Maria melayang mengelilingi kediaman Ardi Subrata, dipasangnya kedua matanya untuk mengawasi setiap pergerakan yang mencurigakan.
Marthinus di sisi lain juga melakukan hal yang sama, ia tampak dengan sigap melompat ke atas atap rumah dan memantau dari sana mana-mana yang terlihat mencurigakan.
Tapi...
Seperti biasa, jalanan malam hari di Indonesia selalu dipenuhi para hantu yang melayang ke sana ke mari.
Martinus sendiri juga heran dengan kebiasaan hantu Indonesia yang selalu terlihat sibuk setiap malam.
Bahkan, lima hari sekali, hantu-hantu di Indonesia rasanya begitu ramai memenuhi jalan.
Bahkan ranting pohon saja dipenuhi hantu yang berayun-ayun.
Marthinus tampak memasang kedua matanya lebih tajam daripada silet.
Tak mau kalah dari Maria, tentu saja sebagai kepala pengawal pribadi Zizi dan Shane, Martinus sudah seharusnya memastikan keamanan keluarga majikannya.
Hingga...
Wuuuus...
Tampak sebuah bayangan bundar seperti bola melesat melewati depan Marthinus.
Marthinus cepat memastikan benda apa yang melesat di hadapannya tersebut.
Laki-laki berjubah hitam yang baunya khas aroma baju yang satu bulan lebih tidak dicuci itupun melompat di atas atap-atap rumah yang ada di komplek perumahan elite tersebut.
"Hey! Berhenti kau!!"
Kata Marthinus dengan suara keras, tapi benda itu mengabaikan suara Marthinus, ia seperti bukan takut dengan Marthinus, tapi sedang buru-buru.
Haiiish... Marthinus mendesis.
Martinus pun sembari melompat dalam pengejaran mengeluarkan senjata peluru peraknya.
Dibidiknya benda macam bola itu,
Et, et, et...
Benda itu menghindari tembakan Marthinus, Marthinus baru akan mendidiknya lagi, saat tiba-tiba ada sosok yang menyalip dirinya dengan cepat sampai tak terlihat bayangannya.
Marthinus yang belum sempat menyadari siapa sosok yang menyalipnya, tiba-tiba di depan sana, benda yang macam bola tadi seperti ada yang berhasil memegang dan...
"Paman."
Suara itu, jelas suara itu tak asing untuk Marthinus, cepat Marthinus melesat mendekat,
Bobi...
Ya Bobi, anak itu kini berada di atap sebuah rumah yang sudah cukup jauh dari rumahnya.
Ia berdiri sambil tangannya memegangi rambut kepala keluntung yang rupanya pula dari tadi dikejar Martinus.
Kepala laki-laki tanpa tubuh itu meringis-ringis karena rambutnya yang keriting membal seperti kebanyakan soda kue dijambak Bobi.
"Siapa kau sebetulnya?!"
Tanya Marthinus.
Kepala keluntung itu tidak menjawab, ia hanya meringis-ringis saja.
"Aku pecahkan saja Paman kepalanya."
Kata Bobi.
"Heh! Yang benar saja bocah!"
Si kepala keluntung emosi mendengar kalimat Bobi yang ingin memecahkan kepala keluntung.
"Lempar saja pada Paman, Tuan muda Bobi."
Kata Marthinus.
Bersamaan dengan itu Maria datang melayang ke arah mereka,
"Bobi, kenapa mainan lampion?"
Tanya Maria.
"Eh ini lagi, hantu penjajah sekate-kate bilang aku lampion."
Kepala hantu itupun memonyongkan bibirnya, yang langsung ditabok Bobi dengan keras hingga bibirnya jadi tebal macam habis disengat lebah.
Maria tentu saja senang sekali melihat keponakannya selalu ada di pihak yang benar.
Bobi lantas melemparkan kepala hantu itu ke arah Paman Marthinus, yang langsung sigap menangkap lalu membungkusnya menggunakan jubah dengan ribuan aroma.
