Hari ini Kayla berangkat ke kampus lebih awal karena ia harus menyelesaikan tugasnya terlebih dahulu di perpustakaan kampus.
Kayla memilih duduk sendiri di perpustakaan. Ia memang tidak terlalu dekat dengan teman kampusnya kecuali dengan Vina.
Saat sedang serius mengerjakan tugasnya, tiba-tiba ada seseorang yang menyapanya.
"Hay Kay, sendirian aja?" sapa seseorang itu yang tak lain adalah Leon.
Leon merupakan cowo populer di kampus. Dia sudah lama menyukai Kayla, namun Kayla tak pernah menggubrisnya.
"Mau sendiri kek, mau engga kek, terserah gue," jawab Kayla dengan ketusnya.
"Ihh manis lo Kay kalo ketus gitu, gue jadi makin suka sama lo," ucap Leon menatap Kayla yang berada di depannya.
"Hoeek ... pengen muntah gue denger lo ngomong gitu," ujar Kayla beranjak dari duduknya dan keluar dari perpustakaan meninggalkan Leon sendiri.
Kayla terus berjalan meninggalkan perpustakaan menuju kelas tanpa menanggapi Leon yang dari tadi teriak-teriak memanggilnya.
Dia sampai di depan pintu masuk kelas dan berpapasan dengan Vina yang baru saja akan masuk ke kelas.
"Tumben lo pagi-pagi udah di kampus aja. Ada angin apa nih jadi rajin?" celetuk Vina dengan senyum meledek.
"Yee, gue mah serba salah terus. Berangkat pagi diomongin, apa lagi berangkat telat udah pasti lo auto ceramah," sahut Kayla.
"Hahaha, ya terus lo pagi-pagi udah di kampus ngapain?"
"Gue tuh ke kampus pagi-pagi mau ngerjain tugas yang belum selesai. Kalo lo si enak udah beres."
"Oh gitu. Tapi kok lo ngga ngajak gue si Kay?"
"Gimana mau ngajak, lo aja susah bener kalo disuruh bangun pagi," ledek Kayla.
"Jahat banget lo Kay, gue juga bisa kali bangun pagi," jawab Lavina.
Menghela nafas pelan. "Iyain aja dah takut ntar nangis." Melirik ke arah Lavina sambil menahan ketawa.
"Sialan lo," maki Lavina kesal.
🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺
Di keluarga Syahreza, semua sedang sarapan di meja makan dengan hening tanpa ada satupun suara. Sampai akhirnya Tama memecah keheningan dengan mengajak ayahnya berbicara.
"Yah, ada yang ingin Tama bicarakan, apa boleh?" Ia menatap lekat ayahnya yang sedang makan.
"Boleh, memangnya apa yang ingin kamu bicarakan, Nak?" tanya ayah disela-sela makannya.
"Tama ingin Ayah jodohkan Tama dengan anak dari keluarga Narendra. Ayah juga bersahabat kan dengan Tuan Narendra?" ucapnya to the point. Hal itu sontak saja membuat kedua orang tuanya terkejut, sampai-sampai ayahnya yang sedang makan tersedak.
"Uhukk uhukkk," Bunda Sukma mengambilkan minum untuk sang suami.
"Apa kami tidak salah dengar, Nak? Apa kamu serius dengan keinginan kamu?" tanya bunda Sukma ikut menimpali.
"Ayah sama Bunda tidak salah dengar, Tama serius dengan keinginan Tama ini. Tama sudah mencari tau tentang putri dari keluarga Narendra, dan ternyata dia adalah teman masa kecilku yang dulu sering Tama ceritakan kepada Ayah dan Bunda," jelas Tama. Nampak raut kekhawatiran diwajahnya, ia takut ayah dan bundanya tidak setuju dengan permintaannya.
"Oh begitu, kalau Bunda sih setuju-setuju saja, Nak. Bunda malah senang mendengarnya. Dengan begitu tali silaturahmi kita dengan keluarga Narendra juga semakin erat. Bukankah begitu, Yah?" ujar bunda Sukma yang diangguki oleh suaminya.
"Nanti Ayah akan bicarakan ini dengan Ruri, dia juga pasti setuju. Dulu kami memang berniat menjodohkan kalian," ucap ayah yang membuat Tama bahagia.
"Terimakasih Bund, Yah. Kalo gitu Tama pamit ke kantor dulu. Assalamualaikum." Tama kemudian mencium punggung tangan kedua orang tuanya.
