Ramona turun dari bus yang mengantarkannya ke kota Yogyakarta,Ia membungkus bayi perempuan nya dengan sangat rapat sekali agar bayi tidak terkena debu dan angin yang dapat mengganggu kesehatan bayi perempuan yang baru usia tiga hari lahir itu.
" Ramona..Kau sudah kembali dari pekerjaanmu di luar kota ?" Tanya seorang wanita paruh baya di pintu terminal kota Yogyakarta dengan sepasang alis keheranan.
" Iya, Bude..Gimana kabarnya Ayah ku di rumah sakit ?" Tanya balik Ramona dengan nada sopan kepada wanita paruh baya yang menjemputnya di terminal.
"Keadaan Ayahmu cukup meresahkan karena ya Ayah mu itu memerlukan biaya operasi sebesar seratus lima puluh juta rupiah untuk pemasangan ring pada jantungnya yang bocor dan rusak itu." Jawab Bude nya tanpa prihatin terhadap Ramona.
"Lalu kenapa Bude gak kasih tau Ramona sih?," Tanya Ramona begitu mengkhawatirkan kondisi Ayahnya sampai Ia tak menghiraukan kondisi fisik nya sendiri yang baru tiga hari melahirkan tiga orang bayi kembar namun Ia harus melakukan perjalanan jauh dari Sukabumi ke Yogyakarta.
Dan,kini Ramona merasa tubuhnya lemas dan juga lelah di karenakan dirinya harus memberikan asi kepada bayi perempuan yang di gendongannya itu yang sekarang telah di berikan sebuah nama oleh nya dengan nama Marinka Apriliana.
" Aku sudah kasih tau kamu berkali -kali di wa mu tapi kau tak pernah membalas wa ku..!Ei,kamu kenapa.?!" Jawab Bude nya dengan kaget sekali melihatnya sempoyongan dan jatuh pingsan di bahu Bude nya yang semakin kaget mendengar suara tangisan bayi yang amat kencang dari bungkusan yang di gendongnya itu.
"Astaga..Dia mempunyai seorang bayi sekarang? Lalu dimanakah suaminya?Sepertinya dirinya itu belum lama melahirkan kalau di lihat luka pada organ kewanitaannya dan juga bayi nya yang masih merah itu?" Ucapan ini di dengar dengan baik dan jelas oleh Ramona begitu dirinya sadar dan melihat dirinya di kelilingi oleh Pak De, Bu De dan ketiga orang sepupunya yang berdiri rapat di kamar tidurnya.
" Uuh..Pak De..," Gumam Ramona saat sadarkan diri dari pingsannya.
" Yaa...? Ramona,sekarang Pak De ingin bertanya kepadamu dan kamu harus menjawab semua pertanyaan Pak De dengan jelas?! " Perintah Pak De nya tanpa menghiraukan kondisinya yang baru saja sadar dari pingsannya.
"Iya..Pak De.." Jawab Ramona yang memejamkan kedua matanya karena dirinya masih sedikit agak pusing karena kelelahan fisiknya itu.
"Apa benar kamu habis melahirkan seorang bayi perempuan secara diam -diam di luar kota?" Tanya Pak De nya menunjuk ke bayi yang berada di gendongan salah satu sepupunya.
" Iya,Pak De." Jawab Ramona jujur kepada Pak De nya.
Pakkk..!
Tamparan keras datang dari tangan Pak De nya ke pipinya.Ia hanya bisa menangis begitu sedih luar biasa.
" Lalu di mana suami mu?Apakah kamu menikah diam-diam dengan Farhan kekasih mu itu?" Tanya Bu De nya dengan senyuman sinis kepadanya.
"Kami sudah bercerai." Jawab Ramona dengan nada lirih kepada Bu De nya.
" Oh..Bercerai atau kamu sungguh perempuan tak tahu malu yang menjual diri di luar kota lalu hamil di luar nikah sehingga Farhan mencampakkanmu yang sudah kotor dan hina itu..?"Tanya Farida Adik sepupunya yang selalu iri dan dengki terhadap Ramona.
" Aku bukan seperti yang kamu katakan barusan itu,Farida..! Aku gak pernah menjual diriku kepada setiap laki -laki di luar kota..!" Tukas Ramona.
