Ghea dan Bian langsung saling menatap dan tawa keduanya langsung memudar.
" Eh bang Naufal udah pulang. Dari kapan kak disitu? " tanya ghea.
" Dari kalian berdua ngata-ngatain abang kalian, " bukan Naufal yang menjawab melainkan sang bunda.
" Maaf bang, gak maksud loh. Aku cuma ikut-ikutan bang Bian aja, beneran deh." ujar Ghea sambil senyum-senyum.
" Apa kamu dek, jelas-jelas kamu duluan." Bian yang tak mau disalahkan pun langsung menatap abang nya.
" Bang maaf gak serius kok omongan kita, ya kan dek cuma becanda aja, " sambung Bian.
" Kalian ini bener-bener deh, ngatain abang dibelakang. Parahnya tadi siapa yang bilang kalau abang normal apa gak? " tanya naufal.
" Tuh Ghea bang yang nanya. " jawab Bian cepat sambil ketawa.
" Ampun bang cuma becanda. Abisnya abang gak pernah bawa cewek loh bang kerumah. Bunda juga suka nanyain kan bun? " tanya ghea.
" Bunda ga ikutan iya." ujar bunda sambil menjauh dari anak-anaknya.
" Nanti kalau saatnya tiba, abang bakal bawa calon abang kerumah. Tapi gak sekarang, " Naufal dengan wajah tegas nya.
" Bian kamu nanti abis makan malam ke ruang kerja abang sama ayah iya, " pinta Naufal
" Siap bang."
Jam makan malam pun tiba semua berkumpul di meja makan.
" Seneng banget deh kalau lagi ngumpul gini berasa paling cantik. Iya gak bun?" ucap ghea.
" Iya sayang kamu paling cantik diantara mereka." jawab bunda.
" Dek sekolah yang bener jangan pacaran dulu! " Tiba-tiba Naufal berkata seperti itu.
" uhuk...uhuk " Ghea langsung tersedak minuman yang sedang dia minum.
" Pelan-pelan sayang." sambil menepuk punggung Ghea.
" Iya bang. Gak kok, ghea masih fokus sekolah." jawab kikuk Ghea.
" Apanya yang gak ? abang tau ya kamu pacaran, " bisik Bian pada Ghea, yang langsung mendapatkan cubitan manis di paha kiri Bian.
" aauwh sakit dek! " pekik Bian.
Dan langsung mendapat tatapan dari semua yang ada di meja makan.
" Kamu kenapa Bian ? " tanya Naufal menyelidik.
" Gak kok bang. Tadi ada semut gigit kaki aku." sambil melirik Ghea di sampingnya.
Setelah selesai makan malam, semua orang berkumpul di ruang TV. Ghea yang sedang bersandar di pundak abang pertamanya sambil manja. Dan semua tampak sudah terbiasa melihat manjanya Ghea pada abang-abang nya.
" Bang katanya tadi nyuruh ke ruang kerja abang kan? " ucap Bian
" Bentar kenapa bang Bian ih, ga liat apa bang naufal lagi nyaman banget sama aku." ujar Ghea sambil memanyunkan bibirnya.
" Apaan, kamu kali yang lagi manja-manja sama bang Naufal, " jawab Bian.
" Awas bang pasti Ghea ada maunya tuh kalau udah gitu. " sambung Bian
" Bang bian mah su'udzon terus sama aku."
" Udah ah jangan berantem terus. Bentar lagi aja Bian. " seru Naufal melerai ke dua adiknya itu.
Sementara itu di tempat yang lain, seorang pria sedang duduk di balkon kamarnya.
' Kenapa gue kepikiran Ghea terus sih ini ? udah tau dia punya cowok, tapi gue juga gak bisa lupain dia gitu aja." ujar Calvin membatin.
Ya dia Calvin Bagas Dharmendra. Cowok yang sudah lama menyukai Ghea bahkan dari mereka kelas sepuluh. Calvin tak pernah memberi tau siapa pun kalau dia menyukai Ghea hanya kakak perempuannya lah yang tahu akan perasaannya, namun untuk Calvin lebih baik menyukai dalam diam, hanya bisa menatap dari jauh. Sebenarnya banyak yang menyukai pria ini, namun rasa yang tumbuh untuk Ghea begitu besar, sampai-sampai ia menutup hati untuk wanita lain, dan betapa sedihnya dia saat tahu kalau cewek yang iya suka lebih dulu pacaran dengan cowok lain.
tok.. tok.. tok..
Suara pintu diketuk dan muncul lah seorang wanita cantik yang usianya tak jauh dari Calvin.
" Kakak ada apa? " tanya Calvin pada sang kakak.
" Kenapa belum turun? Papa sama mama sudah menunggu dari tadi. " jawab desty kakak dari Calvin.
Tanpa menjawab Calvin langsung melangkah mendahului sang kakak, dan itu membuat desty sedikit menggerutu
" Apa-apaan dia tanpa menjawab lagi langsung pergi gitu aja." cerutu desty
Di meja makan mama Wita sudah duduk manis sambil menatap anak tampan nya.
" Makan dulu sayang, kenapa sih diem terus dikamar? " tanya mama Wita pada sang anak
" Lagi galau dia ma, cintanya tak terbalas terus." bukan Calvin yang menjawab tapi sang kakak yang langsung bicara sambil tertawa.
" Apaan sih jangan dengerin ma kakak emang resek." sambil menatap datar sang kakak.
" Siapa nih yang lagi galau? " tanya papa Bagas yang langsung duduk di depan Calvin.
" Gak ada pa, jangan didengerin si kakak mah gitu."
" Ya udah sekarang makan dulu, kalau mau ngobrol nanti aja, " lerai mama Wita.
Mereka pun makan dengan tenang tanpa ada suara, hanya dentingan sendok dan garpu yang terdengar.
selesai makan mama Wita langsung beranjak istirahat karena kecapean seharian mengurusi usaha butik nya.
" Vin, cewek yang kamu maksud itu yang kemarin kita liat di cafe kakak bukan sih? pas kamu mau keruangan kakak? " tanya Desty
" Kakak kok tau sih? "
" Ya tau lah orang kakak panggil kamu lagi ngobrol sama dia, eh udahnya kamu senyum-senyum gitu, " ujar Desty.
" Iya kak dia cewek yang aku suka. Kayanya kemarin dia barengan deh sama temen-temen nya, tapi aku liat juga ada pacarnya juga."
" Sudah lah jangan menyerah selama janur kuning belum melengkung kamu masih bisa menikung, " jawab Desty sambil ketawa.
" wah siapa nih yang mau kamu tikung kak? " tanya papa Bagas dibelakang mereka berdua.
" Eh papa, nih Calvin suka sama anaknya om,,hm " belum selesai bicara tapi mulut Desty sudah dibekap oleh tangan Calvin.
" Gak ada kok pa, bukan apa-apa. " Jawab Calvin sambil melotot ke arah sang kakak.
" Kamu ini vin sekolah aja yang bener. Bentar lagi kuliah kan, terus bantuin papa di kantor juga baru mikirin cewek. " ujar papa Bagas
" Iya pa." jawab Calvin sambil lesu.
" Tapi kan pa gak apa-apa kalau buat penyemangat, supaya kalau sekolah semangat." Desty beri saran.
" Iya udah asal jangan buat nilai anjlok aja, " sahut papa Bagas.
" Jadi gak apa-apa kan pa? " tanya Calvin semangat.
" Iya gak apa-apa, asal jadi lebih baik lagi, jangan sebaliknya aja, nilai harus bagus pokonya prestasi harus tetap bagus, jangan lupa kamu penerus papa nanti. " ucap papa Bagas.
" Tapi bentar deh, emang ada ya vin cewek yang mau sama kamu? " tanya Desty sambil lari menaiki tangga supaya tidak mendapatkan amukan sang adik
" Kakak reseeek." ucap Calvin
Melihat anak-anaknya yang seperti itu, papa Bagas hanya tersenyum.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 121 Episodes
Comments
Ssttttt!!
tikung di sepertiga malam ya, Calvin.
2022-09-06
1
Rinu
masih mengikuti.
2022-08-15
1