3. Lowongan

"Baik pak, kalau begitu saya permisi." Zan langsung pergi setelah mendapat balasan dari pak dosen. Tak ada salam dari mulutnya, karena Zan tau dosen yang mengajar di kelas Kaira saat ini beragama non-muslim.

Pak dosen hanya mengangguk. Setelah di rasa anak didiknya menjauh, pak dosen langsung masuk kedalam kelas dengan aura dingin seperti biasanya.

Tampak suasana yang tadinya hangat, kini menjadi mencekam. Para siswa takut hanya karena ditatap oleh dosen muda yang tampan namun berwajah tembok ini.

"Selamat siang semuanya." Sapa pak dosen dengan mimik wajah khas miliknya, datar.

"SIANG PAK." Jawab seluruh siswa bersemangat. Karena mata mereka langsung segar bugar saat mendengar bunyi knop pintu.

"Kaira Renata yang mana?." Tanya pak dosen dengan suara keras seperti ingin meluapkan seluruh amarahnya, apalagi dengan wajahnya yang sangat mendukung untuk disalah pahami.

"I-iya pak?." Kaira mengangkat tangannya sambil berdiri tegak menghadap dosen. Ia kesal sendiri dengan Lala, bukannya menenangkan ia malah menyuruh untuk maju kedepan.

Kaira yang tak mendapatkan balasan sama sekali langsung beranjak dari bangku, untunglah Kaira duduk dibangku paling sudut membuatnya tak perlu repot melewati siswa lain.

"Mampus gue mampus." Ucap Kaira tanpa suara.

Karena dirinya takut menatap mata pak dosen, akhirnya Kaira memilih melihat lantai dan tangannya yang terus ia mainkan juga ia bisa melihat kakinya yang bergerak sendiri tanpa dirinya perintah sama sekali.

"Ini." Pak dosen memberikan dompet milik Kaira saat cewek itu sudah berdiri tepat di sebelahnya. Tak ada sepatah kata lagi dari pak dosen yang terkenal karena keto the pointnya itu.

Kaira yang bingung hanya menurut dan mengambil dompetnya dengan perlahan, takut bercampur malu menjadi satu. Pak dosen yang menyadari raut muka siswanya langsung membuka suara, ia juga tak mau ada kesalah pahaman disini.

"Tadi Faizan yang nitip ke saya." Jawab pak dosen masih dengan wajah datar, Kaira yang masih linglung hanya mengangguk dan langsung pergi menuju bangkunya tanpa 'permisi' dan 'berterimakasih' tentunya.

Dasar siswa kurang ajar. (Batin dosen)

"Materi selanjutnya kita akan membahas tentang..."

***

"Gak kerja bang?." Tanya Farhan Arsyad, atau akrab di panggil Han. Han adalah adik Zan satu satunya dan Han tinggal berdua bersama Zan di Jakarta dengan modal tempat tinggal yaitu kost-an.

"Ini mau berangkat kerja... oh iya di tempat abang ada lowongan, kamu mau ambil?."Tanya Zan dengan tangan yang masih sibuk mencari barang barang yang pastinya sudah berkeliaran entah kemana karena perbuatan Han.

"Hm... yaudah deh mau, lagipula bosen pulang sekolah gak kemana mana." Jawab Han menyetujui permintaan abangnya itu.

"Yaudah sana siap siap." Pinta Zan dengan suara rendah khas miliknya. Berbeda dengan Zan, sikap Han lebih energik yang tak kenal lelah dan Han juga termasuk anak yang ekstrovert, suka bergaul dan lebih suka 'berkeliaran' daripada berdiam diri dirumah.

"Ok gue siap siap dulu."

"Hm."

Zan yang sudah selesai dengan kegiatannya tadi, memilih menunggu adiknya di tempat tidur sambil bermain ponsel. Sebenarnya kost yang mereka tempati hanya untuk 1 orang 1 kamar.Tapi Zan meminta tolong kepada pemilik kost dan akhirnya di turuti. Kasur yang ada di kamar pun hanya cukup untuk satu orang dan Zan memilih tidur di kasur lipat yang di beli sendiri. Tak masalah baginya tidur di bawah asal Han tak merasakan apa yang dirinya rasakan.

"Udah ayo bang." Zan terdiam melihat penampilan adiknya yang berlebihan. Dari atas ke bawah, penampilan Han sangat rapi layaknya mau menjemput pacar di malam minggu.

"Hufh... ngapain kamu rapi banget? Ganti pakai kaos biasa, lagipula kita disana untuk tanya pekerjaan bukan bergaya." Ujar Zan sambil memutar bola matanya. Ya Zan memang sabar, tapi kalau tingkatnya sampai seperti ini dia tak akan tahan. Di tambah diri nya harus membuang waktu yang cukup lama untuk menunggu dan dirinya juga hampir terlambat.

"Hehe, mana tau ya kan di sana ada mba mba cantik." Jawab Han dengan pedenya.

"Udah sana ganti." Zan menyuruh adiknya kembali lagi kekamar mandi. Walau kost mereka murah, tapi untungnya ada kamar mandi di setiap masing masing kamar kost. Membuatnya bebas keluar masuk kamar mandi & toilet.

"Iya iya."

***

"Sepi banget bang?." Tanya Han bergidik ngeri. Han yang saat ini mengekor di belakang abangnya hanya bisa melihat sekeliling bengkel yang tak ada orang sama sekali.

"Oh mungkin yang lain lagi istirahat". Ujar Zan positif. Keduanya langsung menuju tempat pemilik bengkel berada, yaitu ruang kerja pribadi nya.

Tok tok

"Masuk."

Kakak dan adik itu langsung masuk kedalam ruangan yang di dalamnya ada pak Zul yang sedang bekerja dengan kertas kertasnya.

Zan langsung mengatakan maksud ke datangannya tanpa basa basi terlebih dahulu. "Hmm... yaudah untuk sementara adik mu akan menjalani masa percobaan. Untuk berkas administrasinya tolong di siapkan besok." Jawab pak Zul. Walau terlihat wajah Han biasa saja, namun tidak dengan Zan yang bahagia karena setidaknya adiknya bisa mencari uang sakunya sendiri.

"Alhamdulillah, terimakasih pak. Kalau gitu kami permisi." Zan dan Han langsung keluar dari ruangan ketika sudah mendapat izin dari pak Zul.

"Udah gitu aja?." Tanya Han bingung, jadi apa yang dirinya pikirkan selama ini salah? Bukankah harus melakukan tes, seperti menanyakan sesuatu? Atau sekedar bertanya apa motivasi untuk masuk kerja disini?.

"Iya." Jawab Zan dengan masih memakai wajah bahagia.

"Loh? Gak ada pertanyaan atau apa gitu?." Tanya Han kemudian semakin penasaran.

"Enggak ada, ini kan bukan perusahaan."

"Memang beda ya?." Tanya Han masih bingung. Jadi apa yang dirinya baca dari komik dan novel keliru gitu?.

"Ya beda, kalau pekerjaan di sini cukup ikuti syrat syarat yang harus di penuhi. Yaudah sana kamu pulang, siapin apa apa aja yang perlu dibawa besok." Pinta Zan dan di turuti adiknya. Namun baru saja berjalan beberapa langkah, Han berbalik untuk menanyakan suatu hal.

"Memang apa apa aja?." Tanya Han bingung.

"Nanti abang kirim ke wathsapp kamu." Ucap Zan menjawab pertanyaan Han. Han hanya mengangguk dan bertanya kembali. Sebenernya Zan ingin menjitak kepala adiknya karena banyak pertanyaan yang membuatnya pusing sendiri.

"Gue naik apa?." Tanya Han bingung karena mereka hanya berboncengan dengan motor berdua. Zan nampak berpikir sejenak untuk mengambil keputusan.

"Naik motor aja sana." Suruh Zan dan di turuti tanpa perdebatan dengan adiknya.

"Oh ok."

Terpopuler

Comments

@shiha putri inayyah 3107

@shiha putri inayyah 3107

sabar banget zan ngadepin Han adiknya...

2023-06-09

0

lihat semua
Episodes
1 1. Awal Jumpa (Prolog)
2 2. Bertemu Lagi
3 3. Lowongan
4 4. Tentang Zan
5 5. Basket
6 6. Kegugupan Kaira
7 7. Dipermalukan
8 8. Zan yang Aneh
9 9. Kapan Nikah?
10 10. Sakit
11 11. keponakan?
12 12. Istri Idaman
13 13. Alasan Bertengkar
14 14. Wisuda Zan
15 15. Skripsi
16 16. Pejuang Skripsi
17 17. Wisuda Kaira
18 18. Sikap Aneh
19 19. Reaksi
20 20. Perjodohan
21 21. Boleh Tukar?
22 22. Mau
23 23. Empat Mata
24 24. Gombal
25 25. Menguping
26 26. Bingung
27 27. Mahar
28 28. Menikah
29 29. Malam Pertama
30 30. Pertanyaan
31 31. Berdua Lebih Baik
32 32. Rumah
33 33. Yang Tidak Terduga
34 34. Qori Ahnatasa
35 35. Tetangga
36 36. Si Polos
37 37. Abi&Ummi
38 38. Tetangga Ngeselin
39 39. Tetangga Ngeselin 2
40 40. Pengemis
41 41. Masuk Kerja
42 42. Paket
43 43. Syar'i?
44 44. Permintaan ke-2
45 45. Mengobati Qori
46 46. Berdebat
47 47. Gara Gara Cemilan
48 48. Kedatangan Teman Lama
49 49. Lisan Zan
50 50. Manja
51 51. Sosok Ummi
52 52. Sosok Ummi 2
53 53. Cekcok
54 54. Masa Lalu Zan
55 55. Godaan di Pagi Hari
56 56. Brista Adelina
57 57. Ketahuan
58 58. Pelakor
59 59. Zan yang Marah
60 60. Ista Pergi?
61 61. Bahagia
62 62. Orangtua
63 63. Pergi Reuni
64 64. Down
65 65. Reuni
66 66. Baku Hantam
67 67 Selamat?
68 68. Dokter Gading
69 69. Kontraksi
70 70. Kembar
71 71. Kamera
72 72. Kenyataan
73 73. Cctv
74 74. Ide Jahil
75 75 Zan Mesum
76 76. Ke-absurd-tan Pasutri Absurd
77 77. 4 Tahun Kemudian...
78 78. Kaira yang Aneh
79 79. Chat Mesum
80 80. Hamil!!!???
81 81. Vidio Call Pembawa Bencana
82 82. Tetangga Bermulut Merdu
83 83. Pasar Malam
84 84. Pasar Malam 2
85 85. Tragedi Bumil
86 86. Melahirkan
87 87. Melahirkan 2
88 88. Baikkan
89 89. Bumil Meresahkan
90 90. Tingkah Faiz dan Nizam
91 91. Tugas Si Kembar
92 92. Have Fun Lagi
93 93. Toko Perlengkapan Alat Tulis
94 94. Dia Kembali
95 95. Nizam dan Faiz Jualan
96 96. Kerajinan
97 97. Ketahuan
98 98. Setuju
99 99. Kesibukan Masing-masing
100 100. Sakit Berjama'ah
101 101. Kaira Sakit
102 102. Kembar
103 103. Pergi Dari Rumah
104 104. Ramai
105 105. Mencari Zan
106 106. Siang Hari Yang Menyiksa
107 107. Ista
108 108. Karena Gemuk
109 109. Zan Sakit
110 110. Asisten
111 111. Bertemu
112 112. Obrolan Mesum di Malam Hari
113 113. Zan Tambah Mesum
114 114. Paksaan Kaira
115 115. Zan Pergi
116 116. Terungkap
117 117. Reno
118 118. Amnesia
119 119. Bertanya
120 120. Menahan
121 121. Malu
122 122. Berebut
123 123. Pusing
124 124. Ingat Kembali?
125 125. April MOP
126 126. Selingkuh?
127 127. Rencana
128 128. Lala
129 129. Nostalgia
130 130. Meledek
131 131. Pernikahan ke-2
132 132. Sindiran
133 133. Tetangga Baru
134 134. Posesif
135 135. Faiz Terluka
136 136. Persetujuan
137 137. Liburan ke-Medan
138 138. Bahagia
139 139. Kepergian Orang Tersayang
140 140. Perubahan Zan
141 141. Hari Pertama Sekolah
142 142. Bujukan
143 143. Kaira Ngambek Lagi
144 144. Kepergok
145 145. Rina
146 146. Rina yang Memaksa
147 147. Godaan Bagi Zan
148 148. Pulang Larut Malam
149 149. Gudang
150 150. Bermain di Mall
151 151. Pertengkaran Faiz dan Jeno
152 152. Dijebak
153 153. Pemberitahuan (Tamat)
154 ....
Episodes

Updated 154 Episodes

1
1. Awal Jumpa (Prolog)
2
2. Bertemu Lagi
3
3. Lowongan
4
4. Tentang Zan
5
5. Basket
6
6. Kegugupan Kaira
7
7. Dipermalukan
8
8. Zan yang Aneh
9
9. Kapan Nikah?
10
10. Sakit
11
11. keponakan?
12
12. Istri Idaman
13
13. Alasan Bertengkar
14
14. Wisuda Zan
15
15. Skripsi
16
16. Pejuang Skripsi
17
17. Wisuda Kaira
18
18. Sikap Aneh
19
19. Reaksi
20
20. Perjodohan
21
21. Boleh Tukar?
22
22. Mau
23
23. Empat Mata
24
24. Gombal
25
25. Menguping
26
26. Bingung
27
27. Mahar
28
28. Menikah
29
29. Malam Pertama
30
30. Pertanyaan
31
31. Berdua Lebih Baik
32
32. Rumah
33
33. Yang Tidak Terduga
34
34. Qori Ahnatasa
35
35. Tetangga
36
36. Si Polos
37
37. Abi&Ummi
38
38. Tetangga Ngeselin
39
39. Tetangga Ngeselin 2
40
40. Pengemis
41
41. Masuk Kerja
42
42. Paket
43
43. Syar'i?
44
44. Permintaan ke-2
45
45. Mengobati Qori
46
46. Berdebat
47
47. Gara Gara Cemilan
48
48. Kedatangan Teman Lama
49
49. Lisan Zan
50
50. Manja
51
51. Sosok Ummi
52
52. Sosok Ummi 2
53
53. Cekcok
54
54. Masa Lalu Zan
55
55. Godaan di Pagi Hari
56
56. Brista Adelina
57
57. Ketahuan
58
58. Pelakor
59
59. Zan yang Marah
60
60. Ista Pergi?
61
61. Bahagia
62
62. Orangtua
63
63. Pergi Reuni
64
64. Down
65
65. Reuni
66
66. Baku Hantam
67
67 Selamat?
68
68. Dokter Gading
69
69. Kontraksi
70
70. Kembar
71
71. Kamera
72
72. Kenyataan
73
73. Cctv
74
74. Ide Jahil
75
75 Zan Mesum
76
76. Ke-absurd-tan Pasutri Absurd
77
77. 4 Tahun Kemudian...
78
78. Kaira yang Aneh
79
79. Chat Mesum
80
80. Hamil!!!???
81
81. Vidio Call Pembawa Bencana
82
82. Tetangga Bermulut Merdu
83
83. Pasar Malam
84
84. Pasar Malam 2
85
85. Tragedi Bumil
86
86. Melahirkan
87
87. Melahirkan 2
88
88. Baikkan
89
89. Bumil Meresahkan
90
90. Tingkah Faiz dan Nizam
91
91. Tugas Si Kembar
92
92. Have Fun Lagi
93
93. Toko Perlengkapan Alat Tulis
94
94. Dia Kembali
95
95. Nizam dan Faiz Jualan
96
96. Kerajinan
97
97. Ketahuan
98
98. Setuju
99
99. Kesibukan Masing-masing
100
100. Sakit Berjama'ah
101
101. Kaira Sakit
102
102. Kembar
103
103. Pergi Dari Rumah
104
104. Ramai
105
105. Mencari Zan
106
106. Siang Hari Yang Menyiksa
107
107. Ista
108
108. Karena Gemuk
109
109. Zan Sakit
110
110. Asisten
111
111. Bertemu
112
112. Obrolan Mesum di Malam Hari
113
113. Zan Tambah Mesum
114
114. Paksaan Kaira
115
115. Zan Pergi
116
116. Terungkap
117
117. Reno
118
118. Amnesia
119
119. Bertanya
120
120. Menahan
121
121. Malu
122
122. Berebut
123
123. Pusing
124
124. Ingat Kembali?
125
125. April MOP
126
126. Selingkuh?
127
127. Rencana
128
128. Lala
129
129. Nostalgia
130
130. Meledek
131
131. Pernikahan ke-2
132
132. Sindiran
133
133. Tetangga Baru
134
134. Posesif
135
135. Faiz Terluka
136
136. Persetujuan
137
137. Liburan ke-Medan
138
138. Bahagia
139
139. Kepergian Orang Tersayang
140
140. Perubahan Zan
141
141. Hari Pertama Sekolah
142
142. Bujukan
143
143. Kaira Ngambek Lagi
144
144. Kepergok
145
145. Rina
146
146. Rina yang Memaksa
147
147. Godaan Bagi Zan
148
148. Pulang Larut Malam
149
149. Gudang
150
150. Bermain di Mall
151
151. Pertengkaran Faiz dan Jeno
152
152. Dijebak
153
153. Pemberitahuan (Tamat)
154
....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!