...Yeey dah nyampe bab sini aja,penasaran gk nih ma kelanjutannya?😁...
...Sebelum membaca Alangkah baiknya dahulukan Triplenya ya guyss.....
...Vote,Komen & Like👍🏻...
...Gratissss gk bayar...
...Happy Reading💓...
...******...
"Arsyila!"
Sapa Aydan ketika melihat Arsyila yang baru saja memasuki gerbang sekolah. Arsyila berhenti menunggu Aydan memarkirkan motornya.
"Heran! bisa-bisanya sepagi ini udah Ketemu kamu aja. Perasaan ketemu mulu lu deh" Ujar Arsyila ketika Aydan menghamprinya.
Aydan terkekeh..
"Namanya juga jodoh Syil hahaha"
"Hadeh" Ujar Arsyila sambil membalikkan badannya kembali untuk menuju kelas.
Beberapa hari ini Arsyila dan Aydan sering bersama. Entah ke kantin,kelas,bahkan ke perpustakaan, Aydan selalu membuntuti Arsyila kemanapun ia pergi.
Arsyila yang semulanya cuek dan dingin bahkan tak tersentuh mulai luluh dengan sikap manis Aydan dari pertama kali manginjakkan kaki disekolah ini.
Dia yang biasanya irit bicara dan jarang mengeluarkan tawanya justru selalu terhibur dengan sikap random Aydan. Ia pun agak banyak bicara jika bersama Aydan tidak lagi dengan Vocab Unggulannya oh,hm,Gk,...
"Arsyila mau keluar gk besok? besok kan hari libur" Ujar Aydan yang sudah menyamai langkahnya dengan Arsyila.
"Keluar kemana?".
"Ya kemana aja sih asal kita keluar bareng"
Jawab Aydan sambil tersenyum simpul.
ya ampun dia senyum aja berdemaaag~Ujar Arsyila dalam hati.
"Mmm liat kondisi dulu deh Dan ntar..soalnya aku gk bisa bilang iya dulu" Jawab Arsyila menimbang-nimbang.
"Oh oke".
Akhirnya mereka tiba diperbatasan kelas IPA & AGAMA. Bukannya berhenti Aydan malah tetap ikut berjalan lurus disamping Arsyila yang kelasnya sedikit lebih jauh daripada Aydan.
Arsyila menengok ke arah Aydan dan berhenti.
"Dan kamu gk masuk kelas kamu?".
Tanya Arsyila bingung dengan Aydan yang terus berjalan padahal kelasnya belok kanan di jurusan IPA.
"Nggak. Mau nganter lo dulu" Ujar Aydan enteng.
"Aku bukan anak kecil Dan" Ujar Arsyila memonyongkan bibirnya.
"Jangan digituin bibirnya. Gemes jadi pengen-
"Pengen apa!" Potong Arsyila cepat yang tau arah tujuan pembicaraan Aydan. Ia menatap Aydan dengan wajah garangnya.
"Eh tuh udah sampe hehe.." Kilah Aydan mengalihkan perhatian Arsyila dengan menunjuk pelang kelas X Agama kelasnya Arsyila.
Karna keasikan ngoceh Arsyila sampai tidak sadar bahwa mereka sudah tiba didepan kelasnya.
"Mmm okey thanks,aku masuk duluan" Ujar Arsyila bingung harus berucap apa.
"Okey syil yang semangat belajar nya!" Aydan tersenyum manis.
"Hm" Jawab Arsyila sambil melangkah masuk. Aisshh Aydan selalu bisa membuat jantung Arsyila hampir pindah planet wkwk.
Arsyila melepas tas yang sejak tadi bertengger manis di pundaknya kemudian duduk santai dimejanya tak memperdulikan sebagian tatapan teman-temannya yang mungkin menatapnya iri.
Arsyila merenung, dia mencoba mengingat hari-hari yang sudah ia lewatkan semenjak sekolah disini, tidak ada apa-apa..