" Cih..Jangan pernah bersilat lidah lagi kamu ini setelah hamil dan melahirkan seorang bayi tanpa suami yang jelas karena Farhan telah menikahiku setelah kamu pergi ke Sukabumi,Ramona." Kata Farida tersenyum mengejek kepada Ramona usai memperlihatkan sebuah cincin emas yang telah melingkari jari manis tangan kanan Farida kepada Ramona yang tercengang dan menangis pilu.
" Sungguhkah Mas Farhan telah menikahi kamu, Farida? " Tanya Ramona dengan suara serak.
" Sungguh,Ramona.Aku gak pernah berdusta pada siapapun termasuk kepada orang tua ku sendir karena Mas Farhan sendirilah yang membawa kedua orang tuanya kehadapan Ayah dan bunda ku ini untuk menikah denganku pada hari yang sama setelah kamu pergi ke Sukabumi." Jawab Farida dengan senyuman menang dari Ramona.
" Ramona..Sekarang kamu bisa mengelak apa lagi usai dirimu sudah di ketahui mempunyai seorang bayi tanpa suami oleh kami keluargamu sendiri dan kamu sungguh akan mempermalukan nama baik kami sebagai keluargamu..!! " Ucap Pak De nya wajah marah kepada Ramona.
" Ya, Pak De...Aku akan pergi dari rumah Pak De dengan membawa bayi ku dan juga Ayah ku yang sedang sakit di rumah sakit yang dulu sebelum aku pergi ke Sukabumi.Jadi,Pak De gak perlu cemas lagi akan nama baik keluarga Pak De di sini."Jawab Ramona yang berdiri dari ranjangnya dan mengambil bayinya dari sepupu laki -lakinya yang selalu diam itu.
" Mau pergi tanpa bayar biaya hidup mu dan ayah kamu selama belasan tahun menumpang hidup di rumah kami? Enak saja! Kamu harus bayar dulu sebelum pergi..! " Bentak Bu De nya mendekatinya dengan ingin merebut bayinya itu.
" Bunda..Bisakah Bunda memiliki rasa tenggang rasa dan toleransi sesama keluarga Bunda sendiri yang di maksud oleh Irfan adalah Ramona yang masih terhitung keponakan Bunda sendiri?" Tanya Irfan sepupunya yang sedari tadi diam itu kini berbicara kepada Bu De nya untuk membelanya.
"Irfan..Kamu tuh ya gak ada angin dan badai topan tahu -tahu menegur Bunda mu tanpa jelas duduk perkara nya? " Ucap Bu De nya halus mencela kata -kata Irfan terhadap Bu De nya itu.
"Irfan ,tahulah Bunda..Ramona tinggal di rumah ini 'kan gak bersantai ria semata.Ia juga bantu kita cari uang dan membersihkan rumah kita ini dari dia masih kecil loh.." Jawab Irfan yang menilai Bunda nya tak adil kepada Ramona.
" Ahh..Diam kau ,Irfan.Kau bicara begini karena kamu mencintai Ramona 'kan? Tapi,sayang sekali wanita itu sudah bekas pakai orang gak jelas yang mencampakkan nya usai bosan sama dia..!" Kata Farida yang membuat Pak De nya mengambil rotan untuk memukul nya.
"Ramonaaaa..! Kau sungguh wanita pembawa sial murahannnn ! Kamu berani menggoda putrakuu usai kau gagal menikahi Farhan kekasihmu itu..! Aku Samsul tak pernah rela putraku jatuh cinta kepada wanita murahann seperti muu..!" Teriak Pak De nya yang mulai mengayunkan rotan untuk memukulnya.
Tetapi, rotan berhenti di udara karena Irfan yang menangkap rotan dan merebutnya dari tangan Pak De nya lalu membuangnya di lantai sembari tangan lain dari Irfan menyambar lengan kanan Ramona dengan cepat untuk meninggalkan kamar dan rumah Pak De nya itu.
Bersambung..!!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
sasip
pasti tidak pake BPJS ini berobatnya ya thor?
2022-10-31
1
sasip
sungguh perempuan yg sakti mandraguna inih Ramona.. baru melahirkan loh, tapi udah melakukan perjalanan jauh & bawa² bayi pula, tanpa mengeluh lagi.. wih, hebat bet.. 👍🏻👍🏻👍🏻
2022-10-31
1
Tarsiah🎯™
melahirkan tiga orang bayi kembar dan sudah harus melakukan perjalanan jauh😨
2022-10-15
0