.
"Tiga puluh menit lagi ya mas, aku masih kangen," kata Citra.
"Ya sudah," sahut Celo.
Awalnya Celo hanya ingin memejamkan matanya tapi dia malam tertidur, Citra yang tau kalau Celo tertidur tersenyum puas karena waktu bersama sang suami jauh lebih lama.
Citra bukannya membangunkan Celo dia justru ikut Celo tidur.
Waktu sudah menunjukkan pukul sebelas malam namun Celo masih asik tidur hingga ponselnya berbunyi.
Celo membuka matanya dan melihat jam tangan, betapa kagetnya saat waktu sudah menunjukan pukul sebelas malam.
"Astaga," katanya dengan segera beranjak.
Celo membuka ponselnya, nampak banyak pesan dari Aisyah dan beberapa panggilan tak terjawab.
"Sayang, bangun," Celo membangunkan Citra.
Citra perlahan membuka matanya lalu menatap Celo yang sudah siap pulang.
"Kamu mau pulang mas?" tanya Citra.
"Iya sayang, seharusnya tadi pulangnya, la ini udah jam sebelas nanti pasti ada drama lagi di rumah," jawab Celo.
"Ya alasan apa gitu, keluar sama teman dan hp ketinggalan di rumah sakit," kata Citra.
"Ya sudah nanti aku pikir sambil jalan," sahut Celo.
"Aku pulang ya, jaga diri baik baik, besok kalo free aku hubungin kamu," ucap Celo.
"Oh iya ingat satu hal jangan hubungin aku di nomor satunya," pesan Celo.
"Iya, iya mas," kata Citra lalu mencium bibir Celo.
Mereka berpaut sebentar lalu Celo menyudahinya.
Citra melambaikan tangan saat Celo sudah masuk ke dalam mobil dan mulai melajukannya.
"Hati-hati mas," kata Citra.
Citra menatap sendu mobil Celo yang menjauh.
"Sendiri lagi," ucap Citra.
*********
Pov 1
Aku nampak cemas karena panggilan dan pesan aku tidak dijawab oleh Celo.
"Kamu kemana sih mas," kataku dengan mondar mandir.
Begitulah wanita, selalu merasa cemas saat suaminya belum pulang, namun terkadang sang suami malah marah dengan sikap peduli dari sang istri.
Waktu sudah menunjukkan pukul satu dini hari tapi Celo masih belum sampai di rumah.
Aisyah mencoba menghubungi Celo lagi dan Celo pun menjawab panggilan dariku.
"Halo sayang, maaf ya ini lagi di ruangan aku, mungkin tiga puluh menit ke depan aku sampai rumah," kata Celo dalam sambungan telponnya
"Kamu baru selesai mas?" tanyaku.
"Sudah daritadi sayang tapi aku diajak teman untuk mengunjungi rumah sakit di Sidoarjo dan ponsel ketinggalan di ruanganku mangkanya nggak balas pesan serta panggilan kamu," jawab Celo.
"Oh gitu, aku tu cemas banget lo mas," kataku.
"Maaf ya sayang," sahut Celo.
"Iya mas nggak papa, ya sudah aku tutup telponnya ya," ucapku.
"Jangan dong, temenin aku nyetir sampai rumah ya please," rayu Celo.
"Apaan sih manja banget," kataku.
"Udah kangen banget sama kamu," gombalnya.
Aku dan Celo terus mengobrol hingga mobil Celo masuk ke dalam halaman rumah.
"Malam bidadariku," katanya lalu memeluk aku yang sudah menunggunya di teras rumah.
"Malam imamku," sahutku.
"I Miss you, i love you," timpal Celo.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
💞🖤Icha
Ya..iyalah jadi istri pertama milik sendiri suami mau gimana juga bebas.jadi pelakor jadi penghianat gk akan sempurna.
cari laki" yang gk terikat sama istri kamu bisa bebas Citraaa..😡😡😡
kata orang paling enak tidur sama orang tapi udanya menangis...aq sich amit" jauhin Ya Allah..🤲
2022-09-30
1
blecky
trlalu naif si aisyah
2022-09-12
0
⸙ᵍᵏ Sari Kᵝ⃟ᴸ
ka baru sadar akun dia cilo ternyata gabungan citra - celo kayaknya 👀 ckckck.
itu si celo beneran sangaat pandai bersandiwara yah, pinter drama, pinter bohong. dia sampai segitunya tau gimana biar aisyah ga sadar sama semuanya, biar ga marah marah juga 😴
2022-09-01
3