B3

Berjalan keluar bersama Arga, Silvia melihat para pelayan berbaris di kedua sisi, dan di depan ada gerbong bewarna putih dengan kristal biru yang menghiasi Gerbong kereta itu.

Seorang kusir maju dan membuka pintu di samping gerbong itu, Tidak lupa dia membungkuk hormat seakan takut melihat orang yang di dalam Kereta.

Silvia menatap was was pada orang yang akan turun dari kereta

Pertama yang keluar adalah sepasang sepatu hitam, lalu pakaian bangsawan bewarna hitam terlihat mewah, lalu bagian kepala pria itu dengan rambut hitam legamnya serta mata biru kristalnya, wajah pria itu mirip Arga namun Mata miliknya sangat Dingin.

"Selamat Datang Kembali Duke Raymond Obelix Ophelia"ucap semua pelayan dan membungkuk hormat.

Hanya Arga dan Silvia yang berdiri, Arga yang santai saja sedangka. Silvia berdiri dengan tangan gemetar, kalau bukan Arga yang mengenggam tangannya maka di pastikan gadis itu akan jatuh karna takut.

Raymond acuh tak acuh pada hormat dan seruan semua orang, mata birunya memeriksa sekitarnya dan matanya menatap fokus pada seorang bocah laki laki dan seorang gadis berdiri di dekat pintu

Melangkah ke arah mereka berdua, langkah kaki pria itu membuat tubuh Silvia bergetar karna rasa takutnya.

"Hormat ku Ayah"ucap Arga

"Hormat Saya Du-ke"ucap Silvia gugup

Raymond, Arga dan semua orang melihat Silvia dengan Tatapan Aneh. Tubuh Silvia bergetar takut.

"Maaf"ucap Silvia dengan air mata menetes

"Maaf? Untuk apa? "suara Raymond membuat Silvi bergetar

"mungkin Anda salah orang mengira saya putri anda, mungkin anda akan mengusir saya"Ucap Silvia Menunduk dan siap akan berbalik untuk pergi, namun Tangannya masih di tahan Arga.

"Siapa bilang Aku salah orang? "tanya raymond dan memasukkan tanganya ke saku celananya

"Eh? "mata Silvia melebar dan spontan menatap Pria itu

"Silvia Belix Ophelia, Putri ku"ucap Raymond dan mengankat tubuh mungil Silvia dalam gendongannya.

"Selamat Datang Putri Silvia Belix Ophelia"ucap semua orang dan menunduk.

"I-ni?"Silvia masih bingung

Raymond mengelus kepala Silvia lembut.

"Selamat datang putriku"ucap Raymond lembut membuat semua orang kaget karna setau mereka duke terkenal karna sikap dinginnya, namun sekarang dia bersikap lembut pada putri silvia.

Arga tersenyum melihat hal itu. Adiknya di akui.

"A-yah? "ucap silvia lirih

"Emm"jawab raymond dan memandang gadis kecilnya.

"Aku punya keluarga Wuwuwuuw"Akhirnya tangis Silvia pecah dan membuat semua orang terharu.

Aku pikir aku akan di usir atau di kurung di kotak lagi?

Aku Punya Ayah dan Kakak

Akhirnya....

Terima Kasih Dewa karna Sudah memenuhi Harapan Silvia.

Silvia memeluk erat leher Raymod sambil menangis dan akhirnya terlelap.

Melihat Silvia tertidur, Arga merentangkan tanganya ingin mengambil adiknya

"Turunkan Adikku"Ucap Arga dingin

Namun Raymond tidak menghiraukannya

"Dimana kamar Putri?"tanya Raymond dan meninggalkan Arga yang menatapnya tajam.

Arga menyusul ayahnya dan menghalagi jalan Raymond

"Turunkan Adikku"pintah Arga

"Tidak"

"Berikan Adikku"

"Tidak. Nanti dia jatuh. Tubuhmu sangat kecil mana bisa mengangkat nya"ucap raymond dan meninggalkan Arga

Arga merasa kesal dan marah tapi ucapan itu memang benar, akhirnya dia mengalah dan ikut dengan ayahnya ke arah kamar silvi

Meletakkan tubuh mungil Silvia di kasur, Raymond mengelus kepala Silvia dan mengecup kening gadis itu.

"Selamat Malam Little Girl"

Setelah kepergian Ray, muncul seorang bocah dengan langkah ringan ke arah kasur Silvia

Melakukan hal yang sama dengan ayahnya

"Selamat Malam My Little Sister"ucap Arga dan mengecup kepala Silvia dan baru raja ia akan pergi namun ujung pakaiannya di tahan oleh tangan putih mungil.

Berbalik ke arah silvia dia melihat mata ngantuk gadis itu menatapnya.

"Kenapa bangun. hm? "

"kak jangan pergi"pinta Silvi

"Jadi kamu mau kakak tidur disini?"tanya Arga dan tersenyum

"Iya"

Arga pun naik ke kasur dan tubuh nya merapat ke arah adiknya, Mereka berdua akhirnya tertidur saling memeluk satu sama lain.

Namun di luar Raymond melihat hal itu merasa takjub, karna dirinya tau bahwa putranya tidak suka dekat dengan orang lain, Namun sekarang dia tidur dengan adiknya di kasur yang sama dan saling memeluk

Akhirnya Raymond pun berbalik pergi dan menutup pintu kamar.

Arga Ophelia Belix

Tbc

Terpopuler

Comments

Zulvianti

Zulvianti

gambarnya lagi gerogi gak mau di liatin

2022-03-16

1

Diana Lestari

Diana Lestari

kok arga di sebut bocah sih, kan umur nya dah 15 tahun

2021-09-27

0

Diana Lestari

Diana Lestari

maaf thor, untuk umur 15 bagi seorang laki-laki itu dah cukup tinggi apa lg dia keturunan bangsawan yg mayoritas gen nya besar tinggi

2021-09-27

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!