Ramona dengan airmata nya yang terus berlinang menyelusuri jalanan dari rumah terpencil menuju ke tepi jalan raya lalu menghentikan sebuah mobil angkutan umum yang berlalu lalang dengan mobil -mobil lainnya.
" Terminal ya,Pak..!" Pinta Ramona begitu dirinya sudah naik dan masuk ke dalam mobil angkutan umum.
" Iya,Bu.Silakan duduk di barisan belakang saja biar bayi ibu aman dari angin dan debu." Jawab supir angkutan umum kepada Ramona dengan nada ramah.
Ramona mengangguk setuju lalu duduk di bangku barisan belakang mobli angkutan umum sambil Ramona menidurkan bayi perempuannya yang baru saja di lahirkannya itu.
"Sayang,maafkan Mama ya sudah membuatmu harus terpisahkan dengan saudari -saudari kamu yang merupakan saudari kembar kandung kamu sendiri tapi kamu jangan khawatir karena mereka akan hidup nyaman bersama Papa kalian."Kata Ramona di dalam hatinya sambil tiada hentinya menangis.
Bayi perempuan di pelukan Ramona pun dapat merasakan kesedihan hatinya itu maka bayinya itu pun menangis sekencang mungkin sampai semua penumpang angkutan umum menoleh kepadanya.
" Ibu,kenapa menangis ? Lihatlah bayimu itu ikutan menangis lho?" Tanya seorang pemuda usia dua puluh tahunan yang memandangi bayinya dengan terpesona.
" Aku..Ya,maaf Aku sudah menganggu ketenangan kalian dengan tangisan bayiku." Jawab Ramona yang kemudian mengetuk kaca mobil angkutan begitu mobil angkutan sudah sampai di terminal.
"Bu..Emangnya Ibu mau pergi ke mana?" Tanya pemuda itu yang rupanya turun juga dari mobil angkutan umum usai Ramona turun dan bayar ongkos mobil angkutan umum itu.
"Oh,Aku ingin pergi ke kota Yogjakarta,Dek.Kalau Ade mau pergi ke mana?" Jawab Ramona dengan nada ramah sambil melihat -lihat bus antarkota yang di inginkannnya dari halte tempatnya berdiri dari terik matahari.
"Oh,kalau Saya mau pergi ke kota Malang,Bu." Jawab pemuda itu dengan ramah menawarkan sebotol air mineral dan sebungkus roti manis untuk Ramona.
" Terimakasih ,Dek.Saya gak lapar dan haus kok." Kata Ramona dengan halus menolak tawaran baik dari pemuda itu kepadanya.
"Ah,baiklah Bu.Kalau begitu Saya makan dan juga minum dulu ya di depan Ibu..Maafkan kalau Saya tak sopan." Kata pemuda itu tersenyum ramah kepada Ramona sambil menggigit roti manisnya dan meneguk air mineral di dalam kemasan botol plastik di genggamannya itu.
Tak lama kemudian bus yang di tunggu -tunggu oleh Ramona pun telah tiba di depan halte di area terminal,maka Ramona pun segera menaiki anak tangga untuk masuk ke dalam bus tujuannya itu.
Perumahan Menteng,Jakarta Selatan.
Bayi perempuan yang sedang tertidur pulas amat tenang di dalam box nya itu terlihat sangat cantik dan menggemaskan sekali yang membuat hati Tuan Besar Leon berbunga -bunga merasa amat bangga memiliki seorang putri yang sangat cantik luar biasa.
" Sayang,lihatlah putri kita Wulandari..!Cantik luar biasa sekali,ya?!" Seru Tuan Besar Leon dengan suara riang memanggil istrinya yang sedang asyik membaca majalah fashion di sofa di ruang utama rumah megah itu.
" Hmmm,ya siapa dulu Papa nya yang mempunyai gen yang sangat banyak di bandingkan dengan Mama nya yang kampungan itu." Kata Reinawati dengan nada bosan sekali dengar suaminya terus menerus bahas kecantikan putri mereka.
" Ei..Kau gak boleh mengatakan Ramona wanita kampungan karna Ramona sudah berjasa besar kepada kita dengan bersedia untuk hamil dan juga melahirkan seorang putri cantik untuk kita yang sudah belasan tahun berrumah tangga tak bisa memiliki seorang anak." Kata Tuan Besar Leon nada menegur Reinawati.
