BAB 2

BAB 2

Adzan subuh terdengar sayup sayup menyapa sebagian ummat yang merasakan panggilannya,

perlahan mairah beranjak dari tempat tidurnya kemudian berlalu kekamar mandi untuk membersihkan diri lalu menunaikan kewajibannya bersujud kepada sang pemilik kehidupan.

Seperti biasa dalam sujudnya Khumairah tidak akan pernah lupa untuk menyebut nama kedua malaikatnya, lalu melangitkan harapannya yang selama ini menjadi impiannya.

"Ya Allah,,,"

"semoga satu hari nanti,Bismillah ku engkau aminkan hingga menjadi Alhamdulillah,"

*******

Seperti biasa setelah melakukan kewajibannya Khumairah memulai aktifitasnya di dapur sebelum sang bunda mendahuluinya.

Setelah satu jam berkutak dengan peralatannya sarapan sederhana pun sudah tertata rapi diatas meja makan,tak lupa Khumairah membuatkan secangkir kopi khusus untuk sang ayah, ya Racikan kusus buatannya yang selama ini sudah menjadi kesukaan sang ayah.

Saat mendengar langkah kaki menuju kearahnya Khumairah berbalik

"selamat pagi ayah bunda," ucapnya sambil tersenyum manis!

"Pagi nak,,,,"

"Pagi sayang,,,,"

balas kedua orang tuanya.

"Kanaya mana Bun?"

tanya sang ayah di saat mereka sudah akan memulai sarapannya tapi sang anak belum menampakkan diri.

"Mungkin masih di kamar ayah, biar mairah yang panggil kalian mulai saja sarapannya."

Belum sempat melangkah kekamar sang adik, yang bersangkutan pun sudah mulai menampakkan diri di hadapan mereka dan tanpa basa basi dia sudah mendaratkan dirinya di kursi yang sering dia tempati saat sarapan ataupun makan bersama.

"Nakkk,,,,"

"Kamu itu sudah mulai masuk kuliah,belajarlah untuk merubah kebiasaanmu itu!"

Tegur sang bunda dengan halus.

"Memang kebiasaan Kanaya kenapa bunda?"

"Itu loh nak!"

"Harusnya kamu biasakan diri untuk bangun lebih awal,menyiapkan diri sendiri sebelum ngampus."

"Laah,,,, maksud bunda menyiapkan diri bagaimana coba?"

"Toh kalau yang bunda maksud menyiapkan sarapan itu kan sudah tugasnya Khumairah kan?"

"Kanayaaaa,,!"

Tegur sang ayah.

"Kenapa yah?"

"Kanaya tidak salah kan?"

"Khumairah itu di sini untuk mengerjakan semua itu, to dianya bukan siapa siapa kita juga, dia itu cuma anak angkat yang kalian pungut entah dari mana?"

"sudah seharusnya dong dia itu tau diri dan melayani kita semua termasuk sarapan kita."

"cukup Kanaya!"

"Tidak seharusnya kamu mengatakan hal demikian di depan kakakmu!"

"Aku?"

"Ayah tega memarahiku demi anak pungut ini yang berstatus anak angkat di rumah ini?"

"Apa ayah lupa bahwa akulah anak kandung kalian yang harusnya kalian bela?"

"Bukan begitu nak!"

Ucap sang bunda yang bermaksud melerai pertikaian keduanya.

"Lalu bagaimana bunda maksudnya?"

"Khumairah, Khumairah dan Khumairah terus yang kalian bela!"

"Aku yah, aku bund anak kalian!"

teriak Kanaya dihadapan kedua orang tuanya.

"Ddee,,,,k!"

"Appaaaaa?"

"Jangan berteriak didepan orang tua, kamu kan tau itu di larang dek, lagian ayah sama bunda kan cuma mengajarkan kebaikan?"

"Diam kamu Khumairah!"

"Ini semua gara gara kamu, harusnya kamu tidak datang dalam keluargaku, kamu itu cuma benalu"

"Tidak tau diri, tidak usah cari muka didepan ayah dan bundaku!"

"Astaghfirullah dek, maksud kakak bukan seperti itu kakak cuma,,,,"

"Cuma apa,,,?"

"Cuma cari muka divdepan mereka supaya mereka semakin baik kepadamu, iya?"

cciiihh dasar pencintraan!"

"Sudah, daripada aku terus di sini lama lama aku jadi muak lebih baik aku kekampus untuk menuntut ilmu supaya jadi berpendidikan, tidak seperti kamu Khumairah."

"Bisanya cuma di rumah saja jadi beban, dasar tidak tau diri," hardik kanaya.

"Istighfar nak, kamu mau kemana?" tanya sang bunda!

"Habiskan dulu sarapannya,"

"Sudah tidak nafsu!"

"Lagian apa bunda lupa hari ini hari pertamaku masuk kampus?"

"Kalian lanjutkan saja sarapannya bersama anak pungut kesayangan kalian itu,"ucap Kanaya lalu beranjak dari hadapan ketiganya yang hanya bisa mengelus dada atas kelakuannya.

"Yang sabar ya nak,mungkin adikmu lagi ada masalah!"

ucap sang bunda sambil mengelus sayang pucuk kepala Khumairah.

"Mairah tidak apa apa kok bund,"

balasnya sambil memberikan senyuman kepada sang bunda,

sementara dalam diam sang ayah hanya bisa menatap nanar kepada sang anak angkat yang amat disayanginya itu.

Mereka melanjutkan sarapan yang tertunda karena drama yang terjadi tadi.

############

Setelah sarapan selesai Khumairah membereskan semuanya mulai dari mengumpulkan gelas dan piring kotor kemudian mengangkat kewastafel untuk di cuci, sempat sang bunda melarang dengan alasan Khumairah akan berangkat kerja tapi dia menolak.

"ini hari pertama mu nak masuk kerja jangan sampai kamu terlambat biar bunda yang bereskan kamu pergi siap siap sana,"

"Tidak bunda,,,"

"Selama mairah masih di sini dan dalam keadaan sehat bunda jangan mengerjakan apapun, itu semua tugas mairah!"

"Lagian jam masuk kerja juga masih panjang kok!' katanya sambil tersenyum.

"Tapi nak,,,,"

"Bund,,,!"

"Ya sudah,dasar keras kepala kamu," kata bundanya sambil tersenyum tulus,dia sadar saat nada bicara sang anak angkat sudah seperti itu berarti dirinya sudah tidak ada pilihan lain selain mengala.

"Alhamdulillah ya Allah,,,,,"

"Terimah kasih telah menghadirkan dia sebagai anakku meski engkau tidak memberikannya melalui rahimku,tapi baktinya kepada kami yang hanya orang tua angkat itu melebihi anak kandung kami!"

"Semoga engkau senang tiada menjaganya!" do'a tulus sang bunda untuk Khumairah, Aamiin.

Setelah selesai membereskan semuanya mairah melangkah menuju kamar untuk bersiap ketempat kerja,

setelah siap dia melangkah keluar dimana kedua orang tuanya berada lalu berpamitan.

"Ayah!"

"Bunda!"

"Mairah pamit ya,"

"Do'akan semoga mairah bisa bekerja dengan amanah,dan hasilnya berkah untuk kita semua!"

"Iya nakk,,, pergilah"

"Do'a kami menyertaimu,,,,"

"Terimakasih kasih ayah,bund,"ucapnya sambil menyalami kedua malaikatnya lalu beranjak.

"Nak,,,,"

Tegur sang ayah disaat mairah akan melangkah keluar rumah.

"Ya ayah?"

"kamu mau naik apa ketempat kerjamu?"

"Mairah mau naik angkot ayah, insya Allah mairah sampai tujuan dengan selamat," jawabnya!

