Part 3

Ghea dan Bian langsung saling menatap dan tawa keduanya langsung memudar.

" Eh bang Naufal udah pulang. Dari kapan kak disitu? " tanya ghea.

" Dari kalian berdua ngata-ngatain abang kalian, " bukan Naufal yang menjawab melainkan sang bunda.

" Maaf bang, gak maksud loh. Aku cuma ikut-ikutan bang Bian aja, beneran deh." ujar Ghea sambil senyum-senyum.

" Apa kamu dek, jelas-jelas kamu duluan." Bian yang tak mau disalahkan pun langsung menatap abang nya.

" Bang maaf gak serius kok omongan kita, ya kan dek cuma becanda aja, " sambung Bian.

" Kalian ini bener-bener deh, ngatain abang dibelakang. Parahnya tadi siapa yang bilang kalau abang normal apa gak? " tanya naufal.

" Tuh Ghea bang yang nanya. " jawab Bian cepat sambil ketawa.

" Ampun bang cuma becanda. Abisnya abang gak pernah bawa cewek loh bang kerumah. Bunda juga suka nanyain kan bun? " tanya ghea.

" Bunda ga ikutan iya." ujar bunda sambil menjauh dari anak-anaknya.

" Nanti kalau saatnya tiba, abang bakal bawa calon abang kerumah. Tapi gak sekarang, " Naufal dengan wajah tegas nya.

" Bian kamu nanti abis makan malam ke ruang kerja abang sama ayah iya, " pinta Naufal

" Siap bang."

Jam makan malam pun tiba semua berkumpul di meja makan.

" Seneng banget deh kalau lagi ngumpul gini berasa paling cantik. Iya gak bun?" ucap ghea.

" Iya sayang kamu paling cantik diantara mereka." jawab bunda.

" Dek sekolah yang bener jangan pacaran dulu! " Tiba-tiba Naufal berkata seperti itu.

" uhuk...uhuk " Ghea langsung tersedak minuman yang sedang dia minum.

" Pelan-pelan sayang." sambil menepuk punggung Ghea.

" Iya bang. Gak kok, ghea masih fokus sekolah." jawab kikuk Ghea.

" Apanya yang gak ? abang tau ya kamu pacaran, " bisik Bian pada Ghea, yang langsung mendapatkan cubitan manis di paha kiri Bian.

" aauwh sakit dek! " pekik Bian.

Dan langsung mendapat tatapan dari semua yang ada di meja makan.

" Kamu kenapa Bian ? " tanya Naufal menyelidik.

" Gak kok bang. Tadi ada semut gigit kaki aku." sambil melirik Ghea di sampingnya.

Setelah selesai makan malam, semua orang berkumpul di ruang TV. Ghea yang sedang bersandar di pundak abang pertamanya sambil manja. Dan semua tampak sudah terbiasa melihat manjanya Ghea pada abang-abang nya.

" Bang katanya tadi nyuruh ke ruang kerja abang kan? " ucap Bian

" Bentar kenapa bang Bian ih, ga liat apa bang naufal lagi nyaman banget sama aku." ujar Ghea sambil memanyunkan bibirnya.

" Apaan, kamu kali yang lagi manja-manja sama bang Naufal, " jawab Bian.

" Awas bang pasti Ghea ada maunya tuh kalau udah gitu. " sambung Bian

" Bang bian mah su'udzon terus sama aku."

" Udah ah jangan berantem terus. Bentar lagi aja Bian. " seru Naufal melerai ke dua adiknya itu.

Sementara itu di tempat yang lain, seorang pria sedang duduk di balkon kamarnya.

' Kenapa gue kepikiran Ghea terus sih ini ? udah tau dia punya cowok, tapi gue juga gak bisa lupain dia gitu aja." ujar Calvin membatin.

Ya dia Calvin Bagas Dharmendra. Cowok yang sudah lama menyukai Ghea bahkan dari mereka kelas sepuluh. Calvin tak pernah memberi tau siapa pun kalau dia menyukai Ghea hanya kakak perempuannya lah yang tahu akan perasaannya, namun untuk Calvin lebih baik menyukai dalam diam, hanya bisa menatap dari jauh. Sebenarnya banyak yang menyukai pria ini, namun rasa yang tumbuh untuk Ghea begitu besar, sampai-sampai ia menutup hati untuk wanita lain, dan betapa sedihnya dia saat tahu kalau cewek yang iya suka lebih dulu pacaran dengan cowok lain.

tok.. tok.. tok..

Suara pintu diketuk dan muncul lah seorang wanita cantik yang usianya tak jauh dari Calvin.

" Kakak ada apa? " tanya Calvin pada sang kakak.

" Kenapa belum turun? Papa sama mama sudah menunggu dari tadi. " jawab desty kakak dari Calvin.

Tanpa menjawab Calvin langsung melangkah mendahului sang kakak, dan itu membuat desty sedikit menggerutu

" Apa-apaan dia tanpa menjawab lagi langsung pergi gitu aja." cerutu desty

Di meja makan mama Wita sudah duduk manis sambil menatap anak tampan nya.

" Makan dulu sayang, kenapa sih diem terus dikamar? " tanya mama Wita pada sang anak

" Lagi galau dia ma, cintanya tak terbalas terus." bukan Calvin yang menjawab tapi sang kakak yang langsung bicara sambil tertawa.

" Apaan sih jangan dengerin ma kakak emang resek." sambil menatap datar sang kakak.

" Siapa nih yang lagi galau? " tanya papa Bagas yang langsung duduk di depan Calvin.

" Gak ada pa, jangan didengerin si kakak mah gitu."

" Ya udah sekarang makan dulu, kalau mau ngobrol nanti aja, " lerai mama Wita.

Mereka pun makan dengan tenang tanpa ada suara, hanya dentingan sendok dan garpu yang terdengar.

selesai makan mama Wita langsung beranjak istirahat karena kecapean seharian mengurusi usaha butik nya.

" Vin, cewek yang kamu maksud itu yang kemarin kita liat di cafe kakak bukan sih? pas kamu mau keruangan kakak? " tanya Desty

" Kakak kok tau sih? "

" Ya tau lah orang kakak panggil kamu lagi ngobrol sama dia, eh udahnya kamu senyum-senyum gitu, " ujar Desty.

" Iya kak dia cewek yang aku suka. Kayanya kemarin dia barengan deh sama temen-temen nya, tapi aku liat juga ada pacarnya juga."

" Sudah lah jangan menyerah selama janur kuning belum melengkung kamu masih bisa menikung, " jawab Desty sambil ketawa.

" wah siapa nih yang mau kamu tikung kak? " tanya papa Bagas dibelakang mereka berdua.

" Eh papa, nih Calvin suka sama anaknya om,,hm " belum selesai bicara tapi mulut Desty sudah dibekap oleh tangan Calvin.

" Gak ada kok pa, bukan apa-apa. " Jawab Calvin sambil melotot ke arah sang kakak.

" Kamu ini vin sekolah aja yang bener. Bentar lagi kuliah kan, terus bantuin papa di kantor juga baru mikirin cewek. " ujar papa Bagas

" Iya pa." jawab Calvin sambil lesu.

" Tapi kan pa gak apa-apa kalau buat penyemangat, supaya kalau sekolah semangat." Desty beri saran.

" Iya udah asal jangan buat nilai anjlok aja, " sahut papa Bagas.

" Jadi gak apa-apa kan pa? " tanya Calvin semangat.

" Iya gak apa-apa, asal jadi lebih baik lagi, jangan sebaliknya aja, nilai harus bagus pokonya prestasi harus tetap bagus, jangan lupa kamu penerus papa nanti. " ucap papa Bagas.

" Tapi bentar deh, emang ada ya vin cewek yang mau sama kamu? " tanya Desty sambil lari menaiki tangga supaya tidak mendapatkan amukan sang adik

" Kakak reseeek." ucap Calvin

Melihat anak-anaknya yang seperti itu, papa Bagas hanya tersenyum.

Terpopuler

Comments

Ssttttt!!

Ssttttt!!

tikung di sepertiga malam ya, Calvin.

2022-09-06

1

Rinu

Rinu

masih mengikuti.

2022-08-15

1

lihat semua
Episodes
1 Part 1
2 Part 2
3 Part 3
4 Part 4
5 part 5
6 Part 6
7 Part 7
8 Part 8
9 Part 9
10 Part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15
16 Part 16
17 Part 17
18 Part 18
19 Part 19
20 Part 20
21 Part 21
22 Part 22
23 Part 23
24 Part 24
25 part 25
26 Part 26
27 Part 27
28 Part 28
29 Part 29
30 Part 30
31 Part 31
32 Part 32
33 Part 33
34 Part 34
35 Part 35
36 Part 36
37 Part 37
38 Part 38
39 Part 39
40 Part 40
41 Part 41
42 Part 42
43 Part 43
44 Part 44
45 Part 45
46 Part 46
47 Part 47
48 Part 48
49 Part 49
50 Part 50
51 Part 51
52 Part 52
53 Part 53
54 Part 54
55 Part 55
56 Part 56
57 Part 57
58 Part 58
59 Part 59
60 Part 60
61 Part 61
62 Part 62
63 Part 63
64 Part 64
65 Part 65
66 Part 66
67 Part 67
68 Part 68
69 Part 69
70 Part 70
71 Part 71
72 Part 72
73 Part 73
74 Part 74
75 Part 75
76 Part 76
77 Part 77
78 Part 78
79 Part 79
80 Part 80
81 Part 81
82 Part 82
83 Part 83
84 Part 84
85 Part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 Part 88
89 Part 89
90 Part 90
91 Part 91
92 Part 92
93 Part 93
94 Part 94
95 Part 95
96 Part 96
97 Part 97
98 Part 98
99 Part 99
100 Part 100
101 Part 101
102 Part 102
103 Part 103
104 Part 104
105 Part 105
106 Part 106
107 Part 107
108 Part 108
109 Part 109
110 Part 110
111 Part 111
112 Part 112
113 Part 113
114 Part 114
115 Part 115
116 Part 116
117 part 117
118 Part 118
119 Part 119
120 Part 120
121 Part 121
Episodes

Updated 121 Episodes

1
Part 1
2
Part 2
3
Part 3
4
Part 4
5
part 5
6
Part 6
7
Part 7
8
Part 8
9
Part 9
10
Part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15
16
Part 16
17
Part 17
18
Part 18
19
Part 19
20
Part 20
21
Part 21
22
Part 22
23
Part 23
24
Part 24
25
part 25
26
Part 26
27
Part 27
28
Part 28
29
Part 29
30
Part 30
31
Part 31
32
Part 32
33
Part 33
34
Part 34
35
Part 35
36
Part 36
37
Part 37
38
Part 38
39
Part 39
40
Part 40
41
Part 41
42
Part 42
43
Part 43
44
Part 44
45
Part 45
46
Part 46
47
Part 47
48
Part 48
49
Part 49
50
Part 50
51
Part 51
52
Part 52
53
Part 53
54
Part 54
55
Part 55
56
Part 56
57
Part 57
58
Part 58
59
Part 59
60
Part 60
61
Part 61
62
Part 62
63
Part 63
64
Part 64
65
Part 65
66
Part 66
67
Part 67
68
Part 68
69
Part 69
70
Part 70
71
Part 71
72
Part 72
73
Part 73
74
Part 74
75
Part 75
76
Part 76
77
Part 77
78
Part 78
79
Part 79
80
Part 80
81
Part 81
82
Part 82
83
Part 83
84
Part 84
85
Part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
Part 88
89
Part 89
90
Part 90
91
Part 91
92
Part 92
93
Part 93
94
Part 94
95
Part 95
96
Part 96
97
Part 97
98
Part 98
99
Part 99
100
Part 100
101
Part 101
102
Part 102
103
Part 103
104
Part 104
105
Part 105
106
Part 106
107
Part 107
108
Part 108
109
Part 109
110
Part 110
111
Part 111
112
Part 112
113
Part 113
114
Part 114
115
Part 115
116
Part 116
117
part 117
118
Part 118
119
Part 119
120
Part 120
121
Part 121

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!