" Hmm..Kau bilang Ramona berjasa besar kepada kita dengan bersedia untuk hamil dan melahirkan seorang putri cantik untuk kita? Ye,kalau Dia tak suka uang kita,maka gak mungkinlah Dia mau dan bersedia untuk menjual rahim nya kepada kita dan kamu juga gak bakal mau memberikan sel -sel istimewa mu kepadanya melalui program bayi tabung tanpa kamu menyentuhnya sedikitpun." Kata Reinawati tanpa menghadapi suaminya dari balik majalah fashion yang sedang di bacanya itu.
"Hmmm..Ya,itu di sebabkan diriku hanya inginkan dirimu seorang,sayang." Kata Tuan Besar Leon yang menghampiri istrinya di sofa panjang di ruang utama rumahnnya.
"Kau mendekatiku mau apa?" Tanya Reinawati yang majalah fashionnya di ambil dan di tutup rapat oleh suaminya.
" Aku ingin tahu perkembangan kondisi kesehatan kamu yang menurut berbagai Dokter di mana pun bahwa kamu itu mandul sehingga kamu tidak bisa hamil dan melahirkan seorang keturunan untukku selama lima belas tahun masa pernikahan kita ini terjadi di dalam kehidupan kita." Jawab Tuan Besar Leon yang jemarinya merengkuh sangatlah lembut wajah Reinawati lalu mencium lembut di bibir manis Reinawati.
" Jangan..Aku sampai kapanpun tak bisa layani kamu karena rahimku tak sehat." Kata Reinawati yang meraih jemari suaminya dari piyamanya.
"Hmm...Aku sudah lama tak menyentuh kamu semenjak lima belas tahun lalu yaitu semenjak kita pertama kali menikah dan ku terkejut sekali karena kamu tak mengeluarkan darah kesucian kamu di malam pertama kita.Ya,saat itu Aku tak menghiraukannya karena kamu bilang kamu itu pernah mengalami kecelakaan sepeda pada saat kamu remaja sehingga kamu kehilangan selaput darah kesucianmu itu.Tapi,sebagai pria normal Aku tak bisa untuk tidak tergoda untuk meminta kamu melayani ku sebagai istriku,Reina sayang. Aku gak perduli kamu bisa hamil atau tidak bisa hamil...Karena aku mencintaimu dengan sangat tulus setulus hatiku kepadamu." Kata Tuan Besar Leon dengan memohon kepada Reinawati.
"AKu bilang aku tak bisa melayani kamu..Apakah kamu tidak bisa mengerti?"Tanya Reinawati nada ketus kepada Tuan Besar Leon dengan tangannya mengusir suaminya dengan dingin.
" Hmm..Baiklah,Aku mengerti." Jawab Tuan Besar Leon dengan hatinya perih tetapi selalu berusaha keras mengerti istrinya.Ia berbalikan badannya itu dengan kembali ke bayi perempuannya yang tidur pulas di box bayi.
Reinawati tak memandangi suaminya lagi tetapi memandangi jendela yang menampilkan awan gelap di malam hari di luar ruangan utama rumah mewahnya dan terbersit udara dingin merayapi kalbunya seketika itu juga.
"Maafkan Aku Tuan Besar Leon..Aku selamanya tak bisa menjadi seorang istri yang sempurna untuk mu karena Aku merupakan seorang wanita cacat sejak aku remaja sekali dan semua itu di karenakan cinta terlarang yang pernah terjadi di masa remajaku dengan seorang teman di masa remajaku yang menyebabkan diriku trauma untuk melayani mu karena Aku selalu teringat peristiwa yang melukai batinku ini selama hidupku.Aku pun tak tahu sampai kapan trauma ini akan berakhir." Kata Reinawati dengan hatinya yang menangis.
Bersambung..!!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
sasip
katanya orang kaya thor? kog ga terapi buat nyembuhin traumanya ya? banyak loh sekarang psikolog bahkan psikiater yg bergelut di bidang penyakit kejiwaan inih.. 🤔
semoga bayi cantik-nya ini ga merasa tertolak sama mama angkat-nya ya..
2022-10-31
2
Tarsiah🎯™
ikut merasakan sedih dia itu💧
2022-10-15
0
Ni.Mar
duh si Leon puasa Tanpa buka emang kuat ya thorrr? heeeer
2022-09-18
0