2. Meninggalnya Tuan Besar

Suasana duka menyelimuti perumahan elite di daerah Kemang.

Sejak sore hari hingga larut malam, mobil-mobil mewah hilir mudik masuk keluar komplek.

Mobil-mobil mewah yang baik dari pengusaha kelas atas, selebriti hingga pejabat yang memang mengenal baik sosok Ardi Subrata sebagai pendiri perusahaan besar Alpha Centauri.

Mereka berdatangan untuk mengucap bela sungkawa, sekaligus pula ingin melihat dan memberikan penghormatan untuk terakhir kalinya kepada sosok Ardi Subrata.

Ya, Ardi Subrata, sosok pengusaha yang sangat terkenal akan kecerdasannya, tanggap, jujur, dan lagi pastinya berjiwa sosial tinggi.

Sempat beberapa kali dinobatkan sebagai salah satu pengusaha paling dermawan di Asia, masuk daftar lima puluh orang terkaya di Indonesia, dan daftar seratus orang terkaya di Asia, membuat nama Ardi Subrata memang sangat disegani.

Sosoknya yang juga begitu membumi, membuatnya juga sangat dicintai banyak pekerja di perusahaannya sejak perusahaan pertama kali berdiri.

Entah sudah berapa ribu orang bekerja di perusahaannya dan berkecukupan hingga usia tua mereka.

Ardi Subrata, tak membuat kontrak kerja dengan para pekerjanya, itu bahkan diteruskan hingga saat ini oleh cucu penerusnya, Ziyan dan Zion.

Siapapun yang bekerja dengan baik di perusahaan, maka Ardi Subrata memberikan kesempatan untuk mereka bisa terus berkarya hingga batas usia pensiun.

"Pemakaman jam berapa nanti Tuan Zion?"

Tanya seorang laki-laki berkumis tebal pada Zion, cucu dari mendiang Ardi Subrata.

"Kemungkinan besok pagi Tuan, kami menunggu kedatangan Tuan Ziyan yang kebetulan hari ini terbang dari New York, untuk isteri dan anak-anaknya, kemungkinan subuh besok sudah tiba."

Ujar Zion, yang kini menjadi tuan rumah untuk para tamu.

Zion yang menjadi penerus kakeknya mengurus perusahaan memang mau tak mau tetap harus menemui para pelayat walau rasanya ia dalam keadaan sangat sedih.

"Yah, semua sudah kehendak sang pencipta, Tuan Ardi Subrata pasti sekarang sudah bersiap masuk syurga Tuan Zion."

Kata si laki-laki berkumis tebal tersebut, jelas ia adalah salah satu pemilik saham di perusahaan Alpha Centauri milik Tuan Ardi Subrata,

Zion terlihat memaksakan senyuman, ia tahu bahwa orang tersebut mencoba membesarkan hatinya.

Di ruangan rumah Kemang kini tampak benar-benar dipenuhi pelayat yang terus silih berganti datang.

Zia, isteri Zion juga sama sibuknya menerima para tamu yang datang, termasuk pun juga Shane, menantu Zion.

Jenazah Tuan Ardi Subrata sendiri tampak terbujur di satu ruangan yang di sana beberapa pengawal menjaga.

Zion tampak berjalan mengitari ruangan untuk menemui tamu lain yang baru datang, meski ia telah benar-benar lelah, tapi ia tetap memaksakan diri karena bagaimanapun ia merasa sangat bersyukur pada hari terakhir kakeknya, banyak orang yang datang untuk memberikan penghormatan terakhir mereka.

Dan...

Semua orang terlihat masih begitu sibuk di lantai satu, meski hari mulai larut malam.

Saat kemudian dua anak kecil berlarian dari lantai dua dan menabrak banyak pelayat di lantai satu.

"Kejar... Jambak... Jambak..."

Kata salah satu dari mereka.

Keduanya berlari mengejar hantu yang melayang sambil menggendong anaknya.

Zia yang melihat hantu emak-emak itu melayang seraya memasang wajah melas akhirnya mau tidak mau permisi pada tamu yang semula tengah mengajaknya bicara.

"Giiil... Scoooot... No, jangan..."

Zia memanggil dua cucunya yang kini berusaha melompat menarik gaun dan rambut hantu emak-emak yang melayang melarikan diri dari mereka.

Scot dan Gil, begitu mendengar suara sang nenek tampak langsung berhenti berlari,

Sang nenek mendekat dan langsung menjewer telinga dua bocah itu,

"Ah ah... ampun neeek."

Kata Scot,

"Kami cuma main Nek."

Kata Gil,

"Sudah berapa kali Nenek bilang, jangan suka jahat pada hantu."

Omel Zia dengan suara lirih, takut banyak orang mendengar, apalagi ini sedang dalam posisi berduka, bagaimana kata orang kalau sampai ada adegan Zia memarahi cucunya perkara ada hantu yang mereka bulli.

"Ayo naik ke lantai tiga, Mama kalian sedang apa sebetulnya."

Zia kesal bukan main, ia menggandeng dua cucunya menuju lift, tak mau dia naik tangga karena encoknya bisa kambuh.

Menuju lantai tiga menggunakan Lift, Zia bertanya pada kedua cucunya,

"Kenapa hantu itu ke sini?"

Ting...

Lift terbuka, mereka pun berjalan keluar dari lift di lantai tiga yang sepi.

"Anaknya nyangkut di pohon dekat balkon kamar Nek,"

Kata Scot,

"Hah, bagaimana bisa?"

Zia jelas sulit percaya ada kuntilanak sampai anak nyangkut di pohon depan.

"Tidak tahu, mungkin lagi pindahan Nek, buru-buru jadi nyangkut."

Kata Gil.

"Kita tolongin Nek, itu kalau tidak ditolong kan bisa jatuh,"

Ujar Scot,

Zia menghela nafas,

"Ya biar saja, kalau jatuh mereka juga tidak akan benjol."

"Nanti dikira kepompong Nek."

Sahut Scot,

"Siapa?"

"Itu anak kunti."

"Hadeh..."

Zia mengurut keningnya.

Tak lama, salah satu pintu kamar di lantai itu terbuka, tampak perempuan muda keluar dari sana.

"Eh kalian, kenapa belum tidur?!"

Marahnya pada Z

Scot dan Gil.

Zia geleng-geleng kepala,

"Kamu ini Zi, anakmu ini bully hantu terus, disuruh bilangin lho."

Kesal Zia.

Perempuan muda yang tak lain adalah Zizi, anak dari Zia itupun nyengir seraya berjalan mendekati Mamanya yang kini berjalan juga ke arah set sofa untuk duduk di sana sebentar.

"Lelah sekali, tamu masih terus berdatangan, kamu turun saja sana, gantikan Mama temani Papamu dan suamimu itu."

Kata Zia pada Zizi.

"Masuk sana, tidur!"

Zizi pada kedua anaknya.

Scot dan Gil langsung saling dorong menuju kamar mereka.

Zia di sofa tampak duduk bersandar karena lelah,

"Mau diambilkan minum Ma?"

Tanya Zizi pada Mamanya,

Zia mengangguk,

"Air putih saja Zi."

Kata Zia.

Zizi mengangguk,

Zizi lantas berjalan ke dapur bersih di lantai tiga itu, untuk mengambilkan air Mamanya.

"Bobi dan Rain, sekarang tidur di lantai dua Zi?"

Tanya Zia.

Zizi yang berjalan mendekat membawakan satu gelas air tampak mengangguk,

"Tadinya Zizi yang tidur di lantai dua, menjaga kamar kakek, tapi sepertinya yang harus dijaga malah Scot dan Gil, jadi Zizi pindah ke lantai tiga, sementara Bobi dan Rain pindah lantai dua menemani Aron."

Tutur Zizi.

Zia mengambil gelas berisi air putih dari tangan Zizi, lalu meneguknya pelahan.

"Tadi Zizi lagi mules, tidak tahu ada kunti dibully,"

Kata Zizi.

"Anakmu itu dua, bahaya kalau tidak diawasi, yang dulu saja pocong diikat dilumuri saos, apa kamu tidak merasa bersalah?"

Zia geleng-geleng kepala,

Dia pikir cuma dia yang gagal mendidik anak, ternyata anaknya juga gagal mendidik anak juga.

Zizi duduk di sofa satunya, menemani Mamanya.

"Susah Ma dibilangin juga, lagian kuntinya ngapain lewat sini, jalanan lebar lewat sini."

Zizi malah nyalahin kuntinya, tipe orangtua yang tak mau anaknya yang salah, wkwkwk...

"Haiish kamu ini, kebiasaan ujungnya bela anak-anak. Sudahlah, Mama mau rehat sebentar, kamu turunlah, kasihan itu Papa dan suamimu, keluarga Paman Ziyan masih lama tiba di Jakarta,"

Ujar Zia akhirnya.

Zizi menghela nafasnya,

"Ya... Ya... Baiklah Ma, Zizi akan turun jadi tuan rumah."

**-------------**

Terpopuler

Comments

◉✿✪⃟𝔄ʀⓂ️𝐚𝐰𝐚𝐫✿◉

◉✿✪⃟𝔄ʀⓂ️𝐚𝐰𝐚𝐫✿◉

Kelakuannya benar" bikin geleng" bikin mumet kek emaknya y

2023-02-08

1

◉✿✪⃟𝔄ʀⓂ️𝐚𝐰𝐚𝐫✿◉

◉✿✪⃟𝔄ʀⓂ️𝐚𝐰𝐚𝐫✿◉

Sungguh kasihan emak hantu itu y

2023-02-08

1

◉✿✪⃟𝔄ʀⓂ️𝐚𝐰𝐚𝐫✿◉

◉✿✪⃟𝔄ʀⓂ️𝐚𝐰𝐚𝐫✿◉

Siapapun pasti bakal betah kan y memiliki tuan yg baik hati & tidak sombong serta tk suka menindas pekerjanya tentunya

2023-02-08

1

lihat semua
Episodes
1 1. Sapa Pertama
2 2. Meninggalnya Tuan Besar
3 3. Tamu Tak Diundang
4 4. Anak Kedua
5 5. Darting
6 6. Pocong Musafir
7 7. Boleh
8 8. Tiga Kakak Beradik
9 9. Waspada
10 10. Kedatangan Saudara Jauh
11 11. Dua Anak Nakal
12 12. Istirahatlah Kek,
13 13. Calon Ksatria
14 14. Tragedi
15 15. Sibuk Menolong
16 16. Bawa Bobi Pulang
17 17. Tempat Asing
18 18. Kasihan Kasihan
19 19. Berbagi Tugas
20 20. Ternyata
21 21. Ketemu Satu Hilang Satu
22 22. Berkumpul
23 23. Bersiap
24 24. Hanya Anak-anak
25 25. Saling Mencari
26 26. Pencarian Berlanjut
27 27. Tanda Tanya
28 28. Heboh Rumah Bogor
29 29. Sudah Dekat
30 30. Si Bau Gosong
31 31. Ketemu
32 32. Perjanjian
33 33. Energi Baru
34 34. Clue
35 35. Misteri Hotel Wisata
36 36. Takdir Bobi
37 37. Pulang
38 38. Salah Membawa Berkah
39 39. Hantu Jahat
40 40. Ke Mana Maria?
41 41. Harus Bersiap
42 42. Mencari Sang Pewaris
43 43. Informasi Kecil
44 44. Saksi Kunci
45 45. Ada Penyusup
46 46. Musuh Lama
47 47. Siap
48 48. Mencurigakan
49 49. Sebuah Pesan Kecil
50 50. Cemas
51 51. Hantu Gadis Cantik
52 52. Kanjeng Ratu
53 53. Tania
54 54. The Pandawa
55 55. Tawanan Sementara
56 56. Dunia Dalam Lukisan
57 57. Siapa Dia
58 58. Kamar Mandi Penghubung
59 59. Kakek Misterius
60 60. Rencana Busuk
61 61. Keluarga Tuan Alex
62 62. Mencari Sebab
63 63. Misteri Hantu Nenek
64 64. Tak Disangka
65 65. Calon Mangsa
66 66. Kepak Sayap Naga
67 67. Buaya Nyasar
68 68. Semua terhubung
69 69. Pertarungan
70 70. Musuh Utama kah?
71 71. Ambisi
72 72. Sang Pusaka Leluhur
73 73. Pilihan Jayapada
74 74. Sesuatu Di Rumah Kemang
75 75. Mustika Ular
76 76. Serangan Dadakan
77 77. Pulang
78 78. Sampai Dengan Selamat
79 79. Rencana Untuk Anak-anak
80 80. Menjaga
81 81. Cemas
82 82. Saatnya Ziyan Pulang
83 83. Calon Putri Vampir Terakhir
84 84. Menggantung
Episodes

Updated 84 Episodes

1
1. Sapa Pertama
2
2. Meninggalnya Tuan Besar
3
3. Tamu Tak Diundang
4
4. Anak Kedua
5
5. Darting
6
6. Pocong Musafir
7
7. Boleh
8
8. Tiga Kakak Beradik
9
9. Waspada
10
10. Kedatangan Saudara Jauh
11
11. Dua Anak Nakal
12
12. Istirahatlah Kek,
13
13. Calon Ksatria
14
14. Tragedi
15
15. Sibuk Menolong
16
16. Bawa Bobi Pulang
17
17. Tempat Asing
18
18. Kasihan Kasihan
19
19. Berbagi Tugas
20
20. Ternyata
21
21. Ketemu Satu Hilang Satu
22
22. Berkumpul
23
23. Bersiap
24
24. Hanya Anak-anak
25
25. Saling Mencari
26
26. Pencarian Berlanjut
27
27. Tanda Tanya
28
28. Heboh Rumah Bogor
29
29. Sudah Dekat
30
30. Si Bau Gosong
31
31. Ketemu
32
32. Perjanjian
33
33. Energi Baru
34
34. Clue
35
35. Misteri Hotel Wisata
36
36. Takdir Bobi
37
37. Pulang
38
38. Salah Membawa Berkah
39
39. Hantu Jahat
40
40. Ke Mana Maria?
41
41. Harus Bersiap
42
42. Mencari Sang Pewaris
43
43. Informasi Kecil
44
44. Saksi Kunci
45
45. Ada Penyusup
46
46. Musuh Lama
47
47. Siap
48
48. Mencurigakan
49
49. Sebuah Pesan Kecil
50
50. Cemas
51
51. Hantu Gadis Cantik
52
52. Kanjeng Ratu
53
53. Tania
54
54. The Pandawa
55
55. Tawanan Sementara
56
56. Dunia Dalam Lukisan
57
57. Siapa Dia
58
58. Kamar Mandi Penghubung
59
59. Kakek Misterius
60
60. Rencana Busuk
61
61. Keluarga Tuan Alex
62
62. Mencari Sebab
63
63. Misteri Hantu Nenek
64
64. Tak Disangka
65
65. Calon Mangsa
66
66. Kepak Sayap Naga
67
67. Buaya Nyasar
68
68. Semua terhubung
69
69. Pertarungan
70
70. Musuh Utama kah?
71
71. Ambisi
72
72. Sang Pusaka Leluhur
73
73. Pilihan Jayapada
74
74. Sesuatu Di Rumah Kemang
75
75. Mustika Ular
76
76. Serangan Dadakan
77
77. Pulang
78
78. Sampai Dengan Selamat
79
79. Rencana Untuk Anak-anak
80
80. Menjaga
81
81. Cemas
82
82. Saatnya Ziyan Pulang
83
83. Calon Putri Vampir Terakhir
84
84. Menggantung

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!