Silvia sudah di turunkan dan mereka berjalan berdampingan menuju taman milik Silvia.
Arga masih setia mengenggam tangan mungil adiknya.
"kak tadi itu teman kakak? "tanya silvia
"Mungkin"
Sesampai di taman Silvia dan Arg duduk berdampingan di bawah pohon cerry miliknya, sudah di sediakan meja kayu dan kursi panjang khusus buatnya.
Para pelayan pun membawakan berbagai cemilan untuk mereka berdua, atau lebih khususnya pada Silvia karna Arga kurang makan manis
"Kak Aaaa~~~"Silvia ingin menyuap kue itu ke mulut Arga
Para pelayan yang melihat nya kaget, Siapa yang tidak tau bahwa Tuan Muda sangat benci manisan, Mereka hanya bisa menatap Silvia kasihan.
Namun mereka di kejutkan dengan Arga membuka mulutnya menerima suapan dari Silvi, membuat semua orang terpana.
Acara makan makan itu berlangsung harmonis sampai seorang pelayan mengatakan bahwa waktunya silvia belajar.
"Kak Aku pergi"Baru saja silvia akan berjalan, tapi tanganya di hadang oleh Arga.
Menatap Kakaknya bingung, "Kenapa Kak? "tanyanya
Arga menurunkan badannya hingga setinggi Silvia dan menunjuk pipinya tanda Silvia belum mencium nya, karna itu sudah menjadi kebiasaan mereka
Mengerti kemauan kakaknya, silvia maju dan mengecup pipi kakaknya tidak lupa senyum manisnya yang meninggalkan perasaan hangat pada arga
*****
Memasuki perpus, Silvia di hadapkan dengan guru tampannya
"Salam Guru!"
"Um. "
Silvia akhirnya duduk berhadapan dengan Guru ben dan memulai pelajaran dari Soal Sejarah Benua, Menulis dan Membaca, Ben merasa takjub dengan kecerdasan Silvia yang sangat hebat dan cepat memahami pelajaran.
"Guru aku boleh bertanya? "tanya silvia
"tentu "jawab ben
"Kenapa Warna mata kami dianggap sebagai Darah Murni? "tanyNya
"Emmm. Itu karna saat benua ini tercipta, ada legenda mengatakan orang yang menciptakannya bermata biru seperti Klan mu dan juga merelka dianggap sangat langka, Ayahmu, saudara mu dan kau adalah orang orang berdarah murni itu makanya kau Special Silvi"Jelas Ben
"Guru, Kenapa Rambut ku berbeda? "
"ahh itu tanyakan pada ayahmu, dan juga Silvia orang klan darah murni semuanya laki laki, namun kau adalah satu satunya darah murni perempuan"
"Aku? " tunjuknya pada dirinya
"Ya,Baik hari ini selesai, besok kita lanjut"
"Baik"
******
Malam hari
Malam ini berbeda dari biasanya Hujan lebat melanda semua kerajaan di sertai guntur, menurut orang lain itu biasa biasa saja, Namun berbeda dengan Silvia
Suara hujan dan guntur mengingatkannya akan kejadian saat Wanit itu mengurungnya dalam kotak dan di luar hujan, menyebabkan air masuk dan hampir menenggelam kan silvia sampai mati.
Srassshhhhh
Srashhhhhh
Srasshhhhhh
Guntur terus terdengar, tubuh silvia bergetar hebat, ketakutannya sudah melewati batas
"Aaakhhhhhhhhh"teriaknya memenuhi semua kediaman.
Tak
Tak
Tak
Tak
Tak
Suara langkah kaki tergesa gesa ke arah kamar Silvia.
Krakkkk
Pintu terbuka, mengangkat kepalanya di luar pintu silvia melihat Ayahny dan Arga membawa lilin menatap nya kaget.
Tessss
Tessss
Air matanya meluncur dan dirinya langsung berlari memeluk Mereka berdua
"Wuwuwuwu Ta-kut, Jan-gan kurung aku" Silvia Menangis hebat di pelukan Raymond membuat pria itu mengeryit heran,
Siapa yang mengurungnya?
Mengelus pundak silvia yang bergetar,ray berusaha menenangkan gadis itu
"Silvia tenang, kami disini"ucap Ray
"Kakak di sini sweety"ucap arga lembut
Dua pria itu berusaha menenangkan gadis kecil itu
Srassssssshhh
"Wahhhhhha akhhhhhh"Silvia berteriak dan menyusutkan tubuhnya kepelukan Ray
"Tenang Sayang,tidur lah silvi"ucap Ray dan berhasil Gadis itu sudah tenang dan nafasnya sudah teratur namun tanganya mengcekram erat pakaiannya.
"Arga kembalilah kekamarmu, biar adikmu aku yang jaga"pintah Ray
"Baik"
Arga langsung berbalik ke kamarnya, namuntanganya mengepal menahan amarahnya.
Setelah kepergian Arga, Ray me ngnkat tubuh mungil anaknya dan membawanya kekasur dan ikut berbaring di sampingnya.
Silvia berusaha mencari kehangatan di pelukan Ray dan tubuhnya semakin merapat.
"Jangan Buang Silvi"
"Jangan kotak"
"ibu silvi tenggelam"
"Hujan.... Banjir"
"wuwuuwuwuu"
Silvia masih menginggau kan sesuatu dan itu bisa di dengar olh Ray. Mengelus pundak putrinya dan merapatkan tubuhnya mereka, silvia akhirnya tidak mengigau lagi dan terlelap
Mata Biru dingin Ray menatap Gadis kecil di pelukannya, Tanganny mengepal menahan amarah, putrinya hampir mati dan dia dikurung dikotak.
Wanita ******** itu,Mati Kau
Tbc
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
Oi Min
Nangis tor.... Kasihan Silvi.....
2021-04-12
1
Phoobe Pudji
keg komik sebelah.. cm beda mata.... dsini biru d sana merah 😄😄😄... up dah
2021-03-22
1
chasa
blum Paham sama cerita nya,, silvi itu anak kandung Apa anak angkat,, cerita nya bagus tapi blum memahami tentang kisah nya, maaf tho ur🙏🙏
2020-11-18
4