Di sebuah mobil sepasang kekasih yang masih sama-sama diam. Ya Ghea dan Rendra masih sama-sama sibuk dengan pikirannya masing-masing.
Sesekali Rendra melirik Ghea dengan sudut matanya, Ghea menghembuskan nafas nya secara kasar dan melihat kearah samping tepat dimana Rendra sedang mengemudi.
" Kak Rendra kemana aja sih udah 3 hari gak bisa dihubungi terus? " tanya Ghea.
" Maaf yang, aku beneran sibuk banget 3 hari kemarin, ditambah mama aku juga minta ditemenin terus buat nyiapin acaranya kakak. " jawab Rendra yang menampilkan wajah menyesalnya.
" Ya, tapi kan masa ga bisa nyempetin gitu ngasih kabar ke aku, aku tuh beneran mikirin kamu terus dari kemarin,"
" Iya maaf banget yang aku salah, aku terlalu fokus sama tugas kuliah sama mama aku. " ucap Rendra.
Ghea membenarkan posisi duduknya kembali menatap lurus ke depan.
" Fokus aja terus sama yang dia pikir penting, harusnya aku tau kalau dia gak pernah prioritaskan aku, " batin Ghea.
Ghea memejamkan matanya untuk mengontrol emosinya supaya tak meledak di hadapan kekasihnya.
" Mau langsung pulang atau mau makan dulu? " tanya Rendra.
" Pulang langsung aja mau istirahat, "
" Maaf yang. Kamu beneran masih marah sama aku, kita makan dulu aja iya? " ucap Rendra bertanya.
" Ya udah terserah kamu aja. "
" Tadi kamu mau kemana sama temen-temen kamu? " tanya Rendra.
" Tadinya mau nongkrong-nongkrong aja ke cafe disekitar sekolah tapi ya gak jadi. " jawab Ghea.
" Oh gitu, "
Setelah sampai di sebuah restoran, keduanya langsung melihat-lihat tempat duduk yang menurut mereka nyaman.
" Pojok situ kayanya bagus sambil liat pemandangan taman belakang." ucap Rendra.
Mereka pun duduk dan langsung memesan makanan mereka masing-masing. Saat Ghea melihat kearah samping dia melihat teman-temannya.
" Loh kok mereka juga ada disini. " ujar Ghea.
" Siapa yang? " tanya Rendra.
" Itu kak temen-temen aku. Naura, Hana, sama Jihan. "
" Ya udah kalau mau gabung, ayo yang samperin aja. " Rendra memberi ide supaya Ghea tak marah lagi.
" wow,, kalian kok ada disini? " tanya Ghea.
" wah kebeneran banget ini, emang kita gak bisa terpisahkan. " jawab Jihan sambil bertepuk tangan.
" Ya tadinya mau langsung pulang, tapi tuh Hana katanya males pulang. Jadi disini dulu aja. " kata Naura.
" Kalian udah pesan ?" tanya Rendra.
" Belum kak. " jawab Hana dan Jihan serempak.
" Ya udah pesan aja, aku yang traktir deh. " kata Rendra sambil tersenyum.
" Wah makasih kak, " jawab Hana.
Ghea hanya senyum melihat teman-temannya. Sebenarnya dia senang melihat teman-temannya ada disini, tapi entah kenapa dia masih kesal sama Rendra.
" Kak Rendra kemana aja selama 3 hari ? Kakak tau gak ada yang galau? " tanya Jihan sambil melirik ke arah Ghea.
" Kemarin-kemarin tuh bener-bener sibuk banget jadi,, ya gitu deh. " jawab Rendra sambil tersenyum.
" Kakak gak tau aja kalau Ghea tuh ngelamun terus mikirin kakak, gak mood ngapa-ngapain. " kata Naura.
" Gak ada ya kaya gitu, melebih-lebihkan aja lho." ucap Ghea sambil meminum minuman yang sudah tersaji di meja.
" Hahahaha. " semua teman-temanya tertawa melihat sikap Ghea yang ga mau ngaku kalau dia memang galau.
" Aku ke toilet dulu ya. " ucap ghea.
" Mau dianter gak ghe? " tanya Naura.
" Gak usah kaya anak TK aja. " jawab Ghea.
Saat Ghea akan masuk ke toilet wanita, dia gak sengaja melihat seorang yang ia kenal.
" Calvin. " panggil Ghea.
Calvin menoleh dan tersenyum.
" Hai, disini juga? " tanya Calvin.
" Iya singgah dulu, buat ngisi perut, " jawab Ghea sambil tertawa
" Lho sama siapa disini? " sambung Ghea.
" Aku lagi ada perlu aja sih disini." jawab Calvin.
" Ya udah aku masuk dulu iya. " ucap Ghea.
" Oh iya silahkan. " jawab Calvin sambil mempersilahkan masuk dan Calvin melanjutkan langkah.
Setelah beberapa menit Ghea bergabung kembali bersama para sahabat dan kekasihnya.
" lama banget di toilet, ngantri apa? " tanya jihan
" Tadi gak sengaja ketemu Calvin tuh disama." tunjuk Ghea ke arah yang mau ke toilet
" Dia emang sering kesini, tempat nongkrongnya mungkin. " ucap Hana
" Calvin siapa yang? " tanya Rendra ke Ghea.
" Itu teman aku disekolah, cuman beda kelas aja." jawab Ghea
Setelah selesai makan dan ngobrol-ngobrol, Ghea dan Rendra pamit karena Rendra masih ada urusan kampus dan Ghea sudah ditelpon orang rumah.
" Ya udah duluan ya, " ucap Ghea ke 3 sahabatnya.
" Hati-hati dijalan, kak Rendra kita titip Ghea ya kalau nakal cium aja, eh salah cubit aja. " kata Jihan sambil tertawa.
" wah parah lho. " jawab Ghea sambil melirik tajam ke arah Jihan, Hana dan Naura hanya tertawa melihat Ghea yang ada dalam mode galaknya.
Perginya Ghea dan Rendra ke 3 sahabat Ghea pun pergi untuk pulang.
" Sebenernya kak Rendra beneran gak sih sayang sama Ghea ? Gue kok ngerasa kak Rendra gitu iya. " kata Hana.
" Gitu gimana Han? " tanya Jihan.
" Ya gitu kayak beda aja, terus Ghea juga kaya udah gak begitu perhatian sama kak Rendra. " jawab hana.
" Ya udah nanti tanyain aja langsung ke Ghea, kalau gini kasihan Ghea nya dong. " ucap Naura
Sementara itu Ghea yang baru saja sampai dirumah nya langsung turun dari mobil Rendra.
" Makasih ya kak udah jemput aku. " ucap Ghea sambil tersenyum paksa.
" Bentar deh yang, kamu masih marah sama aku? " tanya Rendra.
" Gak kok kak, mungkin aku lelah aja butuh istirahat, kak Rendra hati-hati iya dijalan. "
" Ya udah kamu langsung istirahat aja. Nanti kalau aku udah sampai rumah, aku telpon kamu ya. " kata Rendra sambil mengusap rambut Ghea.
" Ya kak. " ucap Ghea langsung berbalik dan melangkah ke arah pintu dan masuk.
" assalamualaikum bunda. " ucap Ghea yang melihat bundanya sedang ada di ruang tamu.
" wa'alaikumsalam sayang, kok baru pulang. " tanya bunda indah.
" Iya tadi makan dulu bareng teman-teman Ghea bun. " jawab Ghea sambil mencium punggung tangan sang bunda.
" Ayah belum pulang iya bun? " sambung Ghea.
" Belum sayang, tadi sih bilangnya ada urusan mendadak bareng bang naufal juga. " jawab bunda indah.
" Aku ke atas dulu ya bun mau bersih-bersih. " ucap Ghea
bunda indah hanya mengangguk sambil fokus kembali ke tayangan TV nya.
Sambil berjalan menaiki tangga demi tangga, Ghea masih melamun dan tak menyadari ada yang memperhatikan nya dari atas. Begitu Ghea sampai di depan pintu ada yang menarik tangannya, Ghea kaget,
" aaaaaaaaakh, " teriak Ghea.
" Berisik dek, " ucap Bian kakak ke 2 Ghea.
" Abang ih ngagetin aja tau gak. Kalau aku jantungan gimana? " jawab Ghea sambil melotot ke arah kakak nya.
" Hahahaha kamu itu lucu tau gak dek, aku liatin dari tadi ngelamun aja sampai-sampai abang disini juga ga keliatan sama kamu. " ucap bian sambil tertawa.
" Tau ah abang resek, Ghea mau ngambek sama abang. " kata Ghea.
" Eh tapi abang kok udah pulang, bukannya jadwal pulang masih bulan depan iya? " tanya Ghea sambil membuka pintu kamarnya dan duduk di tepi ranjang nya.
" Aneh kamu dek, masa marah bilang dulu. Ya mau nya sih bulan depan, tapi bang Naufal nyuruh cepet terus. " kata Bian.
" Bang Naufal capek kali ngurusin perusahaan ayah sendiri. Bang Bian kan tau ayah turun tangan kalau bener-bener genting aja. Terus bang Naufal maunya di bantuin sama bang Bian juga. " ucap Ghea panjang lebar.
" Iya abang juga kepikiran kesana sih, kasian bang Naufal sampai-sampai belum nikah mikirin perusahaan ayah terus. Hahaha " jawab Bian sambil tertawa.
" Eh gak boleh ngetawain, dosa tau ngeledek bang Naufal gak nikah-nikah. " ucap Ghea.
" Tapi bener juga sih bang Naufal kok gak nikah-nikah ya, apa abang kita yang pertama normal bang? " sambung Ghea dan mereka berdua pun tertawa.
Tanpa disadari ada empat mata yang melihat dan mendengar obrolan mereka.
"Eheeeeeeem." ucap salah seorang itu.
Ghea dan Bian langsung menoleh ke sumber suara dan langsung menghentikan tawanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 121 Episodes
Comments
Rinu
Terus semangat
2022-08-15
0