Saking bahagianya Tama tak henti-hentinya tersenyum. Hal itu tentu saja membuat Kin merasa heran, karena sejak dalam perjalanan ke kantor sampai tiba di kantor dan duduk di ruangannya, Tama terlihat sangat bahagia.
"Akhirnya setelah sekian lama terpisah aku bisa menemukannya kembali. Dan aku tidak ingin berpisah lagi dengan cintaku, aku akan memperjuangkan nya," batin Tama melamun membayangkan Kayla.
"Tama ... Tama," panggil Kin sambil mengibaskan tangannya di depan wajah Tama. Namun, Tama masih setia dengan lamunannya. "Tamaaaaa!!!" teriaknya memanggil Tama.
"Astaga ... sialan lo Kin bikin gue kaget aja," ucap Tama terkejut.
"Ya lagian gue panggil-panggil lo ngga nyahut. Lo malah asik ngelamun sambil senyum-senyum sendiri," sahut Kin.
"Lagi Ngelamunin apa lo hah?" tanyanya.
"Kepo bener lo. Ntar juga lo tau sendiri haha," jawab Tama dengan tertawa, dan itu tentu saja membuat Kin kesal.
-----------***-----------
Kembali ke kampus...
Kayla saat ini sedang berada di kantin kampus bersama dengan Vina. Mereka sedang menunggu makanan yang dipesan datang. Sesekali mereka selingi dengan obrolan yang seru.
Pesanan yang mereka tunggu pun datang. Bersamaan dengan itu, orang yang tak diharapkan juga ikut datang. Yah siapa lagi kalau buka Leon yang selalu mengejar-ngejar Kayla.
"Hay girls," sapa Leon yang kemudian duduk disebelah Kayla tanpa dipersilakan.
"Lo lagi, ngapain sih kesini? Jangan-jangan lo ngikutin kita lagi?" sahut Vina yang hanya dicengiri oleh Leon, sedangkan Kayla tampak acuh dan diam saja.
Tak jauh dari mereka duduk, ada sepasang mata yang melihat dengan tatapan kekesalan. Dia adalah Eva and the gang.
Eva adalah orang yang tidak suka dengan Kayla dan Vina. Eva merasa tersaingi dengan adanya Kayla dan Vina di kampus. Ia merasa kesal saat Kayla selalu dipuji-puji oleh semua mahasiswa.
Semua mahasiswa mengagumi kecantikan Kayla, bahkan cowok yang Eva sukai pun selalu mengejar-ngejarnya. Ia sangat menyukai Leon, tapi karna Leon slalu mengejar-ngejar Kayla itu semakin membuat Eva membenci Kayla.
"Ayo kita pergi dari sini gengs, males gue kelamaan disini." Eva berlalu pergi dengan kekesalannya. "Awas aja bakal gue bales dia," batinnya.
Selesai makan Kayla langsung pulang bersama Vina karena ia memang sudah tidak ada kelas lagi.
Kayla terus menatap jalanan dari jendala mobil. Pada saat mobil berhenti di traffic light, Kayla melihat seorang pemuda yang berada di dalam mobil yang tepat berhenti di samping mobilnya. Ia seperti tidak asing dengan orang itu. Tak beberapa lama dia pun mengingatnya, pemuda itu adalah bos dari orang yang waktu itu dia marah-marahi karena mengerem mendadak.
Yah, pemuda yang Kayla lihat tadi di traffic light adalah Tama. Tanpa disadari oleh Kayla hatinya tiba-tiba berdesir ketika ia melihat Tama tadi dari dalam mobilnya.
"Bukankah itu pemuda yang gue marah-marahin kemarin sama temannya?" batin Kayla. "Eh tapi kalo diperhatiin dia ganteng juga ya," ucap Kyala lirih dengan senyum tipis.
"Hah! siapa yang ganteng Kay?" tanya Vina yang sekilas mendengar ucapan Kayla saat menyebutkan kata ganteng.
"Itu tadi orang lewat," jawab Kayla sekenanya.
Setelah mengantar Vina pulang, Kayla pun segera pindah duduk di belakang kemudi dan menancap gas untuk pulang menuju rumah.
•
•
•
•
•
Maaf bila ada kesalahan dalam menulis. Harap maklum karena ini karya pertama Yul. Semoga readers semua suka dengan ceritanya.
Jangan lupa tinggalkan jejak setelah membaca. Like, Comment, rate and Vote yah. Terimakasih 🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
ayyona
mampir lg akak, semangat 😍😘
2020-11-18
0
Listiani
ceritanya bagus Thor semangat ya...
2020-07-08
1
Bing Sauce🎫🧧🧧🧧
mulai tertarik ya
2020-05-31
0