Ch 14.
30 menit setelah kejadian tersebut Adrian dan jiko saat ini sedang melakukan pembantaian lagi ke pada gerombolan semut semut hijau.
"Jiko awas sebelah kirimu" teriak Adrian.
Scratssss
"Ahhh sial hp ku berkurang" ucap jiko.
"Jiko berhati-hati lah sekarang kita berada di lantai 29 hanya sisa satu lantai lagi sebelum kita menyelesaikan Dungeon ini, jadi jangan sampai mati" Adrian berkata.
"Aku paham tenang saja aku membawa banyak potion" balas jiko.
Adrian dan jiko saling membantu untuk membantai seluruh gerombolan semut semut hijau, butuh satu jam lebih agar mereka menyelesaikan pembantaian di lantai 29 ini.
Di lantai 29 ini juga mereka banyak menemukan barang barang yang berkilau, mulai dari emas, perak, berlian, permata dll, mereka banyak menemukan benda benda tersebut di sarang sarang semut hijau Bahkan di lantai 20 mereka menemukan sebuah pedang berlian.
FLASHBACK LANTAI 20
Setelah jiko dan Adrian berhasil membunuh semua semut hijau di lantai 20 mereka lalu melanjutkan berjalan menuju gerbang untuk turun ke lantai 21, tapi saat dalam perjalanan mereka menemukan sebuah benda berbentuk pedang tapi sangat mengkilat.
Saat Adrian dan jiko mendekati benda tersebut mereka sedikit terkejut karena mereka melihat pedang yang seluruhnya bagiannya terbuat dari berlian.
"Wow pedang ini keren, sebaiknya kau ambil saja Adrian" ucap jiko.
"Hem walaupun pedang ini keren tapi itu tidak akan berguna untuk ku sebaiknya kau saja yang mengambilnya" balas Adrian.
"Aku tidak membutuhkannya pedang ku yang sekarang lebih bagus, kau saja yang ambil " saut jiko.
"Jiko sudah ku bilang pedang ini tidak berguna untuk ku, aku seorang penyihir tidak membutuhkan pedang, kau saja yang ambil" ucap Adrian.
"Aku tidak membutuhkannya Adrian lagi pula pedang ini cuma bagus di tampilannya saja" balas jiko.
" Ya sudah ambil saja kau bisa menjualnya jika kau tidak membutuhkannya " ucap Adrian.
"Hei aku tidak se kekurangan uang seperti itu, uangku masih banyak aku tidak miskin kau saja yang mengambilnya, dan menjualnya sepertinya kau kekurangan uang " balas jiko.
"Siapa yang bilang kau miskin aku hanya menyuruhmu Mengambilnya karena aku tidak membutuhkannya, dan apa maksudmu aku ke kurangan uang?" Ucap Adrian emosi.
"Ya sepertinya kau kekurangan uang, ambil saja Adrian" ucap jiko.
"Jiko aku tidak semiskin itu aku masih memiliki banyak uang, sebaiknya kau saja yang ambil, guild mu mengalami banyak kerugian pasti kau sudah jadi miskin sekarang " balas Adrian.
"Sialan Adrian aku tidak miskin walaupun Guild sedang mengalami kesulitan, itu hanya guild bukan diriku jadi kau aja yang ambil, terlihat sekali kau kekurangan gizi karena kesulitan uang" balas jiko.
"Sialan jiko aku tidak kekurangan gizi aku hanya memang kurus di dunia nyata bukan karena kurang gizi, dasar bajingan " teriak Adrian.
"Hahah kau kekurangan gizi sebaiknya kau ambil pedang tersebut dan jual agar kau memiliki banyak uang lalu perbaiki gizimu" ucap jiko tertawa terbahak bahak.
"Jiko bajingan rasakan ini fire ball"
Boommm
"Sialan Adrian kau cari mati, hiyaaa wind Blade " balas jiko.
Boommm
Mereka berdua terus bergantian melakukan serangan hingga hp mereka hanya tersisa sedikit.
10 menit kemudian .
"Stop Adrian" teriak jiko.
"Eh kenapa" balas Adrian.
"Sebenarnya apa yang sedang kita perdebatkan?"tanya jiko.
"Ehh hmm aku juga tidak ingat" saut Adrian.
"Apa yang sebenarnya sedang terjadi ya??" Gumam jiko.
"Hmm entahlah" Adrian ucap Adrian.
.
.
.
"Wow Adrian ada pedang berlian, sebaiknya kau ambil saja" ucap jiko .