Arsyila sangat bersyukur setidaknya sedikit harapannya tercapai walaupun belum mendapatkan teman. Dia juga merasa tidak kesepian lagi dengan hadirnya Aydan yang selalu membuntutinya kemanapun ia pergi walaupun pada awalnya Arsyila risih tapi entah mengapa rasanya jadi nyaman.
eh kan tugas matika aku masih dibuku coretan.
Batin Arsyila kemudian mengeluarkan buku tugasnya.
"Assalamualaikum anak-anak" Sapa pak Malik yang merupakan guru kesiswaan SMA Cakranegara.
Para murid yang tadi sedang asyik mengobrol pun ricuh kembali ke kursi masing-masing karna kedatangan pak Malik yang tiba-tiba.
Setelahnya ia disusul oleh Razan sang ketua Osis dan rekan intinya.
"Lah ada razia apa ini?" Ujar Daniel ketua kelas kelas sepuluh setengah berbisik menyenggol lengan teman sebangkunya. Pak Malik tentu mendengar hal itu.
"Bapak disini bukan mau razia" Ujar pak Malik berjeda. "Bapak disini mau memperkenalkan Organisasi penting di sekolah kita ini.
Disini ada para anggota Osis yang akan memperkenalkan diri, ayok Razan" Ujar Pak Malik memberi perintah dengan suara yang direndahkan dikalimat terkahir.
"Assalamualaikum Warohmatullahi wabarokatuh". Ucap Razan sebagai sapaan.
"Wa'alaikussalam Wr wb kk ganteng" Jawab sebagian para siswi dengan mata berbinar.
Arsyila menengok kedepan sebentar.
Masya Allah damagenya ketua Osis emang gk main-main ya uuhh ~batin Arsyila ketika melihat wajah tampan Razan.
"Eh!" Tegurnya pelan pada dirinya sendiri..
"Dasar gue! udah mau sama ini,itu Arggh pokoknya tiap liat cogan gue langsung suka Aissshh mata gue konslet deh kayaknya sekarang, pasti ini ketularan sindromnya Aydan!".
Arsyila cekikikan sendiri menyalahkan Aydan yang belajar tenang dikelasnya. Pasti tuh Alis Aydan berkedut karna disebut-sebut haha.
Arsyila pun kembali melanjutkan aktifitas menulisnya.
"Arghhh ganteng bangeet si kk Razaan! huhu" Girang salah seorang siswi dengan mata berbinarnya menatap takjub Razan.
"Iya Cuy anak pemilik sekolah lagi,perfect banget kan??!".
"Eh masaakkk?".
"Iyaa lah pake nanya lagi,mana masih jomblo lagi pokoknya harus gue gebet tuh kk Razan".
"Sadar diri penting ".
"langka banget kan orang seganteng kk Razan masih jomblo??".
Ujar para siswi yang mendengar pernyataan Arlina yang merupakan adik kelas Razan dulu sewaktu SMP.
Dan masih banyak lagi bisikan-bisikan para siswi yang lain yang tentunya tak luput dari pendengaran Arsyila.
oh anak pemilik sekolah toh~Arsyila membatin.
"Gantengan juga Gue!" Ujar Daniel tiba-tiba dengan PDnya mendengar bisik-bisik para siwi tersebut.
”HUUUUUUU"
Sorak para siswi bahkan siswa serentak.
"Sudah-Sudah" Lerai Razan ketika mendengar keributan, ia sedari tadi berdiskusi sebentar dengan anggota lain sebelum mulai menyampaikan tujuannya tidak terlalu memperdulikan bisik-bisik para siswi tadi.
"To the point aja ya, disini kami dari anggota Osis ingin mengajak kalian untuk bergabung menjadi bagian dari kami, karna banyaknya anggota Osis yang belum lengkap. Dan kami mengambil perwakilan dari masing-masing kelas sesuai Jurusan, maka kalian yang akan terpilih akan kami tempatkan menjadi seksi Agama nanti" Ujar razan panjang lebar.
"Kalau jadi bagian dari kamu boleh gk kak"
Ujar seorang siswi bernama Sania dengan PDnya.
"Gk" Jawab Razan biasa namun terdengar memalukan bagi Sania bahkan murid yang lain.