Dan saat kepala itu dibungkus, si kepala keluntung itu menjerit-jerit sambil berusaha terlepas karena di dalam jubah ada beberapa kecoak.
"Hey diamlah kau! Berisik sekali hantu ini."
Kata Mathinus kesal.
"Cepatlah bawa pulang, minta Zizi mengurungnya, dia sepertinya mata-mata."
Kata Maria.
Marthinus yang berpikir sama tampak mengangguk,
"Ya, tentu saja."
Ujar Marthinus.
"Aunty Maria, apa musuh kita sudah mulai datang? Ini akan mengenangkan."
Ujar Bobi.
Maria tampak menatap Marthinus yang kini sudah mendahului pergi membawa tawanannya.
"Bobi tadi Mama sudah pesan agar jangan suka gegabah, kenapa malah menyusul Paman Marthinus?"
Tanya Maria.
"Aku melihat ada benda melayang, dan aku lihat Paman mengejarnya, jadi aku menyusul."
Ujar Bobi.
"Mama tidak lihat?"
Tanya Maria.
Bobi nyengir.
Maria geleng-geleng kepala,
"Jangan lagi begini Bobi, sepertinya sekarang sudah mulai tidak aman, Bobi harus lebih hati-hati mulai sekarang, ingat kan pesan Mama?"
Bobi terlihat mantuk-mantuk,
"Berjanjilah pada Aunty Bobi."
Kata Maria sambil menatap anak kedua Zizi itu.
Bobi ini sangat suka berkelahi dan super pemberani, tapi karena itu justeru ia jadi membuat khawatir semua orang, termasuk juga Maria, yang sebagai hantu abdi setia.
"Apa Mama akan marah kalau kita pulang sekarang?"
Tanya Bobi kemudian,
Maria merangkul Bobi, lalu membawanya melayang pulang.
"Tenanglah, kita langsung masuk kamar saja, nanti Aunty akan bukakan jendela balkonnya."
Kata Maria.
Bobi mengangguk, ia tahu jika Maria memang sangat menyayanginya.
Maria membawa Bobi melayang ke arah balkon kamar Bobi di lantai dua, yang tepat bersebelahan dengan kamar mendiang Tuan Ardi Subrata.
Mereka baru saja sampai di balkon saat tiba-tiba keduanya dikagetkan sinar terang kemerahan yang sempat berpendar dari dalam kamar Tuan Ardi Subrata,
"Apa itu Aunty?"
Tanya Bobi yang seperti biasa mudah penasaran,
Anak itu bahkan sudah hampir melompat ke balkon kamar sebelah, jika saja Maria tak buru-buru memegangi ujung belakang kerah baju Bobi.
"Abaikan saja Bobi, biar nanti Paman Marthinus yang akan memastikan ada apa di sana,"
Kata Maria.
Bobi menatap Maria, dan baru saja ia akan bicara, tiba-tiba saja dari arah lantai tiga terjatuh sesuatu seperti guling dan nyangkut di tembok balkon kamar Bobi.
Haiiish...
Bobi mendesis, saat kemudian dari atas guyuran air langsung mengenai sosok seperti bantal guling itu,
"Apeeees... Apeeees..."
Kata si bantal guling, yang disusul suara gelak tawa siapa lagi kalau bukan Scot dan Gil dari lantai tiga yang tepat di atas balkon kamar Bobi.
Maria pun langsung mengurut keningnya.
"Aduh, aku harus beli koyo."
Kata Maria.
**-------------**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
◉✿✪⃟𝔄ʀⓂ️𝐚𝐰𝐚𝐫✿◉
Wakwkkkk... emaknya z dulu bikin Zia migren y... ini mlh mereka ber5... makin puyeng lah itu Maria
2023-02-08
2
Ray
Pusing 7 keliling pastinya punya anak dan cucu seperti the Pandawa😱😀
Berbagai macam tingkah dan perilaku yg diluar nalar🤔🙏
2022-10-27
1
@$YUR@H✨💫☀☄️🌞❄
thor aku mampir lagi,,, love de buat mu thor, udah lama nungguin lanjutanya zizi.
2022-08-12
4