"Tch aku tidak membutuhkannya kau saja yang ambil, kau terlihat sangat membutuhkan uang" balas Adrian.
"Sialan Adrian uang ku masih banyak apa maksudmu aku membutuhkan uang" balas jiko marah.
"Haha lihat saja guild mu mengalami banyak kerugian jadi ambil saja dan jual" ucap Adrian tertawa.
"Sialan aku tidak miskin kau yang miskin lihat saja kau itu seperti kekurangan gizi" balas jiko.
"Apa maksudmu jiko aku tidak miskin dan aku juga tidak kekurangan gizi, rasakan ini fire ba... "Stop stop Adrian stop" sebelum Adrian selesai menyebutkan mantra nya dia langsung di putus oleh jiko.
"Eh kenapa?" Tanya Adrian.
"Ini terasa seperti Dejavu" ucap jiko.
" Hmm kau benar ini seperti Dejavu, yasudah lah lalu siapa yang akan mengambil pedang ini" ucap Adrian.
"Sebaiknya kau saja" ucap jiko.
"Tidak tidak tidak kau saja yang ambil aku tidak membutuhkannya" balas Adrian.
"Kau saja Adrian, pedang ku lebih bagus daripada pedang ini jadi aku tidak membutuhkannya ".
Setengah jam kemudian mereka masih terus memperdebatkan siapa yang akan mengambil pedang tersebut.
Setelah setengah jam mereka akhirnya memutuskan bahwa pedang tersebut akan mereka jual saja dan hasilnya akan mereka bagi dua.
AKHIR FLASHBACK.
Saat ini Adrian dan jiko sedang berjalan ke arah gerbang lantai 30, gerbang tersebut lumayan kecil mungkin hanya selebar 3 orang manusia biasa, jika Adrian masuk dengan wujud Naga nya dia tidak akan bisa masuk, untungnya Adrian memiliki wujud humanoid nya jadi dia bisa masuk tanpa kesusahan.
"Adrian sebaiknya kau saja yang buka, aku tidak ingin menjadi korban lagi" ucap jiko.
"Tch apakah kau takut?, Dasar payah" balas Adrian.
" sialan sini biar aku yang buka siapa juga yang takut hmpss" balas jiko mendengus.
"tch tsundere, ingat kau itu sudah tua" ucap Adrian.
Saat jiko membuka gerbang tersebut di dalam hanya terlihat gelap gulita tidak ada apapun, jiko dan Adrian berjalan perlahan masuk melewati gerbang tersebut, saat mereka berada di dalam tiba tiba gerbang tersebut tertutup dengan sendirinya lalu tidak berselang lama keluar cahaya obor yang menyala di dinding dinding bangunan di lantai 30 obor tersebut menyala secara bergiliran hingga akhirnya berhenti di ujung bangunan.
di ujung bangunan tersebut terdapat sebuah pintu yang sangat besar yang sudah terbuka
Luas bangunan tersebut kira kira seluas lapangan sepak bola, dan pintu tersebut berukuran 15 meter, saat jiko dan Adrian melihat gerbang tersebut tiba tiba di dalam ruangan tersebut terdapat getaran yang lumayan besar.
Boom
Boom
Boom
Suara tersebut terdengar dari dalam pintu raksasa tersebut, suara tersebut seperti sesosok makhluk raksasa sedang berjalan mendekat ke arah jiko dan Adrian, tidak butuh waktu lama untuk bisa melihat makhluk apa yang membuat suara berjalan seperti itu.
Saat ini di ujung bangunan tersebut terdapat seekor Monster semut hijau berukuran 10 meter, monster tersebut sedang melihat ke arah Adrian dan jiko, tiba tiba saat monster tersebut sedang melihat ke arah mereka berdua monster tersebut langsung berteriak.
RRIIAAAAAAAGGGHHHHH
Teriakan monster tersebut sangat nyaring, dan dari Mulut monster tersebut keluar air liur yang muncrat kemana mana akibat teriakannya.
Setelah teriakan monster tersebut tiba-tiba muncul banyak suara langkah kaki, sesaat kemudian keluar ratusan semut hijau dari dalam gerbang di belakang semut hijau raksasa tersebut, ratusan semut hijau tersebut memiliki ukuran yang sama seperti di lantai 20 ke atas di mana ukuran mereka seperti manusia dewasa.
Ratusan semut hijau tersebut berlari kencang dan menerjang ke arah Adrian dan jiko.
"Adrian bersiap siaplah" teriak jiko.
"Baik mari kita party" saut Adrian.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments