Sebuah mobil hitam melesat menerobos pekatnya malam, duduk di dalamnya seorang laki-laki muda dengan balutan celana dan kemeja hitam.
Mobil itu menuju komplek perumahan elite di daerah Kemang.
"Pastikan tak ada yang mengenalimu."
Seseorang memberikan pesan suara di aplikasi chat nya.
"Berisik."
Hanya itu yang ia katakan untuk merespon pesan suara yang baru saja ia dengarkan.
Tak ada niat untuknya mengirim balasan, ia hanya seperti bicara pada udara malam saja.
Mobil terus melesat, hingga kemudian benar-benar memasuki kawasan elite yang dimaksud.
Tampak di sana sini pengawal dan juga dibantu pihak kepolisian mengamankan lokasi, tentu ini jelas tidak heran mengingat banyaknya tamu dari kalangan orang-orang yang bukan orang biasa.
Sosok laki-laki muda itu sama seperti halnya yang lain diminta berhenti sebentar di pintu gerbang utama, seorang petugas menanyakan identitasnya,
Laki-laki muda itupun dengan santai mengambil salah satu kartu identitas miliknya dari dompet, dan menunjukkannya pada petugas.
"Baiklah, selamat malam Tuan, terimakasih atas kerjasamanya."
Ucap si petugas manakala melihat kartu identitas yang ditunjukkan laki-laki muda tersebut.
Laki-laki muda itu lantas menutup kaca mobilnya lagi, lalu membawa mobilnya melaju perlahan untuk mencari tempat memarkirkan mobilnya.
Setelah terparkir, laki-laki muda itupun bersiap turun, dan sesuatu yang aneh terjadi...
Wajahnya tiba-tiba berubah, dari yang semula ia adalah laki-laki muda tampan, tiba-tiba menjadi laki-laki tua yang wajahnya penuh keriput.
Laki-laki itu lantas turun dari mobil, berjalan menuju rumah duka, berbaur dengan tamu lainnya.
Mata laki-laki itu sesekali menatap sekeliling, seperti mencoba mengenali satu persatu sosok yang ada di sana.
Hingga...
Ia menangkap sesosok perempuan bule yang duduk di atas pohon depan rumah duka.
Perempuan bule itu seperti mengawasi sekitar.
Laki-laki aneh itupun cepat bersikap biasa saja, ia sudah tahu bahwa ada bagian dari keluarga ini memang bukan manusia,
Di dalam rumah, tampak cucu mendiang Ardi Subrata duduk karena tampaknya sudah kelelahan menemui tamu yang tak kunjung selesai.
Cucu yang merupakan penerus perusahaan itu siapapun tentu saja sudah sangat familiar baik dari nama maupun wajahnya.
Laki-laki itu berjalan bersama tamu lain untuk sekedar menyalami cucu si Tuan Ardi Subrata,
"Tuan Zion, kami turut berbela sungkawa."
Satu persatu tamu menyalami Zion yang terlihat menganggukkan kepalanya dan tetap memaksakan senyuman ramahnya.
"Tuan Zion, saya turut berduka cita."
Laki-laki yang aneh itu mengucapkan kalimat yang sama dengan tamu lain, ia tak lupa menyalami tangan Zion.
"Terimakasih... Terimakasih..."
Kata Zion.
Laki-laki itu lantas bergerak menjauhi Zion setelah bersalaman, suasana terlihat aman, cicit menantu yang kabarnya juga sepertinya bukan manusia tak tampak ada di ruangan tersebut, laki-laki itupun segera mencari jenazah Ardi Subrata yang kini disemayamkan di satu ruangan khusus dengan penjagaan dari pengawal Alpha Centauri.
Beberapa orang memberikan penghormatan terakhir, laki-laki itu menghampiri mereka untuk bergabung.
"Lakukan dengan cepat dan usahakan tak sampai ada yang tahu."
Begitu pesan si pengirim pesan suara sejak laki-laki itu berangkat.
Laki-laki aneh itu tampak menghela nafas, lalu...
Saat akhirnya gilirannya memberikan penghormatan, ia bersama salah satu tamu yang tertinggal juga.
"Dia orang yang sangat baik, aku tak akan pernah melupakan jasa beliau."
Kata orang yang berdiri di samping si laki-laki aneh.
Tampak laki-laki aneh itu tersenyum ala kadarnya, dan mengangguk saja.
Ia baru akan melakukan penghormatan dan sambil bersiap melancarkan misinya, ketika si orang yang berdiri di sampingnya bicara lagi,
"Tuan Ardi Subrata itu salah satu pengusaha terbaik yang pernah hidup di muka bumi."
Haiish...
Laki-laki aneh itupun mendesis, matanya berkilat-kilat, tapi ia tetap berusaha sabar,
Orang yang berdiri di sebelahnya itu lantas menyeka air matanya,
Lalu...
"Bahkan anak saya disekolahkannya sampai jadi sarjana dan sekarang sudah sukses, mengangkat harkat martabat saya yang semula hanyalah OB yang sering dipotong bayarannya oleh perusahaan sebelum perusahaan itu akhirnya diambil alih Pak Ardi Subrata,"
Laki-laki itupun terus bicara, membuat konsentrasi laki-laki aneh jadi buyar sama sekali.
Akhirnya karena kesal, laki-laki aneh itupun tiba-tiba wajahnya berubah bersisik, ditariknya kerah baju si laki-laki yang bicara terus itu...
Namun...
**------------**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
◉✿✪⃟𝔄ʀⓂ️𝐚𝐰𝐚𝐫✿◉
Lhoooo y... prok prok prok... malah jadi apa...
2023-02-08
2
◉✿✪⃟𝔄ʀⓂ️𝐚𝐰𝐚𝐫✿◉
Waaaah bukan sembarang orang nih tamunya... anaknya jaka lengleng kyknya
2023-02-08
1
Ray
Itu keturunan Jaka lengleng siapa ya, Alex atau Atta Outhor, atau kroco2xnya🤔Lanjut💪🙏😍
2022-10-27
1