"ayah antar saja yah?"

"tidak usah ayah,"

"Ayah dirumah saja sama bunda, jarang jarang loh kalian kami kasih waktu untuk berduaan!" candanya kepada kepada kedua orang tuanya.

"Hei,,, kamu tu yaaa!"

"Memangnya kalau kami berduan kenapa?"

"Yaa siapa tau aja bisa,,,, hmmm!"

"Lalu,,, loh ini anak ayah sejak kapan pikirannya lain lain?"

"Iih ayah,, memangnya pikiran mairah kenapa?"

"Udah ahh, mairah berangkat tidak usah diantar, ok!"

"Assalamualaikum,,,,,!"

Mairah melanjutkan langkahnya setelah berhasil mencegah sang ayah untuk mengantarnya.

"Bismillaaaa,,,"

"Semoga hari ini adalah awal yang baik untuk semuanya!" gumamnya.

Setelah mendapatkan angkot yang menuju kearah tempat kerjanya mairah naik dan mengambil tempat duduk dibarisan penumpang.

Dalam perjalanan angkot berhenti dan seorang ibu ibu naik, mairah melirik lalu tersenyum kearah ibu ibu tersebut.

"Kalau dilihat dari penampilan beliau, dia bukan kalangan biasa tapi kenapa mau naik angkot ya?"

katanya dalam hati!

"Bu maaf, ibu duduk saja disini,"

"Tapi nak itu kan tempat dudukmu, ibu berdiri saja lagian tujuan ibu juga sudah dekat kok."

"Mairah juga tujuannya sudah dekat kok Bu!" katanya sambil tersenyum.

Ibu tersebut menatap heran kepada Khumairah,dalam hatinya berkata ternyata dijaman sekarang masih ada gadis baik yang mengutamakan kenyamanan orang tua dibanding dirinya padahal dalam angkot itu ada beberapa orang yang lebih pantas menawarkan tempat duduk kepadanya dibanding dengan posisi gadis itu.

Karena merasa aneh dengan tatapan ibu ibu tersebut, mairah tersenyum lalu mengulurkan tangannya.

"Nama saya Khumairah Bu, mungkin ibu heran tapi benar kok sebentar lagi Khumairah akan turun karena tujuan mairah untuk bekerja sudah dekat, jadi daripada nanti tempat duduk yang mairah tempati sekarang penumpang lain yang tempati lebih baik ibu, to ibu juga kan sudah dari tadi naiknya!"

"Hmmm dasar pencitraan,"ketus penumpang yang lain.

Mungkin menurut mereka Khumairah melakukan itu semua karena mengharap imbalan.

" Iyalah,,,,

secara kalau diliat dari penampilannya beliau pasti orang kaya,ya mungkin saja berharap akan dibayarkan sewa angkotnya,dasar,,," lanjut penumpang yang lain.

Tak terasa perjalan ketempat kerja pun sudah sampai, perlahan mairah beranjak untuk turun tapi sebelumnya dia pamit kepada ibu ibu tadi.

"Bu mairah duluan yah,"

"Assalamualaikum ,,,,"

"Iya nak, wa Alaikum salam!"

"Memangnya kamu kerja dimana?"

Karena sudah turun dari angkot dan ributnya penumpang yang lain mairah sudah tidak mendengar pertanyaan dari ibu tersebut.

Diapun melanjutkan langkahnya karena sebentar lagi waktu untuk mengisi daftar hadir akan segera di mulai.

######## Bersambung 💞

Mohon dukungan kalian readers 🙏

Terpopuler

Comments

🌷💚SITI.R💚🌷

🌷💚SITI.R💚🌷

smg sukses ya maira dlm bekerjay dan barokah..sabar ya maira smg kanaya allah ksh hidayah dia bs lbh baik dan ga ada rasa iri hsti sm kamu...dan biarkn omongan orang² yg ga tau malu itu...lanjuut

2022-09-18

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!