"Hahaha maluuu gk tuh" Ejek siswa yang lain kepada Sania. Sania hanya memberengut kesal.
"Mmm oh ya ada yang lulusan Mts gk disini?". Tanya Razan.
Semua diam tidak ada yang mengangkat tangan kecuali sebagian laki-laki.
"Yang cewek?" Tanya Razan lagi menghadap ke arah bangku para siswi, Heniing...Tidak ada yang angkat tangan.
Arsyila? dia sibuk menyalin tugas matematika yang belum ia selesaikan tadi malam..
Bisa-bisa kena bogem dia nanti sama bu Astuti guru linsir dengan tubuh gendut gemulainya yang menjadi guru matematika khusus di Jurusan Agama, hingga pertanyaan Razan pun tidak dia hiraukan.
"Oh nggak ada ya?" Tanya Razan namun terlihat sedikit sedih. "Mmm oke kalo gitu nanti yang lulusan Mts langsung aja ya gabung tanpa daftar." Ujarnya pada siswa lulusan Mts sebanyak lima orang.
"Yang lain kalo mau gabung harus tes dulu ya, ok mungkin hanya ini dari kami. Sekian Assalamualaikum wr wb."
"Wa'alaikumussaalam wr wb" Jawab para siswa/i sererentak.
"Eh lo lulusan Mts??" Tanya Daniel kepada teman sebangkunya yang tadi juga angkat tangan.
"Iyaaa..tuh Alvin, Reki, Gian sama Huda juga lulusan MTS kayak gue, tapi kitanya nggak mondok makanya kita barengan cari SMA umum. Denger-denger SMA favorit baru nambahin Jurusan Agama, eh gercep deh sesuai juga ama lulusan kita perfect kan? udah Favorit ada agamanya lagi" Ujar siswa bernama Rifki tersebut.
"Oh gitu ya gue kira Mts itu cuma mondok wkwk."
"Lo sendiri motivasi lo kesini apa tuh?" Sinis Rifki.
"Karna pelajarannya paling ringan diantara semua jurusan hehehe mungkin yang lain juga ada yang kek gue hehehe" Kekeh Daniel.
"Hadeh" Rifki geleng-geleng kepala.
"Tapi kok yang cewek nggak ada yang angkat tangan ya? tuh yang pake hijab-hijab tu" Tunjuknya pada sebagian siswi yang memakai hijab karna di Jurusan Agama ini pun mereka tidak diwajibkan berhijab karna banyak yang lulusan SMP. Hanya saja dianjurkan.. Biarlah mereka terbiasa dan melakukannya tanpa paksaan nanti.
"Oh ya itu si Arsyila kayaknya dia lulusan MTS deeh" Ujar Reki yang juga ikut bergosip ria.
"Eh iyaya si Arsyila soalnya namanya kan sering disebut-sebut sama santriwan dipondok gw, gilaa famousnya ampe pondok sebelaaah".
Ujar Huda mengingat-ingat banyak teman Mtsnya yang menyebut nama Arsyila.
"Wajarlah liat aja tuhh cakep banget si Arsyiilaa mana kalem-kalem gitu lagi, gue aja mau tapi gue sadar diri haha" Kekeh Gian menertawai nasibnya yang bermuka sedang:).
Daniel menepuk-nepuk pundak Gian seolah ikut meratapi nasib temannya.
"Aish tapi kok dia gk angkat tangan tadi?" Heran Alvin.
"Coba deh panggil terus tanyain" Tantang Reki pada Alvin.
Begitulah kira-kira cowok kalo mau manggil cewek pas lagi penasaran.
"Arsyil!" Panggil Alvin. Arsyila menoleh alisnya menukin tanda bingung.
"Lo lulusan MTS kan?" Tanya Alvin dari mejanya. Arsyila mengangguk polos "iya" jawabnya kemudian.
Semua atensi yang tadi tertuju pada Arsyila melongo..
"Truuus kenapa lo nggak angkat tangan tadi!!?"
Tanya Sania yang ada di belakangnya sedikit ngegas.
"Hah??" Beo Arsyila.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments